Pengertian : Kode Red adalah kode yang mengumumkan adanya ancaman kebakaran di
lingkungan rumah sakit (api maupun asap), sekaligus mengaktifkan tim siaga
bencana rumah sakit untuk kasus kebakaran. Dimana tim ini terdiri dari seluruh
personel rumah sakit, yang masing-masing memiliki peran spesifik yang harus
dikerjakan sesuai panduan tanggap darurat bencana rumah sakit. Misalnya :
petugas tehniik segera mematikan listrik di area kebakaran, perawat segea
memobilisasi pasien ke titik-titik evakuasi, dan sebagainya.
Tujuan : Prosedur ini disusun sebagai petunjuk dalam menghadapi keadaan darurat,
menyelamatkan jiwa karyawan, pasien dan keluarga pasien yang berada di RS
Citra medika Depok beserta asset perusahaan, dan lingkungan kerja.
Kebijakan :
Prosedur : a. R : REMOVE / RESCUE/ SELAMATKAN setiap orang yang berada
dalam area kebakaran, sambal meneriakkan “code red--- code red’’
b. A: ALERT/ALARM/SEBARLUASKAN dengan cara menelpon 113
selanjutnya security menghubungi pihak yang terkait yaitu tim code red,
dan bila api membesar telpon Dinas Pemadam Kebakaran Depok (+6221)
7782-7280
c. C : CONFINE/ CONTAIN/SEKAT bila sekitar ruangan penuh api dan asap,
bila memungkinkan tutup pintu dan jendela mencegah api menjalar
d. E: EXTINGUISH/PADAMKAN bila api masih memungkinkan / bila api
masih kecil ambil APAR terdekat dan jangan ambil resiko tidak perlu Bila
cukup aman, matikan semua sarana seperti listrik, gas yang kemungkinan
berkaitan dengan api, tapi tetap pertimbangan dengan cermat bila pasien
masih memerlukan
e. Evakuasi pasien dan pengunjung ke daerah yang aman
f. Tetap awasi pasien. Bila perlu dihitung per kepala atau absensi berurutan
g. Kooperatif dengan semua instruksi yang diberikan oleh petugas pemadam
kebakaran
Unit Terkait : 1. Tim UGD
2. Petugas Security
3. Instalasi pemeliharaan sarana
PENANGANAN PASIEN HENTI JANTUNG DEWASA & ANAK SERTA
DARURAT MEDIS LAINNYA (CODE BLUE)
Pengertian : Code Blue adalah penanganan pasein yang jatuh pada kegawat daruratan di
lingkungkan Hospital
Tujuan : Mengatasi kegawatdaruratan medis pasien
Kebijakan : Dapat dilakukan oleh dokter dan perawat di unit-unit khusus
Prosedur : 1. Memastikan pasien memang membutuhkan pertolongan segera demi
menyelamatkan hidupnya
2. Petugas yag menemukaan segera menghubungi 105 (operator) untuk
mengumumkan status Code Blue dengan menyebutkan lokasi kejadian
3. Team akan dipimpin oleh dokter jaga lantai dibantu oleh perawat lantai
4. Team medis lain berasal dari UGD dan Emergency dating dengan
membawa tas emergency
5. Lakukan RJP pada pasein sesua BTCLS
6. Membebaskan jalan napas :
a. Cek respon
b. Cek nadi leher
c. Buka mulut pasien dengan tehnik cros finger, lihat adanya benda-
benda asing, bersihkan
d. Posisi kepala extensi dengan tehnik head chin lift.
7. Melakukan observasi pernafasan dengan cara melihat, mendengar dan
merasakan (5-10 detik), bila tidak ada tanda-tanda nafas spontan lakukan
ventilasi buatan 2x dengan ambu bag.
8. Melakukan cek nadi karotis dengan waktu 3-5 detik, bila tidak teraba
denyut nadi : lakukan kompresi jantung luar dengan cara 30 kompresi
dan 2x ventilasi dengan kecepatan kompresi 100x per menit (dengan 1
atau 2 penolong).
9. Melakukan cek nadi karotis ulang setelah 5 siklus kompresi jantung dan
paru
a. Jika nadi tidak teraba lanjutkan kompresi jantung
b. Jika nadi teraba lanjutkan dengan pemberian ventilasi
10. Memasang monitor EKG dan lihat nilai irama jantung, jika :
a. VF /VT tanpa nadi, lakukan defibrilasi dengan hitungan joule : 6
joule / kg BB.
b. Asistole / PEA lanjutkan dengan kompresi.
11. Melakukan evaluasi tindakan di atas, jika belum berhasil, lakukan
PENANGANAN PASIEN HENTI JANTUNG DEWASA & ANAK SERTA
DARURAT MEDIS LAINNYA (CODE BLUE)
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2/2
Pengertian : Code ungu adalah kode yang mengumumkan pengaktifan evakuasi pasein,
pengunjung dan karyawan rumah sakit pada titik-titik yang telah ditentukan.
Pada intinya, menginisiasi tim evakuasi untuk melaksanakan tugasnya
Tujuan : Untuk memindahkan korban dari daerah bahaya ke ruangan yang aman
kemudian ke titik kumpul
Kebijakan : 1. Undang- Undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang penerapan Sistem
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1087/Menkes/SK/VIII/2010
tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
5. Joint Comission International (JCI) edisi 5.
Prosedur : Terdapat tiga tahap evakuasi :
a. TAHAP 1 : pindahkan korban dari daerah bahaya misalnya dari
ruangan ke koridor, sambil meneriakkan : “ code purple—code purple”,
untuk memberitahukan petugas lain
b. TAHAP 2 : Bersama-sama petugas lain pindahkan korban ke titik
evakuasi yang ditentukan
c. TAHAP 3 : Selesaikan evakuasi dari bangunan melalui koridor atau
tangga ke titik kumpul dan ikuti petunjuk dalam Emergency Plan RS
Citra Medika Depok
Pada saat evakuasi, perhatikan kondisi pasien :
a. Pasien yang mampu bergerak sendiri
b. Pasien yang mampu bergerak dengan memerlukan bantuan
c. Pasien yang tidak mampu bergerak
Catatan : Rekam medik pasien harus selalu menyertai setiap pasien yang
dievakuasi bila memugkinkan
Unit Terkait : 1. Security
2. Unit terkait
PENANGANAN ANCAMAN BOM DAN ANCAMAN LAIN – CODE
BLACK (HITAM)
STANDARPROSEDUR
OPERASIONAL Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur RS Citra Medika Depok
Pengertian : Code Black adalah kode yang mengumumkan adanya ancaman bom lewat
telephon maupun SMS dilingkungan rumah sakit
Tujuan : Untuk menyelamatkan setiap orang dari ancaman bom lewat telephone atau
SMS
Kebijakan : 1. Undang –Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentag Rumah Sakit
3. Peraturan pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1087/Menkes/SK/VIII/2010
tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
5. Joint Comission International (JCI) edisi 5.
Prosedur : Bila mendapatkan ancaman bom, yang perlu anda lakukan adalah
1. Tetap tenang dan jangan bertindak sendiri
2. Segera melapor ke security
3. Security segera bertindak ke lokasi tempat barang yang dicurigai
sebagai bom/bahan peledak diletakkan
4. Jangan disentuh serta isolasi area benda yang dicurigai
5. Security bias konsultasi dengan pihak kepolisian
6. Mempertimbangkan untuk mengevakuasi penghuni rumah sakit
Ditetapkan oleh
STANDARPROSEDUR Terbit Tanggal Direktur RS Citra Medika Depok
OPERASIONAL
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2/2
Pengertian : Code pink adalah sebuah istilah yang menunjukkan adanya penculikan bayi
di RS. Respon terhadap panggilan code pink akan berbeda di setiap RS,
tergantung kepada tata letak dan desain bangunan RS.
Tujuan : Rumah Sakit Citra Medika Depok berupaya menjaga atau melingungi bayi baru
lahir demi keamanan dan kenyamanan bayi maupun keluarganya selama
medapatkan pelayanan perawata di Rumah Sakit Citra Medika Depok
Kebijakan : Keputusan Kepala RS.Citra Medika Depok tentang pelaksanaan penerapan hak
dan kewajiban pasien di RS.Citra Medika Depok.
Prosedur : 1. Jika diketahui atau dicurigai adanya pasien bayi yang hilang SEGERA
terikka Code PINK.
2. Petugas lain yang mendengar adanya code pink segera menghubungi
nomor telepon operator sentral RS dan melaporkan tempat kejadian
serta kejadian code pink.
3. Batasi akses ke area kejadian.
4. Petugas piket pos yang bertugas di ruangan /gedung tempat kejadian
segera menutup akses keluar masuk ruangan/ gedung. Periksa semua
pengunjung (termasuk staf RS) yang akan keluar gedung terutama
pengunjung yang membawa tas besar atau menggunakan jaket/mantel.
5. Operator kemudian akan mengumumkan code pink dan mengaktifkan
tim code pink (petugas piket pos,penanggung jawab gedung dan kepala
RS ketika di luar jam kerja).
6. Petugas ruangan akan mengecek semua area di ruangan tersebut dan
mengidentifikasi identitas pasien bayi/ anak yang hilang.
7. petugas piket pos melaporkan kejadian ke polisi atas izin kepala Rumah
Sakit.
8. Tim code pink segera menuju ke lokasi dan mengidentikasi kejadian
9. Keluarga diberikan ruangan yang tenang dan senantiasa ditemani staf.
10. Tim code pink menyerahkan penanganan kasus segera setelah polisi
datang.
11. Polisi mengambil alih penanganan kejadian
STANDARPROSEDUR
OPERASIONAL Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur RS Citra Medika Depok
Pengertian : Code pink adalah sebuah istilah yang menunjukan adanya penculikan bayi di
RS. Respon terhadap panggilan code pink akan berbeda di setiap RS,
tergantung kepada tata letak dan desain bangunan RS.
Tujuan : Rumah Sakit Citra Medika Depok berupaya menjaga atau melindungi bayi
/anak demi keamanan dari kenyamanan bayi maupun keluarganya selama
mendapatkan pelayanan perawatan di Rumah Sakit Citra Medika Depok.
Kebijakan : Keputusan kepala Rumah Sakit Citra Medika Depok tentang pelaksanaan
penerapan Hak dan Kewajiban pasien di RS Citra Medika Depok.
Prosedur : 1. Jika diketahui atau dicurigai adanya pengunjug yang gerak-geriknya
mencurigakan di dekat kamar perawatan bayi/anak dan petugas ruangan
tidak dapat mengatasinya maka segera teriakkan code PINK.
2. Petugas lain yang mendengar adanya code pink segera menghubungi
nomor telepon operator sentral RS dan melaporkan tempat kejadian
serta kejadian code pink.
3. Batasi akses ke area kejadian
4. Petugas piket pos yang bertugas di ruangan/gedung tempat kejadian
segera menutup akses keluar masuk ruangan/gedung.
Untuk petugas piket segera mendatangi kamar bayi/anak dan
menanyakan kejadian apa yang terjadi pada saat itu.
5. Petugas ruangan menjelaskan adanya pengunjung yang gerak=geriknya
mencurigakan.
6. Petugas piket segera mendekati pengunjung tersebut dan membawanya
ke pos piket.
Unit Terkait : 1. Rawat Inap
2. Ruang Perinatal
3. Ruang kebidanan
PENANGANAN EMERGENSI INTERNAL (CODE YELLOW)
Pengertian : Code Yellow adalah kode yang mengumumkan adanya situasi krisis
internal (emergensi internal) rumah sakit yang meliputi: kebocoran atau
dugaan kebocoran gas termasuk gas elpiji; kebocoran dan tumpahan
bahan kimia dan atau bahan berbahaya.kegagalan sistem vital seperti
kegagalan back-up daya listrik boks pembagi daya
listrik;seseorang terjebak/terjerat; banjir; insiden radiasi; dan lain-lain
Kebijakan :
Prosedur : 1. Pada saat menemukan kejadian emergensi internal petugas
meneriakkan “Code yellow—code yellow”
2. Hubungi nomor operator sentral RS. Selanjutnya operator
menghubungi pihak terkait,sekuriti,koordinator perawat jaga,
Direksi, dan staf senior lainnya dan sebutkan jenis emergensi,lokasi
emergensi dengan tepat. Nama anda dan tugas profesi anda.
3. Jauhkan orang dari lokasi bahaya.
4. Apabila evakuasi diperluka, ikuti prosedur evakuasi seperti pada
SOP CODE BROWN.
5. Tunggu instruksi dari staf senior, koordinator perawat jaga atau
petugas emergensi
6. Stanby untuk membantu bila diperlukan
7. jangan kembali ketempat semula sampai staf senior, KPJ atau yang
bertanggung jawab dalam keamanan fasilitas menyatakan “SEMUA
TELAH AMAN”.
Dalam hal insiden kimia,biologis atau radiasi:
a. pakailah masker dan atau tutup mulut
b. buka pakaian yang terkontaminasi, dan cuci kulit dengan air
mengalir
c. jauhi zona berbahaya.
STANDARPROSEDUR
OPERASIONAL Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur RS Citra Medika Depok
Pengertian : Code Orange adalah kode yang mengumumkan adanya insiden yang terjadi di
luar rumah sakit (emergensi eksternal) misalnya kecelakaan massal lalulintas
darat, laut, dan udara; ledakan, banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, dll
Tujuan : Untuk menyelamatkan setiap orang dari kondisi bencana eksternal dengan tanda
peringatan ”code orange”
Kebijakan :
Prosedur : 1. Pada saat menerima pemberitahuan terjadinya darurat eksternal, petugas
IGD dan atau operator akan menyampaikan kepada semua pejabat
senior dan Tim Siaga Bencana RS Citra Medika Depok.
2. Rekan yang berdekatan sesudah diberitahu petugas IGD atau operator
meneriakkan :“Code Orange – Code Orange !!!
3. Setiap staf akan merespon sesuai dengan Panduan Siaga Bencana RS
Citra Medika Depok. Respon dapat meliputi salah satu atau lebih
langkah berikut ini:
a. Bila memungkinkan sediakan tempat tidur untuk menampung
korban, bila perlu dengan cara memulangkan sebagaian pasien
rawat inap atau mengirimkannya ke RS lain
b. Sediakan fasilitas penerimaan dan perawatan pasien secukupnya.
c. Bila diminta oleh Manajer Senior atau Direksi ataupun utusan dari
lokasi bencana, sediakan bantuan yang dapat dikirim ke lokasi
bencana.
4. Semua personil lainnya merespon sesuai arahan supervisornya.
5. Bila kondisi bencana memberikan dampak kepada RS Citra Medika
Depok (misalnya serbuan asap, huru-hara sipil),
pengisolasian/penyekatan mungkin diperlukan.
6. Tunggu sampai ada pemberitahuan bahwa “ SITUASI TELAH
TERKENDALI”
STANDARPROSEDUR
Ditetapkan oleh
OPERASIONAL
Terbit Tanggal Direktur RS Citra Medika Depok
Pengertian : Code Blue adalah penanganan pasein yang jatuh pada kegawat daruratan di
lingkungkan Hospital
Tujuan : Mengatasi kegawatdaruratan medis pasien
Kebijakan : B
Prosedur : 1. Pastikan keamanan penolong anak
2. Periksa respon anak :
Berikan stimulasi kepada anak secara perlahan dan bertanya dengan keras
“Apakah anda baik-baik ?
3. Jika anak merespon dengan menjawab atau bergerak :
Biarkan anak dalam posisi di mana anda menemukannya (aslakan ia tidak
dalam bahaya lebih lanjut) .
Periksa kondisi anak dan cari bantuan jika diperlukan
Menilai kembali anak secara teratur.
4. Jika anak tidak merespon :
Segera cari bantuan atau teriak “code blue – code blue”.
Petugas yang mendengar adanya code blue segera menelpon ke nomor
operator sentral RS dan melaporkan tempat kejadian.
Bayi Anak
USIA 1 tahun samapi dengan
0-1 tahun
permulaan puberitas
LOKASI
PEMERIKSAAN Brakialis Karotis atau femoralis
NADI
KECEPATAN 100 kali per menit 100 kali per menit
30:2 (1 penyelamat) 30:2 (1 penyelamat)
RASIO
15:2 (2 penyelamat) 15:2 (2 penyelamat)
1/3 sampai ½ kedalam
KEDALAMAN 1/3 sampai ½ kedalam dada
dada
2 jari, selebar 1 jari
PENEMPATAN Letakan tumit salah satu atau
dibawah garis di antara
TANGAN kedua tangan, diantara putting.
putting
BANTUAN 12-20 kali per menit (1 12-20 kali per menit (1 napas
PERNAPASAN napas setiap 3-5 detik) setiap 3-5 detik)
Sadar: pastikan apakah
Sadar: pastikan apakah jalan
jalan napas tersumbat.
napas tersumbat. Berikan
Berikan tepukan
dorongan pada abdomen
punggung sampai 5 kali.
sampai benda asing
Berikan dorongan pada
dikeluarkan.
OBSTRUKSI JALAN dada sebanyak 5 kali
NAPAS
Tidak sadar: jangan
Tidak sadar: jangan
mengeluarkan benda
mengeluarkan benda asing
asing dengan jari tanpa
dengan jari tanpa melihat
melihat langsung. Mulai
langsung. Mulai RJP.
RJP
Bayi Anak
USIA 1 tahun samapi dengan
0-1 tahun
permulaan puberitas
LOKASI
PEMERIKSAAN Brakialis Karotis atau femoralis
NADI
KECEPATAN 100 kali per menit 100 kali per menit
30:2 (1 penyelamat) 30:2 (1 penyelamat)
RASIO
15:2 (2 penyelamat) 15:2 (2 penyelamat)
1/3 sampai ½ kedalam
KEDALAMAN 1/3 sampai ½ kedalam dada
dada
2 jari, selebar 1 jari Letakan tumit salah satu atau
PENEMPATAN
dibawah garis di kedua tangan, diantara
TANGAN
antara putting putting.
BANTUAN 12-20 kali per menit (1 12-20 kali per menit (1 napas
PERNAPASAN napas setiap 3-5 detik) setiap 3-5 detik)
Sadar: pastikan
apakah jalan napas Sadar: pastikan apakah jalan
tersumbat. Berikan napas tersumbat. Berikan
tepukan punggung dorongan pada abdomen
sampai 5 kali. Berikan sampai benda asing
dorongan pada dada dikeluarkan.
OBSTRUKSI JALAN
sebanyak 5 kali
NAPAS
Tidak sadar: jangan
Tidak sadar: jangan
mengeluarkan benda
mengeluarkan benda asing
asing dengan jari
dengan jari tanpa melihat
tanpa melihat
langsung. Mulai RJP.
langsung. Mulai RJP