Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel
makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel. Protein
memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur maupun fungsinya.
Peranan protein diantaranya sebagai katalisator, pendukung, cadangan, sistem imun,
alat gerak, sistem transpor, dan respon kimiawi. Protein-protein tersebut merupakan
hasil ekspresi dari informasi genetik masing-masing suatu organisme tak terkecuali
pada bakteri (Campbell et al., 2009; Lehninger et al., 2004). Protein dan gen memiliki
hubungan yang sangat dekat dimana kode genetik berupa DNA dienkripsi dalam
bentuk kromosom yang selanjutnya kode genetik tersebut ditranslasikan menjadi
protein melalui serangkain mekanisme yang melibatkan RNA dan ribosom (Vo-Dinh,
2005).
Asam amino merupakan unit pembangun Protein yang dihubungkan melalui
ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta
kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan Asam amino yang terdapat di alam hanya
20 Asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua Asam amino
terdapat di dalam molekul Protein, karena memiliki tugas lain. Sama halnya dengan
proses metabolisme pada komponen lain, pada metabolisme Protein dan Asam amino
juga terjadi anabolisme dan katabolisme yang juga membutuhkan peranan enzim.
Sehingga kita harus tahu bagaimana proses metabolisme dari Protein dan Asam
amino. Maka dari itu penulis menyusun makalah ini yang di dalamnya penulis
berusaha memaparkan dan menjelaskan secara rinci, bagaimana proses metabolisme
Protein dan Asam amino. Sehingga para pembaca dapat memahami secara jelas proses
metabolisme Protein dan Asam amino.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dan fungsi protein ?
2. Apa saja ciri-ciri molekul protein?
3. Bagaimana sifat-sifat protein ?
4. Apa saja jenis jenis dari protein ?
5. Sumber protein berasal darimana ?
6. Ada berapa macam penggolongan protein ?
1
7. Apakah pengertian dari asam amino ?
8. Bagaimana struktur dari asam amino ?
9. Sumber asam amino berasal dari mana ?
10. Apa saja fungsi dari asam amino ?
11. Bagaimana pembentukan protein yang terjadi di dalam tubuh ?
12. Apakah pengertian dari metabolisme protein ?
13. Bagaimana proses metabolisme protein dan asam amino ?
14. Bagaimana penguraian protein dalam tubuh ?
15. Bagaimana keadaan asam amino dalam darah ?
16. Apa saja kelainan yang menyebabkan metabolisme protein ?
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi dan fungsi dari protein
2. Untuk mengetahui ciri-ciri molekul dan jenis-jenis protein
3. Untuk mengetahui sumber protein
4. Untuk mengetahui penggolongan dari protein
5. Untuk mengetahui definisi, struktur, dan sumber dari asam amino
6. Untuk mengetahui fungsi dari asam amino
7. Untuk mengetahui pembentukan protein yang terjadi di dalam tubuh
8. Untuk mengetahui proses metabolisme protein dan asam amino
9. Untuk mengetahui penguraian protein dalam tubuh
10. Untuk mengetahui keadaan asam amino dalam darah
D. MANFAAT PENULISAN MAKALAH.
1. Agar mendalami pengetahuan tentang protein dan metabolisme protein.
2. Agar mengetahui proses pengurain protein dan metabolisme yang ada di dalam
tubuh.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PROTEIN
A. PENGERTIAN PROTEIN.
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling utama”)
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu,
protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838.
B. FUNGSI PROTEIN
Protein dalam tubuh digunakan untuk keperluan :
1. Pembentukan jaringan baru seperti: rambut, kuku.
2. Mengganti jaringan yang rusak seperti: pengelupasan mukosa usus.
3. Mengganti asam amino yang hilang misalnya lewat urin.
4. Mensintesis asam amino nonesensial dengan menggabungkan asam keto melalui
prosestransaminasi oleh hati.
5. Mensintesis molekul fungsional seperti; hormon, enzim, dan sebagainya.

