Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KE-PGRI-AN
Dewan Kehormatan Guru Indonesia

Disusun oleh:
KELAS PGSD I A
KELOMPOK 9
1. Jihan khanifan (16120008)
2. Reza Habib Maruf (16120035)
3. Eka Diana R (16120022)
4. Cikal Damayanti Karimah N.M (16120013)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan karuniaNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ke-PGRI-an Dewan Kehormatan
Guru Indonesia ini untuk melengkapi tugas dalam pembelajaran mata kuliah ke-PGRI-an
Universitas PGRI Semarang.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang mencurahkan rahmat dan petunjukNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2. Bapak Mulriadi dan Bapak Sarju yang telah memberi tugas dan bimbingan
kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis makalah ini dengan
harapan dapat memberi manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan penulis untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan
terimakasih dan berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka
yang telah memberikan bantuan, serta menjadikan ini sebagai ibadah. Amin.
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ........................................................................................................13
SARAN.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Guru memegang peranan penting dalam pendidikan formal maupun pendidikan non
formal. Melalui campur tangan guru diharapkan generasi muda sebagai penerus perjuangan
bangsa dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat bagi diri sendiri, agama, lingkungan,
dan bangsa.
Pada umumnya dalam masyarakat atau sebuah komunitas sebutan guru selalu
dihubungkan dengan perbuatan yang baik yakni digugu, dipuja, dan ditiru oleh siapapun, baik
siswa maupun masyarakat sekitarnya. Sehingga segala tindak tanduk guru menggambarkan
segala bentuk kebaikan. Layaknya guru merupakan sebuah model standar etika dan moral
yang diterima oleh masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dewan kehormatan guru?
b. Bagaimanakah keorganisasian dan tata cara pembentukan DKGI?
c. Bagaimana status, keududukan, susunan pengurus dan syarat menjadi anggota
DKGI?
d. Apa saja tugas dan wewenang, garis hubungan kerja, dan tujuan DKGI?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
a. Mendapatkan gambaran dan informasi pentingnya dewan kehormatan guru
difungsikan.
b. Untuk mengetahui keorganisasian dan tata cara pembentukan DKGI?
c. Untuk mengetahui status, keududukan, susunan pengurus dan syarat menjadi
anggota DKGI?
d. Untuk mengetahui apa saja tugas dan wewenang, garis hubungan kerja, dan
tujuan DKGI?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
a. Dewan Kehormatan Guru Indonesia adalah perangkat kelengkapan organisasi PGRI
yang dibentuk untuk menjalankan tugas dalam memberikan saran, pendapat,
pertimbangan, penilaian, penegakkan, dan pelanggaran disiplin organisasi dan etika
profesi guru.
b. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
c. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

2.2 Keorganisasian DKGI


Keorganisasian DKGI merupakan pedoman pelaksanaan yang dijabarkan dari
anggaran dasar PGRI bab XVII pasal 30 dan ART PGRI BAB XXVI 20 pasal 92 tentang
status, kedudukan, tugas, dan wewenang dalam rangka penegakan disiplin.

2.3 Tata Cara Pembentukan


a. Dewan Kehormatan Guru Indonesia ditingkat pusat sebagai DKGI Pusat, ditingkat
provinsi sebagai DKGI Provinsi, dan ditingkat kabupaten/kota sebagai DKGI
Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh badan pimpinan organisasi PGRI.
b. Untuk kepentingan pengesahan organisasi DKGI, pengurus PGRI Provinsi dan atau
kabupaten/kota harus mengirimkan informasi tentang: Data organisasi dan anggota
secara lengkap. Hal yang berkaitan dengan urgensi pembentukan DKGI dimaksud.

2.4 Status
a. Status DKGI Pusat, Provinsi dan atau Kabupaten/Kota sebagai badan otonom.
b. Pengelolaan tugas dan wewenang DKGI terpisah dari tugas dan wewenang Pengurus
Besar PGRI sampai ke Provinsi dan atau Kabupaten/Kota.

2.5 Susunan Pengurus


Keanggotaan DKGI terdiri: Dewan Penasihat,badan pimpinan organisasi,himpunan
Profesi dan Keahlian Sejenis,Pengurus DKGI sekurang-kurangnya terdiri dari: Ketua dan
wakil ketua,5-10 orang anggota pusat,sekretaris dan bendahara 7 orang anggota daerah
2.6 Tata Cara Penyusunan Pengurus dan Anggota
Ketua DKGI Pusat dipilih melalui Konferensi Pusat PGRI,dan wajib menetapkan
sekretaris,bendahara,dan anggota. Apabila anggota DKGI meninggal dunia,mengundurkan
diri,diberhentikan maka diganti ketua DKGI atas musyawarah.

2.7 Syarat-syarat Pengurus dan Anggota


Beriman dan taqwa terhadap TYME,Berjiwa nasionalisme,berkepribadian
baik,royalitas kependidikan,bersih, jujur, adil, sabar, terbuka, dan berwibawa.

2.8 Masa Jabatan


Masa jabatan DKGI sama dengan jabatan pengurus PGRI selama 5 tahun.

2.9 Tugas dan Wewenang


a. Memberikan saran, pendapat, dan pertimbangan tentang pelaksanaan, penegakkan.
b. PelaksaTATAnaan tugas bimbingan, penilaian, pembinaan, penegakkan disiplin.

2.10 Pertanggungjawaban
a. DKGI Pust bertanggungjawab pada pengurus PGRI melelui kongres&Kompus PGRI.
b. DKGI PGRI Provinsi dan Kabupaten/kota bertanggungjawab kepada pengurus PGRI
Provinsi dan Kabupaten/kota melalui Konprov/Konkeprov dan Konkab/Konkot atau
Konkerkab/Kot di Provinsi atau di Kabupaten/kota.

2.11 Ketentuan Persidangan


a. Ketua DKGI menjadi pimpinan sidang, jika berhalangan diganti wakil ketua, jika
masih berhalangan sidang ditunda bersifat tertutup,sekretaris melaporkan hasilnya.

2.12 Keputusan Persidangan


Musyawarah dan mufakat,diteruskan ke pengurus PGRI.

2.13 Garis hubungan Kerja


a. Garis hubungan kerja antara DKGI Pusat,Provinsi,Kabupaten/kota bersifat kosultatif.
b. Keputusan DKGI harus menjadi keputusan pengurus PGRI.
2.14 Administrasi dan Pendanaan
a. Administrasi DKGI dikelola oleh sekretaris, perkantoran berpedoman oleh PGRI.
b. Pengelola sekretaris DKGI bertanggung jawab atas kerahasiaan seluruh berkas.

2.15 Pembinaan dan Pemasyarakatan


a. Meningkatkan mutu guru,tenaga pendidik,meningkatkan pembangunan pendidikan.
b. Sasaran yang ingin dicapai:Guru & tenaga kependidikan,pemahaman etika guru dan
tenaga kependidikan berada di lembaga kependidikan,pengakuan dari pemerintah dan
masyarakat akan profesi kependidikan, Jenis kegiatan Pertemuan professional.

2.16 Penanganan Pelanggaran Kode Etik Guru


Mengajukan surat pengaduan kepada DKGI Kab, palinglambat 2 minggu,Pemanggilan
saksi dan kunjungan ke tempat untuk hadir.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dewan Kehormatan Guru Indonesia adalah perangkat kelengkapan organisasi PGRI


yang dibentuk untuk menjalankan tugas dalam memberikan saran, pendapat, pertimbangan,
penilaian, penegakkan, dan pelanggaran disiplin organisasi dan etika profesi guru.
Keorganisasian DKGI merupakan pedoman pelaksanaan yang dijabarkan dari anggaran dasar
PGRI bab XVII pasal 30 dan ART PGRI BAB XXVI 20 pasal 92 tentang status, kedudukan,
tugas, dan wewenang dalam rangka penegakan disiplin Kode Etik Guru. Untuk
menjadi pengurus atau anggota harus memenuhi syarat beriman dan taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, berjiwa nasionalisme yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, memiliki
kepribadian yang dapat diterima dan disegani serta memiliki kredibilitas profesi kependidikan
yang cukup tinggi, royalitas yang tinggi terhadap organisasi PGRI, peka terhadap
perkembangan permasalahan yang muncul di lingkungan kependidikan maupun
kemasyarakatan, menguasai masalah kependidikan, guru, dan tenaga kependidikan, bersih,
jujur, adil, sabar, terbuka, dan berwibawa.

Saran
1.Sebaiknya sebagai sseorang guru yang professional harus mematuhi kode etik guru.
2.Dengan adanya kode etik guru, sebaiknya seorang guru tidak melakukan tindakan-
tindakan yang menyimpang dari kode etik guru.
3.Dalam melaksanakan profesi keguruannya, sebagai seorang orang guru harus sesuai
dengan kode etik guru yang telah ditetapkan dan disepakati bersama
DAFTAR PUSTAKA

Sugito. 2012. Pendidikan Sejarah Perjuangan dan Jatidiri PGRI. Jakarta:


YPLP/PPLP PGRI Pusat.
www.pgri.or.id (diakses pada 22 Nopember 2014 pukul 13.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai