Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

UPTD PUSKESMAS PRAMBANAN


Jl. Raya Jogja-Solo KM.19 Kemudo, Prambanan, Klaten. Kode Pos 57454

LAPORAN PERJALANAN DINAS


Tempat berangkat : Puskesmas Prambanan
Tujuan : BAPELKES Provinsi Jawa Tengah
Maksud : Mengikuti Pelatihan deteksi dini kanker payudara dan kanker
leher Rahim dengan metode IVA
Lama : 6 ( ENAM) HARI
Tanggal : 17 November 2019 sd 22 November 2019
Nomor SPPD : 090/2174/14.10/2019

No Uraian kegiatan Ringkasan/ Hasil


Latar belakang :
99,7% kanker servikd terkait secara langsung dengan infeksi sebelumnya dengan
Human Papilloma Virus (HPV), Dari 50 jenis HPV yang menginfeksi saluran genital,
15–20 jenis diantaranya berkaitan dengan kanker leher Rahim. Empat dari jenis
tersebut paling sering terdeteksi pada kanker leher rahim (jenis16,18,31,45).
Perkembangan menjadi kanker leher rahim dari high grade squamous intraepithelial
lesions (HGSILs) biasanya terjadi setelah 10–20 tahun. Walaupun jarang terjadi,
sebagian lesi prakanker dapat menjadi kanker dalam waktu satu atau dua tahun.
Faktor resiko :
 Aktivitas seksual sebelum usia 20
 Banyak pasangan seksual
 Terpapar Infeksi menular seksual (IMS)
 Ibu atau saudara perempuan yang memiliki kanker leher rahim
 Hasil Pap smear sebelumnya yang tak normal
 Merokok
 Penurunan daya tahan tubuh
 HIV/AID
 Penggunaan corticosteroid kronis
Pencegahan sekunder dapat dilukan dengan IVA, beberapa keuntungan :
 Dapat dengan efektif mengidentifikasi sebagian besar lesi prakanker
 Tidak bersifat invasif, mudah dilakukan dan tidak mahal
 Dapat dilakukan oleh semua tenaga kesehatan di hampir semua
lingkungan/fasilitas
 Memberikan hasil segera yang dapat digunakan untuk memberitahu keputusan
dan tindakan yang berkaitan dengan pengobatan
 Membutuhkan bahan dan perlengkapan yang mudah didapat di daerah
setempat
Pemeriksaan IVA
 Dapat dilakukan oleh semua wanita usia subur
 kapan saja dalam siklus menstruasi, termasuk saat menstruasi, saat
asuhan nifas atau paska keguguran.
 kunjungan ulang untuk tes IVA setiap 5 tahun
sarana pemeriksaan IVA
• Meja periksa
• Sumber cahaya (lampu atau senter)
• Spekulum cocor bebek (Cusco or Graves)
• Rak atau wadah peralatan
Bahan pemeriksaan IVA
• Kapas lidi besar
• Sarung tangan periksa yang baru atau sarung tangan bedah yang telah di DTT
• Spatula dari kayu dan/atau kondom
• Larutkan cairan asam asetat (3–5%) (cuka putih dapat digunakan)
• Larutan klorin 0.5% untuk dekontaminasi peralatan dan sarung tangan
• Formulir catatan untuk mencatat temuan
Prosedur pemeriksaan IVA
• Menampakkan serviks
• Menentukan apakah ada kanker serviks atau tidak
• Menentukan apakah ada kelainan lain pada serviks
• Mengenali sambungan skuamokolumnar
• Membasahi serviks dengan asam asetat
• Mengenali adanya epitel putih
• HASIL TEST POSITIF  Plak putih yang tebal atau lesi putih, batas jelas,
rapat, opak di TZ dekat dengan atau bersinggungan dengan SSK adalah tanda
diagnosis NIS
• Hasil tes NEGATIF Permukaan polos dan halus, berwarna merah jambu;
ektropion, polip, gambaran servisitis, peradangan, kista Naboti
• KANKER  MASA MIRIP KEMBANG KOL ATAU ULKUS
• Bersihkan lampu, meja gin dgn lap yang dibasahi klorin 0,5%.
• Celupkan kedua sarung tangan ke larutan klorin
• Cuci tangan secara merata dgn sabun dan keringkan
• Jika hasil IVA negatif, minta ibu mundur dan bantu ibu duduk
• Catat hasil temuan dan gambarkan “peta” serviks dan area yang berpenyakit.
• Diskusikan hasil tes IVA bersama ibu :
IVA negatif  kapan harus kembali periksa ulang
IVA positif  langkah selanjutnya yang dilakukan


KELEBIHAN PEMERIKSAAN IVA
• Akurasi tes IVA pada beberapa penelitian terbukti cukup baik
• Sensitivitas setara dengan tes Pap untuk mendeteksi lesi derajat tinggi
• Pelatihan IVA untuk tenaga medis lebih cepat dan sederhana dibandingkan
sitoteknisi
• Hasil pemeriksaan dapat segera diketahui
• Murah dan sederhana
• Dapat dikerjakan pada fasilitas kesehatan dg sumber daya terbatas
• Dapat dikerjakan kapan saja, tidak perlu persiapan klien
KETERBATASAN IVA
• Spesifisitas lebih rendah dari tes Pap (positif palsu lebih tinggi)
• Angka hasil tes positif tinggi (10-35 %)
• Nilai Prediksi Positif untuk hasil tes positif rendah (10-30%)
• Terapi akan cenderung berlebihan pada kondisi dimana dilakukan skrining dan
terapi sekaligus
• Kemampuan yang amat terbatas untuk mendeteksi lesi pada endoserviks
JENIS PENGOBATAN IVA POSITIF – KRIOTERAPI
SYARAT KRIOTERAPI
• Tidak dicurigai kanker,
• Lesi kurang dari 75% serviks,
• Tidak meluas ke dinding vagina atau ke kanal serviks di luar jangkauan
cryoprobe
• meluas kurang dari 2 mm di luar diameter krioterapi probe termasuk ujung
probe
LANGKAH KRIOTERAPI
• Persiapan alat dan persiapan pasien
• Pasien diposisiskan litotomi
• Dilakukan pemeriksaan prosedur IVA , apabila hasil IVA positif maka
krioterapi dilakukan.
• Krioterapi dengan alat krio, tes alat krio dengan arahkan probe ke langit
langit tekan tombol freeze 1 detik, kemudian tekan tombol defrost 1 detik
untuk mengeluarkan gas dari tabung.
• Kencangkan kriotip dengan lapisan pelindung di ujung probe
• Temple kriotip pada serviks pastikan pucuk berada di tengan secara
merata.
• Pasang timer 3 menit
• Pegang kriogun tegak lurus serviks tekan tombol freeze untuk
pembekuan. Perhatikan bentuk bola es disekitar kriotip.
• Setelah 3 menit pembekuan kriotip akan menempel pada serviks karena
gumpanan es. Jangan menarik dan tunggu hingga lepas kurang lebih 5
menit.
• Ulangi prosedur 3 menit pembekuan dengan freeze-clear- freeze.
• Periksa serviks hati2 dan pastikan terbentuk bola es
• Setelah tindakan tutup tabung utama
PRAKTEK LAPANGAN
Selama 3 hari terakhir perserta praktek di 3 puskesmas yaitu puskesmas kaliwiro,
sapuran, dan puskesmas garung. Masing masing peserta mendapat 10 pasien
pemeriksaan IVA dan SADANIS dan mendapatkan 1 pasien tindakan krioterapi.
Yang Melaporkan

dr. Nur Fitri Widiningrum


199406202019032005

Anda mungkin juga menyukai