C. CIRI-CIRI MOLEKUL PROTEIN


Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena
urutan asam amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan genetik yang

3
terkandung dalam urutan basa dari bagian yang bersangkutan dalam DNA yang
mengarahkan biosintesis protein.
Tiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh :
1. Susunan kimia yang khas
Setiap protein individual merupakan senyawa murni.
2. Bobot molekular yang khas
Semua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni mempunyai bobot
molekular yang sama. Karena molekulnya yang besar maka protein mudah sekali
mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya.
3. Urutan asam amino yang khas
Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi,
perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu
D. SIFAT-SIFAT PROTEIN
Protein mempunyai sifat-sifat yaitu :
1. Ionisasi
Yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion positif dan ion
negatif.
2. Denaturasi
Yaitu perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya berkurang
atau kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang
sehingga tubuh mengalami keracunan.
3. Viskositas
Yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul di dalam zat cair
yang mengalir.
4. Kristalisasi
Yaitu proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam ammonium
sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan PH pada titik isoelektriknya.
5. Sistem koloid
Yaitu sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang
terdispersi dari medium pendispersi atau pelarutnya.
Sifat- sifat suatu protein ditentukan oleh :
1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
2. Jumlah tiap macam asam amino itu.
3. Susunan asam amino dalam tiap molekul protein
E. JENIS JENIS PROTEIN

4
a. Kolagen, protein struktur yang diperlukan untuk membentuk kulit, tulang dan
ikatan tisu.
b. Antibodi, protein sistem pertahanan yang melindungi badan daripada serangan
penyakit.
c. Dismutase superoxide, protein yang membersihkan darah kita.
d. Ovulbumin, protein simpanan yang memelihara badan.
e. Hemoglobin, protein yang berfungsi sebagai pembawa oksigen.
f. Toksin, protein racun yang digunakan untuk membunuh kuman.
g. Insulin, protein hormon yang mengawal aras glukosa dalam darah.
h. Tripsin, protein yang mencernakan makanan protein.
F. SUMBER PROTEIN
Pengelompokan Protein dapat dibedakan menurut sumbernya yaitu :
a. Protein hewani yaitu sumber protein yang berasal dari hewan.
Contohnya : Daging, ikan, ayam, udang, susu dll.
b. Protein nabati yaitu sumber protein yang berasal dari tumbuhan.
Contohnya : suku polong – polongan, kentang, tempe, tahu, dll.
G. PENGGOLONGAN PROTEIN
Ditinjau dari strukturnya protein dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu
golongan protein sederhana dan protein gabungan. Yang dimaksud dengan protein
sederhana ialah protein yang hanya tediri atas molekul-molekul asam amino,
sedangkan protein gabungan ialah protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan
protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid, atau
asam nukleat.
Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk molekulnya,
yaitu protein fiber dan protein globular. Protein fiber mempunyai bentuk molekul
panjang seperti serat atau serabut. Molekul ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida
yang memanjang dan dihubungkan satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan silang
hingga merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil. Sedangkan protein globular
mempunyai bentuk molekul bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptida yang
berlipat. Pada umumnya gugus R polar terletak disebelah luar rantau polpeptida,
sedangkan gugus R yang hidrofob terletak disebelah dalam molekul protein.
1. Berdasarkan Kelarutannya
a. Albumin
Larut di air, garam encer, terdapat pada putih telur (albumin telur), susu
(laktalbumin), darah (albumin darah)
b. Globulin
Larut dalam garam netral, tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas,
mengendap pada larutan garam konsentrasi tinggi (salting out). Dalam tubuh
terdapat sebagai zat antibodi dan fibrinogen yaitu :
5
- Pada susu terdapat dalam bentuk laktoglobulin
- Pada telur terdapat dalam bentuk ovoglobulin
- Pada daging terdapat dalam bentuk miosin, aktin
c. Prolamin
Tidak larut dalam air, larut dalam etanol 50 -90%. Banyak mengandung prolin
dan asam glutamat, banyak terdapat pada serealia, misalnya : zein pada
jagung, gliadin pada gandum dan kordein pada barley
d. Glutelin
Protein yang larut dalam asam, basa encer, tidak larut dalam pelarut netral
(misal : air, garam encer, alkohol), misalnya : glutein pada gandum, oryzenin
pada beras.
2. Berdasarkan Bentuknya
a. Protein globular
Terdiri dari polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat rapat)
membentuk bulat padat. Misalnya enzim, albumin, globulin, protamin. Protein
ini larut dalam air, asam, basa, dan etanol.
b. Protein serabut (fibrous protein)
Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun
memanjang, dan memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya
fibroin pada sutera dan keratin pada rambut dan bulu domba. Protein ini tidak
larut dalam air, asam, basa, maupun etanol.

