Tumor parotis adalah jenis tumor yang paling umum dari tumor kelenjar ludah, terhitung 80%-85% dari semua tumor kelenjar ludah. Tumor parotis sebagian besar jinak dan terletak di lobus superfisialis. Diantara tumor jinak parotis yang paling sering adalah adenoma pleoformik. Tumor ganas parotis yang sering dijumpai adalah karsinoma mukoepidermoid. Adanya N. Fasialis yang berjalan (berada) di dalam kelenjar parotis menyebabkan pembedahan tumor parotis tergolong sulit. Ini disebabkan karena selain mengeluarkan seluruh tumornya, harus dilakukan upaya maksimal untuk mempertahankan (preservasi) N. Fasialis. Menurut klasifikasi histologis yang diterbitkan oleh WHO pada tahun 2005, 10 jenis tumor jinak dan 24 jenis ganas kelenjar ludah dapat dibedakan. Semua lesi ini relatif jarang, dan hanya mewakili 3-4% tumor kepala dan leher. 80% dari mereka terletak di dalam kelenjar parotis, dan tumor parotis biasanya merupakan lesi parotis tunggal. Neoplasma parotis parsial sangat jarang, dan biasanya memiliki tipe histologis yang sama. Jenis lesi yang paling umum adalah tumor Warthin (6-12% dari semua adenolymphoma). Koeksistensi tumor dari berbagai tipe histologis pada kelenjar parotis yang sama merupakan kurang dari 0,3% dari semua neoplasma kelenjar ludah. Kombinasi histologis yang paling umum adalah tumor Warthin dan adenoma pleomorfik. Dua neoplasma parotid unilateral yang berbeda dapat bersifat metakron atau sinkron. Namun, ketika lebih dari satu tumor terjadi pada saat yang sama, mereka harus dibedakan dari tumor hibrid, di mana kita dapat menemukan dua atau lebih jenis neoplasma histologis yang berbeda yang memiliki asal yang identik dalam jaringan yang sama. Diagnosa pra operasi yang akurat memungkinkan untuk perencanaan bedah yang benar dan menghindari operasi ulang, baik itu untuk mencapai eksisi yang luas atau untuk mengulangi kekambuhan tumor berikutnya. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan umum Melaporkan kasus kanker parotis pada salah satu pasien di RSD Dr. Soebandi Jember. 1.2.2 Tujuan Khusus 1.2.2.1 Menggambarkan konsep, pengertian, anatomi kelenjar parotis, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan dari kanker parotis. 1.2.2.2 Menggambarkan pengkajian, asuhan keperawatan, hingga instrumen tehnik yang dilakukan pada pasien dengan kanker parotis di RSD Dr. Soebandi Jember. 1.3 Manfaat Penulisan Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam bidang keperawatan dan pengeloloaan kasus kanker parotis.