Anda di halaman 1dari 17

FARMASI RUMAH SAKIT

“RESEP ALKES, OBAT JADI, RACIKAN”

Oleh :

Kelompok 2 / kelas V C

1. Ida Bagus Nanda Griadnyana 171098

2. Ni Luh Gede Melinia Ayu Samita 171099

3. Sang Ayu Ketut Diah Darmayanti 171100

4. Agnes Yunita Prima Seran 171101

5. Putu Nila Dharma Prihayani 171102

6. I Putu Handy Aditya Prathama 171103

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2020
1. Resep Alkes

1. Ringer lactat

Fungsi :
a. Sebagai penambah cairan dan elektroriolit tubuh untuk mengembalikan
keseimbangan.
b. Obat ini juga dapat bertindak sebagai alkalisator yang mengurangi
keasaman.
Penyimpanan :
a. Produk disarankan untuk disimpan pada suhu kamar 250C. 2.
b. Hindari dari sinar matahari langsung. Paparan singkat suhu hingga 40ºC tidak
memberikan efek negatif pada cairan ini, namun sebaiknya dihindari.
c. Hindari dari jangkauan anak-anak.
2. Makro set

Selang infus fungsinya untuk jalan masuk cairan. Infus digunakan untuk
khusus cairan infus kalau transet gunanya untuk tranfusi, infus set tidak bisa
digunakan untuk transet dan transet bisa digunakan untuk infus set, perbedaanya
di saringannya kalau transet ada saringannya kalau infus set tidak ada.
Fungsi :
a. Digunakan untuk pasien yang membutuhkan cairan dalam volume yang
lebih besar, sekitar 100-1000 ml
b. Jalan masuk cairan
c. Digunakan untuk khusus cairan infus
3. Abocath (jarum infus)
Abocath terdiri dari 2 bagian yaitu, pertama bagian dalam yang isinya adalah
jarum. Jarum ini lebih panjang dari bagian yang luar, fungsi dari jarum ini adalah
untuk memasukan abocth yang bagian luar terbuat dari plastik. Setelah semuanya
masuk ke pembuluh darah, maka jarum bagian dalam akan dicabut dan hanya
bagian luar yang ada di dalam pembuluh darah. Bagian luar yang nantinya akan
berfungsi sebagai jalan masuknya cairan infus atau yang lain.
Fungsi :
a. Digunakan untuk pemasangan infus dan mengambil cairan udema.
4. Three way

Three - way Stopcock adalah kran kunci medis 3 jalur, untuk mangatur
laju cairan kedalam tubuh pasien.

5. Pantoprazole injeksi

Pantoprazole adalah obat yang biasa diresepkan untuk mengatasi berbagai


masalah akibat asam lambung naik, contohnya pada tukak lambung
dan penyakit refluks asam, dimana asam lambung naik ke kerongkongan dan
menimbulkan peradangan.

Kontra indikasi
a. Sedang mengonsumsi obat rilpivirin, atazanavir atau nelfinavir
yang merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi
HIV.
b. Sendang dalam masa menyusui

Efek samping pantoprazole

a. Meningkatkan rasa lapar


b. Nyeri perut dan reaksi kulit pada area injeksi
c. Mulut dan kulit kering
d. Urin meningkat
e. Mual dan muntah

Peringatan dan perhatian


a. Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita atau yang pernah
memiliki riwayat penyakit kanker lambung, untuk lansia yang
dicurigai memiliki kanker lambung sebaiknya dilakukan endoskopi
sebelum menggunakan obat ini.
b. Untuk pasien yang harus menggunakan cairan infus atau injeksi
intravena, pemberian suplemen zinc mungkin diperlukan.
Konsultasikan dahulu dengan dokter Anda tentang hal tersebut.

c. Hati-hati menggunakan pantoprazole pada lansia, karena obat ini


meningkatkan risiko patah tulang terutama pada penderita
osteoporosis.

d. Terdapat laporan bahwa pantoprazole menyebabkan hasil


pengecekan yang salah pada test THC urin.

6. Paracetamol injeksi
paracetamol adalah obat untuk penurun demam dan pereda nyeri, seperti nyeri
haid dan sakit gigi. Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet 500 mg dan 600 mg,
sirup, drop, suppositoria, dan infus

kontra indikasi
a. Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif
atau alergi terhadap paracetamol.
Dosis lazim paracetamol
a. Injeksi intavena : 1000 mg setiap 6 jam atau 650 mg setiap 4 jam
(dosis maksimum 4000 mg/hari, 1000 mg/ 1 x pemberian)
7. Dermafix

Dermafix adalah plester penutup luka steril yang dibuat dari bahan yang halus
dan lembut, flexibel, mengikuti bentuk tubuh, berdaya lekat tinggi. Dilengkapi
dengan pad absorbsi yang menutup luka secara sempurna dan mencegah
kontaminasi bakteri. Plester Dermafix merupakan plester transparan anti air
(waterproof) untuk menutup luka pada pasien pasca operasi yang sudah
diperbolehkan mandi.
2. Resep Obat Jadi

1. Neurobat

Kandungan vitamin B1, B6, B12 yang ada dalam Neurobat berfungsi dalam
metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi untuk melakukan aktivitas fisik.
Vitamin-vitamin ini sangat berguna untuk kelelahan fungsi otot dan fungsi saraf
otak termasuk otak. Ada penelitian bahwa vitamin B1 100 mg dapat mempercepat
pemulihan.
- Komposisi : Vit.B1 100 mg, vit.B6 200 mg, vit.B12 200 mcg.
- Aturan pakai : 3 x sehari 1-2 tablet sesudah makan.
- Efek samping : Reaksi alergi dan perdarahan pada saluran pencernaan.
- Penyimpanan : simpan pada tempat sejuk dan kering serta terlindung
dari cahaya matahari.
- Perhatian :Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan
kelaianan darah, tremor, mual, dan pendarahan lambung.
- Indikasi : neuralgia, neuritis, iskalgia, lumbago, nyeri karena
gangguan urat saraf, dan reumatik persendian.
- Kontraindikasi : Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas
atau alergi terhadap kandungan obat ini.
2. Bonazil

- Kandungan : Meclizine hydrochloride.


- Dosis dan aturan pakai :
Dewasa :
Untuk Mual/Muntah : 25-50 mg diminum 1 kali sehari.
Untuk Vertigo : 25 mg diminum 1-4 kali sehari atau 50 mg diminum 2 kali
sehari.
Untuk Mabuk Kendaraan : 25-50 mg diminum 1 kali sehari. Obat ini harus
diminum 1 jam sebelum memulai perjalanan dan dilanjutkan selama masih
mabuk.
Anak-anak :
Untuk Mual/Muntah : > 12 tahun: 25-50 mg diminum sekali.
Untuk Vertigo : > 12 tahun: 25 mg diminum 1-4 kali sehari atau 50 mg
diminum 2 kali sehari.
Untuk Mabuk Kendaraan : > 12 tahun: 25-50 mg diminum 1 kali sehari.
Obat ini harus diminum 1 jam sebelum memulai perjalanan dan
dilanjutkan selama masih mabuk.
- Efek samping : Sakit kepala, mulut kering, merasa lelah, mengantuk.
- Penyimpanan : Disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembap.
- Perhatian :
1. Hati-hati penggunaan pada penderita penyakit glaukoma, pembesaran
prostat, penyumbatan saluran kemih, atau asma.
2. Hati-hati penggunaan pada ibu hamil dan menyusui.
- Indikasi : Mengurangi efek histamin atau alergi kima alami
dalam tubuh.
- Kontraindikasi : Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas
atau alergi terhadap kandungan obat ini.
3. Resep Racikan