2. ASAM AMINO
A. PENGERTIAN ASAM AMINO
Protein tersusun dari peptida-peptida sehingga membentuk suatu polimer yang
disebut polipeptida. Setiap monomernya tersusun atas suatu asam amino. Asam
Amino merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsional Karboksil
(-COOH) yang bersifat Asam dan Amina (biasanya –NH2) yang bersifat Basa.
Berdasarkan biosintesis asam amino tebagi dua jenis yaitu :
- Essential : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin,
Triftofan, Valin.
- Non essential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam
glutamat, Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine,
Hydroxyproline.
Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh dan
berasal dari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non essential adalah
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh
B. STRUKTUR MOLEKUL ASAM AMINO
6
Secara umum mempunyai struktur satu atom C yang mengikat empat gugus.
Pada keempat pasangannya yang berbeda itu adalah gugus amino, gugus karboksil,
atom hidrogen, dan berbagai gugus yang disimbolkan dengan huruf R. Gugus R
disebut juga sebagai Rantai samping yang berbeda dengan gugus amino.
C. SUMBER ASAM AMINO
Asam amino dapat diperoleh dari :
1. Protein dalam makanan
2. Proses sintesa asam amino nonessential (transaminasi terhadap metabolite)
3. Degradasi protein tubuh.
Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil
degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu.
Karena protein di dalam tubuh secara terus menerus diganti (protein turnover).

Contoh dari protein turnover, tercantum pada tabel berikut :


Protein Turn over rate (waktu paruh)
Enzim 7-10 hari
Di dalam hati 10 hari
Di dalam plasma 10 hari
Hemoglobin 120 hari
Otot 180 hari
Kolagen 1000 hari

D. FUNGSI ASAM AMINO


1. Membentuk protein yang dibutuhkan.
2. Membentuk glukosa.
3. Membentuk badan-badan keton, dll
4. Menghasilkan energi.
5. Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).
Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen untuk :

7
- Struktur basa nitrogen DNA dan RNA.
- Heme dan struktur lain yang serupa seperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom,
enzim dll.
- Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya.
- Hormon dan fosfolipid.
Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam amino dapat juga digunakan
sebagai sumber energi jika nitrogen dilepas.
E. PEMBENTUKAN PROTEIN ATAU ASAM AMINO
Metabolisme protein akan tersusun atas jumlah asam amino yang membentuk
rangkaian sederhana dengan diikat oleh unsur kimiawi lainnya seperti peptida.
Protein-protein tersebut akan membentuk semacam gugus amina dan gugus
karboksil yang terjaring dalam darah. Jumlah peptida dalam protein sendiri sangat
beragam ada yang mencapai 10 hingga 100 asam amino. Selain itu protein juga
memiliki jenis sebagai hasil dari senyawa kimia yang berada pada tubuh kita
misalnya ada unsur glikoprotein yang banyak mengandung karbohidrat, ada pula
lipoprotein yang banyak mengandung lipid. Jika asam amino dalam metabolisme
protein sudah lengkap terangkai maka akan memiliki fungsi tersendiri. Seperti
membangun sel-sel yang rusak akibat kondisi tubuh yang tidak stabil, membentuk
zat-zat pengatur yaitu enzim dan hormon serta membentuk zat inti untuk energi
yang setara dengan 4,1 kalori.
F. PENGERTIAN METABOLISME PROTEIN
Metabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup. Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan
Katabolisme. Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi
besar yang membutuhkan energi (ATP), katabolisme adalah proses penguraian
molekul besar menjadi molekul kecil yang melepaskan energi (ATP).
Metabolisme protein adalah metabolisme yang berasal dari asam amino yang
sumbernya dari asam itu sendiri. Dalam total keseluruhan asam amino yang
dihasilkan ada sekitar 85% yang berfungsi sebagai sintesis pada protein. Asam
amino yang bertujuan sebagai metabolisme tersebut dapat kita jumpai pada
protein yang kita makan setiap harinya. Protein tersebut berproses sebagai hasil
dari degradasi protein di dalam tubuh. Proses semacam ini biasanya akan bersifat
kontinyu atau berlanjut secara berkala. Asam amino pada protein itu sendiri
terbagi atas dua unsur yaitu asam amino essensial dan asam amino non essensial.
8
Dalam hal ini sumber protein yang berupa asam amino tersebut akan mengalami
transport protein seperti protein akan berproses di usus halus yang nantinya akan
masuk pada aliran darah kita. Ketika asam amino telah bercampur dalam darah
maka asam tadi akan tersebar luas hingga keseluruh sel namun asam amino itu
tentunya tidak akan terbuang sia-sia melainkan akan disimpan dalam sel-sel darah
yang dibantu dengan enzim.
G. PROSES METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO
Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di
usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian
besar zat makanan yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran
pencernaan. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk
darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam
sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim).
Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein.
Perubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-
enzim saluran pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam
amino.
Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus, dan dikatabolisme
menjadi asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Asam amino dalam
darah dibawa ke hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam
amino tersebut ada yang disimpan dalam hati (intra sel) dan sebagian dibawa oleh
darah ke jaringan-jaringan tubuh. Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan
ekstra sel karena sebagian asam amino dalam hati ini kemudian akan dibawa
sebagian keluar dari sel atau menuju ke seluruh jaringan tubuh yang
membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan-jaringan tubuh asam amino ini akan
masuk ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel). Dan sebagiannya lagi tetap
didalam hati (intra sel) sebagai cadangan protein dalam tubuh, bila tubuh
kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi protein dan sebaliknya
jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam tubuh maka protein dirombak
kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga berfungsi membentuk
senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel tubuh, senyawa
nitrogen ini merupakan bagian utama dari semua protein, enzim, dan proses
metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.
9
Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg
keluar dari tubuh berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada
masa penyembuhan, masa pertumbuhan, dan masa hamil. Keseimbangan nitrogen
yang negatif berarti katabolisme protein > sintesisnya, terjadi misalnya pada
waktu kelaparan dan sakit. Keseimbangan nitrogen yang setimbang terdapat pada
orang dewasa normal dan sehat. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang
digunakan maka asam amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan
tersebut terjadi dalam siklus asam sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses
perubahan asam amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat. Asam amino yang
dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati,
dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolisme dan
katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan. Asam amino yang terdapat dalam
darah berasal dari tiga sumber yaitu :
- Absorbsi melalui dinding usus.
- Hasil katabolisme protein dalam sel.
- Hasil anabolisme asam amino dalam sel.
H. PENGURAIAN PROTEIN DALAM TUBUH
Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total
protein tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan
melalui proses tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis
protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea. Jika jumlah
protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan
energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein menjadi asam
amino terjadi di hati dengan proses deaminasi atau transaminasi.
a. Deaminasi adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino
dalam bentuk urea. Transaminasi adalah proses perubahan asam amino
menjadi asam keto. Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses
perubahan protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs.
Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :
1. Transaminasi : alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat
2. Deaminasi : asam amino + NAD+ → asam keto + NH3.
Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak
sehingga menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus
diubah dahulu jadi urea (di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika
10
hati ada kelainan (sakit) maka proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu
dan akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia.
Berikut siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk
mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram
protein setiap hari. Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya,
jika ada asam amino yang terserap melalui proses pencernaan dan penyerapan
namun asam amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam tubuh maka asam
amino yang bersangkutan akan segera diuraikan menjadi urea. Karena itu
kelebihan konsumsi protein (asam amino) yang berlebih tidak akan
memberikan manfaat apapun. Dalam tubuh protein mengalami perubahan
tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein karena untuk tiap
protein memiliki panjang dan urutan asam amino yang berbeda. Ada tiga
kemungkinan mekanisme pengubahan protein yaitu :
1. Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan dibentuk sel
baru.
2. Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi sintesis
protein baru, tanpa ada sel mati.
3. Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan sintesis
protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino
yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk
mengganti N yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Adapun
enzim yang berperan dalam penguraian protein adalah : Enzim Protease
intrasel berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida internal protein
sehingga terjadi pelepasan peptida yang kemudian akan diuraikan menjadi
asam amino bebas oleh enzim peptidase. Enzim-enzim lain yang bertugas
menguraikan asam amino menjadi unit-unit asam amino adalah enzim
endopeptidase, aminopeptidase dan karboksipeptidase.
I. ASAM AMINO DALAM DARAH
Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara
pembentukan asam amino dan pengunaannya. Pada proses pencernaan makanan,
protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim
yang bersangkutan. Enzim-enzim tersebut adalah pepsin, tripsin, kimotripsin,
11
karboksi peptidase, amino peptidase, dipeptidase, dan tripeptidase. Dalam keadaan
puasa (asam amino) dalam darah biasanya sekitar 3,5 – 5 mg / 100 ml darah. Dan
akan meningkat segera setelah buka puasa sekitar 5-10 mg/ 100 ml darah.
Kemudian turun kembali setelah 4-6 jam. Jumlah (asam amino) dalam jaringan
kira-kira 5-10 kali lebih besar daripada dalam darah.
J. KELAINAN METABOLISME PROTEIN
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat
yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Namun
tidak selamanya asam amino dalam protein tersebut mengalami kelancaran dalam
sistem kerjanya. Metabolisme asam amino bisa saja terganggu oleh beberapa hal
seperti kreatin dan kreatinin yang mengalami posforilasi. Yang pada nantinya
kreatin dalam urin terpecah atas posfokreatin. Dalam kasus yang normal hal ini
bisa saja terjadi pada anak-anak, wanita hamil dan ibu melahirkan. Namun hal ini
tidak dominan pada kaum pria, jika tidak dalam kondisi kelelahan berat. Efek
yang dihasilkan misalnya merasa kelaparan yang sangat dan kelelahan setelah
energi terkuras. Selain itu bisa menimbulkan asam urat, asam urat terdiri dari
beberapa unsur senyawa yaitu nukleat. Asam ini akan terus difungsikan hingga
menuju hati secara berlebih. Sehingga proses yang berlebihan tidak mampu
memaksimalkan metabolisme protein. Kekurangan asam amino akan berakibat
pada penurunan energi tubuh dan berdampak pada kelelahan, keadaan tersebut
sangat jelas karena 85% protein tersusun atas asam amino. sedangkan manfaat
protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Diantara manfaat protein tersebut adalah
memberi tenaga (protein sparing efek), membentuk sel darah, pengaturan enzim,
hormon, dan vitamin.
Gangguan metabolisme protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat
dalam tubuh. Protein merupakan sumber energi bagi tubuh. Salah satu penyakit
akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan ditemukannya penyakit
yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan protein hampir selalu disertai
dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan protein dan energi dapat
terjadi karena protein merupakan salah satu sumber utama pengahasil energi. Jika
dalam makanan yang kita makan kurang mengandung kurang mengandung energi
maka tubuh akan mengambil protein lebih banyak untuk menjadi energi. Ini
berarti protein dalam tubuh akan semakin berkurang. Penyakit yang terjadi karena
kekurangan energi dan protein ini biasa disebut dengan penyakit Kurang Energi
12
Protein (KEP). Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit
KEP ini juga dapat menyerang orang dewasa. Misalnya pada orang yang
mengalami kelaparan dalam waktu yang lama atau menderita penyakit kronis.
Namun pada umumnya penyakit terjadi pada anak-anak antara usia 2-5 tahun,
ketika mereka berhenti minum ASI dan menerima makanan tambahan. Yang
kurang mengandung protein atau tidak sama sekali. Ketika penyakit KEP ini
menyerang seorang anak, maka akan mucul gejala-gejala seperti kekurangan
energi (Marasmus ) dan kekurangan protein (Kwashiorkor).
Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan
kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik yang mengakibatkan
pertumbuhan tubuh, pemeliharaan jaringan tubuh, dan pembentukkan zat anti dan
serum protein akan terganggu. Penderita mudah terserang penyakit infeksi,
perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati.
Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara langsung
tapi kelebihan produksi protein dapat disebabkan karena gangguan kerja insulin.
Seperti misalnya diabetes mellitus, dan diabetes insipidus

