Anda di halaman 1dari 7

Tugas Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat

Konsep Five Level Prevention

Di Susun Oleh :

Universitas Nasional D-IV Kebidanan

Tahun 2019
Five Level of Prevention (menurut Leavel and Clark)

Menurut Leavel and Clark, pencegahan penyakit terbagi dalam 5 tahapan, yang
sering disebut 5 level of prevention.

Adapun five level of prevention tersebut adalah sebagai berikut:

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)

2. Spesific Protection (Perlindungan Khusus)

3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang
Cepat dan Tepat)

4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)

5. Rehabilitation (Rehabilitasi)

1. Promosi Kesehatan (health promotion)


Promosi kesehatan (health promotion) merupakan tindakan atau upaya
kesehatan yang dilakukan pada saat masyarakat atau individu masih dalam
keadaan sehat. Seseorang tersebut diberi penjelasan tentang kesehatan dan
pencegahan penyakit agar seseorang atau individu tersebut tidak terserang
penyakit.
Tujuan dari promosi kesehatan (health promotion) ini adalah
Memberikan pembinaan atau penyuluhan kepada masyarakat untuk
menciptakan lingkungan yang sehat dari penyakit.
Contoh promosi kesehatan yang dapat merubah perilaku seseorang :
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
b. Balita di berikan ASI.
c. Timbang balita.
d. Rumah bebas jentik.
e. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
f. Tersedia air bersih.
g. Tersedia jamban.
h. Makanlah dengan gizi seimbang.
i. Lakukan aktifitas fisik setiap hari.
j. Jangan merokok.
Semua ini dapat dilakukan melalui iklan pada poster, media massa, surat
kabar, sosialisasi
2. Perlindugan khusus melalui imunisasi (specific protection)
Merupakan suatu tindakan pencegahan yang dilakukan oleh
masyarakat terhadap ancaman agen penyakit atau pembawa penyakit tertentu.
Tujuan dari specific protection ini adalah sebagai perlindungan khusus
terhadap ancaman seperti penyakit.
Tindakan atau upaya pencegahan penyakit berdasarkan specific protection ini
adalah:
a. Melakukan imunisasi spesifik
b. pemberian makanan khusus
c. perlindungan terhadap ancaman penyakit alat kerja
d. perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik
e. melindungi atau menghindari terhadap zat-zat allergen
contoh :

melakukan perlindungan seperti menjaga kesehatan lingkungan atau


menjaga kebersihan alat-alat yang kita gunakan agar terhindar dari bakteri dan
virus yang bisa menyebabkan penyakit meningitis.

immunisasi lanjutan (Vaksin HPV) atau pendidikan


kesehatan(konseling) tentang nutrisi, rokok, sexual education, alcohol,
managemen stress.

Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk


mencegah terjadinya karies pada gigi.

mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk


mencegah infeksi, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk
mencegah penyakit diare.

3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)
Tujuan utama dari tindakan ini adalah:
a. Mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit
menular
b. Mengobati dan menghentikan proses penyakit
c. Menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan
cacat.
Contohnya:

pemeriksaan payudara sendiri sejak anak mulai mendapatkan


mestruasi, pap smear bagi remaja yang telah melakukan hubungan seksual
aktif, tes kolesterol, pemeriksaan Hb, skrining kanker rahim.

4. Membatasi kecacatan (disability limitation)


Usaha ini merupakan lanjutan dari usah early diagnosis and promotif
treatment yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar
penderita sembuh kembali dan tidak cacat ( tidak terjadi komplikasi ). Bila
sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah
berat dan fungsi dari alat tubuh yang cacat ini dipertahankan semaksimal
mungkin.

Contoh pembatasan kecacatan:


Dewasa ini serangan otak stroke, atau stroke, merupakan penyebab
kematian nomor tiga di dunia, bahkan di banyak rumah sakit dunia stroke
merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Tetapi banyak ahli
kesehatan dunia yakin bahwa serangan otak stroke adalah penyebab kecacatan
nomor satu di dunia. Dengan kecacatan yang berkepanjangan dan
kemungkinan terkena serangan stroke ulang yang cukup tinggi, bisa sampai
25 persen, maka pemeliharaan insan pasca stroke, atau seseorang yang pernah
terkena stroke, menjadi sangat mahal dan melelahkan.
Para ahli yang berkumpul minggu lalu yakin dan sependapat bahwa
serangan otak stroke yang ganas dan berbahaya itu dapat dicegah, dapat
ditunda, atau dapat dikurangi resiko fatal, atau resiko kecatatannya sampai
tingkat yang minimal.

5. Pemulihan (rehabilitation)
Pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi
hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara
fisik, mental dan sosial.
Contohnya:
pendidikan pada pasien untuk menurunkan kondisi sakit dan
megoptimalkan kemampuan yang dimiliki, misalnya mengoptimalkan
kemampuan anak yang menderita kanker.
Terapi psikologis pada pasien pasca kanker rahim agar kepercayaan
dirinya kembali seperti semula.
Memberikan pendidikan pada masyarakat agar mau menerima dan
memberikan pertolongan pada ibu hamil dengan HIV/AIDS.
Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya, TBC: latihan napas dan batuk. Penderita stroke melalui
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
Rehabilitasi untuk insan pasca stroke dan keluarganya bisa mengarah
pada dukunan care giver dalam lingkungan keluarga atau sekaligus
membangun jaringan care giver berbasis masyarakat. Care giver berbasis
masyarakat bisa untuk insan pasca stroke atau juga untuk penduduk dalam
rangka pola hidup sehat dan sejahtera. Care giver semacam inilah kunci dari
jejaring yang kalau kita kembangkan secara luas bisa menjadi ujung tombak
pembangunan berbasis masyarakat yang kuat dan bermutu.
Daftar Pustaka:

 2013.Contoh specific protection.Diakses pada tanggal 16 oktober 2013 dari


http://www.klinikherbaldunia.com
 Midwifery ,Minda .2009.perubahan perilaku setelah promosi kesehatan.
 Vandir.2008.Survelience kesmas.Diakses pada tanggal 16 oktober 2013 dari
http://vandir1986.blogspot.com
 Sugiyono,Atinka.2011.Disability Limitation dan Rehabilitation.Diakses pada
tanggal 16 oktober 2013 dari http://antikaapriliablog.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai