E-Business Makalah
E-Business Makalah
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang berkat taufik, rahmat, dan hidayah-Nya penulis diberikan keberkahan akan ilmu dan
penegtahuan sehingga penulis dapat meneyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi
Manajemen E-Business” yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan
tugas individu pada program strata 1 Akuntansi semester 5 pada mata kuliah Sistem Informasi
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
BAB II............................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4
PENUTUP..................................................................................................................................... 27
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 27
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen dan agar bisa dapat di manfaatkan bagi pembaca dan penulis
dalam menyelesaikan persoalan-persoalan e-Business.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem
informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis
sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan
Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke
berbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para
manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari
keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat
keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Strategi juga berfungsi untuk mengelola sumber daya yang terbatas jumlahnya guna
memperoleh laba. Sistem informasi E-Business yang dibangun harus terdefinisi dengan jelas
dan terinci tentang model bisnis yang akan diterapkan, alur pergerakan informasi, jenis dan
model informasi yang dibutuhkan serta menentukan hak akses informasi. Strategi meliputi
penentuan perangkat keras dan perangkat lunak baik sistem dan aplikasinya.
5
2. Banner berupa teks. karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh
lebih tinggi dari banner berupa gambar.
3. Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan
kedua yang membantu penjualan produk atau bisnis.
4. Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak
digunakan di internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar
persetujuan.
5. Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau
sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.
6. Lakukan e-marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.
7. Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau
pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung.
B. STRATEGI PENGEMBANGAN E-BUSINESS :
a. Penyusunan Rencana Pengembangan
b. Pembangunan secara bertahap/dinamis
c. Perlu menetapkan prioritas implementasi
d. Pemilihan Teknologi yang tepat
e. Penyiapan Sumber Daya
f. Gunakan jasa Web-Hosting
g. Pengembangan diserahkan pihak ketiga
h. Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa Internet
C. UNSUR-UNSUR E-BUSINES
Adapun unsur-unsur pada e-business, yang diantaranya sebagai berikut:
a. Pelaku bisnis
Diantaranya seperti Organisasi, produsen atau perusahaan, supplier, rekan bisnis,
konsumen dll.
b. Alat, media atau sumber daya yang digunakan
Diantaranya seperti Teknologi informasi dan komunikasi (Komputer, internet dll).
c. Kegiatan dan sasarannya
Diantaranya seperti kegiatan dan proses bisnis (pelayanan, penjualan dan
transaksi) serta operasi bisnis utama.
6
d. Tujuannya
Diantaranya seperti komunikasi, koordinasi, pengolahan organisasi, transformasi
proses bisnis dan berbagi informasi.
e. Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan
Diantaranya seperti pendekatan yang relatif aman, lebih fleksibel, efesien,
peningkatan produktivitas, peningkatan keuntungan, bisnis yang terintegrasi dll.
D. MANFAAT E-BISNIS :
a) Bagi Perusahaan Atau Pebisnis Perorangan
Memperpendek jarak
Perluasan pasar
Biaya terkendali
Efisien
Cash flow terjamin
Manfaat lainya
b) Bagi konsumen
Efektif
Biaya terkendali
Aman secara fisik
Harga murah
Fleksibel
c) Bagi masyarakat pada umumnya
Peluang kerja baru
Wahana kompetisi
d) Bagi dunia akademis
Peluang kerja baru
Wahana kompetisi
E. HAMBATAN E-BUSINESS
Beberapa hambatan-hambatan yang ada tentang implementasi E-Business adalah sebagai
berikut:
a. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan pola belanja konsumen dari pola
konvensional kepada virtual. Masyarakat masih terbiasa membeli dengan memegang
7
barang yang akan dibeli dan menanyakan sedetail mungkin tentang produk yang akan
mereka beli.
b. Pada umumnya harga tidak bisa ditawar lagi. Tidak seperti pasar tradisioanal proses
transaksi melalui proses tawar-menawar.
c. Sarana dan prasarana masih belum memadai.
d. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai dengan baik dan benar,
konsep dan implementasi teknologi ini.
e. Jasa pengiriman pos. masih memerlukan pembenahan, sehingga proses pengiriman
barang tidak terlalu lama sampai kepada tangan pembeli.
f. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit.
g. Perbedaan platform antar perusahaan.
h. Penjual dan pembeli masih menunggu sampai sistem E-Business stabil dan aman.
i. E-Business masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit digunakan.
j. Perubahan pola konsumen menjadi aktif. Etika dan moralitas, E-Business belum
mendapatkan tempat yang tepat sehingga banyak disalahgunakan menjadi penjajakan
bisnis pornografi.