1. Betarhin

Betarhin 10MG CAP 20S merupakan obat antihistamin generasi kedua yang
merupakan antagonis kuat dan sangat selektif terhadap histamin perifer H1-
reseptor. Betarhin mengandung zat aktif Cetirizine. Tersedia dalam bentuk tablet
yang didistribusikan oleh Mahakam. Obat ini dapat digunakan untuk mengobati
berbagai jenis alergi.
- Aturan pakai : Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 1 x sehari 1 tablet
(10 mg)
- Efek samping : Mengantuk, pusing, sakit kepala, gelisah, mulut
kering, gangguan GI, reaksi pada kulit, angioedema.
- Penyimpanan : simpan pada tempat sejuk dan kering serta terlindung
dari cahaya matahari
- Perhatian : Penggunaan obat anti histamin untuk ibu menyusui,
sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan dosis
terendahnya. Penggunaan Betarhin Tablet untuk pasien epilepsi dan pasien
dengan risiko kejang, pasien dengan penurunan fungsi hati dan ginjal, usia
tua, wanita hamil dan ibu menyusui harus dilakukan dengan hati-hati.
- Indikasi : Obat ini digunakan untuk mengobati rhinitis alergi
pada mata maupun hidung seperti : bersin, hidung meler, rasa gatal atau
terbakar pada mata.
- Kontraindikasi : Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap
cetirizine.
2. Dermasolon

Dermasolon adalah salep untuk meringankan dermatosis pada kulit akibat


alergi
- Aturan pakai : 2-3 kali sehari oleskan pada bagian yang sakit dan
terinfeksi
- Efek samping : Semua obat pasti memiliki efek samping, namun tidak
semua orang akan mengalami efek samping tersebut. Dermasolon Krim
merupakan obat yang memiliki efek samping Kulit gatal, memar, terbakar
atau memerah; perubahan warna kulit Kulit kering atau pecah-pecah Kulit
mengelupas
- Penyimpanan : simpan pada tempat sejuk dan kering serta terlindung
dari sinar matahari
- Indikasi : Infeksi jamur, bakteri, virus, akne rosasea & dermatitis
perioral.
- Kontraindikasi : Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas
atau alergi terhadap kandungan obat ini.
- Perhatian :Pemakaian jangka panjang & berlebihan pada
kehamilan. Penggunaan pada wajah.
3. BDM Tablet (Betamethasone dan Dexcrorpheniramine maleat)

BDM tablet adalah obat yang digunakan untuk


mengobati alergi pada saluran pernafasan, kulit dan mata. Obat alergi BDM
tablet mengandung betamethasone (obat yang termasuk golongan kortikosteroid) dan
dexchlorpheniramine maleate (obat yang termasuk anti histamin).

- Aturan pakai :
Dosis dewasa dan anak usia > 12 tahun : 1-2 tablet 3-4 x sehari. Maksimal
8 tablet setiap hari.

Dosis anak usia 6-12 tahun : ½ tablet 2 x sehari. Maksimal 4 tablet setiap
hari.
Dosis anak usia 2-6 tahun : ¼-½ tablet 4 x sehari. Maksimal 2 tablet setiap
hari.
- Efek samping : meningkatkan pembentukan glukosa dari protein,
pengeroposan tulang, menurunkan fungsi limfa.
- Penyimpanan : simpan pada tempat sejuk dan kering serta terlindung
dari sinar matahari
- Indikasi : mengurangi gejala-gejala rhinitis alergi (hay fever),
urtikaria dan angioedema.
- Kontraindikasi : Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas
atau alergi terhadap kandungan obat ini.
- Perhatian : Penderita gangguan pencernaan, pasien yang memiliki
gangguan fungsi hati, jangan menghentikan pemakaian obat BDM tablet
secara tiba-tiba tapa sepengetahuan dokter terutama pada penggunaan
jangka panjang karena dapat mengakibatkan gejala-gejala seperti mialgia,
artralgia dan malaise.
4. Cotristen
- Kandungan : Clotrimazole.
- Aturan pakai : Oleskan secukupnya pada tempat yang terinfeksi 2
x sehari, pagi dan malam.
- Efek samping : Rasa panas, eritema, edema, gatal, rasa seperti
terbakar, pedih, urtikaria.
- Penyimpanan : Disimpan pada tempat sejuk dan kering serta
terlindung dari cahaya matahari.
- Perhatian :
1. Pemakaian harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain
yang menunjukkan reaksi alergi.
2. Keamanan dan efektivitas pada anak-anak di bawah usia 3 tahun
belum ditetapkan. Oleh karena itu, penggunaannya tidak dianjurkan.
3. Kategori ibu hamil : C.
- Indikasi : Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit
seperti jamur pada sela-sela jari kaki (athlete’s foot), jamur pada kuku
(onkomikosis), jamur pada lipatan kulit, lipatan paha, kulit kepala, serta
jamur pada tubuh (panu dan kadas).
- Kontraindikasi : Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada
clotrimazole atau obat golongan imidazole lainnya.
11 T 1 W
RESEP 2
 Tepat diagnosa diduga pasien mengalami vertigo karena pada resep, pasien
diberikan benozil untuk mengatasi mabuk, mual dan muntah yang disebabkan oleh
vertigo.
 Tepat indikasi
1. Neurobat
Neurobat berfungsi dalam metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi untuk
melakukan aktivitas fisik. Vitamin-vitamin ini sangat berguna untuk kelelahan
fungsi otot dan fungsi saraf otak termasuk otak yang berindikasikan untuk
neuralgia, neuritis, iskalgia, lumbago, nyeri karena gangguan urat saraf, dan
reumatik persendian
2. Bonazil
Mengurangi efek histamin atau alergi kima alami dalam tubuh.
 Tepat dosis untuk obat pada resep tersebut diberikan oleh apoteker sehingga dosis
disesuaikan dengan kondisi pasien.
1. Nerobat : 3 x sehari 1-2 tablet sesudah makan.
2. Bonazil :
Dewasa :
Untuk Mual/Muntah : 25-50 mg diminum 1 kali sehari.
Untuk Vertigo : 25 mg diminum 1-4 kali sehari atau 50 mg diminum 2 kali
sehari.
Untuk Mabuk Kendaraan : 25-50 mg diminum 1 kali sehari. Obat ini harus
diminum 1 jam sebelum memulai perjalanan dan dilanjutkan selama masih
mabuk.
Anak-anak :
Untuk Mual/Muntah : > 12 tahun: 25-50 mg diminum sekali.
Untuk Vertigo : > 12 tahun: 25 mg diminum 1-4 kali sehari atau 50 mg diminum
2 kali sehari.
Untuk Mabuk Kendaraan : > 12 tahun: 25-50 mg diminum 1 kali sehari. Obat ini
harus diminum 1 jam sebelum memulai perjalanan dan dilanjutkan selama masih
mabuk.
 Tepat cara pemberian obat pada resep tersebut diberikan oleh apoteker yang sudah
dianjurkan oleh dokter.
 Tepat interval pada resep diatas sudah tepat interval.
 Tepat lama pemberian pada resep diatas sudah tepat lama pemberian.
 Tepat penilaian kondisi pasien, pemberian obat harus sesuai dengan kondisi pasien
sebelum diberikan obat hendaknya dilihat apakah pasien memiliki alergi obat yang
terdapat pada resep tersebut.
 Tepat informasi (-)
 Tepat tidak lanjut, dipertimbangkan upaya tindak lanjut yang diperlukan seperti jika
pasien belum sembuh atau mengalami efek samping yang ditimbulkan.
 Tepat penyerahan obat, pada resep diatas sudah tepat penyerahan obat.
 Waspada terhadap efek samping :
1. Neurobat : Reaksi alergi dan perdarahan pada saluran pencernaan.
2. Benzoil : Sakit kepala, mulut kering, merasa lelah, mengantuk.

