Anda di halaman 1dari 1

Analisis Akar Masalah Distribusi Pupuk Bersubsidi di Provinsi Aceh

Oleh

Anwar Deli*1
T. Makmur*1
Muhammad Yuzan Wardhana*1

Email : anwar_deli@unsyiah.ac.id

*1 Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK
Pupuk merupakan salah satu input penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan, sehingga keberadaan
dan pemanfaatannya memiliki posisi yang strategis. Subsidi pupuk sudah lama diterapkan oleh pemerintah pusat
dengan berbagai kebijakan yang mengikutinya seperti kebijakan pengadaan pupuk, distribusi pupuk dan pengawasan
pupuk bersubsidi. Pupuk bersubsidi merupakan barang dalam pengawasan pemerintah yang membutuhkan
pengawasan efektif, karena sistem distribusi pupuk bersubsidi memiliki alur yang panjang dan melibatkan banyak
pemangku kepentingan sehingga berpotensi pada terciptanya penyimpangan. Pendistribusian pupuk bersubsidi di
Provinsi Aceh masih belum memenuhi prinsip 6 (enam) tepat yaitu tepat harga, jumlah, waktu, mutu, tempat, dan jenis
sesuai indikator yang ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari akar masalah persoalan
sistem distribusi pupuk bersubsidi, serta merumuskan alternatif solusi pengawasan efektif distribusi pupuk
bersubsidi. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan :
observasi, dokumentasi, dan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah pemerintah, pelaku pada implementasi
pupuk bersubsidi dan juga para petani/kelompok tani. Data dan informasi dianalisis menggunakan model analisis akar
masalah Cause-and-Effect Diagram (Ishikawa Diagram) dan juga menggunakan matrik pengelolaan dan pemantauan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat berbagai permasalahan yang menyebabkan pupuk sampai kepada petani tidak
tepat harga, tidak tepat jumlah, tidak tepat waktu, tidak tepat mutu dan pengawasan yang dilakukan masih belum
berjalan dengan baik dan efektif. Teknik-teknik pengawasan belum mampu diterapkan secara keseluruhan oleh KP3
Provinsi Aceh dan Kabupaten. Aktor-aktor yang terlibat dalam penyaluran pupuk bersubsidi belum maksimal dalam
melaksanakan tugasnya. Dalam upaya meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan sistem distribusi pupuk
bersubsidi perlu perbaikan kebijakan yang meliputi aspek teknis, manajemen dan regulasi yakni (a) meningkatkan
intensitas sosialisasi sistem pemupukan berimbang spesifik lokasi (b) mempercepat pengembangan dan pemanfaatan
pupuk organic, (c) sosialisasi sistem penyaluran pupuk bersubsidi secara tertutup kepada stakeholder termasuk
aparat pemerintah, tokoh masyarakat dan petani, (d) koordinasi lintas sektor untuk menjamin efektivitas penyaluran
pupuk bersubsidi dan implementasi pemupukan, (e) pembinaan distributor dan kios penyalur pupuk di Lini IV dengan
meningkatkan peran pemerintah daerah dalam pengaturan penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi. (f)
perencanaan alokasi kebutuhan pupuk yang didasarkan atas RDKK perlu diikuti oleh pendampingan tim ahli dan
perbaikan metode penyusunan /perhitungan RDKK, (g) pembuatan Kartu tani sebagai database petani yang akan
dimiliki petani yang tergabung dalam kelompok tani, (h) pembentukan sistem pengaduan masyarakat (hotline/call
centre, dll), menyediakan layanan pengaduan penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi.

Kata kunci: akar masalah pupuk subsidi, distribusi, pengawasan, efektivitas

Anda mungkin juga menyukai