Anda di halaman 1dari 13

I.

Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari analisa kualitatif dan reaksi –
reaksi spesifik dan unsur golongan klorida dan transisi, dan mengidentifikasi
keberadaan ion dalam bahan dengan metode H2S dan spot tetes.

II. Rumusan Masalah


1. Apa itu analisa kualitatif?
2. Apa saja aspek yang dilandasi analisa kualitatif?
3. Metode apa saja yang digunakan pada analisa kualitatif?

III. Metodologi
3.1 Bahan
Pada percobaan ini menggunakan larutan ANU, Co2+, Fe3+, Mn2+, Ni2+, I-,
MoO42-, WO42-, SCN-, Fe(CN)64-, aquaregia, HCl 1 N, HNO3 0.5 M, H2SO4 0.5 M,
K2CrO4 5%, Kl 1 N, NH4OH 4 N, dan (NH4)2S 1 M.

3.2 Alat
Pada percobaan ini menggunakan sentrifus, tabung sentrifus, tabung reaksi,
gelas piala 250 ml, pembakar bunsen, kaki tiga, gegep, dan spot test.

3.3 Cara Kerja


Pada percobaan kali ini akan melakukan dua percobaan yaitu analisa kualitatif
golongan klorida dan spot test. Langkah pertama yang dilakukan yaitu diambil
larutan ANU sebanyak 3 ml dan larutan HCl 1 N sebanyak 3ml. lalu, divortex.
Kemudian, centrifuge selama 30 menit. Dipisahkan endapan dan larutan. Setelah
itu, ditambahkan 5 ml aquades pada endapan. Dipanaskan selama 10 menit. Lalu,
dipisahkan endapan dan larutan. Kemudian, endapan dan larutan akan
dicampurkan dengan larutan yang berbeda. Identifikasi Pb pada larutan dibutuhkan
tiga tabung reaksi, masing – masing berisikan 1 mL larutan. Tabung reaksi
pertama pada larutan ditambahkan 2 mL KI 1 N. Tabung reaksi kedua pada larutan
ditambahkan 2 mL H2SO4 0.5 M. Tabung reaksi ketiga pada larutan ditambahkan
2 mL K2CrO4 5%. Kemudian, identifikasi Ag pada endapan. Ditambahkan 4 mL
NH4OH 4 N. Lalu, dibagi menjadi dua tabung. Tabung reaksi pertama pada
endapan ditambahkan 2 mL HNO3 0.5 M. Tabung reaksi kedua pada endapan
ditambahkan 2 mL KI 1 N.
Selanjutnya, percobaan pada spot test yang menguji Co2+, I-, WO2-, dan Mn2+
(dilakukan dalam tabung reaksi). Langkah pertama yang dilakukan yaitu ditetesi

1
larutan yang di tes masing – masing 1 tetes. Lalu, pada tes Co2+, ditambahkan 1
tetes Na2S2O3 1 M. Ditambahkan 1 tetes NH4SCN 1 M. Ditambahkan 5 – 10 tetes
aseton. Cek perubahan warna menjadi biru. Kemudian, pada tes I- , ditambahkan 1
tetes larutan kanji. Ditambahkan 1 tetes KNO 1 N. Ditambahkan 1 tetes HCl 0.1
N. Cek perubahan warna menjadi biru. Setelah itu, pada tes WO2-, ditambahkan 1
tetes NH4SCN 1 N. Ditambahkan 1 tetes SnCl 1% (dalam HCl). Cek perubahan
warna menjadi hijau kekuningan. Terakhir, tes Mn2+ dibutuhkan empat tabung
reaksi masing – masing berisikan 1 tetes larutan yang di tes. Lalu, ditambahkan 1
tetes KIO4 jenuh. Dipanaskan. Cek perubahan warna menjadi merah jambu.

IV. Hasil dan Pembahasan


4.1 Hasil
Tabel 1.1 Hasil identifikasi larutan Pb pada larutan dan Ag pada endapan
No. Jenis Identifikasi Percobaan Gambar

Menjadi warna kuning


yang mempunyai
1 Pb + KI 1 M
endapan bening, tidak
tercampur.

Gambar 1. 1 ml
larutan + 2 ml KI 1 N

Menjadi warna putih


2 Pb + H2SO4 0.5 M keruh yang mempunyai
sedikit endapan putih

Gambar 2. 1 ml
larutan + 2 ml H2SO4
0.5 M

2
Menjadi warna kuning
yang mempunyai
3 Pb + K2CrO4 5%
endapan kecil berwarna
hitam

Gambar 3. 1 ml
larutan + 2 ml K2CrO4
5%

Menjadi warna putih


4 Ag + NH4OH + HNO3
keruh

Gambar 4. Endapan +
4 ml NH4OH 4 N + 2
ml HNO3 0.5 M

Menjadi warna putih


5 Ag + NH4OH + KI keruh dan sedikit
kekuningan

Gambar 5. Endapan +
4 ml NH4OH 4 N + KI
1N

3
Tabel 1.2 Hasil spot test
Jenis
Sampel Reagen Perubahan Hasil Gambar
Ion

1 tetes
Na2S2O3 1 Tidak ada
A -
M + 5 – 10 peberubahan
tetes aseton

Gambar 6. 1 tetes
larutan A + 1 tetes
Na2S2O3 1 M + 5 –
10 tetes aseton
Co2+

1 tetes
Na2S2O3 1 Tidak ada
B -
M + 5 – 10 peruberubahan
tetes aseton

Gambar 7. 1 tetes
larutan B + 1 tetes
Na2S2O3 1 M + 5 –
10 tetes aseton

4
1 tetes
Berubah, warna
Na2S2O3 1
C larutan menjadi +
M + 5 – 10
biru
tetes aseton

Gambar 8. 1 tetes
larutan C + 1 tetes
Na2S2O3 1 M + 5 –
10 tetes aseton

1 tetes
Na2S2O3 1 Tidak ada
D -
M + 5 – 10 perubahan
tetes aseton

Gambar 9. 1 tetes
larutan D + 1 tetes
Na2S2O3 1 M + 5 –
10 tetes aseton

5
1 tetes Tidak ada
A -
KIO4 jenuh perubahan

Gambar 10. 1 tetes


larutan A + 1 tetes
KIO4 jenuh

1 tetes Tidak ada


Mn2+ B -
KIO4 jenuh perubahan

Gambar 11. 1 tetes


larutan B + 1 tetes
KIO4 jenuh

1 tetes Tidak ada


C -
KIO4 jenuh perubahan

Gambar 12. 1 tetes


larutan C + 1 tetes
KIO4 jenuh

6
Berubah, warna
1 tetes
D larutan menjadi +
KIO4 jenuh
merah jambu

Gambar 13. 1 tetes


larutan D + 1 tetes
KIO4 jenuh

1 tetes
larutan
kanji + 1 Berubah, warna
-
I A tetes KNO2 larutan menjadi +
1N+1 biru pekat Gambar 14. 1 tetes
tetes HCl larutan A + 1 tetes
0.1 N larutan kanji + 1
tetes KNO2 1 N + 1
tetes HCl 0.1 N

7
1 tetes
larutan
kanji + 1
Tidak ada
B tetes KNO2 -
perubahan
1N+1
tetes HCl
0.1 N Gambar 15. 1 tetes
larutan B + 1 tetes
larutan kanji + 1
tetes KNO2 1 N + 1
tetes HCl 0.1 N

1 tetes
larutan
kanji + 1
Tidak ada
C tetes KNO2 - Gambar 16. 1 tetes
perubahan
1N+1 larutan C + 1 tetes
tetes HCl larutan kanji + 1
0.1 N tetes KNO2 1 N + 1
tetes HCl 0.1 N

8
1 tetes
larutan
kanji + 1
Tidak ada
D tetes KNO2 -
perubahan
1N+1
tetes HCl
0.1 N Gambar 17. 1 tetes
larutan A + 1 tetes
larutan kanji + 1
tetes KNO2 1 N + 1
tetes HCl 0.1 N

1 tetes
Berubah, warna
NH4SCN 1
kertas menjadi
N + 1 tetes
WO42- A sedikit +
SnCl 1%
kehijauan coklat
(dalam Gambar 18. 1 tetes
sedikit biru
HCl) larutan A + 1 tetes
NH4SCN 1 N + 1
tetes SnCl 1%
(dalam HCl)

9
1 tetes
NH4SCN 1
N + 1 tetes Tidak ada
B -
SnCl 1% perubahan
(dalam
HCl)

Gambar 19. 1 tetes


larutan B + 1 tetes
NH4SCN 1 N + 1
tetes SnCl 1%
(dalam HCl)

1 tetes
NH4SCN 1
N + 1 tetes Tidak ada
C -
SnCl 1% perubahan
(dalam
HCl) Gambar 20. 1 tetes
larutan C + 1 tetes
NH4SCN 1 N + 1
tetes SnCl 1%
(dalam HCl)

10
1 tetes
NH4SCN 1
N + 1 tetes Tidak ada
D -
SnCl 1% perubahan
(dalam
HCl)

Gambar 21. 1 tetes


larutan D + 1 tetes
NH4SCN 1 N + 1
tetes SnCl 1%
(dalam HCl)

4.2 Pembahasan
Kimia analisis terbagi menjadi dua bidang yang disebut dengan analisis
kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisis kualitatif adalah metode analisis yang
digunakan untuk menganalisa keberadaan kandungan pada suatu unsur kimia pada
suatu zat yang tidak diketahui komposisinya. Analisis kualitatif menggunakan
pereaksi golongan atau selektif dan pereaksi yang spesifik untuk mengetahui
kation dan anion yang berada dalam suatu larutan. Ada dua aspek penting dalam
analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan identifikasi. Kedua aspek dilandasi oleh
kelarutan, keasaman dan kebasaan, pembentukan senyawa kompleks, oksidasi
reduksi, sifat mudah menguap, dan ekstraksi (Achmad, 2012).
Reaksi identifikasi adalah suatu cara untuk mengenal ion – ion, baik kation
maupun anion dalam larutan dengan menggunakan pereaksi – pereaksi tertentu.
Setiap ion akan memberikan hasil reaksi – reaksi yang tertentu yang mudah untuk
membedakan dengan ion – ion yang lainnya (Sulistyarti, 2017).
Metode analisis kualitatif digolongkan menjadi reaksi spesifik, reaksi sensitive,
dan reaksi selektif. Reaksi spesifik adalah reaksi yang khas antara bahan tertentu
dengan pereaksi yang spesifik untuk bahan tersebut. Pada uji spesifik dilakukan
penambahan reagen tertentu yang akan memberikan hasil larutan atau endapan
warna yang merupakan karakter yang khas untuk ion – ion tertentu. Reaksi

11
sensitive adalah reaksi yang peka untuk menunjukkan keberadaan bahan yang
hanya berjumlah sedikit sekali tapi menghasilkan tampak yang jelas. Reaksi
selektif adalah reaksi yang biasanya terjadi pada sekelompok bahan yang berbeda
– beda atas suatu pereaksi yang fungsinya untuk memisahkan golongan yang
berbeda (Sulistyarti, 2017).
Analisis kualitatif adalah pemeriksaan terhadap ion atau unsur yang terdapat
dalam suatu unsur tunggal atau campuran senyawa. Dalam analisis kualitatif, pada
suatu zat atau unsur dalam sampel dapat ditentukan melalui tahap analisis
pendahuluan dan analisis secara sistematis. Analisis pendahuluan adalah
mengamati bentuk dan warna zat, reaksi nyala, dan mengamati reaksi zat terhadap
senyawa tertentu. Analisis secara sistematis adalah menganalisis suatu zat
berdasarkan golongan yang sering digunakan, yaitu analisis golongan sistem H2S,
sampel wajib dalam bentuk larutan (Albi Anggito, 2018).
Sedangkan, analisis kuantitatif adalah metode analisis yang berurusan dengan
penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang berada dalam suatu sampel. Zat
yang ditetapkan adalah zat yang sering dirujuk sebagai konstituen yang diinginkan
atau analit (Albi Anggito, 2018).
Pada percobaan analisis kualitatif uji keberadaan ion golongan klorida dan spot
test. Percobaan pertama melakukan uji keberadaan golongan klorida dengan
mereaksikan larutan ANU dengan HCl dan aquades. Setelah itu, dipisahkan
larutan dan endapannya. Identifikasi Pb pada larutan yang direaksikan dengan
larutan KI, H2SO4, dan K2CrO4. Identifikasi Ag pada endapan yang direaksikan
dengan laruatan NH2OH, dibagi menjadi dua tabung dan ditambahkan HNO3 dan
KI. Lalu, diamati perubahan pada hasil untuk melihat ada endapan atau tidak. Pada
larutan yang dicampurkan dengan KI larutannya mempunyai endapan bening
seperti tidak dapat tercampur antara kedua larutan tersebut. Campuran larutan
dengan H2SO4 menghasilkan endapan yang sedikit berwarna putih samar – samar.
Larutan yang direaksikan dengan K2CrO4 menghaasilkan endapan kecil yang
berwarna hitam. Sedangkan, pada campuran endapan dengan larutan NH4OH +
HNO3 membuat larutan terlihat lebih keruh. Campuran endapan dengan larutan
NH4OH + KI menjadi putih keruh dan sedikit ada endapan kekuning – kuningan
yang tidak terlihat terlalu jelas.
Pada percobaan selanjutnya melakukan uji ion dengan menggunakan metode
spot test. Larutan yang diuji adalah larutan ANU yang meliputi larutan Co2+, Mn2+,
I-, dan WO42-. Pengujian spot test biasanya digunakan untuk menentukan bahan
individu tertentu dan susunan dalam suatu campuran. Reaksi yang terjadi pada
spot test akan memberikan efek yang khas terhadap zat tertentu atau pada sampel

12
yang jumlahnya lebih sedikit. Pada percobaan kali ini harus diamati perubahan
pada larutan yang sudah berubah warna dari sebelumnya Reaksi spot test Co2+ ada
yang berubah menjadi biru ada yang tidak berubah sama sekali. Reaksi pada I- ada
yang berubah menjadi biru pekat. Reaksi pada WO42- ada yang berubah warna
hijau kecoklatan dan sedikit biru, tidak terlalu spesifik. Sedangkan, reaksi pada
Mn2+ direaksikan dengan tabung reaksi dan dipanaskan sampai berubah warna,
pada reaksi ini hanya 1 yang berhasil berubah warnanya menjadi merah jambu.
Sedangkan, yang lain tidak berubah warna larutan tetap bening.

V. Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa analisis kualitatif adalah
pemeriksaan terhadap ion atau unsur yang terdapat dalam suatu unsur tunggal atau
campuran senyawa. Dalam analisis kualitatif, pada suatu zat atau unsur dalam
sampel dapat ditentukan melalui tahap analisis pendahuluan dan analisis secara
sistematis. Reaksi identifikasi adalah salah satu aspek untuk mengenal ion – ion,
baik kation maupun anion dalam larutan dengan menggunakan pereaksi – pereaksi
tertentu. Setiap ion akan memberikan hasil reaksi – reaksi yang tertentu yang
mudah untuk membedakan dengan ion – ion yang lainnya. Metode analisis
kualitatif digolongkan menjadi reaksi spesifik, reaksi sensitif, dan reaksi selektif.
Reaksi spesifik adalah reaksi yang khas antara bahan tertentu dengan pereaksi
yang spesifik untuk bahan tersebut. Pada uji spesifik dilakukan penambahan
reagen tertentu yang akan memberikan hasil larutan atau endapan warna yang
merupakan karakter yang khas untuk ion – ion tertentu.

VI. Daftar Pustaka

Achmad, D. H. (2012). Kimia Analitik Kualitatif : Analisis Kualitatif Konvensional.


PT Citra Aditya Bakti.

Albi Anggito, J. S. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: Jejak


Publisher.

Sulistyarti, D. (2017). Kimia Analisa Dasar Untuk Analisis Kualitatif. Malang:


Universitas Brawijaya Press.

13

Anda mungkin juga menyukai