4068 - Bioteknologi Ikd
4068 - Bioteknologi Ikd
Secara umum, bioteknologi (asal kata bio yang bearti mahkluk hidup dan teknologi yang
artinya metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis) dapat didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang memperlajari pengembangan dan perbaikan proses industrial dan agrikultur
dengan memanfaatkan system biologis.
Bioteknologi membuka peluang penggunaan mahkluk hidup atau bahan yang dihasilkan
oleh makhluk hidup untuk membuat produk yang dapat dimanfaatkan bagi manusia. Selain itu,
ada beberapa definisi mengenai bioteknologi, antara lain sebagai berikut.
b. Bioteknologi merupakan aplikasi dari organisme, system, atau proses untuk industry
manufaktur dan pelayanan jasa.
c. Bioteknologi merupakan teknologi yang menggunakan fenomena Biologi untuk mengopi dan
menghasilkan bermacam-macam produk yang berguna
d. bioteknologi tidak lebih dari sebuah istilah yang diberikan untuk sekumpulan teknik-teknik
dan proses-proses.
e. bioteknologi adalah penggunaan organism hidup dan komponennya dalam bidang pertanian,
pangan dan proses-proses industry lainnya.
f. bioteknologi merupakan aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme hidup atau
bagiannya serta untuk menghasilkan produk atau jasa.
Komoditas utama dalam penerapan bioteknologi adalah agen biologi sebagai mesin
utama penghasil produk yang diinginkan. Hal tersebut terkait dengan :
Pengolahannya menunjuk pada proses yang melibatkan agen biologi, sediaan dan
bahan hasil kegiatan biologi. Bahan yang dimaksudkan antara lain bahan
anorganik dsn bahan organic.
Adapun yang dimaksud dengan produk atau jasa ialah produk industry berupa
pangan, minuman, obat-obatan, senyawa biokimia, pengelolaan limbah industry
dan rum.
Konsep yang mendasari bioteknologi antara lain :
1. Penggunaan mikroorganisme, antara lain dalam fermentasi dan pembuatan
vaksin
2. Pembastaran dan radiasi
3. Inseminasi buatan dengan pemilihan bibit unggul
4. Kultur jaringan yaitu suatu teknik penanaman sebagian organ atau
jaringan dalam suatu medium tertentu
5. Rekayasa genetika yaitu teknik pengendalian gen-gen untuk mendapatkan
sifat yang diinginkan. Termasuk didalamnya, transplantasi gen,
transplantasi nucleus, dan cloning.
Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Bioteknologi Konvensial
Bioteknologi konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara
dan peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir,
wine, tuak, keju, sake (berasal dari Jepang), yoghurt, roti, keju, tempe, dan lain
sebagainya.
b. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologiyang didasarkan pada manipulasi
atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia. Penerapan
bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul
hasil manipulasi genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan
lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit
tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E.Coli (kedokteran dan
farmasi).
Penerapan Bioteknologi
Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia
memanfaatkan biologi terapan yang digabungkan dengan teknologi modern sehingga
tercipta ilmu baru yang dikenal dengan sebutan “Bioteknologi” dan terkadang ada yang
menyebut “Biomasadepan”. Beberapa ahli dan badan internasional memberikan
batasan bioteknologi sebagai: (1) Kegiatan yang menitikberatkan pemanfaatan aktivitas
biologi dalam lingkup teknologi proses dan produksi secara besar-besaran dalam
industry yang dikaitkan dengan produksi masal. (2) Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah
dan kerekayasaan terhadap jasad, system, atau proses biologi untuk memproduksi
benda hidup, benda mati, atau jasad bagi kepentingan manusia. Dalam perkembangan
lebih lanjut, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi, bioteknologi
pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).
a. Bioteknologi Kedokteran
Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan
zat immunoglobulium (zat kebal) terhadap beberapa penyakit. Misalnya hepatitis,
kanker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi
genetik yang ada pada manusia untuk “dicangkok” pada bakteri agar bakteri tersebut
dapat mensintesa insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas
yang berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Pada penderita diabetes,
kelenjar pankreas ini kurang berfungsi sehingga kadar gula dalam darahnya tinggi.
