Anda di halaman 1dari 2

RESUME KASUS KLIMAKTERIUM PADA Ny.

K
DI BANYURESMI - GARUT

Ny.K berumur 49 tahun saat ini mengeluhkan menstruasinya sudah tidak lancar selama hampir 2 tahun ke belakang.
Ny.K mengatakan terkadang ia mengalami menstruasi pada bulan ini, namun pada bulan berikutnya ia tidak
mengalami menstruasi lagi, terkadang sampai 2 atau 3 bulan ia tidak mengalami menstruasi. Selain itu, Ny.K juga
mengatakan bahwa apabila ia menstruasi, lama haidnya hanya sekitar 3-4 hari dengan keluaran darah yang sedikit.
Ny.K juga mengutarakan bahwa ia sudah tidak merasakan lagi dismenore selama beberapa tahun ke belakang. Pada
awalnya Ny.K menggunakan kontrasepsi jenis suntik, namun sudah selama ± 4 tahun ia tidak menggunakannya lagi.
Ny.K mempunyai 4 orang anak, yang pertama lahir pada tahun 1994, kemudian tahun 1998, tahun 2004, dan yang
terakhir pada tahun 2007, dengan semua persalinan normal yang ditolong oleh Bidan. Yang sering Ny.K alami saat
ini yaitu Ny.K mudah lelah apabila telah melakukan berbagai aktivitas yang biasa ia lakukan. Selain itu, Ny.K juga
mengutarakan bahwa akhir-akhir ini ia sering lupa sehingga terkadang pekerjaan yang sedang ia lakukan jadi
terhambat karena lupa akan sesuatu. Ny.K mengatakan tidak terlalu paham mengenai tanda dan gejala menopause,
sehingga ia tidak dapat membedakan antara tanda dan gejala akibat menopause dengan tanda dan gejala akibat stress.
TD: 110/70 mmHg, Nadi: 64x/m, RR: 16x/m, Suhu: 36,3⁰C. Ny.K mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit osteoporosis maupun kanker.

DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN


1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pajanan informasi yang ditandai dengan, klien
mengatakan sudah hampir 2 tahun menstruasinya tidak teratur, lama haidnya berkurang menjadi 3-4 hari dengan
keluaran darah sedikit, akhir-akhir ini mudah lelah dan sering lupa, dan klien mengatakan tidak terlalu paham
mengenai tanda dan gejala menopause, serta klien tampak bingung ketika ditanya mengenai menopause.
Intervensi Rasional
1. Kaji pengetahuan ibu terkait periode klimakterium dan 1. Menentukan sampai dimana pengetahuan ibu tentang
menopause, kaitkan dengan kondisinya. proses menopause dan hubungannya dengan kondisi
yang sedang dialami.
2. Beri penjelasan tentang klimakterium, proses 2. Penjelasan tentang masa klimakterium, proses
menopause, penyebab, perubahan dalam tubuh, dan menopause, penyebab, dan perubahan dalam tubuh,
gejalanya serta gejala akan meningkatkan wawasan ibu terkait
proses menopause dan masa klimakterium. klien
menjadi lebih menyadari sehingga bisa menentukan
apakah dirinya sudah masuk klimakterium dengan fase
pre menopause, menopause, atau post menopause.
3. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi nutrisi yang baik 3. Nutrisi yang salah bisa menyebabkan osteoporosis,
seperti perbanyak konsumsi sayur dan buah serta sayuran dan buah banyak mengandung vitamin dan
kurangi makanan instan yang diolah dengan mineral yang dibutuhkan oleh tulang. Makanan yang
penambahan bahan kimia. instan dengan penambahan bahan kimia dapat
mengganggu kesehatan termasuk kesehatan tulang.

2. Keletihan berhubungan dengan adanya perubahan fisiologis yang ditandai dengan, klien mengatakan akhir-akhir
ini dirinya mudah lelah apabila telah beraktivitas, aktivitas sehari-hari klien melakukan pekerjaan rumah tangga,
merawat tanaman, dan pergi ke pengajian, klien tidur siang 1 jam, TD: 110/70 mmHg, nadi: 64x/m.
Intervensi Rasional
1. Nilai kemampuan klien untuk melakukan ADLs. 1. Kelelahan dapat membatasi kemampuan klien
untuk berpartisipasi dalam perawatan diri dan
melakukan tanggung jawab perannya dalam
keluarga dan masyarakat.
2. Evaluasi sudut pandang klien terhadap kelegaan 2. Ini akan meningkatkan partisipasi aktif dalam
kelelahan, antusias untuk ikut serta dalam strategi- perencanaan, penerapan, dan mengevaluasi terapi
strategi guna mengurangi kelelahan, dan tingkat manajemen untuk mengurangi kelelahan.
dukungan sosial keluarga. Dukungan sosial sangat penting untuk membantu
klien melakukan perubahan guna mengurangi
kelelahan.
3. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup. 3. Klien membutuhkan konsumsi lemak, karbohidrat,
protein, vitamin,d an mineral yang seimbang
dengan baik guna menyediakan sumber energi.
4. Dukung klien untuk meningkatkan kegiatan fisik. 4. Gerak badan dapat mengurangi kelelahan dan
membantu klien membangun stamina untuk
melakukan kegiatan fisik.
5. Beritahu klien tanda dan gejala kelelahan karena 5. Perubahan pada denyut jantung, saturasi oksigen,
kegiatan. dan tingkat pernapasan akan mencerminkan
toleranssi klien terhadap kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai