Anda di halaman 1dari 18

SKENARIO (RPP) PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN

LEVELS OF INQUIRY MODEL OF TEACHING

Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Pengembangan Eksperimen Fisika yang diampu oleh

Prof Dr. Andi Suhandi, M.Si

Dr. Hj. Wiendartun M.Si

Oleh:

Annida Melia Z (1706379)


Ayesha Bilqis (1707465)
Wiwik Dwi Rahayu (1706366)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
SKENARIO (RPP) PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN LEVELS OF
INQUIRY MODEL OF TEACHING

A. Materi Pembelajaran
Hukum Archimedes

B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan definisi hukum Hooke
2. Siswa dapat mendefinisikan besaran-besaran fisika yang terlibat dalam hukum Hooke
3. Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya pada hukum
Hooke
4. Siswa dapat merumuskan hubungan fungsional antara konstanta pegas (k), gaya (F),
dan pertambahan panjang (∆x) yang sering disebut tetapan gaya elastis berdasarkan
hukum Hooke sebagai berikut:
𝐹
𝑘=
(∆𝑥)
5. Siswa dapat menerapkan konsep-konsep yang terkait dalam tetapan gaya elastis
berdasarkan hukum Hooke dalam konteks kehidupan nyata.

C. Tahapan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a) Membuka pembelajaran dan mengecek kesiapan siswa untuk belajar.
b) Pengajuan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
- Pada pertemuan yang lalu, kita telah mempelajari konsep tekanan hidrostatis, di
dalamnya tercakup konsep massa jenis zat cair (ρ). Masih ingatkah kalian apa
yang dimaksud dengan massa jenis (ρ)? Apa satuannya?
- Pada pertemuan yang telah lalu juga kita telah mempelajari konsep percepatan
gravitasi (g). Masih ingatkah apa yang dimaksud dengan percepatan gravitasi?
Apa satuannya? Berapa nilai tetapan percepatan gravitasi?
- Pada pembelajaran yang lalu juga kita telah mempelajari konsep volume benda.
Apakah kalian masih ingat apa yang dimaksud dengan volume benda? Bagaimana
cara mengukur volume suatu benda? Apa satuannya?
- Pada pembelajaran yang telah lalu juga telah dibahas mengenai konsep gaya.
Masih ingatkan kalian apa yang dimaksud dengan gaya (F)? Apakah satuan dari
gaya? Alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur gaya?
c) Pemberian motivasi kepada siswa untuk terlibat secara sungguh-sungguh dalam
pembelajaran dengan cara menyajikan video fenomena fisis yang terkait gaya
apung.
d) Penggalian konsepsi awal yang dimiliki siswa :
- Apakah kalian pernah mendengar istilah gaya apung? Gaya yang seperti apakah
itu?
- Apakah kalian pernah mendengar hukum Archimedes? Jika ya, jelaskan
bagaimana bunyi hukum tersebut!
- Apakah kalian pernah mengenal persamaan gaya apung?

2. Kegiatan Inti Pembelajaran


a) Discovery Learning
Tujuan : 1. Siswa menemukan definisi gaya apung.
2. Siswa menemukan definisi besaran-besaran fisika yang terlibat dalam
gaya apung.
Kegiatan pembelajaran :
Melakukan kegiatan observasi dan diskusi untuk mendefinisikan atau menemukan
arti konsep-konsep, besaran-besaran (variabel-variabel) fisis yang terlibat dalam
fenomena gaya apung, seperti pengertian berat benda, gaya apung yang bekerja
pada benda, volume air yang tumpah atau dipindahkan oleh benda yang dicelupkan
ke dalamnya, dll seperti berikut :
Kegiatan guru :
Menyajikan demonstrasi gaya apung dengan menggunakan peralatan : neraca
pegas, statif dan penjepit, gelas ukur, air, kubus berbahan kuningan, dan kubus
berbahan gabus seperti pada gambar berikut :
Gambar 1. (a) benda ditimbang di udara; (b) benda ditimbang di dalam air
Setelah itu, guru meminta siswa untuk memperhatikan dengan seksama kegiatan
yang dilakukannya, yaitu menimbang kubus kuningan di udara dengan
menggunakan neraca pegas seperti pada Gambar 1(a). Kemudian, guru meminta
siswa untuk mengamati dengan seksama berapa skala yang terukur pada neraca
pegas tersebut. Setelah itu, guru kembali menimbang kubus yang sama di dalam
gelas ukur yang telah diisi air seperti pada Gambar 1(b). Lalu, guru kembali
meminta siswa untuk mengamati berapa skala yang terukur pada neraca pegas.
Guru memfasilitasi siswa untuk dapat memahami konsep gaya apung dan
menemukan besaran-besaran fisika yang terlibat dalam fenomena gaya apung
dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
- Pertanyaan guru : Coba amati berapa nilai yang terukur pada neraca pegas ini?
(ketika menimbang kubus kuningan di udara)
- Jawaban siswa : 0,08 Newton.
- Pertanyaan guru : Besaran apa yang terukur?
- Jawaban siswa : Berat benda, karena dalam satuan Newton atau N.
- Pertanyaan guru : Lalu jika kita juga ingin mengetahui berapa massanya,
bagaimana caranya?
- Jawaban siswa : Kita bisa mengetahuinya dengan cara menimbangnya
dengan menggunakan timbangan atau neraca lain, seperti
neraca Ohaus atau timbangan digital. Atau cara lainnya
adalah dengan menggunakan persamaan W = mg dengan
W adalah berat benda yang terukur pada neraca pegas, m
adalah massa benda, dan g adalah percepatan gravitasi.
- Pertanyaan guru : Sekarang coba amati berapa nilai yang terukur pada neraca
pegas ini ketika kubus ditimbang di dalam air? (guru menim-
bang kubus di dalam air pada gelas ukur)
- Jawaban siswa : 0,07 Newton.
- Pertanyaan guru : Yang saya timbang adalah kubus yang sama, bukan? Apakah
kalian mengamati adanya perbedaan pada hasil pengukuran?
- Jawaban siswa : Ya, yang ditimbang adalah kubus yang sama. Akan tetapi
hasil pengukuran beratnya berbeda. Yang ditimbang di da-
lam air lebih ringan dibandingkan ketika kubus ditimbang di
udara.
- Pertanyaan guru : Bagaimana menurut kalian, apakah berat benda yang terukur
di udara harus sama dengan berat ketika benda ditimbang di
dalam air, atau bisa saja nilainya berbeda?
- Jawaban siswa : Seharusnya sama, karena benda yang ditimbangnya juga
benda yang sama.
- Pertanyaan guru : Lalu menurut kalian, apa yang menyebabkan berat benda
yang terukur di udara berbeda dengan yang terukur di air?
- Jawaban siswa : Mungkin karena pengaruh air. Sepertinya ada gaya angkat
dari air tersebut yang menyebabkan benda terasa lebih
ringan.
- Pernyataan guru : Ya, gaya seperti itulah yang disebut sebagai gaya apung atau
buoyancy. Gaya apung ini berasal dari air atau fluida yang
memberikan gaya ke atas yang sebagian mengimbangi gaya
berat benda.
- Pertanyaan guru : Jadi apakah gaya apung itu?
- Jawaban siswa : Gaya apung adalah gaya yang diberikan oleh fluida pada
benda yang tercelup atau tenggelam di dalamnya, yang
mendorong benda dengan arah berlawanan dengan gaya be-
rat benda.
- Pertanyaan guru : Menurut kalian, berdasarkan demonstrasi tadi apakah besar
gaya apung yang bekerja pada benda dapat diketahui? Jika
bisa, bagaimana caranya?
- Jawaban siswa : Bisa. Berarti gaya apung dapat diketahui dengan menghitung
selisih antara berat benda ketika ditimbang di udara diku-
rangi berat benda ketika ditimbang di dalam air.

Guru kemudian melakukan demonstrasi berikutnya. Guru mengisi gelas ukur


dengan air hingga penuh, kemudian guru meminta siswa untuk mengamati dengan
seksama kegiatan yang dilakukannya, yaitu mencelupkan kubus kuningan yang
sama ke dalam air tersebut. Guru kembali mengajukan pertanyaan :
- Pertanyaan guru : Coba amati, apakah yang terjadi pada air di dalam gelas ukur
ketika benda dimasukkan ke dalamnya? (Kondisi kubus
tenggelam atau tercelup seluruhnya ke dalam air)
- Jawaban siswa : Ada air yang tumpah atau meluap.
- Pertanyaan guru : Menurut kalian, apakah ada hubungannya air yang tumpah
tersebut dengan kubus yang dicelupkan ke dalamnya? Jika
ada, bagaimana hubungannya?
- Jawaban siswa : Ada. Volume air yang tumpah senilai dengan volume kubus
yang dicelupkan ke dalam air.
- Pertanyaan guru : Sekarang coba amati jika kubus ini diganti dengan kubus
dari gabus (guru kembali mengisi gelas ukur dengan air
hingga penuh, kemudian guru mencelupkan kubus gabus ke
dalam air tersebut). Coba amati, apakah yang terjadi pada air
di dalam gelas ukur ketika benda dimasukkan ke dalamnya?
(Kondisi kubus gabus terapung atau tercelup sebagian ke
dalam air)
- Jawaban siswa : Ada air yang tumpah atau meluap juga, tetapi tidak sebanyak
yang teramati pada fenomena pertama.
- Pertanyaan guru : Menurut kalian, bagaimanakah hubungannya air yang
tumpah tersebut dengan kubus gabus yang dicelupkan ke
dalamnya?
- Jawaban siswa : Volume air yang tumpah senilai dengan volume dari bagian
benda yang tercelup di dalam air.
- Pertanyaan guru : Bagaimana perbedaan fenomena kedua dengan fenomena
pertama yang menggunakan kubus dari logam kuningan?
- Jawaban siswa : Pada fenomena pertama, kondisi benda adalah tercelup
seluruhnya (tenggelam). Sedangkan pada fenomena kedua,
kondisi benda tidak tercelup seluruhnya atau hanya tercelup
sebagian.
- Pertanyaan guru : Sekarang coba hubungkan antara volume air yang tumpah
dengan volume benda yang dicelupkan ke dalam air. Menu-
rut kalian bagaimana hubungannya?
- Jawaban siswa : Volume air yang tumpah senilai dengan volume benda yang
tercelup di dalam air. Jika benda tercelup seluruhnya, maka
volume air yang tumpah senilai dengan volume benda selu-
ruhnya. Akan tetapi jika benda hanya tercelup sebagian, ma-
ka volume air yang tumpah senilai dengan volume dari bagi-
an benda yang tercelup di dalam air saja.
- Pertanyaan guru : Ya. Sekarang coba hubungkan konsep volume benda dan
volume air yang tumpah tersebut dengan pengertian gaya
apung di awal diskusi tadi. Menurut kalian bagaimana
hubungannya?
- Jawaban siswa : Ketika benda dicelupkan ke dalam air, benda akan menda-
patkan gaya apung yang besarnya sebanding dengan volume
air yang tumpah atau meluap.
- Pernyataan guru : Ya. Gaya apung yang bekerja pada benda ketika dicelupkan
ke dalam air besarnya sebanding dengan volume air yang
ditumpahkannya.
- Pertanyaan guru : Dapatkah kita menyebut volume air yang tumpah tersebut
adalah volume air yang didesak atau dipindahkan oleh benda
yang dicelupkan ke dalam air? Apakah maknanya sama?
- Jawaban siswa : Ya, bisa. Volume air yang tumpah sama dengan volume air
yang didesak atau dipindahkan benda.
- Pernyataan guru : Itulah yang mendasari prinsip atau hukum Archimedes.
Bunyi hukum Archimedes adalah “Sebuah benda yang teng-
gelam sebagian atau seluruhnya dalam suatu fluida akan
diangkat ke atas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat
fluida yang dipindahkan”.

b) Interactive Demonstration
Tujuan : 3. Siswa dapat menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya
apung.
Kegiatan pembelajaran :
Melakukan kegiatan observasi dan diskusi untuk menemukan faktor-faktor yang
mempengaruhi besar gaya apung (FA), seperti berikut :
Kegiatan guru :
Menyajikan demonstrasi gaya apung dengan menggunakan peralatan : neraca
pegas, gelas ukur, 3 buah kubus berbahan logam kuningan dengan volume yang
berbeda-beda, 3 buah kubus bervolume sama dengan bahan logam yang berbeda-
beda, dan 3 jenis zat cair yang berbeda seperti pada gambar berikut :

Gambar 2. (a) kubus ditimbang di udara; (b) kubus ditimbang di dalam fluida

Guru meminta siswa untuk memperhatikan kembali dengan seksama peristiwa


gaya apung yang ditunjukkan guru dengan menggunakan benda bervolume
tertentu, berbahan tertentu, dan menggunakan zat cair tertentu untuk mengamati
besar gaya apung yang bekerja pada benda. Masing-masing benda ditimbang di
udara dan juga ditimbang di dalam air. Kemudian siswa diminta untuk menghitung
besar gaya apungnya.

Selanjutnya, untuk demonstrasi yang pertama guru meminta siswa untuk


mengamati dan menghitung secara seksama gaya apung yang terjadi ketika
digunakan sebuah kubus kuningan dengan volume tertentu dicelupkan ke dalam
zat cair berupa air tawar. Kemudian, guru meminta siswa untuk mengamati dan
menghitung kembali secara seksama gaya apung yang terjadi ketika kubus
kuningan bervolume tertentu yang digunakan diganti dengan yang volumenya (Vb)
berbeda dan memfasilitasi mereka untuk dapat menemukan apakah volume benda
merupakan faktor yang mempengaruhi besar gaya apung dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
- Pertanyaan guru : Apakah ketika kubus berbahan kuningan dengan volume ter-
tentu ini diganti dengan yang volumenya berbeda, besar gaya
apungnya (FA) juga berubah?
- Jawaban siswa : Ya, berubah.
- Pertanyaan guru : Bagaimana perubahannya?
- Jawaban siswa : Ketika kubus kuningan diganti dengan yang memiliki volume
lebih besar, ternyata nilai gaya apungnya juga meningkat atau
menjadi semakin besar.
- Pertanyaan guru : Jika demikian, bagaimana hubungan antara gaya apung (FA)
dengan volume benda (Vb)?
- Jawaban siswa : Gaya apung (FA) sebanding dengan volume benda (Vb) yang
digunakan.

Selanjutnya, untuk demonstrasi yang kedua guru meminta siswa untuk mengamati
dan menghitung secara seksama gaya apung yang terjadi ketika digunakan 3 buah
kubus dengan bahan logam yang berbeda (kuningan, alumunium, dan besi) dengan
volume yang sama (8x10-6 m3) dicelupkan ke dalam zat cair berupa air tawar.
Kemudian, guru meminta siswa untuk mengamati dan menghitung kembali secara
seksama gaya apung yang terjadi ketika kubus bervolume 8x10-6 m3 berjenis bahan
logam tertentu yang digunakan diganti dengan yang jenis bahan logamnya berbeda
dan memfasilitasi mereka untuk dapat menemukan apakah massa jenis benda (ρb)
merupakan faktor yang mempengaruhi besar gaya apung dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
- Pertanyaan guru : Jika digunakan 3 buah kubus yang bervolume sama akan te-
tapi bahannya berbeda, dalam besaran apakah kita dapat me-
nyatakan perbedaan ketiga kubus tersebut?
- Jawaban siswa : Ketiga kubus tersebut berbeda dari besaran massa jenis
bahannya, dilambangkan dengan ρb.
- Pertanyaan guru : Apakah ketika kubus bervolume 8x10-6 m3 dengan bahan ter-
tentu ini diganti dengan yang massa jenis bahannya (ρb)
berbeda, besar gaya apungnya (FA) juga berubah?
- Jawaban siswa : Tidak berubah.
- Pertanyaan guru : Jika demikian, bagaimana hubungan antara gaya apung (FA)
dengan massa jenis benda (ρb)?
- Jawaban siswa : Gaya apung (FA) tidak dipengaruhi oleh massa jenis benda
(ρb) yang digunakan.

Selanjutnya, untuk demonstrasi yang ketiga guru meminta siswa untuk mengamati
dan menghitung secara seksama gaya apung yang terjadi ketika digunakan sebuah
kubus kuningan dengan volume 8x10-6 m3 dicelupkan ke dalam zat cair tertentu.
Kemudian, guru meminta siswa untuk mengamati dan menghitung kembali secara
seksama gaya apung yang terjadi ketika air tawar yang digunakan diganti dengan
yang jenisnya berbeda dan memfasilitasi mereka untuk dapat menemukan apakah
massa jenis zat cair atau fluida yang digunakan (ρf) merupakan faktor yang
mempengaruhi besar gaya apung dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut :
- Pertanyaan guru : Jika digunakan sebuah kubus kuningan bervolume 8x10-6 m3
dicelupkan ke dalam 3 jenis zat cair yang berbeda-beda,
dalam besaran apakah kita dapat menyatakan perbedaan
ketiga zat cair tersebut?
- Jawaban siswa : Ketiga zat cair tersebut berbeda dari besaran massa jenis
fluidanya, dilambangkan dengan ρf.
- Pertanyaan guru : Apakah ketika kubus kuningan bervolume 8x10-6 m3 ini di-
celupkan ke zat cair yang diganti dengan yang massa jenis
fluidanya (ρf) berbeda, besar gaya apungnya (FA) juga
berubah?
- Jawaban siswa : Ya, berubah.
- Pertanyaan guru : Bagaimana perubahannya?
- Jawaban siswa : Ketika zat cair diganti dengan yang memiliki massa jenis
lebih besar, ternyata nilai gaya apungnya juga meningkat
atau menjadi semakin besar.
- Pertanyaan guru : Jika demikian, bagaimana hubungan antara gaya apung (FA)
dengan massa jenis fluida (ρf)?
- Jawaban siswa : Gaya apung (FA) sebanding dengan massa jenis fluida (ρf)
yang digunakan.

- Pertanyaan guru : Berdasarkan ketiga kegiatan tadi, besaran fisika apa saja
yang mempengaruhi besar gaya apung yang bekerja pada benda?
- Jawaban siswa : Besaran fisika yang mempengaruhi besar gaya apung (FA)
yang bekerja pada benda adalah volume benda atau volume
benda yang tercelup ke dalam fluida (Vbt) dan massa jenis zat
cair atau fluida (ρf).
- Pertanyaan guru : Secara matematika dapat dituliskan seperti apa?
- Jawaban siswa : FA = f(Vbt ,ρf )
- Pernyataan guru : Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, telah ditemukan
bahwa besaran fisis yang mempengaruhi besar gaya apung
adalah volume benda atau volume benda yang tercelup ke
dalam fluida (Vbt) dan massa jenis zat cair atau fluida (ρf),
dengan bentuk kebergantungan; gaya apung (FA) sebanding
dengan volume benda yang tercelup ke dalam fluida (Vbt)
dan juga sebanding dengan massa jenis zat cair atau fluida
(ρf).
- Pertanyaan guru : Bagaimana bentuk hubungan fungsional yang sesungguhnya
antara gaya apung (FA) dengan volume benda yang tercelup
ke dalam fluida (Vbt) dan massa jenis zat cair atau fluida (ρf)?
- Pernyataan guru : Hubungan fungsional inilah yang harus ditemukan dalam
kegiatan pembelajaran ini dan menjadi masalah yang harus
dijawab melalui kegiatan praktikum!

c) Inquiry Lesson
Tujuan : 4. Siswa dapat mengajukan hipotesis tentang bentuk hubungan fungsional
antara gaya apung (FA) dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya
secara analitik.
Kegiatan pembelajaran :
Melakukan kegiatan pengkajian analitis untuk menemukan bentuk hubungan fungsional antara
gaya apung (𝐹𝑎 ), massa jenis (ρ), percepatan gravitasi (g), volume benda (Vb) yang diduga
(dihipotesiskan) akan terbentuk seperti:
Pernyataan guru:
Sebelum melakukan kegiatan praktikum anda mesti mengajukan sebuah hipotesis tentang
bentuk hubungan fungsional antara gaya apung (𝐹𝑎 ), massa jenis (ρ), percepatan gravitasi (g),
volume benda (Vb) yang dapat terjadi.
Pertannyaan guru: hipotesis seperti apa yang dapat anda ajukan sesuai masalah praktikum yang
telah dirumuskan?
Jawaban siswa:
Sebelumnya telah diidentifikasi bahwa gaya apung (𝐹𝑎 ) merupaka fungsi dari, massa jenis (ρ),
percepatan gravitasi (g), volume benda (Vb), sehingga secara umum hubungan atara keempat
besaran fisika tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
𝐹𝑎 ∝ 𝜌𝑎 𝑔𝑏 𝑉𝑏 𝑐
Jika setiap besaran pada persamaan di atas diganti dengan satuan-satuannya, maka akan didapat
hubungan sbb:
𝑎 𝑏
𝑘𝑔⁄
𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠 2 ∝ ( 𝑚 3 ) ( 𝑚⁄ ) (𝑚3 )𝑐
𝑠 2

Atau dapat ditulis dengan lebih sederhana


𝑘𝑔1 𝑚1 𝑠 −2 ∝ (𝑘𝑔1 𝑚−3 )𝑎 (𝑚1 𝑠 −2 )𝑏 (𝑚3 )𝑐
Atau jika disederhanakan menjadi
𝑘𝑔1 𝑚1 𝑠 −2 ∝ (𝑘𝑔)𝑎 (𝑚)−3𝑎 (𝑚)𝑏 (𝑠)−2𝑏 (𝑚)3𝑐
Buat persamaan yang lebih sederhana
𝑘𝑔1 𝑚1 𝑠 −2 ∝ (𝑘𝑔)𝑎 (𝑚)−3𝑎+𝑏+3𝑐 (𝑠)−2𝑏
Jika kedua ruas persamaan dipersamakan, akan didapat:
𝑎=1
−2𝑏 = −2
Maka 𝑏 = 1
Dengan mensubtitusi nilai a dan b diperoleh nilai c sebesar:

d) Inquiry Lab
Tujuan : 4. Siswa dapat menemukan bentuk hubungan fungsional antara gaya
apung (FA) dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya secara
empirik.
Kegiatan pembelajaran :
Setelah diajukan hipotesis, selanjutnya siswa secaa kooperatif dalam kelompok
kecil diarahkan untuk melakukan praktikum dengan tujuan menemukan hubungan
fungsional antara gaya apung (Fa), massa jenis (ρ), percepatan gravitasi (g), volume
benda (Vb) yang sesungguhnya, yaitu dalam menentukan nilai konstanta sembarang
c pada persamaan gaya apung yang terbentuk pada pengajuan hipotesis berdasarkan
data hasil praktikum.
Kegiatan Pra-Praktikum
Tujuan dari kegiatan ini adalah siswa dapat menentukan sendiri variabel bebas
dan terikat dalam praktikum, jenis data yang harus dikumpulkan, bentuk tabel data
yang diperlukan, alat dan bahan yang akan digunakan, dan langkah-langkah
praktikum. Siswa dapat menentukan hal-hal tersebut dengan diberikan pertanyaan
penuntun sebagai berikut :
a. Pertanyaan Variabel
1) Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa gaya apung (𝐹𝑎 ) dipengaruhi
oleh massa jenis air (𝜌), gravitasi (𝑔) dan volume benda yang tercelup
(𝑉𝑏 ), maka apa saja yang menjadi variabel bebas, variabel terikat dan variabel
kontrol dalam kegiatan penyelidikan yang dilakukan?

Jawaban yang diharapkan :


Variabel bebas : volume benda yang tercelup
Variabel terikat : gaya apung
Variabel kontrol : gravitasi, massa jenis air

b. Pertanyaan Metode
1) Apakah variabel-variabel yang telah Anda tentukan dapat diukur secara
langsung dalam kegiatan penyelidikan? Jika ya, apa saja peralatan yang
dibutuhkan untuk kegiatan percobaan ini?

Jawaban yang diharapkan:


Ya, variabel-variabel tersebut dapat diukur secara langsung dalam kegiatan
penyelidikan. Alat yang dibutuhkan yaitu neraca ohous, gelas ukur, kubus
kuningan dengan volume berbeda (kubus 1, kubus 2, kubus 3)

2) Bagaimana cara mengukur variabel-variabel tersebut?

Volume benda yang tercelup dapat diukur dengan cara mengurangi skala
volume air yang terukur pada gelas ukur sebelum dengan skala volume air
yang terukur pada gelas ukur setelah diberikan beban. Gravitasi dan massa
jenis air akan bernilai tetap meski tidak dilakukan pengukuran. Gaya
apung (𝐹𝑎 ) benda akan di dapat dengan cara menghitung dengan
menggunakan persamaan yang sudah didapatkan sebelumnya.
3) Untuk melakukan pengukuran 𝐹𝑎 , bagaimana alat-alat tersebut harus
dirangkai?

4) Berdasarkan variabel bebas dan terikat maka jenis data apa saja yang
diperoleh melalui percobaan ini untuk menjawab permasalahan di atas?

Data yang diperoleh yaitu variasi antara gaya apung (𝐹𝑎 ) yang berbeda-
beda.

5) Bagaimana bentuk tabel yang diperlukan untuk mengumpulkan data dalam


percobaan ini sesuai dengan variabel yang telah diidentifikasi dan jenis yang
diinginkan?
Jawaban yang diharapkan :
Berat Volume
Massa Berat Volume
benda Gaya apung Volume benda
Nama jenis air Benda benda di air mula-
semu (𝐹𝑎 = 𝑊 − 𝑊𝑠 ) akhir tercelup
benda 𝑘𝑔 (𝑘𝑔) udara mula
( ⁄ 3) (𝑊𝑠 ) (𝑁) (𝑚3 ) (𝑉𝑏 )
𝑚 (𝑊) (𝑁) (𝑚3 )
(𝑁) (𝑚3 )
6) Bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hubungan
𝐵 dengan 𝜌 𝑔 dan 𝑉𝑏 ?

Jawaban yang diharapkan:


Langkah awal yang harus dilakukan adalah (1) merangkai alat dan bahan,
(2) mengukur resultan gaya antara gaya apung dengan berat benda, (3)
menggantungkan beban dengan volume benda yang berbeda (kubus 1,
kubus 2, kubus 3) pada neraca pegas, (4) mengamati skala yang ditunjuk
pada neraca pegas, (5) mencatat volume air dalam gelas ukur sebelum
dicelupkan benda, (6) mencelupkan benda (kubus 1, kubus 2, kubus 3) ke
dalam gelas ukur yang sudah berisi air kemudian mencatat volume air
setelah benda dicelupkan ke dalam air, (7) mencatat hasil dalam tabel, (8)
mengulangi langkah-langkah tersebut dengan benda yang berbeda (batu,
kubus logam, silinder logam).

Kegiatan Praktikum (Pengukuran = Pengambilan data)


Setelah siswa selesai menjawab beberapa pertanyaan arahan pada kegiatan pra
praktikum dengan tepat maka kegiatan siswa selanjutnya yaitu melakukan perangkaian
alat praktikum, kemudian melakukan pengambilan data dan mencatatnya pada tabel
yang telah disiapkan. Perintah yang diajukan untuk meminta siswa melakukan
praktikum adalah sebagai berikut :
Setelah Anda selesai menjawab pertanyaan di atas dengan tepat maka langkah
selanjutnya adalah merangkai alat praktikum dan melakukan pengambilan data. Data
yang diperoleh dicatat pada tabel yang telah Anda siapkan.
𝑘𝑔⁄
Massa Jenis Air = 1000 𝑚3
Berat Gaya Volume
Berat
Massa jenis benda apung Volume air Volume benda
Nama Benda benda di
𝑘𝑔 semu (𝐹𝑎 = mula-mula akhir tercelup
benda air ( ⁄ 3 ) (𝑘𝑔) udara
𝑚 (𝑊𝑠 ) 𝑊 − 𝑊𝑠 ) (𝑚3 ) (𝑚3 ) (𝑉𝑏 )
(𝑊) (𝑁)
(𝑁) (𝑁) (𝑚3 )
Kubus 1 𝑘𝑔 0,007
1000 ⁄ 0,07 0,08 0,01 0,5 0,51 0,01
𝑚3
Kubus 2 𝑘𝑔 0,059
1000 ⁄ 0,59 0,66 0,07 0,5 0,58 0,08
𝑚3
Kubus 3 𝑘𝑔 0,196
1000 ⁄ 1,96 2,22 0,26 0,5 0,77 0,27
𝑚3
Kegiatan Pasca-Praktikum
Setelah memperoleh data seperti yang diinginkan maka kegiatan selanjutnya
yang harus dilakukan oleh siswa yaitu mengolah dan menganalisis data hingga
memperoleh suatu kesimpulan. Pada kegiatan ini, siswa diberikan beberapa
pertanyaan arahan sebagai berikut :
a. Pertanyaan Analisis
1) Apakah data yang Anda peroleh sesuai dengan prediksi Anda bahwa hubungan
𝐹𝑎 sebanding dengan dengan 𝜌, 𝑔 dan 𝑉𝑏 . Jika tidak, coba telusuri kembali baik
pada prediksi maupun data percobaan yang diperoleh!

Jawaban yang diharapkan:


Ya, data yang diperoleh sesuai dengan prediksi bahwa gaya apung sebanding
dengan massa jenis benda, dan volume benda tercelupnya. Hal ini
ditunjukkan oleh data yang semakin besar nilai volume benda yang tercelup
pada air maka semakin besar gaya apung benda tersebut.

2) Apabila data yang diperoleh pada tabel digambarkan dalam bentuk grafik
hubungan 𝐹𝑎 terhadap 𝑉𝑏 , maka bagaimana bentuk grafik yang diperoleh?
Jawaban yang diharapkan :

Gradien dan Grafik Hubungan Vb dan B


0.3
Volume Benda tercelup (Vb)

0.25 y = 0.13x - 0.14


R² = 0.9337
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0,01 0,07 0,26
-0.05
Gaya Apung (𝐹𝑎)

3) Apabila grafik hubungan 𝐹𝑎 terhadap 𝑉𝑏 adalah linier, maka berapakah nilai


gradien (kemiringan) grafik yang telah Anda buat?

Jawaban yang diharapkan


𝑘𝑔⁄
Kemiringan dari grafik di atas adalah 0,13 𝑚2 𝑠 2
4) Berdasarkan persamaan yang Anda hipotesiskan, bisakah Anda menentukan
nilai c pada persamaan tersebut dengan menggunakan kemiringan grafik
hubungan 𝐹𝑎 terhadap 𝑉𝑏 ? Bagaimana caranya?

Jawaban yang diharapkan :


Persamaan linier:
𝑉𝑏 = 𝑚 𝐹𝑎
1
𝐹𝑎 = 𝑉
𝑚 𝑏
𝐹𝑎 = 𝑐 𝜌 𝑔 𝑉𝑏
1
𝑚 adalah gradien grafik yaitu 𝑚 = 𝑐 𝜌 𝑔
karena 𝑚 = 0,13
1
𝑐 = 𝑚𝜌𝑔
1 1
𝑐 = 0,13∙1000∙9.8 = = 0,78 ≈ 1
1,274

5) Setelah Anda memperoleh nilai c, bagaimana bentuk persamaan yang


menghubungkan gaya apung (𝐹𝑎 ) dengan volume benda tercelup (𝑉𝑏 )?

Jawaban yang diharapkan :


𝐹𝑎 = 𝑐 𝜌 𝑔 𝑉𝑏
𝑐=1
Sehingga persamaannya menjadi,
𝐹𝑎 = 𝑐 𝜌 𝑔 𝑉𝑏

6) Melalui kegiatan praktikum yang telah Anda lakukan, maka apa yang dapat Anda
temukan?

Jawaban yang diharapkan :


Melalui kegiatan praktikum ditemukan bentuk persamaan fungsional antara
resultan gaya apung dengan berat benda (𝐹𝑎 ) dengan massa jenis air (𝜌),
gravitasi (𝑔), serta volume benda (𝑉𝑏 ).
𝐹𝑎 = 𝜌 𝑔 𝑉𝑏

e) Real World Application


Tujuan : 5. Siswa dapat menerapkan konsep-konsep yang terkait dalam gaya
apung dalam konteks kehidupan nyata.
Kegiatan pembelajaran :
Guru menyajikan real world problem yang harus diselesaikan oleh siswa secara
individu untuk mengecek kemampuan mereka dalam mengaplikasikan konsep-
konsep gaya apung yang telah dipelajarinya.

Real world problem yang diajukan :


Pak Ali adalah seorang pengrajin kerajinan dari besi, memiliki seorang anak laki-
laki berumur 8 tahun. Anak Pak Ali ingin dibuatkan kapal mainan. Bahan yang
dimiliki Pak Ali hanyalah besi-besi yang digunakan sebagai bahan untuk membuat
kerajinan. Sedangkan Pak Ali mengetahui bahwa ketika besi diletakkan di atas air,
besi tersebut akan tenggelam. Sebagai seorang siswa SMA yang telah mempelajari
konsep gaya apung, saran apakah yang akan kamu sampaikan kepada Pak Ali dalam
merancang kapal mainan untuk anaknya agar kapal tersebut tetap mengapung
meskipun terbuat dari bahan besi?

Jawaban siswa :
Jika ingin memperbesar gaya apung, berdasarkan konsep yang telah
dipelajari sebelumnya maka yang dapat dilakukan adalah memperbesar massa jenis
fluida atau memperbesar volume benda yang digunakan. Dalam pembuatan kapal
mainan, yang memungkinkan adalah merancang kapal sedemikian rupa agar
memiliki volume yang cukup besar untuk memungkinkannya mengapung di air,
meskipun terbuat dari bahan besi. Kapal mainan tersebut dibuat agar tidak seluruh
bagiannya terbuat dari sekotak besi solid, melainkan ada ruang terbuka yang diisi
udara. Besi solid akan cepat tenggelam, tetapi jika ada ruang udara maka besi dapat
mengapung di air. Jika kapal mainan dibuat tanpa ruangan atau rongga sama sekali,
maka kapal mainan tersebut akan tenggelam.
Jadi saran yang akan saya ajukan kepada Pak Ali adalah merancang kapal
mainan agar berbentuk cekungan dan memiliki ruangan-ruangan yang cukup luas
untuk dijadikan rongga berisi udara.

Anda mungkin juga menyukai