Kacamata adalah alat bantu optic yang dipakai oleh orang yang menderita Miopia, Hipermetropi dan penyakit mata yang lainya. Orang-orang memakai kacamata sesuai dengan penyakitnya, jika dia penderita miopi maka memakai kacamata minus, jika menderita hipermetropi maka memakai kacamata plus. Orang memakai kacamata ada yang rabunya beda Antara mata kanan dan kiri, ada juga yang sama, bahkan ada yang rabunya campuran, contohnya Antara miopi dengan silinder, maka kacamatanya disesuaikan pada tingkat rabunnya. Terkadang ada juga yang memakai kacamata fantasi (kacamata yang netral, tidak min tidak plus) gunanya biasanya agar lebih tampan, atau bisa digunakan untuk menyamar, juga bisa melindungi diri dari serangga dan debu yang ada di jalan saat berkendara. Orang berkacamata di kelas X MIPA 2 kebanyakan menderita miopi (min), ada yang sama antara mata kanan dan kiri, namun ada juga yang beda rabunnya Antara mata kanan dan kiri, bahkan ada yang campuran antara miopi dengan silinder. Tempat mereka tidak pernah di belakang, paling di depan atau semidepan. Penyebab mereka berkacamata salah satunya terlalu sering dekat dengan layar saat bermain gadget. Jika ada yang ngantuk dan mau tidur di kelas, biasanya mereka melepas kacamata dulu, terkadang saat KBM mereka melepas sejenak kacamatanya lalu diapakai lagi, saat wudhu pastinya dilepas juga agar tidak kena air, dan saat sholat pun dilepas, tapi ada juga yang dipakai. Orang berkacamata itu ketika kita sudah sering melihatnya berkacamata, ketika dilepas maka wajahnya akan kelihatan aneh, dan sebagian orang lebih ganteng ketika memakai kacamata dan kadang juga terlihat seperti murid yang pintar nan jenius, maka salah satu manfaaat berkacamata adalah pada penampilan wajah, mungkin juga Allah ingin membuat kita jera agar tidak sering bermain gadget, atau yang lainya. Semua keadaan kita telah diatur Allah dalam rentetan takdir dalam hidup, semua yang Allah berikan untuk kita adalah yang terbaik jadi, selalu berhusnudzon lah kepada Allah dimanapun, kapanpun. Semisal masalah kacamata tadi, ketika kita berhusnudzon kepada Allah maka kita akan mengambil sisi positifnya, sebaliknya ketika kita bersuudzon pada Allah maka kita akan berpikiran negative. So, penuhi pikiran kita dengan pikiran positif dengan berhusnudzon pada Allah.