13
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih
polimer.Setiap Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-
masing asam amino mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom
Hidrogen (H), satu gugus amina (NH 2), satu gugus karboksil (-COOH), dan lain-lain
(Gugus R). Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi :
1. Protein globular
2. Protein fibrosa
Protein merupakan senyawa komponen utama a sebagai penyusun sel tubuh
mahluk hidup, yang dimana protrin tersebut jugatersusun atas senyawa berupa asam
amino. Kemudian, dari asam amino tersebut tersusun atas ikatan peptida yang terdiri
atas tiga gugus molekul yakni basa punin dan pinidimin. Dan dari pembahasan tadi
dapat di ketahui tentang struktur, penggolongan maupunmanfaat senyawa protein bagi
tubuh, serta reaksi kimianya yang berlangsung dalam tubuh
B. SARAN
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan
maupun manusia. Oleh karena itu sel merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein
yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh, jadi banyak-banyaklah mengonsumsi protein.

14
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Adzhar. 2015. Asala Struktur, fungsi, dan pembentukan mRNA, tRNA, dan rRNA.
Tersedia: http://adzhar-arsyad.blogspot.co.id/2015/03/asal-struktur-fungsi-dan-
pembentukan.html. Di akses pada tangggal 30 maret 2016 pukul 14:48
Martoharsosno, Soeharsono. 2006. Biokimia 2. Yogyakarta: Gadjah mada university Press.
Murray, Robert K. 2009. Biologi Harper (Edisi 27). Jakarta: EGC
Poedjiadi, Anna., dan F.M. Titin Supriyanti. 2006. Dasar-dasar Biokimia (Edisi Revisi).
Bandung: UI Press
Saban, Gawi. 2014. Substansi genetika. Tersedia: http:
//gawisaban.blogspot.com/2014/02/Substansi-genetika.html. Di akses pada tanggal 24 maret
2016 pukul 15:46

15

Anda mungkin juga menyukai