Anda di halaman 1dari 13

Literasi Smk Negeri 1 Sungai Lilin

Evaluasi Pelaksanaan Gerakan warga sekolah untuk mencapai


Literasi di SMK Negeri 1 Sungai Lilin keberhasilan program.

Kata Kunci : Gerakan Literasi

Implementationof
Literacy Movement at SMK
Negeri 1 Sungai Lilin
Abstrak

Gerakan Literasi Sekolah adalah


Sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh dan
berkelanjutan untuk menjadikan SMK NEGERI 1
sekolah sebagai organisasi SUNGAI LILIN
pembelajar yang warganya literat smkn1sungaililin.sch.id
sepanjang hayat melalui pelibatan
publik (Dirjen Dikdasmen, 2015 p.
5). Di SMK Negeri 1 Sungai
Abstract
Lilin Provinsi Sumatera Selatan.
gerakan tersebut sudah dimulai
sejak tahun 2012 dengan The School Literacy Movement is
menggunakan sistem bergilir tiap a comprehensive and ongoing
kelas. Pendekatan penelitian effort to make the school a learner-
yang dilakukan adalah kualitatif oriented, lifelong learning
dengan pengambilan data organization through public
menggunakan sistem wawancara engagement (Dirjen Dikdasmen,
dan studi literature atau dokumen. 2015 p.5).At SMK Negeri 1
kemudianDatayang didapatkandikaji tersebutdan Sungai Lilin South Sumatera
dideskripsikan sesuai kaidah Province, the movement has
Penelitian kualitatif. Tujuan dari been started since 2018 using
Penelitian ini adalah untuk rotating system of each
mengevaluasi pelaksanaan gerakan class.The research approach is
literasi SMK Negeri 1 qualitative With data collection
di Sungai Berdasarkan hasil using interview system and
Lilin. dapat disimpulkan literature study or
bahwapenelitianpelaksanaan gerakan literasi document.The data obtained are
di SMK Negeri 1 Sungai Lilin then examined and described in
masih belum efektif, untuk accordance with qualitative
Mengatasi minimnya sarana research principles.The purpose of
Prasarana sekolah ini this research is to evaluate the
membutuhkan inovasi dan implementation of literacy
movement in SMK Negeri 1
kreativitas program untuk Sungai Lilin
mendukung program
Literasi Smk Negeri 1 Sungai Lilin

that the implementation of the dengan taruni. Ada salah satu crri
literacy movement at SMK Negeri
khas yang membedakan dengan
1 Sungai Lilin is still not
effective, to overcome the lack of sekolah kejuruan lain, yaitu
infrastructure of this school needs
menjunjung tinggi kedisiplinan
innovation and creativity of the
program to support the program siswa. Hal tersebut ditandai dengan
and the support of all school
masuk lebih awal pada
residents to achieve
pukul 07.00 untuk melaksanakan
Keywords: Movement Literacy
kegiatan apel pagi dan siang saat
pulang sekolah dilanjutkan dengan
apel siang. Selain gerakan disiplin
Pendahuluan
15 menit untuk apel pagi yang diisi
SMK Negeri 1 Sungai Lilin
dengan
adalah sebuah sekolah yang
kesemaptaan, kebersihan,
terletak di Desa Mulyo Rejo
kerohanian dan gerakan literasi
Kecamatan Sungai Lilin .
sekolah.
Sumatera Selatan. Satu-satunya
sekolah di Sungai Lilin yang Khusus untuk kerohanian

memiliki jurusan dengan dan gerakan literasi sekolah


mata keahlian Pengelasan. dilaksanakan setiap hari Jumat
Sedangkan jurusan yang lain secinilarah bergiliryang
adalah . menariktiapkelas. untukHal
SMK N 1 Sungai Lilin dilakukan evaluasi, apakah sistem
memiliki luas lahan 2.598 meter
bergilir yang diterapkan di sekolah
persegi dengan jumlah guru
dapat efektif dalam pelaksanaan
35 orang dan pegawai Tata Usaha
gerakan literasi. Tujuan dari
7 orang, sedangkan jumlah
penelitian ini adalah untuk
total siswa kelas X, XI, dan XII
mengevaluasi pelaksanaan
(tahun pelajaran 2017/2018)
program gerakan literasi di SMK
adalah 732.
Negeri 1 Sungai Lilin.
Di sekolah ini siswa
Sedangkan arti literasi secara
disebut dengan taruna dan siswa
etimologi berasal dari bahasa latin Littera
yang memiliki pengertian melibatkan
sistem
Literasi SMK Negeri 1 Sungai Lilin

tulisan yang menyertainya. Literasi Selain itu Supiandi (2016)


adalah hak asasi manusia yang menyatakan GLS bertujuan juga
fundamental dan pondasi untuk untuk menciptakan lingkungan
belajar sepanjang hayat. Hal ini sekolah menjadi tempat
penting sepenuhnya untuk pembelajar sepanjang hayat
pembangunan sosial dan manusia dengan membudayakan aktivitas
dalam kemampuannya untuk membaca yang tidak sekadar
mengubah kehidupan (UNESCO, membaca dan menulis yang tidak
2015) dalam Supiandi (2016). sekedar menulis.
Pada tahun 2015 Sehingga literasi yang
Kementrian Pendidikan dan semula hanya bermakna melek
Kebudayaan mengeluarkan huruf dan angka sekarang
Peraturan Menteri nomor 23 tahun kemudian berkembang artinya,
2015 berisi tentang penumbuhan misalnya literasi komputer, literasi
budi pekerti yang didalamnya media, literasi teknologi, literasi
mencakup Gerakan Literasi ekonomi, literasi informasi bahkan
Sekolah dengan mewajibkan ada juga literasi moral. Dari sekian
peserta didik membaca buku non banyak jenis literasi, SMK Negeri
pelajaran selama 10-15 menit 1 Sungai Lilin melaksanakan
sebelum pembelajaran dimulai. literasi dengan memilih jenis
Gerakan Literasi Sekolah literasi informasi dan literasi
bertujuan untuk menumbuhan moral.
budaya membaca dan menulis Gerakan Literasi
(literasi) pada warga sekolah, baik Sekolah adalah sebuah
kepala sekolah, guru, pamong dan upaya yang dilakukan secara
peserta didik yang kemudian menyeluruh dan berkelanjutan
berujung pada kemampuan untuk untuk menjadikan sekolah
memahami informasi secara sebagai organisasi pembelajar
analitik, kritis dan reflektif yang warganya literat sepanjang
(Supiandi, 2016, p.6). hayat melalui pelibatan publik
(Dirjen Dikdasmen, 2015 p. 5).
Literasi SMK Negeri 1 Sungai Lilin

Wujud dari sekolah dengan mencapai suatu pemahaman


warganya yang literat ditunjukkan bersama.
dengan lingkungan yang 3. Literasi melibatkan konvensi
menyenangkan dan ramah anak di Orang-orang membaca dan
mana semua warganya menulis atau menyimak dan
menunjukkan empati, kepedulian berbicara itu ditentukan oleh
semangat ingin tahu dan cinta konvensi atau kesepakatan
pengetahuan, cakap berkomunikasi kultural (tidak universal) yang
dan berkontribusi kepada berkembang melalui
lingkungan sosialnya. penggunaan dan dimodifikasi
Menurut Kern (2000) untuk tujuan-tujuan individual.
dalam jurnal Saomah page.6. Konvensi disini mencakup
terdapat tujuh prinsip pendidikan aturan-aturan bahasa baik lisan
literasi yaitu : maupun tertulis.
4. Literasi melibatkan
1. Literasi melibatkan interpretasi pengetahuan kultural.
Penulis atau pembicara dan Membaca dan menulis atau
pembaca atau pendengar menyimak dan berbicara
berpartisipasi dalam tindak berfungsi dalam sistem sikap,
interpretasi, yakni: keyakinan, kebiasaan, cita-cita,
penulis/pembicara dan nilai tertentu. Sehingga
menginterpretasikan bentuk orang-orang yang berada di
konsepsinya sendiri tentang luar suatu sistem budaya itu
dunia. rentan atau beresiko salahatau
2. Literasi melibatkan kolaborasi bahkan keliru dipahami oleh
Terdapat kerjasama antara dua orang-orang yang berada
pihak yakni penulis atau dalam sistem budaya tersebut.
pembicara dan Pembaca atau 5. Literasi melibatkan pemecahan
pendengar. Kerjasama yang masalah.
dimaksud itu dalam upaya
Literasi SMK Negeri 1 Sungai Lilin

Karena kata-kata selalu digunakan baik dalam konteks


melekat pada konteks lisan maupun tertulis untuk
linguistik dan situasi yang menciptakan sebuah wacana
melingkupinya, maka tindak atau diskursus.
menyimak, berbicara, Sedangkan
membaca, dan menulis itu mengenai pelibatan publik di SMK
melibatkan upaya Negeri 1 Sungai Lilin, yang
membayangkan hubungan- terlibat dalam gerakan ini adalah
hubungan di antara kata-kata, seluruh warga sekolah yaitu guru,
frasefrase, kalimat-kalimat, kepala sekolah, peserta
unit-unit makna, teks-teks, dan didik, orang tua, tenaga
dunia-dunia. Upaya kependidikan, pengawas sekolah
membayangkan atau dan komite sekolah menjadi wujud
memikirkan atau dari kalangan akademisi.
mempertimbangkan ini
merupakan suatu bentuk Bersamaan dengan dunia
pemecahan masalah. usaha dan industri serta pemangku
6. Literasi melibatkan refleksi kepentingan di bawah
dan refleksi diri. koordinasi Direktorat Jenderal
Pembaca atau pendengar dan Pendidikan Dasar dan Menengah
penulisataupembicara Kementrian Pendidikan dan
memikirkan bahasa dan Kebudayaan.
hubungannya dengan dunia Dasar dari GLS adalah
dan diri mereka sendiri. sebagai berikut, di tingkat
7. Literasi melibatkan nasional Peraturan Menteri
penggunaan bahasa. Pendidikan dan Kebudayaan
Literasi tidaklah sebatas pada pembelajaran. tingkat Untuk
sistem-sistem bahasa (lisan kabupaten Musi Banyuasin
atautertulis)melainkan dikoordinatori Dinas Pendidikan
mensyaratkan pengetahuan dan untuk tingkat sekolah,
tentang bagaimana bahasa itu
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

menggunakan surat keputusan Pengambilan data


kepala sekolah. menggunakan teknik wawancara
Jenis penelitian yang langsung, observasi dan dokumen.
dipilih adalah penelitian kualitatif, Menurut Moleong (1998) dalam
dengan 11 karakteristiknya Arikunto (2013 p. 22), sumber data
(Arikunto, 2013. p. 21) yaitu : latar penelitian kualitatif adalah
belakang ilmiah, manusia sebagaia tampilan yang berupa kata-kata
alat, metode kualitatif, analisis lisan atau tertulis yang diicermati
data secara induktiif, teori dari oleh peneliti, dan benda-benda
dasar, deskriptif, lebih yang diamati sampai detailnya agar
mementingkan proses ddaripada dapat ditangkap makna yang
hasil, adanya batas yang tersirat dari dokumen atau benda
ditentukan oleh fokus, adanya tersebut.
kriteria khusus untuk keabsahan SMK Negeri 1 Sungai
data, desain yang bersifat Lilin memiliki 17 kelas.
sementara dan hasil penelitian Wawancara dilakukan dengan
dirundingkan dan disepakati warga sekolah meliputi Kepala
bersama. Sekolah, Wakil Kepala
Metode penelitian yang Sekolah Bidang Kesiswaan,
Da
dipergunakan adalah variasi
Waka Sarana n Prasarana,
metode, menurut Arikunto (2013. p
Kepala Perpustakaan.
203) metode penelitian adalah cara
Target dari penelitian ini
yang digunakan oleh peneliti
adalah untuk mengevaluasi
untuk mengumpulkan data
pelaksanaan Program gerakan
penelitiannya. Metode variasi yang
literasi di SMK Negeri 1
dipergunakan dalam penelitian ini
Sungai Lilin. Kemudian data
adalah gabungan antara
yang diperoleh diolah
wawancara, observasi dan
dengan pendiskripsian (kualitatif)
dokumentasi.
Literasi SMK Negeri 1 Sungai Lilin

Pengambilan data dan alur fakta bahwa gerakan literasi yang


penelitian dapat dilihat pada bagan dijalankan dengan sistem bergilir
di bawah ini tidak tepat sasaran.
Narasumber menyatakan

Taruna pustakawa
Kepala bahwa gerakan terebut sebaiknya
n dilaksanakan setiap hari dan setiap
perpus
kelas sehingga hasilnya dapatkan
bagus. Semua nara sumber
Waka
kesisw mengakui mengerti makna literasi
aa tetapi hanya pada pengertian
gerakan membaca dan masuk
Waka sarana prasarana perpustakaan.
Akan tetapi tema dan
materi bacaan mereka masih
merasa kurang. Dan jika hanya

GERAKAN membaca di perpustakaan nara


LITERASI sumber merasa kurang, walaupun
SEKOLAH di sekolah sudah ada jaringan
internet.
Inovasi dan kreativitas
untuk mengolah gerakan literasi
Bagan 1. Alur Pengambilan
sekolah menjadi harapan para
Data
narasumber. Sehingga benar-benar
membaca menjadi salah satu cara
Hasil Penelitian dan Pembahasan
untuk membantu menyelesaikan
Berdasarkan wawancara
permasalah yang ada.
yang dilaksanakan pada 4 April
Selain itu, minimnya
2018 dengan taruna dan taruni
sarana yaitu jumlah serta jenis
jurusan Nautika Kapal Penangkap
bahan bacaan menjadi keluhan
Ikan, Teknika Kapal Penangkap
tersendiri bagi para narasumber.
Ikan, Teknik Kendaraan Ringan
Seringkali para taruna atau taruni
dan Agribisnis Perikanan SMK
Negeri 1 Sungai Lilin
mendapatkan Peningkatan Kualitas
Pendidikan
Literasi SMK Negeri 1 Sungai Lilin

harus bergantian untuk membaca, Negeri 1 Sungai Lilin memilih


terutama buku bacaan yang jenis literasi informasi, karena
berkaitan dengan mata pelajaran dari inovasi kepala
produktif. Beruntung masih ada perpustakaanlah kebutuhan
internet, hanya saja belum semua bacaan dan model-model
Guru memanfaatkan keberadaan literasi dapat terpenuhi.
internet untuk mendukung Daya dukung yang
program literasi sekolah. lain adalah peran Pustakawan,
Kemudian berdasarkan Juanda, S.AP adalah
keterangan dari Kepala pustakawan perpustakaan SMK
Perpustakaan Mutiara Ilmu SMK Negeri 1 Sungai Lilin.
Negeri 1 Sungai Lilin Umbar Berdasarkan wawancara tanggal 4
Sapta Riyanti, S.Pd pada tanggal April 2018, menurut Juanda bahwa
6April 2018, keterlibatan gerakan literasi sekolah
seluruh warga sekolah dalam yang dilaksanakan belumlah
pelaksanaan gerakan literasi efektif.
sekolah sangat diperlukan. Karena pelaksanaannya
Selama ini dirinya tidak hanya pada setiap Jumat dan
terlibat secara langsung dalam itupun bergiliran tiap kelas.
gerakan tersebut, sehingga Akibatnya dalam suatu kelas
pengetahuannya tentang gerakan mengalami pengulangan setelah 21
literasi sekolah pun sangat minim. minggu. Sedangkan untuk hari-hari
Dampaknya kebutuhan yang sekolah biasa (Senin hingga Jumat)
mendukung gerakan tersebut pun taruna taruni tidak wajib
seperti jauh panggang dari api, berliterasi.
artinya tidak sesuai. Inovasi
program dan ketersediaan buku- Sebelum pelajaran dimulai.
buku pendukung gerakan literasi Dengan kata lain, waktu
masih minim. pelaksanaan gerakan tersebut di
Peran kepala perpustakaan SMK Negeri 1 Sungai Lilin masih
menjadi vital ketika Kepala SMK minim.
Literasi SMK Negeri 1 Sungai Lilin