Dengan bantuan rekayasa gentika maka dapat diproduksi insulin dalam jumlah besar
oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada penderita diabetes (Harmoni,
1992:104).
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedoktoran, misalnya dalam
pembuatan antibodi dan hormon (Anonim, 2013).
1. Pembuatan Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.
Manfaat antibodi monoklonal antara lain:
Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin wanita hamil.
Mengikat racun dan menonaktifkannya.
Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain (Anonim, 2013).
2. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang
berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah
dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut (Anonim, 2013).
3. Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada disekitarnya. Antibiotika
dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat
antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia ke-2 oleh
para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris (Anonim, 2013).
4. Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk
memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon
pertumbuhan, kortison, dan testosterone (Anonim, 2013).
b. Bioteknologi Farmasi
Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau bibit
penyakit digunakanlah berbagai macam obat, yang pada zaman dahulu digunakan
ramuan beberapa macam tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak. Tetapi pada saat
ini, sesuai dengan kemajuan teknologi dibuat zat sintesis dan pada saat mutakhir,
melalui biologi molekular dan rekayasa genetika, tubuh dipacu untuk memproduksi
obat-obatan sendiri. Obat-obatan hasil bioteknologi tersebut antara lain humulin untuk
diabetes, protopin yang merupakan hormone pertumbuhan untuk memperbaiki anak-
anak yang mengalami kelatarbelakangan pertumbuhan, alfainterferon untuk
pengobatan sejenis leukemia, dan sejenisnya (Maskoeri, 2013:218).
c. Bioteknologi Pertanian
Dalam rangka mencukupi pangan penduduk dunia yang bertumbuh terus, maka
produksi pangan secara konvensional tidak dapat mengejarnya. Oleh karena itu, dicari
jalan melalui bioteknologi pertanian yang antara lain. (1) Penggunaan hormon
pertumbuhan yang mengubah tumbuha dari diploid menjadi poliploid sehingga
dihasilkan produk yang “rekayasa”. Misalnya buah tomat dan cabe menjadi besar, dan
lainnya. (2) Kultur jaringan. Pada keadaan biasa, siklus pertumbuhan memerlukan
waktu yang cukup panjang, tetapi melalui kultur jaringan siklus itu dapat diperpendek,
misalnya bunga anggrek yang secara biasa dari biji sampai menjadi tumbuhan dewasa
hingga berbunga memerlukan waktu yang cukup lama. Tetapi melalui kultur jaringan
akan diperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan segera dapat berbunga. Dalam
mempercepat pembibitan tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat tiga puluh kali lipat dari
pada cara tradisional. Dengan demikian, dapat mengatasi kekurangan dan
ketrlambatan bibit dalam masa tanam dan juga meningkatkan kualitas panen. Dalam
memperbanyak tumbuhan secara kloning (cloning) pada tumbuhan hias dan tumbuhan
bernilai ekonomi tinggi dapat dilakukan secara besar-besaran dengan kultur jaringan.
Misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor, dan sebagainya (Maskoeri, 2013:219).
d. Bioteknologi Peternakan
Seperti halnya tumbuhan, hewan ternak diperlukan juga dalam memenuhi
kebutuhan pangan manusia. Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan hewan-hewan
yang berkualitas lebih baik. Tetapi tampaknya juga tidak dapat mengejar kebutuhan
manusia yang selalu meningkat. Oleh karena itu, para ahli peternakan juga
memanfaatkan bioteknologipeternakan, yaitu (1) Untuk memproduksi obat dan vaksin
serta hormon pertumbuhan ternak, dan (2) Melibatkan hewan dapat tumbuh lebih cepat
dan makannya lebih sedikit, atau menjadi ternak yang lebih unggul (maskoeri,
2013:221).