RESEP 3
 Tepat diagnosa diduga pasien mengalami gatal gatal pada kulit karena pada resep,
pasien diberikan betarhin untuk meredakan gatal pada kulit.
 Tepat indikasi
1. Betarhin mengandung zat aktif cetirizine yang diindikasikan untuk meredakan
gatal pada kulit, sehingga mengurangi rasa gatal yang berlebih.
2. Dermasolon adalah salep untuk meringankan dermatosis pada kulit akibat alergi
yang diindikasikan untuk Infeksi jamur, bakteri, virus, akne rosasea &
dermatitis perioral.
3. BDM tablet mengandung betamethasone (obat yang termasuk golongan
kortikosteroid) dan dexchlorpheniramine maleate (obat yang termasuk anti
histamin yang mengurangi gejala-gejala rhinitis alergi (hay fever), urtikaria dan
angioedema.
4. Cotristen digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit seperti jamur pada
sela-sela jari kaki (athlete’s foot), jamur pada kuku (onkomikosis), jamur pada
lipatan kulit, lipatan paha, kulit kepala, serta jamur pada tubuh (panu dan kadas).
 Tepat pemilihan obat, pada resep diatas sudah tepat pemilihan obat dimana betarhin
digunakan untuk meredakan gatal pada kulit. Dermasolon digunakan untuk
meringankan dermatosis pada kulit akibat alergi yang diindikasikan untuk Infeksi
jamur, bakteri, virus, akne rosasea & dermatitis perioral. BDM tablet mengandung
betamethasone (obat yang termasuk golongan kortikosteroid) dan
dexchlorpheniramine maleate (obat yang termasuk anti histamin yang digunakan
untuk mengurangi gejala-gejala rhinitis alergi. Cotristen digunakan untuk mengobati
infeksi jamur pada kulit seperti jamur pada sela-sela jari kaki (athlete’s foot), jamur
pada kuku (onkomikosis), jamur pada lipatan kulit, lipatan paha, kulit kepala, serta
jamur pada tubuh (panu dan kadas).
 Tepat dosis untuk obat pada resep tersebut diberikan oleh apoteker sehingga dosis
disesuaikan dengan kondisi pasien.
1. Betarhin : Dewasa dan anak usia > 12 tahun : 1 x sehari 1 tablet (10 mg).
2. Dermasolon : 2-3 kali sehari oleskan pada bagian yang sakit dan terinfeksi.
3. BDM tablet (Betamethasone dan Dexcrorpheniramine maleat) : Dosis dewasa
dan anak usia > 12 tahun : 1-2 tablet 3-4 x sehari. Maksimal 8 tablet setiap hari.
Dosis anak usia 6-12 tahun : ½ tablet 2 x sehari. Maksimal 4 tablet setiap hari.
Dosis anak usia 2-6 tahun : ¼-½ tablet 4 x sehari. Maksimal 2 tablet setiap hari.
4. Cotristen : Oleskan secukupnya sebanyak 2 x sehari.
 Tepat cara pemberian obat pada resep tersebut diberikan oleh apoteker yang sudah
dianjurkan oleh dokter.
 Tepat interval pada resep diatas sudah tepat interval.
 Tepat lama pemberian pada resep diatas sudah tepat lama pemberian.
 Tepat penilaian kondisi pasien, pemberian obat harus sesuai dengan kondisi pasien
sebelum diberikan obat hendaknya dilihat apakah pasien memiliki alergi obat yang
terdapat pada resep tersebut.
 Tepat informasi (-)
 Tepat tidak lanjut, dipertimbangkan upaya tindak lanjut yang diperlukan seperti jika
pasien belum sembuh atau mengalami efek samping yang ditimbulkan.
 Tepat penyerahan obat, pada resep diatas sudah tepat penyerahan obat.
 Waspada terhadap efek samping :
1. Betarhin : Mengantuk, pusing, sakit kepala, gelisah, mulut kering, gangguan GI,
reaksi pada kulit, angioedema.
2. Dermasolon : Semua obat pasti memiliki efek samping, namun tidak semua
orang akan mengalami efek samping tersebut. Dermasolon krim merupakan obat
yang memiliki efek samping kulit gatal, memar, terbakar atau memerah;
perubahan warna kulit, kulit kering atau pecah-pecah, kulit mengelupas.
3. BDM Tablet (Betamethasone dan Dexcrorpheniramine maleat) : Meningkatkan
pembentukan glukosa dari protein, pengeroposan tulang, menurunkan fungsi
limfa.
4. Cotristen : Rasa panas, eritema, edema, gatal, rasa seperti terbakar, pedih,
urtikaria.

Anda mungkin juga menyukai