Anda di halaman 1dari 2

Menapak Alam Sarawak

Sibuk membolak balik katalog perjalanan wisata alam Borneo membuat saya beberaka kali menyipitkan
mata untuk membaca dengan seksama. Semenarik inikah alam Sarawak untuk saya jelajahi. Beberapa
buku petualangan Sarawak merupakan bagian dari Kalimantan yang dimiliki olah Malaysia. Kekayaan
alamnya dan kesiapan sarana serta prasarana wisata alamnya membuat saya ingin mengeksplorasi lebih
banyak. Hutan, sungai, bukit, dataran tinggi sampai gunung dikemas menjadi menarik. Eksplorasi ini tak
terlalu jauh dari pusat kota Sarawak, Kuching. