Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang berkat taufik, rahmat, dan hidayah-Nya penulis diberikan keberkahan akan ilmu dan

penegtahuan sehingga penulis dapat meneyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi

Manajemen E-Business” yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan

tugas individu pada program strata 1 Akuntansi semester 5 pada mata kuliah Sistem Informasi

Manjemen (SIM) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Tanjungpinang.

Tanjungpinang, 26 Desember 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................... 3

1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 3

1.3 TUJUAN ............................................................................................................................... 3

BAB II............................................................................................................................................. 4

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4

2.1 PENGERTIAN E-BUSINESS .............................................................................................. 4

2.2 MERANCANG STRATEGI SISTEM E-BUSINESS .......................................................... 5

2.3 DIMENSI RUANG LINGKUP E-BUSINESS ..................................................................... 8

2.4 KEUNTUNGAN E-BUSINESS ........................................................................................... 9

2.5 PENGELOMPOKAN E-BUSINESS.................................................................................. 10

2.6 APLIKASI E-BUSINESS ................................................................................................... 21

2.7 BENTUK HUBUNGAN E-BUSINESS ............................................................................. 22

2.8 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-BUSINESS ....................................................... 25

BAB III ......................................................................................................................................... 27

PENUTUP..................................................................................................................................... 27

KESIMPULAN ......................................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 28

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang
cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik
pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Perkembangan sistem informasi manajemen ini juga telah menyebabkan perubahan-
perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk
selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya
dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap
orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat
waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk
menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan penulis, makalah ini akan membahas
semua kegiatan dalam e-Business.

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen dan agar bisa dapat di manfaatkan bagi pembaca dan penulis
dalam menyelesaikan persoalan-persoalan e-Business.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN E-BUSINESS


E-business adalah aktivitas bisnis dengan memanfaatkan jaringan komputer dan internet.
Tidak hanya transaksi pembelian dan penjualan tetapi juga melingkupi keselurunan kegiatan
dan fungsi dari perusahaan tersebut, seperti pertukaran informasi, komunikasi, kolaborasi,
riset dan sebagainya. E-business bisa terjadi dalam berbagai bentuk tahapan tergantung dari
tingkat pemanfaatan jaringan komputer dan Internet, dengan kata lain seberapa digital
perusahaan tersebut. Kita dapat melihat dua sisi ekstrim, sisi pertama adalah perusahaan
tradisional. Sisi kedua adalah perusahaan e-business murni di mana segalanya berbentuk
elektronis, dari produk atau jasa yang ditawarkan, prosesnya sampai dengan pengirimannya.
E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi
ke konsumen.
Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan
dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses
bisnis menjadi lebih efisien. Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan, kita
dapat menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh dengan melihat
kesamaan dari setiap definisi tersebut dan menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita
lihat dari beberapa sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya
yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang
diberikan.
Tujuan e-Business adalah untuk mendukung efisiensi dan integritas pengelolaan data sumber
daya manusia, keuangan, Supply Chain Management/Logistic Management. Selain itu
berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi publik. Dengan berbasiskan internet,
sistem ini dapat diakses dimana saja sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan.

Peran sistem informasi dalam suatu E-Business


1. Mendukung Operasi Bisnis .

4
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem
informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis
sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan
Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke
berbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para
manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari
keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat
keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.

2.2 MERANCANG STRATEGI SISTEM E-BUSINESS


Perusahaan E-Business perlu merancang sebuah strategi yang akan diimplementasikan
dalam bentuk sistem informasi E-Business. Stategi itu tidak hanya berupa strategi bisinis
melainkan juga melibatkan strategi teknologi informasi karena sistem E-Business dibangun
dengan tumpuan teknologi tersebut. Strategi perlu disusun dengan cermat untuk menjawab
tantangan bisnis seperti kompetitor pada satu jenjang atau kompetitor kecil lainnya, produk-
produk substitusi dan tuntutan konsumen.

Strategi juga berfungsi untuk mengelola sumber daya yang terbatas jumlahnya guna
memperoleh laba. Sistem informasi E-Business yang dibangun harus terdefinisi dengan jelas
dan terinci tentang model bisnis yang akan diterapkan, alur pergerakan informasi, jenis dan
model informasi yang dibutuhkan serta menentukan hak akses informasi. Strategi meliputi
penentuan perangkat keras dan perangkat lunak baik sistem dan aplikasinya.

A. STRATEGI TAKTIS UNTUK SUKSES DALAM E-BUSINESS :


1. Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus dari
masing-masing manajer produk.

5
2. Banner berupa teks. karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh
lebih tinggi dari banner berupa gambar.
3. Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan
kedua yang membantu penjualan produk atau bisnis.
4. Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak
digunakan di internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar
persetujuan.
5. Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau
sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.
6. Lakukan e-marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.
7. Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau
pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung.
B. STRATEGI PENGEMBANGAN E-BUSINESS :
a. Penyusunan Rencana Pengembangan
b. Pembangunan secara bertahap/dinamis
c. Perlu menetapkan prioritas implementasi
d. Pemilihan Teknologi yang tepat
e. Penyiapan Sumber Daya
f. Gunakan jasa Web-Hosting
g. Pengembangan diserahkan pihak ketiga
h. Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa Internet
C. UNSUR-UNSUR E-BUSINES
Adapun unsur-unsur pada e-business, yang diantaranya sebagai berikut:
a. Pelaku bisnis
Diantaranya seperti Organisasi, produsen atau perusahaan, supplier, rekan bisnis,
konsumen dll.
b. Alat, media atau sumber daya yang digunakan
Diantaranya seperti Teknologi informasi dan komunikasi (Komputer, internet dll).
c. Kegiatan dan sasarannya
Diantaranya seperti kegiatan dan proses bisnis (pelayanan, penjualan dan
transaksi) serta operasi bisnis utama.

6
d. Tujuannya
Diantaranya seperti komunikasi, koordinasi, pengolahan organisasi, transformasi
proses bisnis dan berbagi informasi.
e. Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan
Diantaranya seperti pendekatan yang relatif aman, lebih fleksibel, efesien,
peningkatan produktivitas, peningkatan keuntungan, bisnis yang terintegrasi dll.
D. MANFAAT E-BISNIS :
a) Bagi Perusahaan Atau Pebisnis Perorangan
 Memperpendek jarak
 Perluasan pasar
 Biaya terkendali
 Efisien
 Cash flow terjamin
 Manfaat lainya
b) Bagi konsumen
 Efektif
 Biaya terkendali
 Aman secara fisik
 Harga murah
 Fleksibel
c) Bagi masyarakat pada umumnya
 Peluang kerja baru
 Wahana kompetisi
d) Bagi dunia akademis
 Peluang kerja baru
 Wahana kompetisi
E. HAMBATAN E-BUSINESS
Beberapa hambatan-hambatan yang ada tentang implementasi E-Business adalah sebagai
berikut:
a. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan pola belanja konsumen dari pola
konvensional kepada virtual. Masyarakat masih terbiasa membeli dengan memegang
7
barang yang akan dibeli dan menanyakan sedetail mungkin tentang produk yang akan
mereka beli.
b. Pada umumnya harga tidak bisa ditawar lagi. Tidak seperti pasar tradisioanal proses
transaksi melalui proses tawar-menawar.
c. Sarana dan prasarana masih belum memadai.
d. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai dengan baik dan benar,
konsep dan implementasi teknologi ini.
e. Jasa pengiriman pos. masih memerlukan pembenahan, sehingga proses pengiriman
barang tidak terlalu lama sampai kepada tangan pembeli.
f. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit.
g. Perbedaan platform antar perusahaan.
h. Penjual dan pembeli masih menunggu sampai sistem E-Business stabil dan aman.
i. E-Business masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit digunakan.
j. Perubahan pola konsumen menjadi aktif. Etika dan moralitas, E-Business belum
mendapatkan tempat yang tepat sehingga banyak disalahgunakan menjadi penjajakan
bisnis pornografi.

2.3 DIMENSI RUANG LINGKUP E-BUSINESS


E-Business memiliki ruang lingkup yang jauh lebih luas. E-business secara umum
merupakan aktivitas didalam perusahaan, baik yang berkaitan secara langsung dengan
berbagai proses pertukaran barang atau jasa (bisnis) dengan memanfaatkan teknologi ICT
(Information and Communication Tecnology). Dimensi ruang lingkup e-business, dijelaskan
dengan prinsip (4w), yaitu: what, where, who, and why.

1. What : secara prinsip pengertian e-Business jauh lebih luas dibandingkan dengan e-
Commerce, bahkan secara filosofis, e-Commerce merupakan bagian dari e-Business.
Jika e-Commerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi
yang dilakukan secara elektronik atau digital, e-Business memiliki wilayah jauh lebih
luas, termasuk didalamnya aktivitas relasi antara dua entitas perusahaan, interaksi
antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan mitra
bisnisnya dan pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya.

8
2. Who : siapa saja yang melakukan e-Business. Klasifikasi entiti yang kerap
dipergunakan dalam mengilustrasikan e-Business, masing-masing : Agent, business,
Consumer, Device, Emmploye, Family, and Government. Contohnya adalah sebuah
aplikasi tipe e-Commerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan
perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumers);
atau tipe G-to-G yang menghubungkan 2 negara untuk masalah ekspor dan impor.
3. Why : Penerapan konsep e-Business secara efektif memberikan keuntungan bagi
perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat, yang
secara tidak langsung meningkatkan level pendapatannya. Dengan
mengimplementasikan e-Business, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan
celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Di
samping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis
(perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam
menerapkan konsep e-Business. Yang tidak kalah menariknya adalah bahwa dngan
menerapkan konsep jejaring (internet working), sebuah perusahaan berskala kecil dan
menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk
menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan.
4. Where : e-Business bisa dilakukan di mana saja, sejauh pihak yang berkepentingan
memiliki fasilitas elektronik atau digital sebagai kanal akses (access channel).
Berbeda dengannbisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di
sekitar perusahaan dengan akses dan variasi transaksi yang terbatas.

2.4 KEUNTUNGAN E-BUSINESS


Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan
kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya.
Secara teoritis, hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
1. Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah restrukturisasi dan
redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi
perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses.
2. Berbeda dengan bisnis konvensional di mana biasanya sebuah kantor beroperasi 8
jam sehari, di dalam e-business (intenet), perusahaan harus mampu melayani

9
pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan
mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait.
3. Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan
yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah
perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost).
4. Fenomena jejaring (internet working) memaksa perusahaan untuk bekerja sama
dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara
kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga dan kecepatan penciptaan sebuah produk
atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam
kontrol perusahaan.
5. Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition)
secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau
dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia
maya.
Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success
factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai
barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulan
kompetitif tertentu.
Walaupun perusahaan yang berada di dalam posisi ini tidak memiliki banyak keunggulan
kompetitif sperti halnya perusahaan leader, kualitas produk dan pelayanannya berada di
atas rata-rata yang diharapkan oleh pelanggan. Perusahaan dalam kategori ini biasanya
memiliki produk dengan kualitas yang sudah baik, namun dimata pelanggan kualitasnya
dipandang lebih karena perusahaan memiliki mekanisme pelayanan yang baik. Dari segi
harga produk dan jasa pun, perusahaan berhasil menekan total biaya produksi karena
tingginya tingkat efisiensi yang dicapai.

2.5 PENGELOMPOKAN E-BUSINESS


1. Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk
mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan

10
untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada
umumnya dan rancangan perangkat lunak modular.
ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan
fungsi suatu perusahaan ke dalam satu system komputer yang dapat melayani
semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi
atau keuangan. Syarat terpenting dari sistem ERP adalah Integrasi Integrasi yang
dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam
satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi
dan berkomunikasi.
Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam
perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-time.
Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat diakses dan mudah
disebarluaskan. Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah
bisnis dapat memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan
disesuaikan dari vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk
meningkatkan unjuk kerja bisnis.

TUJUAN DAN PERANANNYA DALAM ORGANISASI


 Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi
secara keseluruhan.
 ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk
Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis serta pelanggan.
 Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa
pendukung.
 Migrasi data adalah salah satu aktifitas terpenting dalam menentukan
kesuksesan dari implementasi ERP. Sayangnya, Migrasi data merupakan
aktifitas terakhir sebelum fase produksi

IMPLEMENTASI ERP

Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari
perubahan dan peran resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat

11
pembobolan sistem keamanan. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan
dengan kebutuhan dari pelanggan . Data dalam sistem ERP berada dalam satu
tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko
kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan

KESUKSESSAN IMPLEMENTASI ERP


Langkah strategi migrasi data yang dapat menentukan kesuksesan implementasi
ERP:
 Mengidentifikasi data yang akan di migrasi
 Menentukan waktu dari migrasi data
 Membuat template data
 Menentukan alat untuk migrasi data
 Memutuskan persiapan yang berkaitan dengan migrasi
 Menentukan pengarsipan data

KELEBIHAN ERP
 Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan
komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat.
 Rancangan Perekayasaan
 Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
 Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang
kompleks
 Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian,
penerimaan inventori, dan pembiayaan
 Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan
keuntungan pada level inti

KELEMAHAN ERP
 Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
 Sistem ERP sangat mahal

12
 Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar
industri yang telah
 dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif.
 ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan
proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
 Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari
pelanggan
 Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan,
data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan :
 Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise.
 Menghasilkan informasi yang real-time
 Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

TAHAPAN EVOLUSI ERP


1. Tahap I : Material Requirement Planning (MRP) Merupakan cikal bakal dari
ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material
2. Tahap II : Close-Loop MRP Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya
terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan
adanya rencana yang dapat diubah atau diganti jika diperlukan.
3. Tahap III : Manufakturing Resource Planning (MRP II) Merupakan
pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu:
perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi
analisis dari kebutuhan yang diperlukan.
4. Tahap IV : Enterprise Resource Planning Merupakan perluasan dari MRP II
yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan,
rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan
dengan dilakukan secara mudah
5. Tahap V : Extended ERP (ERP II) Merupakan perkembangan dari ERP yang
diluncurkan tahun 2000, serta lebih konflek dari ERP sebelumnya.

13
MODUL ERP
 Manufacturing
 Supply Chain Management
 Financials
 Projects
 Human Resources
 Customer Relationship Management
 Data warehouse
 Access Control
 Customization

2. Customer Relationship Management (CRM)


CRM adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang didesain
untuk meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepuasan
pelanggan (customer satisfaction). Secara khusus CRM berusaha memberikan
layanan yang sifatnya professional sehingga dapat memberikan kepuasaan yang
tinggi pada pelanggannya.

Cara Kerja CRM


Dengan membantu berbagai bentuk perusahaan untuk mengidentifikasi
pelanggannya dengan tepat, memperoleh lebih banyak pelanggan dengan lebih
cepat, dan mempertahankan kesetiaan pelanggannya. Sistem CRM berusaha
menyediakan sebuah pendekatan terintegrasi terhadap semua aspek dalam
perusahaan dalam kaitannya dengan pelanggannya, yang meliputi marketing, sales
dan support.

Tujuan sistem CRM yaitu dengan penggunaan tekhnologi diharapkan terjadi


jalinan hubungan yang kuat antara perusahaan dan pelanggannya. Dengan kata
lain, perusahaan berusaha mengelola kinerja perusahaannya dengan lebih baik.

Sistem CRM dalam Proses Bisnis

14
Banyak paket software diciptakan untuk memudahkan customer
relationship,tetapi kebanyakan tergantung dari perolehan, updating dan utilisasi
profil individu pelanggan. Profil-profil pelanggan biasanya disimpan dalam data
warehouse, dan datamining digunakan untuk mengekstrasi informasi yang
berhubungan dengan perusahaan dari pelanggan yang bersangkutan. Selanjutnya
profil pelanggan ini terhubung secara online sehingga mereka yang bekerja dalam
perusahaan itu dapat menghubungi pelanggan yang bersangkutan. Selain itu web
based front-ends telah diciptakan sehingga pelanggan dapat menghubungi
perusahaan secara online untuk memperoleh informasi mengenai produk atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan itu, memesan order, mengecek status order yang
ada, memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diajukan atau untuk memperoleh
layanan. Paket software CRM membantu perusahaan untuk memasarkan, menjual
dan melayani pelanggan melalui multimedia, termasuk Web, call centers, field
representatives, business partners, retail dan dealer networks. Contohnya : KRS
Online, Asuransi.
3. Enterprise Application Integration ( EAI )
EAI adalah proses program aplikasi komputer perusahaan untuk meningkatkan
fungsionalitas dan kinerja. Pada dasarnya EAI melakukan shar data antara
aplikasi. EAI dapat memiliki beberapa tujuan dapat menghubungkan database
berbagai data dan menyediakan database cadangan dalam kasus suatu masalah
yang timbul. EAI juga dapat memenyalurkan data menyediakan data
penyimpanan, menyalurkan data dari beberapa menjadi satu untuk digunakan
secara optimal. Bisnis juga menggunakan EAI untuk menyelesaikan transaksi
bisnis tunggal pada beberapa sistem.
Penggunaan yang paling inovativ EAI adalah untuk menciptakan sistem virtual
umum. Dengan kata lain, EAI dapat berbaur serangkaian aplikasi dan/atau
database ke satu mesin yang beroperasi kohesif. Hal ini tanpa diragukan lagi
merupakan pilihan yang lebih kuat dari satu server yang beroperasi sendiri. Di
antara alasan tersebut untuk mengambil keuntungan dari teknologi baruseperti
fungsi internet dan intranet. Terkait dengan ini adalah e-commece dan komunikasi

15
elektronik seperti email dan konferensi video. Sebagian besar pengguna EAI
merupakan bisnis besar yang memiliki persyaratan berbagai data besar.
Salah satu penggunaan terkenal EAI adalah dengan perusahaan kartu kredit dan
badan pengawas lainnya yang tujuannya adalah untuk menangkap pencuri kartu
kredit. EAI memungkinkan perusahaan-perusahaan secara efisien untuk melacak
jutaan bit data dan menghubungkan data untuk tujuan tertentu. Penggunaan lain
EAI populer adalah dengan lembaga keuangan yang ingin membantu pelanggan
mereka menyelesaikan transaksi mata uang asing online.
Berbagai sistem yang dihubungkan dengan EAI sering berada pada kondisi :
1. Memiliki berbagai sistem operasi dimana dengan sistem operasi yang
berbeda-beda maka akan menhambat dan mempersulit proses integrasi
sistem.
2. Menggunakan berbagai bahasa komputer.
3. Legacy system yang tidak disokong lagi oleh vendor yang membuat.
4. Stove pipe system.

Salah satu tantangan besar EAI adalah bahwa berbagai sistem yang perlu
dihubungkan bersama sering berada pada berbagai sistem operasi , gunakan
berbeda basis data solusi dan berbeda bahasa komputer , dan dalam beberapa
kasus adalah warisan sistem yang tidak lagi didukung oleh vendor yang awalnya
dibuat mereka. Dalam beberapa kasus, sistem tersebut dijuluki ” sistem cerobong
asap “karena mereka terdiri dari komponen yang telah macet bersama-sama
dengan cara yang membuatnya sangat sulit untuk mengubah mereka dengan cara
apapun.

Tujuan EAI

1. Integrasi data : Memastikan bahwa informasi dalam beberapa sistem


disimpan konsisten. Hal ini juga dikenal sebagai Integrasi Informasi
Enterprise (EII).
2. Kemerdekaan Vendor: Ekstrak bisnis kebijakan atau aturan dari aplikasi
dan mengimplementasikannya dalam sistem EAI, sehingga bahkan jika

16
salah satu aplikasi bisnis diganti dengan aplikasi vendor yang berbeda itu,
aturan bisnis tidak harus kembali dilaksanakan.
3. Fasad Umum: Sebuah sistem EAI dapat front-end sekelompok aplikasi,
menyediakan antarmuka akses tunggal yang konsisten untuk aplikasi ini
dan melindungi pengguna dari keharusan untuk belajar menggunakan
paket software yang berbeda.

EAI dapat mengintegrasikan aplikasi kantor depan dan belakang dari perusahaan
agar mereka dapat bekerja bersama secara lancar dan terpadu. Ini adalah
kemampuan penting yang memberi nilai bisnis sesungguhnya bagi perusahaan
yang harus merespon secara cepat dan efektif berbagai kegiatan bisnis dan
permintaan pelanggan. Selain itu EAI juga dapat menghubungkan database,
berbagi data dan menyediakan database cadangan dalam kasus suatu masalah
yang timbul. EAI juga dapat menyediakan data penyimpanan, menyalurkan data
dari beberapa database menjadi satu untuk digunakan secara optimal. Bisnis juga
menggunakan EAI untuk menyelesaikan transaksi bisnis tunggal pada beberapa
sistem.

Penggunaan yang paling inovatif EAI adalah untuk menciptakan sistem virtual
umum. Dengan kata lain, EAI dapat berbaur serangkaian aplikasi dan/atau
database ke satu mesin yang beroperasi kohesif. Hal ini tanpa diragukan lagi
merupakan pilihan yang lebih kuat dari satu server yang beroperasi sendiri.

Contoh : Ketika sebuah pesanan sudah lengkap , buat aplikasi pesanan


memberitahukan sistem akuntansi untuk mengirim tagihan dan memperingatkan
bagian pengiriman untuk mengirim produk tersebut.

Keuntungan EAI

 Akses informasi antar sistem secara real-time


 Merampingkan proses bisnis dan membantu meningkatkan
efisiensiorganisasi

17
 Menjaga integritas informasi di beberapa system
 Kemudahan pembangunan dan pemeliharaan
 Organisasi berkembang, kesatuan suatu sistem dari semua bagian dalam
perusahaan akan membuat semua bagian dapat dengan cepat berkembang
dibandingkan dengan suatu organisasi yang sistemnya tidak terintegrasi.
 Meningkatkan efisiensi, efisiensi yaitu sesuatu yang berhubungan dengan
biaya, jadi keefisienan akan membantu mengurangi biaya-biaya yang tidak
perlu dikeluarkan dengan adanya EAI.
 Meningkatkan kepuasan pelanggan, tentu saja dengan sudahnya
berkembangnya suatu organisasi, efisien, dan mungkin juga dengan
pelayanan yang cepat maka pastilah akan mempengaruhi kepuasan
pelanggan yang tentu saja akan membuat loyalitas dari pelanggan bagi
perusahaan.

Kekurangan EAI

 Tinggi biaya pengembangan awal, terutama untuk usaha kecil dan


menengah (UKM)
 Memerlukan desain bisnis yang cukup di awal, yang mana banyak manajer
tidak dapat membayangkan atau tidak mau berinvestasi.
4. Supply Chain Management (SCM)
Pengertian Supply Chain Management adalah pengelolaan dan pengawasan rantai
siklus, mulai dari aliran material/ barang mentah, pembayaran, informasi dari
pemasok ke produsen, ke pedagang grosir hingga pengecer sampai konsumen.
Dalam SCM, rantai pasokan adalah jaringan fisiknya, yaitu semua perusahaan
yang berperan dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, hingga
mengirimkannya ke pengguna akhir. Sedangkan SCM atau manajemen rantai
pasokan/ suplai adalah sebuah cara/ metode, alat, atau pendekatan
pengelolaannya.
Manajemen rantai suplai melibatkan koodinasi dan integrasi semua tujuan tadi
dan juga mereka harus memastikan pembiayaan bidang ini bisa dilakukan

18
seminimal mungkin dengan membuat asumsi produk ada saat dibutuhkan dan
juga tidak kelebihan stok.

Komponen Supply Chain Management


Mengacu pada pengertian SCM di atas, ada beberapa komponen yang harus
dipahami, antara lain:
1) Upstream Supply Chain
Upstream supply chain manajemen mengurus hubungan antara perusahaan
dengan vendor atau pihak lain dalam hal transfer barang. Jadi barang-
barang yang diproduksi oleh perusahaan tidak langsung sampai ke tangan
konsumen tapi disalurkan ke perusahaan penyalur lainnya.
Misalnya sebuah perusahaan yang memproduksi smartphone. Produk
smartphone ini tidak serta-merta sampai ke tangan konsumen langsung,
tapi pihak manufacturer akan mengirimkan produknya ke suplier.
2) Downstream Supply Chain
Downstream supply chain mangement adalah manajemen yang mengurusi
transfer barang dari perusahaan langsung ke konsumen. Jadi kalau
upstream supply chain harus lewat supplier dulu, kalau downstream
langsung bisa dibeli oleh konsumen.
Contoh management ini yaitu mebel atau gallery art. Jadi mereka
membuat produk langsung sesuai keinginan konsumen.
3) Internal Supply Chain
Internal supply chain management berkaitan dengan aktifitas pemasukan
barang. Dalam hal ini yang kerap diperhatikan yaitu manajemen produksi,
pabrikasi, dan juga kontrol ketersediaan bahan baku.

Tujuan Supply Chain Management


Menurut Stevenson, tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah menyelaraskan
antara permintaan dan penawaran secara efektif dan efisien. Beberapa masalah
utama yang ada di dalam rantai pasokan berhubungan dengan:
 Penentuan tingkat outsourcing yang tepat

19
 Manajemen pengadaan barang
 Manajemen pemasok
 Mengelola hubungan dengan pelanggan
 Identifikasi masalah dan merespon masalah tersebut
 Manajemen risiko
Menurut I Nyoman Pujawan, tujuan strategis dari rantai pasokan adalah untuk
memenangkan persaingan pasar atau setidaknya bertahan. Karena itu, menurut I
Nyoman Pujawan, untuk menjadi pemenang dalam persaingan pasar maka rantai
pasokan harus bisa menyediakan produk yang:
 Murah
 Berkualitas
 Tepat waktu
 Bervariasi
 Proses Supply Chain Management
Proses manajemen rantai pasokan ini terbagi menjadi tiga macam tanggungjawab,
antara lain:
1. Arus Material
Arus material ini melibatkan pergerakan produk mentah dari suplier ke konsumen
dan juga dari konsumen yang dikembalikan atau retur produk, layanan, daur ulang
dan pembuangan.
2. Arus Informasi
Arus informasi ini berisi tentang prediksi permintaan, informasi perpindahan
barang, dan juga peng-update-an status barang apakah sudah terkirim atau belum.
3. Arus Finansial
Arus finansial berisi pembayaran, alur perkreditan, penjadwalan pembayaran
hingga persetujuan kepemilikan.

Alur informasi yang akurat dan bergerak dengan mudah di antara mata rantai,
serta pergerakan barang yang efektif dan efisien menjadi faktor kunci
keberhasilan dalam manajemen rantai pasokan. Menurut Indrajit dan
Djokopranoto, ada beberapa pemain di dalam rantai pasokan, diantaranya:

20
 Supplier
 Manufacturer
 Distributor / wholesaler
 Retail outlets
 Customers

2.6 APLIKASI E-BUSINESS


Aplikasi e-business merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi
otomatis, dan dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business
memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data
internal dan eksternal secara efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk
berhubungan dengan supplier dan mitra bisnis perusahaan serta memnuhi permintaan dan
melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain :
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply
chain management), pemrosesan order eektronik, penangan dan pelayanan kepada
pelanggan dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberikan kemungkinan
untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,
internet, intranet, extranet atau kombinasi lainnya.
Seluruh perusahaan, tanpa peduli ukuran dan jenisnya, dapat menerapkan konsep e-
business, karena dalam proses penciptaan produk maupun jasanya, setiap perusahaan
pasti membutuhkan sumber daya informasi.
Aplikasi e-business dalam proses komunikasi dan kolaborasi perusahaan perusahaan
digunakan untuk mendukung komunikasi bisnis, koordinasi dan kolaborasi anggota tim
bisnis dalam perusahaan tersebut. Sebagai contoh, para pegawai dan konsultan yang
terlibat dalam sebuah proyek, bosa menggunakan jaringan telekomunikasi, baik
menggunakan internet, intranet atau extranet untuk saling berkomunikasi. Aplikasi e-
business yang digunakan meliputi : (1) Surat Elektronis (e-mail), (2) Surat Bersuara
(voice mail), (3) Forum Diskusi, (4) Sistem Percakapan Tertulis (Chatting), (5)
Konferensi Suara, (6) Konferensi Video.

21
2.7 BENTUK HUBUNGAN E-BUSINESS
1. Business to Business (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa
yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya
menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya e-commerce dengan jenis ini
dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email
dalam proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau
pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur,
dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem
komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Contoh website e-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.
Bizzy merupakan eCommerce pertama yang memiliki konsep B2B atau
Business To Business di Indonesia. Bizzy menyediakan solusi bagi perusahaan
yang memiliki masalah dalam hal pengadaan suplai dan jasa kebutuhan bisnis.
Produk yang disediakan oleh Bizzy antara lain, Office Supplies (ATK),
Elektronik, Pantry dan lain-lain.
Ralali adalah salah satu perusahaan B2B eCommerce Indonesia yang
menjual produk-produk MRO (Maintenance, Repair, and Operational). Dengan
perusahaan PT. Raksasa Laju Lintang yang telah aktif sejak 2013, Ralali
menyedian berbagai macam kebutuhan otomotif, alat ukur, GPS, dan peralatan
listrik lainnya.
2. Business to Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal
ini sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh
perdagangan ritel tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga
lebih menyebar secara tak merata atau bahkan bisa terhenti. Jenis e-commerce ini
berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan munculnya website
serta banyaknya toko virtual bahkan mal di internet yang menjual beragam
kebutuhan masyarakat.

22
Jika dibandingkan dengan transaksi ritel tradisional, konsumen biasanya
memiliki lebih banyak informasi dan harga yang lebih murah serta memastikan
proses jual beli hingga pengiriman yang cepat. Beberapa website di Indonesia
yang menerapkan e-commerce tipe ini adalah Bhinneka, Berrybenka dan
Tiket.com. Jenis e-commerce ini biasa digunakan oleh penjual atau produsen yang
serius menjalankan bisnis dan mengalokasikan sumber daya untuk mengelola
situs sendiri.
3. Consumer to Consumer (C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi
elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan
melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan
transaksi tersebut. Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia
adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan
langsung berjualan barang melalui website yang telah ada. Namun ada juga
website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan penjual terlebih dulu
menyelesaikan proses verifikasi, seperti Blanja dan Elevenia.
4. Consumer to Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi
pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini sangat
umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya. Sekelompok besar individu
menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa
atau produk tersebut.
Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website menyediakan
beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap
paling efektif. Platform lain yang umumnya menggunakan jenis e-commerce ini
adalah pasar yang menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain
seperti www.istockphoto.com
5. Business-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan
secara online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini

23
melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan
sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya.