1. What : secara prinsip pengertian e-Business jauh lebih luas dibandingkan dengan e-
Commerce, bahkan secara filosofis, e-Commerce merupakan bagian dari e-Business.
Jika e-Commerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi
yang dilakukan secara elektronik atau digital, e-Business memiliki wilayah jauh lebih
luas, termasuk didalamnya aktivitas relasi antara dua entitas perusahaan, interaksi
antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan mitra
bisnisnya dan pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya.
8
2. Who : siapa saja yang melakukan e-Business. Klasifikasi entiti yang kerap
dipergunakan dalam mengilustrasikan e-Business, masing-masing : Agent, business,
Consumer, Device, Emmploye, Family, and Government. Contohnya adalah sebuah
aplikasi tipe e-Commerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan
perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumers);
atau tipe G-to-G yang menghubungkan 2 negara untuk masalah ekspor dan impor.
3. Why : Penerapan konsep e-Business secara efektif memberikan keuntungan bagi
perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat, yang
secara tidak langsung meningkatkan level pendapatannya. Dengan
mengimplementasikan e-Business, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan
celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Di
samping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis
(perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam
menerapkan konsep e-Business. Yang tidak kalah menariknya adalah bahwa dngan
menerapkan konsep jejaring (internet working), sebuah perusahaan berskala kecil dan
menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk
menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan.
4. Where : e-Business bisa dilakukan di mana saja, sejauh pihak yang berkepentingan
memiliki fasilitas elektronik atau digital sebagai kanal akses (access channel).
Berbeda dengannbisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di
sekitar perusahaan dengan akses dan variasi transaksi yang terbatas.
9
pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan
mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait.
3. Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan
yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah
perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost).
4. Fenomena jejaring (internet working) memaksa perusahaan untuk bekerja sama
dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara
kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga dan kecepatan penciptaan sebuah produk
atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam
kontrol perusahaan.
5. Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition)
secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau
dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia
maya.
Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success
factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai
barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulan
kompetitif tertentu.
Walaupun perusahaan yang berada di dalam posisi ini tidak memiliki banyak keunggulan
kompetitif sperti halnya perusahaan leader, kualitas produk dan pelayanannya berada di
atas rata-rata yang diharapkan oleh pelanggan. Perusahaan dalam kategori ini biasanya
memiliki produk dengan kualitas yang sudah baik, namun dimata pelanggan kualitasnya
dipandang lebih karena perusahaan memiliki mekanisme pelayanan yang baik. Dari segi
harga produk dan jasa pun, perusahaan berhasil menekan total biaya produksi karena
tingginya tingkat efisiensi yang dicapai.
10
untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada
umumnya dan rancangan perangkat lunak modular.
ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan
fungsi suatu perusahaan ke dalam satu system komputer yang dapat melayani
semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi
atau keuangan. Syarat terpenting dari sistem ERP adalah Integrasi Integrasi yang
dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam
satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi
dan berkomunikasi.
Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam
perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-time.
Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat diakses dan mudah
disebarluaskan. Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah
bisnis dapat memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan
disesuaikan dari vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk
meningkatkan unjuk kerja bisnis.
IMPLEMENTASI ERP
Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari
perubahan dan peran resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat
11
pembobolan sistem keamanan. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan
dengan kebutuhan dari pelanggan . Data dalam sistem ERP berada dalam satu
tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko
kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan
KELEBIHAN ERP
Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan
komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat.
Rancangan Perekayasaan
Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang
kompleks
Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian,
penerimaan inventori, dan pembiayaan
Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan
keuntungan pada level inti
KELEMAHAN ERP
Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
Sistem ERP sangat mahal
12
Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar
industri yang telah
dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif.
ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan
proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari
pelanggan
Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan,
data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan :
Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise.
Menghasilkan informasi yang real-time
Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
13
MODUL ERP
Manufacturing
Supply Chain Management
Financials
Projects
Human Resources
Customer Relationship Management
Data warehouse
Access Control
Customization
14
Banyak paket software diciptakan untuk memudahkan customer
relationship,tetapi kebanyakan tergantung dari perolehan, updating dan utilisasi
profil individu pelanggan. Profil-profil pelanggan biasanya disimpan dalam data
warehouse, dan datamining digunakan untuk mengekstrasi informasi yang
berhubungan dengan perusahaan dari pelanggan yang bersangkutan. Selanjutnya
profil pelanggan ini terhubung secara online sehingga mereka yang bekerja dalam
perusahaan itu dapat menghubungi pelanggan yang bersangkutan. Selain itu web
based front-ends telah diciptakan sehingga pelanggan dapat menghubungi
perusahaan secara online untuk memperoleh informasi mengenai produk atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan itu, memesan order, mengecek status order yang
ada, memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diajukan atau untuk memperoleh
layanan. Paket software CRM membantu perusahaan untuk memasarkan, menjual
dan melayani pelanggan melalui multimedia, termasuk Web, call centers, field
representatives, business partners, retail dan dealer networks. Contohnya : KRS
Online, Asuransi.
3. Enterprise Application Integration ( EAI )
EAI adalah proses program aplikasi komputer perusahaan untuk meningkatkan
fungsionalitas dan kinerja. Pada dasarnya EAI melakukan shar data antara
aplikasi. EAI dapat memiliki beberapa tujuan dapat menghubungkan database
berbagai data dan menyediakan database cadangan dalam kasus suatu masalah
yang timbul. EAI juga dapat memenyalurkan data menyediakan data
penyimpanan, menyalurkan data dari beberapa menjadi satu untuk digunakan
secara optimal. Bisnis juga menggunakan EAI untuk menyelesaikan transaksi
bisnis tunggal pada beberapa sistem.
Penggunaan yang paling inovativ EAI adalah untuk menciptakan sistem virtual
umum. Dengan kata lain, EAI dapat berbaur serangkaian aplikasi dan/atau
database ke satu mesin yang beroperasi kohesif. Hal ini tanpa diragukan lagi
merupakan pilihan yang lebih kuat dari satu server yang beroperasi sendiri. Di
antara alasan tersebut untuk mengambil keuntungan dari teknologi baruseperti
fungsi internet dan intranet. Terkait dengan ini adalah e-commece dan komunikasi
15
elektronik seperti email dan konferensi video. Sebagian besar pengguna EAI
merupakan bisnis besar yang memiliki persyaratan berbagai data besar.
Salah satu penggunaan terkenal EAI adalah dengan perusahaan kartu kredit dan
badan pengawas lainnya yang tujuannya adalah untuk menangkap pencuri kartu
kredit. EAI memungkinkan perusahaan-perusahaan secara efisien untuk melacak
jutaan bit data dan menghubungkan data untuk tujuan tertentu. Penggunaan lain
EAI populer adalah dengan lembaga keuangan yang ingin membantu pelanggan
mereka menyelesaikan transaksi mata uang asing online.
Berbagai sistem yang dihubungkan dengan EAI sering berada pada kondisi :
1. Memiliki berbagai sistem operasi dimana dengan sistem operasi yang
berbeda-beda maka akan menhambat dan mempersulit proses integrasi
sistem.
2. Menggunakan berbagai bahasa komputer.
3. Legacy system yang tidak disokong lagi oleh vendor yang membuat.
4. Stove pipe system.
Salah satu tantangan besar EAI adalah bahwa berbagai sistem yang perlu
dihubungkan bersama sering berada pada berbagai sistem operasi , gunakan
berbeda basis data solusi dan berbeda bahasa komputer , dan dalam beberapa
kasus adalah warisan sistem yang tidak lagi didukung oleh vendor yang awalnya
dibuat mereka. Dalam beberapa kasus, sistem tersebut dijuluki ” sistem cerobong
asap “karena mereka terdiri dari komponen yang telah macet bersama-sama
dengan cara yang membuatnya sangat sulit untuk mengubah mereka dengan cara
apapun.
Tujuan EAI
16
salah satu aplikasi bisnis diganti dengan aplikasi vendor yang berbeda itu,
aturan bisnis tidak harus kembali dilaksanakan.
3. Fasad Umum: Sebuah sistem EAI dapat front-end sekelompok aplikasi,
menyediakan antarmuka akses tunggal yang konsisten untuk aplikasi ini
dan melindungi pengguna dari keharusan untuk belajar menggunakan
paket software yang berbeda.
EAI dapat mengintegrasikan aplikasi kantor depan dan belakang dari perusahaan
agar mereka dapat bekerja bersama secara lancar dan terpadu. Ini adalah
kemampuan penting yang memberi nilai bisnis sesungguhnya bagi perusahaan
yang harus merespon secara cepat dan efektif berbagai kegiatan bisnis dan
permintaan pelanggan. Selain itu EAI juga dapat menghubungkan database,
berbagi data dan menyediakan database cadangan dalam kasus suatu masalah
yang timbul. EAI juga dapat menyediakan data penyimpanan, menyalurkan data
dari beberapa database menjadi satu untuk digunakan secara optimal. Bisnis juga
menggunakan EAI untuk menyelesaikan transaksi bisnis tunggal pada beberapa
sistem.
Penggunaan yang paling inovatif EAI adalah untuk menciptakan sistem virtual
umum. Dengan kata lain, EAI dapat berbaur serangkaian aplikasi dan/atau
database ke satu mesin yang beroperasi kohesif. Hal ini tanpa diragukan lagi
merupakan pilihan yang lebih kuat dari satu server yang beroperasi sendiri.
Keuntungan EAI
17
Menjaga integritas informasi di beberapa system
Kemudahan pembangunan dan pemeliharaan
Organisasi berkembang, kesatuan suatu sistem dari semua bagian dalam
perusahaan akan membuat semua bagian dapat dengan cepat berkembang
dibandingkan dengan suatu organisasi yang sistemnya tidak terintegrasi.
Meningkatkan efisiensi, efisiensi yaitu sesuatu yang berhubungan dengan
biaya, jadi keefisienan akan membantu mengurangi biaya-biaya yang tidak
perlu dikeluarkan dengan adanya EAI.
Meningkatkan kepuasan pelanggan, tentu saja dengan sudahnya
berkembangnya suatu organisasi, efisien, dan mungkin juga dengan
pelayanan yang cepat maka pastilah akan mempengaruhi kepuasan
pelanggan yang tentu saja akan membuat loyalitas dari pelanggan bagi
perusahaan.
Kekurangan EAI
18
seminimal mungkin dengan membuat asumsi produk ada saat dibutuhkan dan
juga tidak kelebihan stok.
19
Manajemen pengadaan barang
Manajemen pemasok
Mengelola hubungan dengan pelanggan
Identifikasi masalah dan merespon masalah tersebut
Manajemen risiko
Menurut I Nyoman Pujawan, tujuan strategis dari rantai pasokan adalah untuk
memenangkan persaingan pasar atau setidaknya bertahan. Karena itu, menurut I
Nyoman Pujawan, untuk menjadi pemenang dalam persaingan pasar maka rantai
pasokan harus bisa menyediakan produk yang:
Murah
Berkualitas
Tepat waktu
Bervariasi
Proses Supply Chain Management
Proses manajemen rantai pasokan ini terbagi menjadi tiga macam tanggungjawab,
antara lain:
1. Arus Material
Arus material ini melibatkan pergerakan produk mentah dari suplier ke konsumen
dan juga dari konsumen yang dikembalikan atau retur produk, layanan, daur ulang
dan pembuangan.
2. Arus Informasi
Arus informasi ini berisi tentang prediksi permintaan, informasi perpindahan
barang, dan juga peng-update-an status barang apakah sudah terkirim atau belum.
3. Arus Finansial
Arus finansial berisi pembayaran, alur perkreditan, penjadwalan pembayaran
hingga persetujuan kepemilikan.
Alur informasi yang akurat dan bergerak dengan mudah di antara mata rantai,
serta pergerakan barang yang efektif dan efisien menjadi faktor kunci
keberhasilan dalam manajemen rantai pasokan. Menurut Indrajit dan
Djokopranoto, ada beberapa pemain di dalam rantai pasokan, diantaranya:
20
Supplier
Manufacturer
Distributor / wholesaler
Retail outlets
Customers
21
2.7 BENTUK HUBUNGAN E-BUSINESS
1. Business to Business (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa
yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya
menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya e-commerce dengan jenis ini
dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email
dalam proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau
pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur,
dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem
komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Contoh website e-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.
Bizzy merupakan eCommerce pertama yang memiliki konsep B2B atau
Business To Business di Indonesia. Bizzy menyediakan solusi bagi perusahaan
yang memiliki masalah dalam hal pengadaan suplai dan jasa kebutuhan bisnis.
Produk yang disediakan oleh Bizzy antara lain, Office Supplies (ATK),
Elektronik, Pantry dan lain-lain.
Ralali adalah salah satu perusahaan B2B eCommerce Indonesia yang
menjual produk-produk MRO (Maintenance, Repair, and Operational). Dengan
perusahaan PT. Raksasa Laju Lintang yang telah aktif sejak 2013, Ralali
menyedian berbagai macam kebutuhan otomotif, alat ukur, GPS, dan peralatan
listrik lainnya.
2. Business to Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal
ini sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh
perdagangan ritel tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga
lebih menyebar secara tak merata atau bahkan bisa terhenti. Jenis e-commerce ini
berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan munculnya website
serta banyaknya toko virtual bahkan mal di internet yang menjual beragam
kebutuhan masyarakat.
22
Jika dibandingkan dengan transaksi ritel tradisional, konsumen biasanya
memiliki lebih banyak informasi dan harga yang lebih murah serta memastikan
proses jual beli hingga pengiriman yang cepat. Beberapa website di Indonesia
yang menerapkan e-commerce tipe ini adalah Bhinneka, Berrybenka dan
Tiket.com. Jenis e-commerce ini biasa digunakan oleh penjual atau produsen yang
serius menjalankan bisnis dan mengalokasikan sumber daya untuk mengelola
situs sendiri.
3. Consumer to Consumer (C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi
elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan
melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan
transaksi tersebut. Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia
adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan
langsung berjualan barang melalui website yang telah ada. Namun ada juga
website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan penjual terlebih dulu
menyelesaikan proses verifikasi, seperti Blanja dan Elevenia.
4. Consumer to Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi
pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini sangat
umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya. Sekelompok besar individu
menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa
atau produk tersebut.
Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website menyediakan
beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap
paling efektif. Platform lain yang umumnya menggunakan jenis e-commerce ini
adalah pasar yang menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain
seperti www.istockphoto.com
5. Business-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan
secara online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini
23
melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan
sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya.
Jenis e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan
investasi yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah. Beberapa
contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A adalah
www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com. Disana
perusahaan dapat melakukan proses transaksi atas jasa yang mereka dapatkan
langsung kepada pihak administrasi publik. Perusahaan diharuskan untuk mengisi
sejumlah persyaratan terlebih dahulu sebelum mendapatkan layanan dan baru
diteruskan dengan proses transaksi.
6. Consumer-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan
administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah :
Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan
lainnya
Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran
layanan kesehatan dan lainnya
Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja pembedanya ada pada
pihak individu-administrasi publik dan perusahaan-administrasi public. Model
B2A dan C2A sama-sama terkait dengan gagasan efisiensi dan kemudahan
penggunaan layanan yang diberikan untuk masyarakat oleh pemerintah, juga
dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi.
7. Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online
untuk toko fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti
email dan iklan internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan
24
untuk menarik pelanggan agar meninggalkan lingkup online. Walaupun sudah
banyak kegiatan ritel tradisional dapat digantikan oleh e-commerce, ada unsur-
unsur dalam pembelanjaan fisik yang direplikasi secara digital. Namun ada
potensi integrasi antara e-commerce dan belanja ritel fisik yang merupakan inti
dari jenis O2O. Hanya karena ada bisnis tertentu yang tidak memiliki produk
untuk dipesan secara online, bukan berarti internet tak dapat memainkan perannya
dalam hampir semua bisnis.
25
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
KELEMAHAN E-BUSINESS
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam atau jaringan yang tidak
berfungsi.
3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor
seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan pembobolan
sebuah sistem perbankan oleh hacker, kemudian memindahkan sejumlah rekening
orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, dan kesalahan faktor
manusia atau kesalahan sistem elektronik.
26
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
E-business merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya saing
melalui berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan efisiensi biaya operasi,
kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas. Banyak
perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untuk mempersiapkan diri dengan berbagai perangkat
e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya,
dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya
tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti sekarang.
Perkembangan sistem e-business dalam suatu perusahaan di negara maju atau
berkembang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai pemicu seperti oleh karena
konsumen saat ini menginginkan sesuatu yang lebih. Misalkan Pemesanan dapat dilaksanakan
anytime, anywhere, pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya kartu
kredit, kartu debit maupun layanan transfer, dan adanya fasilatas asuransi produk serta
pengiriman produk yang cepat dan harga kompetitif, dan sebagainya. Kemajuan e-business juga
sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi itu sendiri karena dalam
perkembangan e-business teknologi informasi memiliki fungsi sebagai penggerak dari
dimungkinkannya model-model bisnis baru.
.
27
DAFTAR PUSTAKA
Sutabri, Tata, S.Kom., MMSI. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). 2016.
Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET
L Gaol, Chr Jimmy. 2008. Sistem Informasi Manajemen, Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
O’Brien James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Parta Ibenk : Pengertian E-Business, Strategi, Keuntungan, Unsur dan Contohnya. 2019 :
https://pendidikan.co.id/pengertian-e-business-strategi-keuntungan-unsur-dan-contohnya/
Pengertian E-Business, Peran Sistem Informasi E-Business, dan Pentingnya Kolaborasi Sistem &
Bisnis Sosial http://sanslahgroup16.blogspot.com/2016/10/pengertian-e-business-peran-
sistem.html?m=1
http://baucaueasttimor.blogspot.com/2010/10/makalah-sistem-informasi-e-business.html?m=1
28