PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah salah satu kegiatan
pelayanan gizi yang merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai pendistribusian makanan kepada pasien, dalam
rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet yang tepat.
Semua proses tersebut merupakan bagian dari rangkaian dukungan gizi bagi
pasien rawat inap (Aritonang, 2014).
Kebersihan dari penyelenggaraan makanan di rumah sakit salah satunya
dapat dilihat dari kepuasan pasien. Penilaian kepuasan pasien adalah salah satu
cara pendekatan yang cukup efektif, murah, dan mudah dalam upaya menjaga
mutu pelayanan di rumah sakit dapat dilihat dari sisa makanan yang diberikan
kepada pasien. Pada penelitian ini, sisa makanan yang dimaksud adalah sisa
makanan di piring (plate waste) karena berhubungan langsung dengan pasien
sehingga dapat mengetahui dengan cepat penerimaan makanan pasien di rumah
sakit (Aritonang, 2014).
Berdasarkan hasil survei kepuasan pasien terhadap penyelenggaraan
makanan yang dilakukan pada tahun 2008, didapatkan bahwa kurangnya
penilaian terhadap menu makanan, ketepatan distribusi, suhu makanan saat
disajikan, dan makanan masih bersisa (PGRS, 2013). Untuk itu peneliti tertarik
untuk mengambil topik sisa makanan pada pasien.
B. Perumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran sisa makanan dan kepuasan pasien di RSUD
Ulin Banjarmasin ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran sisa makanan dan kepuasan pasien di
RSUD Ulin Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
(1) Mengetahui sisa makanan pasien di ruang bersalin RSUD Ulin
Banjarmasin.
(2) Mengetahui kepuasan makanan pasien di ruang bersalin RSUD Ulin
Banjarmasin.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Peneliti ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan ilmu peneliti.
Kebiasaan
makan
Aktivitas
fisik
Lama
perawatan
Sisa makanan
Cita rasa
makanan
Konsumsi
makanan
dari luar
rumah sakit
Alat makan
Jadwal
makan &
waktu
makan
C. Kerangka Konsep
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 7 – 8
Desember 2019.
B. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan di RSUD Ulin Banjarmasin merupakan
penelitian menggunakan metode survei analitik dengan rancangan penelitian
survey cross sectional.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Analisa Kepuasan Makanan Pasien Menu Siang Hari Ke 7 di RSUD
Ulin Banjarmasin
No Kategori Kriteria Jumlah Persentase (%)
Pasien
Tabel 4.2 Analisa Sisa Makanan Pasien Menu Siang Hari Ke 7 di RSUD Ulin
Banjarmasin
Sisa Makanan
No Nama Makanan Pokok Lauk Hewani Lauk Nabati Sayur
(%) (%) (%) (%)
1. Ny. D 25 0 100 25
2. Ny. Sr 25 0 0 50
3. Ny. S 50 0 0 25
4. Ny. R 100 100 100 50
5. Ny. Nj 25 0 0 25
6. Ny. Nr 95 0 95 50
7. Ny. Nm 50 100 100 50
8. Ny. Y 0 0 0 50
9. Ny. A 100 100 100 100
10 Ny. Sp 95 95 95 25
Total 565 395 590 450
Rata - rata 56,5 39,5 59 45
Tabel 4.2 Analisa Sisa Makanan Pasien Menu Siang Makanan Pokok Hari Ke 7
di RSUD Ulin Banjarmasin
No Sisa Makanan (%) N %
0 1 10
25 3 30
50 2 20
95 2 20
100 2 20
Dari total sampel yang dilakukan, pengambilan data persentase 10%
atau sebanyak 1 orang responden sisa makanannya 0%, persentase 30%
sebanyak 3 orang responden sisa makanannya 25%, persentase 20% sebanyak
2 orang responden sisa makanannya 50%, persentase 20% sebanyak 2 orang
responden sisa makanannya 95%, dan persentase 20% sebanyak 2 orang
responden sisa makanannya 100%. Pada hasil penelitian yang telah dilakukan
jumlah sisa makanan >25% pada makanan pokok sebanyak 6 orang responden
yang makanan pokoknya masih tersisa atau tidak habis dikonsumsi, jumlah sisa
makanan <25% 4 orang responden yang menghabiskan makanan pokok. Karena
responden juga mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit, karena bila
penilaian pasien terhadap mutu makanan dari rumah sakit kurang memuaskan,
kemungkinan pasien akan mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit
(Siswiyardi, 2005).
Makanan yang dimakan oleh pasien yang berasal dari luar rumah sakit
akan berpengaruh terhadap terjadinya sisa makanan. Rasa lapar yang tidak
segera diatasi pada pasien yang sedang dalam perawatan dan timbulnya rasa
bosan karena mengkonsumsi makanan yang kurang bervariasi menyebabkan
pasien mencari makanan tambahan dari luar rumah sakit atau jajan. Hal inilah
yang menyebabkan kemungkinan besar makanan yang disajikan kepada pasien
tidak dihabiskan. Bila hal tersebut selalu terjadi maka makanan yang
diselenggarakan oleh pihak rumah sakit tidak dimakan sehingga mengakibatkan
sisa makanan (Moehyi, 1992).
Tabel 4.3 Analisa Sisa Makanan Pasien Menu Siang Lauk Hewani Hari Ke 7 di
RSUD Ulin Banjarmasin
No Sisa Makanan N %
0 6 60
25 0 0
50 0 0
95 1 10
100 3 30
Dari total sampel yang dilakukan, pengambilan data persentase 60%
atau sebanyak 6 orang responden sisa makanannya 0%, persentase 10%
sebanyak 1 orang responden sisa makanannya 95%, persentase 30% sebanyak
3 orang responden sisa makanannya 100%. Jumlah sisa makanan untuk lauk
hewani >25% sebanyak 4 orang responden yang lauk hewaninya masih tersisa
atau tidak habis dikonsumsi, jumlah sisa makanan <25% 6 orang responden
yang menghabiskan lauk hewani. Karena dari hasil hasil penelitian yang
dilakukan responden lebih banyak mengatakan suka mengkonsumsi lauk hewani
karena rasanya yang enak.
Cita rasa makanan ditimbulkan oleh terjadinya rangsangan terhadap
berbagai indera dalam tubuh manusia terutama indera penglihatan, indera
pencium, dan indera pengecap. Makanan yang memiliki cita rasa yang tinggi
adalah makanan yang disajikan dengan menarik, menyebarkan bau yang sedap
dan memberikan rasa yang lezat (Moehyi, 1992).
Tabel 4.4 Analisa Sisa Makanan Pasien Menu Siang Lauk Nabati Hari Ke 7 di
RSUD Ulin Banjarmasin
No Sisa Makanan N %
0 4 40
25 0 0
50 0 0
95 2 20
100 4 40
Dari total sampel yang dilakukan, pengambilan data persentase 40%
atau sebanyak 4 orang responden sisa makanannya 0%, persentase 20%
sebanyak 2 orang responden sisa makanannya 95%, persentase 40% sebanyak
4 orang responden sisa makanannya 100%. Jumlah sisa makanan untuk lauk
nabati >25% sebanyak 6 orang responden yang lauk nabatinya masih tersisa
atau tidak habis dikonsumsi, jumlah sisa makanan <25% 4 orang responden
yang menghabiskan lauk nabati.
Dikarenakan bentuk makanan dapat juga digunakan untuk menimbulkan
ketertarikan dalam menu. Bentuk makanan yang serasi akan memberikan daya
tarik tersendiri bagi setiap makanan yang disajikan (Moehyi, 1992). Dalam hasil
penelitian yang dilakukan, responden menyatakan dari bentuk untuk lauk nabati
kurang menarik dan juga warnanya tidak menarik.
Tabel 4.5 Analisa Sisa Makanan Pasien Menu Siang Sayur Hari Ke 7 di RSUD
Ulin Banjarmasin
No Sisa Makanan N %
0 0 0
25 4 40
50 5 50
95 0 0
100 1 10
Dari total sampel yang dilakukan, pengambilan data persentase 40%
atau sebanyak 4 orang responden sisa makanannya 25%, persentase 50%
sebanyak 5 orang responden sisa makanannya 50%, persentase 10% sebanyak
1 orang responden sisa makanannya 100%. Jumlah sisa makanan untuk sayur
>25% sebanyak 6 orang responden yang sayurnya masih tersisa atau tidak
habis dikonsumsi, jumlah sisa makanan <25% 4 orang responden yang
menghabiskan sayur. Karena kebiasaan makan responden yang tidak menyukai
sayuran .
Kebiasaan makan pasien dapat mempengaruhi pasien dalam
menghabiskan makanan yang disajikan. Bila kebiasaan makan pasien sesuai
dengan makanan yang disajikan baik dalam hal susunan menu maupun besar
porsi, maka pasien cenderung dapat menghabiskan makanan yang disajikan.
Sebaiknya bila tidak sesuai dengan kebiasaan pasien, maka dibutuhkan waktu
untuk menyesuaikannya (Mukrie, 1990).