Sementara itu, leading Pelaksanaan gerakan


sector dari pelaksanaan gerakan literasi akan berhasil dengan baik
literasi sekolah di SMK Negeri 1 jika didukung dengan sarana dan
Sungai Lilin adalah Waka prasarana yang baik
Kesiswaan dan Waka Sarpras. pula. Muttaqin, S.T, selaku
Pengaturan pemakaian wakil kepala sekolah bidang
perpustakaan dan sumber sarana dan prasarana
informasi melalui media internet mengakui keterbatasannya.
menjadi tanggung jawab mereka. Untuk ketersediaan buku-buku dan
Waka Kesiswaan Kristina, sarana pendukung lainnya
S.Pd mengatur secara bergiliran memang masih jauh dari kondisi
bagi taruna taruni untuk berliterasi. ideal.
Pengaturan menjadi kata kunci Perpustakaan SMK Negeri
pelaksanaan gerakan literasi di 1 Sungai Lilin memiliki lebih dari
sekolah ini. Berbagai 500 judul buku yang terbagi
pertimbangan sudah dipikirkan, atas berbagai kategori, .
mengingat pada hari Jumat ada Sarana yang
beberapa kegiatan bagi taruna mendukung pelaksanaan literasi
taruni yang berlangsung informasi adalah adanya wifi
bersamaan. Berdasarkan hal yang telah menjangkau semua
tersebut, maka sistem pergiliran lini sekolah. Akan tetapi, jika
menjadi pilihan. sarana-sarana
Pada hari Jumat, taruna
taruni SMK Negeri 1 Sungai
Lilin melaksanakan
program kesemaptaan, tersebut tidak termanfaatkan
kerohanian, bakti lingkungan, serta dengan baik akan menjadi percuma
literasi secara bersamaan. saja. Menjadi tidak sebanding
Dengan rentang waktu dengan pergiliran kelas dalam
pelaksanaan dari pukul 07.00 melaksanakan program literasi.
sampai 08.00.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

Sesuai hasil wawancara dengan kreativitas dan inovasi


dengan berbagai sumber, seluruh warga sekolah. Dan
pelaksanaan gerakan literasi gerakan ini tidak hanya menjadi
di SMK Negeri 1 Sungai Lilin tanggung jawab Kepala
masih belum sempurna sehingga Sekolah, Waka Kesiswaan,
perlu untuk penyempurnaan Waka Sarana Prasarana,
program, dari waktu Pustakawan atau pun Kepala
pelaksanaan, sarana prasarana Perpustakaan, melainkan
serta inovasi program. tanggung jawab bersama.
Ide-ide literasi yang SIMPULAN
ada dengan keterbatasan sumber Simpulan yang dapat ditarik dari
daya masih dapat penelitian ini adalah
dilaksanakan, misalnya 1. Pelaksanaan gerakan literasi di
dibangunnya pojok literasi SMK Negeri 1 Sungai Lilin
atau berupa kafe literasi atau dengan sistem bergilir kurang
sebutan lainnya. Di setiap sudut efektif.
yang sudah terjangkau wifi dapat 2. Dengan minimnya sarana dan
dimanfaatkan sebagai pojok prasarana maka SMK Negeri 1
literasi, Dapat juga dengan Sungai Lilin
kreatifitas para guru untuk membutuhkan inovasi dan
menambahkan atau menyisipkan kreasi dalam pelaksanaan
kegiatan membaca jika buku- gerakan literasi.
bukunya terbatas dapat 3. Pelaksanaan Gerakan Literasi di
menggunakan media internet SMK Negeri 1 Sungai Lilin
dengan memberikan tema, membutuh-kan dukungan dari
kemudian membuat resumenya. seluruh warga sekolah.
Dapat juga dengan gerakan Saran atau rekomendasi yang
kampanye di dinding (mural) serta dapat diberikan adalah :
bertema. 1. Ubah pola gerakan literasi sekolah

Sehingga keterbatasan alat


atau pun media dapat teratasi
Literasi SMK Negeri 1 Sungai Lilin

2. Tingkatkan dan kembangkan


kreasi serta inovasi untuk
mengatasi minimnya sarana
prasarana.

Anda mungkin juga menyukai