POKOK BAHASAN
1. Pengertian diagram pareto
2. Prosedur pembuatan diagram pareto
3. Analisis diagram pareto
METODA
1. Kuliah singkat (ceramah dan tanya jawab)
2. Penugasan dan rangkuman
3. Kerja kelompok - Diskusi Pleno - Presentasi
1.1 PENDAHULUAN
Para pakar manajemen mutu seringkali mengibaratkan persoalan
yang kita hadapi sebagai “Puncak Gunung Ws” (the Top of Iceberg) , yang
berarti bahwa problem-problem yang muncul ke permukaan biasanya tidak
memperlihatkan secara keseluruhan persoalan yang sesungguhnya.
Seringkali yang dikira persoalan ternyata bukan persoalan yang
sesungguhnya, dan bila diatasi tidak memberikan perbaikan yang
memuaskan. Ibarat benang kusut yang sudah tidak terlihat lagi ujung
pangkatnya, persoalan tersebut memerlukan analisis dan penguraian yang
lebih mendalam, disamping juga perlu adanya kemauan dan kemampuan
untuk menggali dan menyelami “Gunung Es” yang terpendam di bawahn
permukaan laut, agar persoalan yang sesungguhnya ditemukan.
Dalam menghadapi persoalan, perlu untuk terlebih dahulu
memastikan apa yang “Paling penting” untuk diatasi, untuk itu langkah awal
yang harus dilakukan adalah mengetahui penyebab yang memberikan
kontribusi tinggi terhadap timbulnya persoalan tersebut. Pada saat analis
dilakukan, biasanya akan ditemukan banyak penyebab, oleh sebab itu perlu
untuk berpegang pada azas PRIORITAS, yaitu menerapkan prinsip “Penting
Sedikit” (Vital Few) dan dan tidak disibukkan dengan hal-hal yang “Banyak
Tapi Remeh” (Trivial Many). Artinya, lebih baik mengatasi persoalan yang
sedikit tapi penting dan bisa menyelesaiakan hamper seluruh persoalan,
daripada mengatasi banyak persoalan yang remeh tetapi tidak memberikan
hasil yang memuaskan atau bahkan tidak menyelesaikan masalah.
Alat Bantu yang handal untuk melaksanakan hal tersebut adalah
DIAGRAM PARETO, yaitu diagram yang pertama kali disajikan oleh seorang
ahli ekonomi berkebangsaan Itali, yaituVilfredo Pareto, pada tahun 1897,
4. Langkah 4
Buatlah lembar data yang lain untuk persiapan pembuatan diagram pareto.
Lembar data tersebut memuat kolom untuk diisi mengenai daftar item atau hal-hal
yang diteliti, jumlah hitungan dari masing-masing item tersebut, jumlah
kumulatifnya, persentase masing-masing item terhadap jumlah total dan persentase
kumulatifnya.
ITEM JUMLAH JUM KUM % ITEM % KUMULATIF
A 10 10 5 5
B 42 52 21 26
C 6 58 3 29
D 104 162 52 81
E 4 166 2 83
F 20 186 10 93
Lain 14 200 7 100
Total 200 100
5. Langkah 5
Susunlah item tersebut secara berurutan sesuai urutan jumlah hitungannya
(dari jumlah yang paling besar ke jumlah yang paling kecil), selanjutnya
isilah kolom yang ada dalam lembar data tersebut
Catatan : item-item yang masuk kedalam kelompok lain-lain ditempatkan
dibaris paling bawah meskipun jumlah hitungannya besar.
6. Langkah 6
Gambar dua garis, satu tegak (vertical) dan satu datar (horizontal)
Berilah tanda pada garis vertical skala mulai dari nol (0) sampai angka yang
menunjukkan jumlah total (0 – 200)
Pada garis datar, bagian garis ini yang banyak sesuai dengan item yang
akan diteliti ( A F )
Angka kejadian
200
0
A B C D E F
Masalah
7. Langkah 7
Buat diagram balok sesuai data yang ada, Misal D tingginya 104, B
tingginya 42 dan seterusnya
104
42
20
10
6
4
0
D B F A C E
Masalah
8. Langkah 8
Gambarlah garis kumulatifnya. Berilah tanda yang menunjukkan angka-angka
kumulatif maupun persentase kumulatif, pada sudut kanan atas dari tiap-tiap
diagram balok, yang selanjutnya hubungkan titik-titik tersebut dengan garis
penghubung
104
42
20
10
6
4
0
D B F A C E
Masalah
9. Langkah 9
Tulislah keterangan yang diperlukan pada diagram pareto tersebut. (Judul,
jumlah besaran, persentase, periode/waktu, jumlah data, dsb)
30
10 10
6
0 4 0
D B F A C E
Masalah
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 1998, Modul Pelatihan Gugus Kendali Mutu, Pusdiklat
kesehatan, Jakarta.