Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Overhaul merupakan suatu kata dalam bahasa inggris yang mempunyai arti
pemeriksaan yang sangat teliti, jadi dapat kita kembangkan lagi tentang pengertian atau
definisi engine over haul yaitu kegiatan pembongkaran komponen komponen kendaraan,
kemudian diperiksa dengan sangat teliti agar didapat data-data yang valid, sehingga langkah
perbaikan selanjutnya dapat tepat atau sesuai.
Overhaul tidak hanya sebatas pada mesin saja, tetapi over haul juga ada pada komponen
lainnya seperti OH Rem, OH Karburator, OH, Transmisi, OH Distributor dan lain
sebagainya. Kembali ke topik utama yakni tentang pengertian engine over haul, di atas sudah
di jelaskan tentang definisi dari over haul itu sendiri.
Jadi engine over haul adalah suatu kegiatan pembongkaran mesin (engine) pada
kendaraan, dan kemudian komponen mesin tersebut diperiksa dengan sangat teliti supaya
didapat data-data yang valid sehingga langkah perbaikan selanjutnya dapat tepat. Serta
masalah pada engine tersebut teratasi.
Biasanya engine overhaul dilakukan karena adanya masalah pada bagian mesin
seperti, adanya suara abnormal, kompresi rendah atau adanya oli yang terbakar akibat ausnya
ring piston atau silinder pada block silinder, kerusakan pada piston, batang piston, poros
engkol dan lain sebagainya.
Selain engine over haul juga ada yang namanya engine semi over haul, yaitu
pembongkaran hanya setengah mesinnya saja tidak sampai pada block silinder, ini dilakukan
ketika terjadi bercampurnya oli dan air akibat kepala silinder melengkung, ditambah gasket
kepala silinder yang sudah rusak. Atau kerusakan pada mekanisme katup, poros nok, dan lain
sebagainya.

 Langkah kerja Overhaul mesin

Biasanya engine overhaul dilakukan karena adanya masalah pada bagian mesin seperti,
adanya suara abnormal, kompresi rendah atau adanya oli yang terbakar akibat ausnya ring
piston atau silinder pada block silinder, kerusakan pada piston, batang piston, poros engkol
dan lain sebagainya.
Berikut Langkah dalam Engine Overhaul:
1. Keluarkan oli mesin dengan cara membuka baut pembuanag pada
carter
2. Lepaskan stater motor dengan car membuka dua buah baut stater.
3. pisahkan transmisi dan mesin dengan cara membuka bautnya
4. Lepaskan penutup kopling dan plat kopling
5. Lepaskan flywheel dengan cara membuka baut pengikatnya.
6. Letakan mesin pada overhaul stand .
7. Lepaskan exhaust manifold dan intake manifold
8. Lepaskan saringan oli
9. Lepaskan tutup pushrod dan valve filter
10. Lepaskan V belt dan alternator dari dudukannya
11. Buka kioas dan pulinya
12. Buka rumah-rumah thermostat.
13. Buka pompa air dengan cara membuka baut pengikatnya
14. Lepas crankshaft pulley .
15. Buka tutup timing gear.
16. perhatikan tanda-tanda timing yang terdapat pada roda gigi poros englo,roda gigi
idler,roda gigi poros bubungan,dan roda gigi pompa injeksi ( automotive timer ),kemudian
lepass timing gear
17. Buka mur pengikat automotive timer ,dan lepas timernya denggan menggunakn puller
18. Lepas selang-selang bahan bakar dan saringan bahan bakar
19. Lepas pipa-pipa tekanan tinggi penghubung pompa injeksidengan injector.
20. Lepas pompa injeksi dari dudukannya .
21. Lepas busi pijar dan penghubungnya
22. Buka injector
23. Lepas tutup kepala slinder
24. Lepas poros rocker arm
25. Keluarkan pushrod dan valve filter
26. Buka baut–baut kepala slinder,denga urutan dari bagian luar menuju ke bagian tengah
secara silang
27. Lepaskan kepala slinder dan gasket kepala slinder
28. Buka karter oli
29. Buka pompa oli
30. Lepaskan poros bubungan,dengan terlebih dahulu membuka baut pengikatnya
31. Lepaskan tutup batang torak denga cara membuka mur pengikatnya
32. Lepaskan torak an kelengkapannya dari blok slinder,dan beri tanda supaya tidak tertukar
33. Buka baut pengikat bantalan utama dan lepas tutup bantalan utama
34. Lepaskan poros engkol dan simpan pada dudukan poros engkol.
35. Lepaskan katup dan kelengkapannya dari kepela slinder dengan menggunakan valve
spring compressor
36. Penyimpanan bantalan,katup-katup,pegas katup,dan komponen yang lainya harus diberi
tanda supaya tidak tertukar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen Utama dan Fungsi


