Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Matematika

Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang belajar
atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu
pasti, yang kesemuanya berkaiatan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah
penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai
akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan
dalam matematika bersifat konsisten. Sejalan dengan Russefendi (1988 : 23)
mengatakan Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,
definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil setelah
dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering
disebut ilmu deduktif.
Berdasarkan Elea Tinggih (Erman Suherman, 2001), perkataan matematika
berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Bukan berarti ilmu lain
diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan
aktifitas dalam dunia rasio, sedangkan ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau
eksperimen disamping penalaran. Pada tahap awal matematika terbentuk dari
pengalaman manusia dalam dunia secara empiris, kemudian diproses dalam dunia
rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran didalam struktur kognitif,
sehingga pada konsep-konsep matematika. Agar konsep yang terbentuk dipahami
orang lain dan dengan mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi dan
istilah yang cermat yang disepakati secara universal dan dikenal dengan Bahasa
Matematika.
James dan James (Erman Suherman, 2001), mengatakan bahwa matematika
adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, konsep-konsep yang
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke
dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Namun ada pula kelompok lain
yang beranggapan bahwa matematika adalah ilmu yang dikembangkan untuk
matematika itu sendiri. Ilmu adalah untuk ilmu, dan matematika adalah ilmu yang
dikembangkan untuk kepentingan sendiri. Matematika adalah ilmu tentang struktur
yang bersifat deduktif atau aksiomatik, akurat, abstrak, dan ketat.
Dibawah ini disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang matematika
menurut Soedjadi dalam Imran ( 2003 : 15 ) yaitu :
1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematis.
2. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah- masalah tentang ruang dan bentuk.
3. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
4. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan
dengan bilangan.
5. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.

Deskripsi matematika dalam buku panduan Lawrence Unuversity seperti


dikutip oleh Susilo, F (dalam Sumaji, dkk, 1998: 228) menyuguhkan harmoni yang
sungguh indah dan menurut penulis telah meliputi seluruh karakteristik matematika.
Redaksi dari pernyataan tersebut sebagai berikut:
Lahir dari dorongan primitif manusia untuk menyelidiki keteraturan dalam
alam semesta, matematika merupakan suatu bahasa yang terus menerus berkembang
untuk mempelajari struktur dan pola. Berakar dalam dan diperbaharui oleh realitas
dunia, serta didorong oleh keingintahuan intelektual manusiawi, matematika
menjulang tinggi menggapai alam abstraksi dan generalitas, tempat terungkapnya
hubungan-hubungan dan pola-pola yang tak terduga, menakjubkan, sekaligus amat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Matematika adalah rumah alami baik bagi
pemikiran-pemikiran yang abstrak maupun bagi hukum-hukum alam semesta yang
konkret. Matematika sekaligus merupakan logika yang murni dan seni yang kreatif”.
Dari pendapat beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan dan pembuktian yang logis mengenai
bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya
untuk membantu manusia dalam mengatasi permasalahannya baik dalam bidang
sosial, ekonomi, maupun alam.

Karakteristik Matematika

Karakteristik matematika menurut Sumardyono (2004: 8), dalam bukunya yang


berjudul karakteristik matematika dan implikasinya terhadap pembelajran matematika,
bahwa matematika terdapat bebarapa ciri yang secara umum disepakati bersama.
Beberapa diantaranya sebagai berikut:
1. Memiliki objek kajian abstrak
Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak, sering juga
disebut objek mental. Objek-objek itu merupakan objek pikiran. Objek dasar itu
meliputi (1) fakta, (2) konsep, (3) operasi ataupun relasi dan (4) prinsip. Dari objek
dasar itulah dapat disusun suatu pola dan struktur matematika.
2. Bertumpu pada kesepakatan
Dalam matematika kesepakatan merupakan tumpuan yang amat penting.
Kesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma dan konsep primitif. Aksioma
diperlukan untuk menghindarkan berputar-putar dalam pembuktian. Sedangkan konsep
primitif diperlukan untuk menghindarkan berputar-putar dalam pendefinisian.
3. Berpola pikir deduktif
Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif, artinya
suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila
telah dibuktikan secara deduktif.
4. Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika jelas terlihat banyak sekali simbol yang digunakan, baik
berupa huruf ataupun bukan huruf rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat
membentuk suatu model matematika. Model matematika dapat berupa persamaan,
pertidaksamaan, bangun geometrik tertentu, dsb. Huruf-huruf yang dipergunakan
dalam model persamaan, misalnya x + y = z belum tentu bermakna atau berarti
bilangan, demikian juga tanda (+) belum tentu berarti operasi tambah untuk dua
bilangan. Makna huruf dan tanda itu tergantung dari permasalahan yang
mengakibatkan terbentuknya model itu.
5. Memperhatikan semesta pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah lingkup pembicaraan. Benar atau salahnya
ataupun ada atau tidaknya penyelesaian suatu model matematika sangat ditentukan
oleh semesta pembicaraannya.
6. Konsisten dalam sistemnya.
Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang mempunyai kaitan
satu sama lain, tetapi juga ada sistem yang dapat dipandang terlepas satu sama lain.
Misal dikenal sistem-sistem aljabar, sistem-sistem geometri. Sistem aljabar dan sistem
geometri tersebut dipandang terlepas satu sama lain, tetapi di dalam sistem aljabar
sendiri terdapat sistem yang lebih kecil yang terkait satu sama lain.

Ruseffendi, E.T. (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru
dan SPG, Bandung : Tarsito.
Suherman, E. (2001). Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : Tarsito.
Sumaji, Soehakso, Mangun Wijaya, dkk. 1998. Pendidikan Sains yang Humanistis.
Yogyakarta: Kanisus
Sumardyono. 2004. Karakteristik Matematika dan Implementasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.
Imran, Hasan. 2003 Pengaruh penerapan program tutorial interaksi sejawat dalam
meningkatkan kemampuan siswa memecahkan soal-soal grafik fungsi
kuadrat. (skripsi )

Anda mungkin juga menyukai