Tabel 4.16 Analisa Kepuasan Makanan Pasien Menu Siang Hari Ke 8 di RSUD
Ulin Banjarmasin
No Kategori Kriteria Jumlah Persentase (%)
Pasien
Tabel 4.17 Analisa Sisa Makanan Pasien Menu Siang Hari Ke 8 di RSUD Ulin
Banjarmasin
Sisa Makanan
No Nama Makanan Pokok Lauk Hewani Lauk Nabati Sayur
(%) (%) (%) (%)
1. Ny. Sa 100 0 0 25
2. Ny. Nr 0 100 0 25
3. Ny. Ai 25 0 0 75
4. Ny. T 100 0 0 50
5. Ny. As 0 0 0 25
6. Ny. Y 0 0 0 0
7. Ny. Ln 50 0 0 25
8. Ny. Rs 25 0 0 25
9. Ny. Jr 0 0 0 25
10 Ny. Ft 25 75 0 25
Total 325 175 0 300
Rata – rata 32,5 17,5 0 30
Tabel 4.18 Analisa Sisa Makanan Pasien Menu Siang Makanan Pokok Hari Ke 8
di RSUD Ulin Banjarmasin
No Sisa Makanan (%) N %
0 4 40
25 3 30
50 1 10
95 0 0
100 2 20
Dari total sampel yang dilakukan, pengambilan data persentase 40%
atau sebanyak 4 orang responden sisa makanannya 0%, persentase 30%
sebanyak 3 orang responden sisa makanannya 25%, persentase 10% sebanyak
1 orang responden sisa makanannya 50%,dan persentase 20% sebanyak 2
orang responden sisa makanannya 100%. Pada hasil penelitian yang telah
dilakukan jumlah sisa makanan >25% pada makanan pokok sebanyak 6 orang
responden yang makanan pokoknya masih tersisa atau tidak habis dikonsumsi,
jumlah sisa makanan <25% 4 orang responden yang menghabiskan makanan
pokok. Karena responden juga mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit,
karena bila penilaian pasien terhadap mutu makanan dari rumah sakit kurang
memuaskan, kemungkinan pasien akan mengkonsumsi makanan dari luar rumah
sakit (Siswiyardi, 2005).
Makanan yang dimakan oleh pasien yang berasal dari luar rumah sakit
akan berpengaruh terhadap terjadinya sisa makanan. Rasa lapar yang tidak
segera diatasi pada pasien yang sedang dalam perawatan dan timbulnya rasa
bosan karena mengkonsumsi makanan yang kurang bervariasi menyebabkan
pasien mencari makanan tambahan dari luar rumah sakit atau jajan. Hal inilah
yang menyebabkan kemungkinan besar makanan yang disaj ikan kepada pasien
tidak dihabiskan. Bila hal tersebut selalu terjadi maka makanan yang
diselenggarakan oleh pihak rumah sakit tidak dimakan sehingga mengakibatkan
sisa makanan (Moehyi, 1992).
Tabel 4.19 Analisa Sisa Makanan Pasien Menu Siang Lauk Hewani Hari Ke 8 di
RSUD Ulin Banjarmasin
No Sisa Makanan N %
0 8 80
25 0 0
50 0 0
75 1 10
95 0 0
100 1 10
Dari total sampel yang dilakukan, pengambilan data persentase 80%
atau sebanyak 8 orang responden sisa makanannya 0%, persentase 10%
sebanyak 1 orang responden sisa makanannya 75%, persentase 10% sebanyak
1 orang responden sisa makanannya 100%. Jumlah sisa makanan untuk lauk
hewani >25% sebanyak 2 orang responden yang lauk hewaninya masih tersisa
atau tidak habis dikonsumsi, jumlah sisa makanan <25% 8 orang responden
yang menghabiskan lauk hewani. Karena dari hasil hasil penelitian yang
dilakukan responden lebih banyak mengatakan suka mengkonsumsi lauk hewani
karena rasanya yang enak.
Cita rasa makanan ditimbulkan oleh terjadinya rangsangan terhadap
berbagai indera dalam tubuh manusia terutama indera penglihatan, indera
pencium, dan indera pengecap. Makanan yang memiliki cita rasa yang tinggi
adalah makanan yang disajikan dengan menarik, menyebarkan bau yang sedap
dan memberikan rasa yang lezat (Moehyi, 1992).
Tabel 4.20 Analisa Sisa Makanan Pasien Menu Siang Sayur Hari Ke 8 di RSUD
Ulin Banjarmasin
No Sisa Makanan N %
0 1 10
25 7 70
50 1 10
75 1 10
95 0 0
100 0 0
Dari total sampel yang dilakukan, pengambilan data persentase 10%
atau sebanyak 4 orang responden sisa makanannya 0%, persentase 70%
sebanyak 7 orang responden sisa makanannya 25%, persentase 10% sebanyak
1 orang responden sisa makanannya 50%, persentase 10% sebanyak 1 orang
responden sisa makanannya 75%. Jumlah sisa makanan untuk sayur >25%
sebanyak 9 orang responden yang sayurnya masih tersisa atau tidak habis
dikonsumsi, jumlah sisa makanan <25% 1 orang responden yang menghabiskan
sayur. Karena kebiasaan makan responden yang tidak menyukai sayuran .
Kebiasaan makan pasien dapat mempengaruhi pasien dalam
menghabiskan makanan yang disajikan. Bila kebiasaan makan pasien sesuai
dengan makanan yang disajikan baik dalam hal susunan menu maupun besar
porsi, maka pasien cenderung dapat menghabiskan makanan yang disajikan.
Sebaiknya bila tidak sesuai dengan kebiasaan pasien, maka dibutuhkan waktu
untuk menyesuaikannya (Mukrie, 1990).