Komponen Mesin bensin adalah komponen atau bagian - bagian utama yang ada
dalam mesin bensin atau dalam bahasa tekniknya di sebut gasoline engine. Komponen
komponen ini adalah suatu kesatuan yang saling bekerja sama dan berja secara terus menerus
untuk menghasilkan tenaga putar yang akhirnya nanti dirubah untuk menjadi tenaga gerak
melalui roda-roda.
Dibawah ini adalah beberapa komponen utama mesin penggerak bensin :
1. Blok Silinder,
komponen utama pada mesin ini adalah bentuk dasar dari pada sebuat mesin dan di
dalam blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder mesin,dimana pada masing-
masing silinder terdapat piston atau torak yang bergerak naik turun karena
pembakaran mesin,pada bagian bawah piston ini berhubungan langsung dengan
poros engkol/crank shaft, maka dengan demikian gerak naik turunnya piston dapat
menggerakan poros engkol. Sedangkan dibagian atas kepala silinder pada bagian
dalamnya berbentuk sebuah ruang bakar dan dilengkapi dengan katup-katup hisap
dan buang, yang merupakan tempat utama untuk pembakaran mesin

Bahan yang digunakan untuk membuat blok silinder ini biasanya adalah besi cor yang
kuat, akan tetapi saat ini sudah banyak blok mesin yang terbuat dari alumunium,
karena lebih ringan, kuat, dan mempunyai radiasi panas yang sangat baik. blok
silinder pada bagian atas akan di tutup oleh kepala silinder, sedangkan bagian bawah
akan di tutup dengan oil pan atau bak oli dimana di dalamnya terdapat poros engkol
sebagai penggerak.

2. Silinder
mesin mobil bensin
silinder adalah sebuah lubang yang terdapat dalam blok silinder yang merupakan
komponen utama dari cara kerja mesin bensin selain blok silinder .silinder pada mesin
mobil pada umumnya jumlahnya mulai 2,3,4,6,8 dan ke atas semakin banyak jumlah
silinder semakin besar pula tenaga mesin yang di hasilkan, di dalam silinder ini
terdapat piston yang begerak naik naik turun karena tenaga pembakaran. yang di
bagian bawah dari piston memiliki konstruksi bulat dan bisa berputar terhadap poros
engkol dan memungkinkan bisa menciptakan tenaga putar. Dinding silinder ini akan
bisa aus karena pemakaian yang lama, karena bergesekan langsung dengan ring
piston, untuk itu dinding silinder perlu pelumasan secara terus menerus, jika sudah
aus maka tenaga mesin akan berkurang dan harus turun mesin.

3. Carter (bak oli)


Carter atau bak oli Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli,
terbuat dari plat baja yang kuat dan tahan terhadap tekanan dari luar, karena posisi
nya di bawah sendiri, maka resiko bertumbukkan dengan benda keras di jalan sangat
mungkin terjadi.bak carter ini dihubungkan dengan blok silinder dan diberikan perapat
atau gasket supaya tidak terjadi kebocoran oli. Desain dari carter ini berbeda- beda
tiap pabrikan akan tetapi hampir semuanya bernetuk di bawah ini, ada ruang
cekungan yang di dalamnya nanti digunakan untuk tempat pompa oli, dan di bagian
paling bawah ada baut yang digunakan untuk mengeluarkan oli pada saat ganti oli
mesin.
gambar mesin bensin

4. Kepala Silinder (Cilynder head)

overhoul mesin bensin

Komponen ini terdapat di bagian atas blok silinder dan merupaka penutup dari blok
silinder, di pasang dengan menggunakan gasket khusus untuk mencegah kebocoran
pembakaran, terdapat lubang-lubang untuk pemasangan busi dan mekanik katup
yang dilengkapi pada mesin. Kepala silinder pada umunya dibuat dari besi tuang
campuran almunium untuk membatasi pemuaian. Juga dilengkapi mantel pendingin
atau water jacket untuk mendinginkan temperature di kepala silinder

5. Torak/piston
komponen ini bergerak naik turun di dalam silinder dan salah satu syarat nya adalah
memiliki kekuatan yang tahan terhadap tekanan, Kepala piston umumnya mempunyai
permukaan yang datar tetapi ada pula yang cembung atau cekung. Pada bagian atas
torak terdapat 2-3 celah untuk pemasangan pegas-pegas piston. Bahan dasar piston
adalah campuran besi tuang dan aluminium karena ringan dan mempunyai
penghantar panas yang baik. Paduan yang tidak seimbang akan berakibat buruk
dimana pada suhu yang sangat tinggi akan membuat piston memuai dan berubah
bentuk.
Oleh sebab itu dijumpai diameter bagian atas torak agak lebih kecil dari bagian
bawahnya, dimanadalam keadaan suhu tinggi maka bagian atas dan bawah akan
menjadi sama besar.

Ring piston

Pergerakkan antara piston dan dinding harus diberikan kerenggangan tertentu karena
adanya pemuaian pada waktu mesin bekerja yang mana disebut renggang
piston/torak. Bila terlalu besar maka akan terjadi kebocoran gas yang keluar dan
minyak oli mesin akan masuk ke ruang piston dan silinder. dan untuk itu harus di
pasangkan ring piston, fungsinya untuk mengikis oli pada dinding silinder dan
mencegah kebocoran gas pembakaran ke bawah

7. Poros engkol / crankshaft


Poros engkol atau crankshaft fungsinya adalah untuk merubah gaya naik turun piston
menjadi gerakan putar, gerakan putar ini akan diteruskan ke belakang melalui roda
gaya/roda gila atau fly wheel yang kemudian di lanjutkan ke transmisi, selain itu
gerakan putar ini juga akan digukanan untuk memutar mekanisme katub,alternator,
kipas radiator dan lain-lain.

8. Roda penerus/flywheel

konstruksi mesin bensin

merupakan piringan besar yang fungsinya untuk menyimpan dan meneruskan daya dari poros
engkol, terbuat dari baja tuang yang tahan puntir dan tekanan, di bagian luar dari flywheel ini
terdapat gigi-gigi yang di hubungan dengan gigi pinoion starter.

6. Bantalan (Bearing)
fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol.
11. Batang pendorong ( push rod )
fungsi: Meneruskan gerakan valve lifter ( pengangkat katup ) ke rocker arm.

15. Pena Torak ( Piston pin )


fungsi: Menghubungkan torak dengan connecting rod melalui lubang bushing.

16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )


fungsi: Menahan poros engkol agar tidak bergerak/bergeser maju-mundur.
17. Timming Chain : rantai timing / Timing Belat : sabuk timing
fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos nok.
19. Dudukan Katup ( Valve Seat )
fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup.

Crankshaft sprocket gear


Crankshaft sprocket gear adalah sebuah roda gigi yang terletak diujung depan poros
engkol. Fungsinya untuk memutar poros nok agar proses pembukaan katup bisa
berjalan. Komponen ini menjadi awal dari power train sistem mekanisme katup,
karena energi yang digunakan untuk melakukan pembukaan katup berasal dari
putaran flywheel.

b. Camshaft sprocket gear


Camshaft sprocket gear juga merupakan roda gigi yang terletak pada ujung depan
poros nok. Fungsinya untuk menerima energi putar dari crankshaft sprocket gear
dan meneruskanya menuju poros nok. Jumlah roda gigi pada camshaft sprocket
gear lebih banyak dari pada crankshaft. Perbandinganya, 2 ; 1 (2 gigi cam : 1 gigi
crank). Tujuanya agar camshaft berputar satu kali saat satu siklus empat tak. Perlu
diketahui prinsip motor empat tak yaitu menghasilkan energi putar dengan dua kali
putaran engkol.

c. Timming belt/chain
Timming belt dan timming chain memiliki fungsi yang sama yaitu menghubungkan
gigi sprocket antara crankshaft dan camshaft. Sehingga ketika poros engkol
berputar, poros nok juga ikut berputar. Perbedaanya terletak pada bahan yang
digunakan. Timming belt menggunakan sabuk karet seperti V-belt, sehingga lebih
tenang namun kurang kuat. Sementara timming chain menggunakan bahan baja
seperti rantai, sehingga lebih kuat namun lebih berisik.

d. Camshaft
Poros nok pada mekanisme OHV terletak didalam blok silinder. komponen ini
berbentuk poros memanjang dan memiliki beberapa lobe atau tonjolan di sepanjang
poros. Lobe ini berfungsi untuk menekan valve lifter agar katup dapat terbuka.
Dalam mesin satu silinder, minimal memiliki dua buah lobe untuk mengatur
pembukaan katup hisap dan katup buang. Penempatan sudut lobe juga tidak boleh
sembarangan, karena akan berhubungan dengan timming pembukaan katup.
Advertisement

Setiap lobe sendiri terbagi menjadi tiga bagian yaitu base circle(1), ramps(2), dan
nose(3). Jarak dari base circle menuju ujung nose akan mempengaruhi lamanya
katup membuka. Selain itu sudut kemiringan ramps juga dapat menentukan waktu
pembukaan katup.

e. Valve lifter
Valve lifter adalah komponen yang bertumpu pada setiap lobe. Fungsinya sebagai
tumpuan bagi lobe untuk menekan push rod. Valve lifter terbuat dari bahan
aluminium yang memiliki daya gesek kecil, hal ini dikarenakan valve lifter akan selalu
menempel pada lobe saat camshaft berputar.

f. Push rod
Push rod atau batang pendorong digunakan untuk menyalurkan tekanan dari valve
lifter menuju rocker arm. Komponen ini hanya berbentuk batang ringan yang terletak
diatas valve lifter. Diujung atas push rod terdapat cekungan yang berfungsi menjaga
posisi push rod agar tidak meleset ketika bekerja.

g. Rocker arm
Rocker arm merupakan komponen yang bekerja untuk menekan katup saat
mendapatkan dorongan dari push rod. Pada mekanisme OHV seluruh rocker arm
terletak pada satu poros. Prisnip kerjanya seperti ayunan sederhana, dimana ketika
bagian belakang rocker arm terangkat oleh dorongan push rod maka bagian depan
rocker arm akan menekan katup. Komponen ini juga dilengkapi adjusting screw yang
terletak tepat diujung push rod. Fungsinya untuk menyetting celah katup.
h. Valve
Valve atau katup menjadi pintu bagi saluran intake dan exhaust untuk mengalisrkan
gas. Selain menjadi pintu, katup juga harus tahan terhadap tekanan tinggi agar tidak
bocor saat langkah kompressi. Pada katup terdapat bagian bernama valve seat.
Komponen ini akan mempengaruhi ketahanan katup terhadap kebocoran. Apabila
sudut valve seat tidak sesuai dengan dudukan pada kepala silinder maka akan
terjadi kebocoran. Diameter katup hisap umumnya lebih besar dibandingkan katup
buang, hal ini bertujuan agar udara bersih dapat masuk dengan leluasa ketika
langkah hisap.

i. Valve spring
Komponen ini juga berpengaruh terhadap kerapatan katup. Pegas pada katup
bersifat keras karena pada posisi normal, pegas ini akan menahan katup agar
tertutup rapat.

Anda mungkin juga menyukai