Jenis e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan
investasi yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah. Beberapa
contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A adalah
www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com. Disana
perusahaan dapat melakukan proses transaksi atas jasa yang mereka dapatkan
langsung kepada pihak administrasi publik. Perusahaan diharuskan untuk mengisi
sejumlah persyaratan terlebih dahulu sebelum mendapatkan layanan dan baru
diteruskan dengan proses transaksi.
6. Consumer-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan
administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah :
 Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan
lainnya
 Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
 Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
 Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran
layanan kesehatan dan lainnya

Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja pembedanya ada pada
pihak individu-administrasi publik dan perusahaan-administrasi public. Model
B2A dan C2A sama-sama terkait dengan gagasan efisiensi dan kemudahan
penggunaan layanan yang diberikan untuk masyarakat oleh pemerintah, juga
dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi.

7. Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online
untuk toko fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti
email dan iklan internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan

24
untuk menarik pelanggan agar meninggalkan lingkup online. Walaupun sudah
banyak kegiatan ritel tradisional dapat digantikan oleh e-commerce, ada unsur-
unsur dalam pembelanjaan fisik yang direplikasi secara digital. Namun ada
potensi integrasi antara e-commerce dan belanja ritel fisik yang merupakan inti
dari jenis O2O. Hanya karena ada bisnis tertentu yang tidak memiliki produk
untuk dipesan secara online, bukan berarti internet tak dapat memainkan perannya
dalam hampir semua bisnis.

Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa didirikan di ruang


tamu rumah Anda, namun dengan menggunakan layanan O2O yang disediakan
perusahaan seperti Groupon Inc, pusat kebugaran tersebut bisa menyalurkan
bisnis offline nya menjadi online.

Beberapa perusahaan besar dengan pertumbuhan yang cepat seperti Uber


dan Airbnb juga menjalankan bisnis mereka dengan jenis O2O. Beberapa website
di Indonesia yang menerapkan jenis O2O adalah Kudo dan MatahariMall. Seperti
yang dilakukan oleh perusahaan ritel besar di Amerika, Walmart. Kini melalui
website seperti tersebut Anda bisa masuk ke dalam toko, mengambil dan
membayar barang yang dibeli, bahkan mengembalikan barang ketika terjadi
kesalahan.

2.8 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-BUSINESS


KELEBIHAN E BUSINESS
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjajanjikan yang
tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyalty.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.

25
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
KELEMAHAN E-BUSINESS
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam atau jaringan yang tidak
berfungsi.
3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor
seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan pembobolan
sebuah sistem perbankan oleh hacker, kemudian memindahkan sejumlah rekening
orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, dan kesalahan faktor
manusia atau kesalahan sistem elektronik.

26
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
E-business merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya saing
melalui berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan efisiensi biaya operasi,
kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas. Banyak
perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untuk mempersiapkan diri dengan berbagai perangkat
e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya,
dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya
tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti sekarang.
Perkembangan sistem e-business dalam suatu perusahaan di negara maju atau
berkembang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai pemicu seperti oleh karena
konsumen saat ini menginginkan sesuatu yang lebih. Misalkan Pemesanan dapat dilaksanakan
anytime, anywhere, pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya kartu
kredit, kartu debit maupun layanan transfer, dan adanya fasilatas asuransi produk serta
pengiriman produk yang cepat dan harga kompetitif, dan sebagainya. Kemajuan e-business juga
sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi itu sendiri karena dalam
perkembangan e-business teknologi informasi memiliki fungsi sebagai penggerak dari
dimungkinkannya model-model bisnis baru.
.

27
DAFTAR PUSTAKA
Sutabri, Tata, S.Kom., MMSI. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). 2016.
Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET

L Gaol, Chr Jimmy. 2008. Sistem Informasi Manajemen, Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
O’Brien James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Richardus,E.I. 2002. Konsep dan Aplikasi e-Business. Yogyakarta: Andi.

Parta Ibenk : Pengertian E-Business, Strategi, Keuntungan, Unsur dan Contohnya. 2019 :
https://pendidikan.co.id/pengertian-e-business-strategi-keuntungan-unsur-dan-contohnya/

Pengertian E-Business, Peran Sistem Informasi E-Business, dan Pentingnya Kolaborasi Sistem &
Bisnis Sosial http://sanslahgroup16.blogspot.com/2016/10/pengertian-e-business-peran-
sistem.html?m=1

http://baucaueasttimor.blogspot.com/2010/10/makalah-sistem-informasi-e-business.html?m=1

28

Anda mungkin juga menyukai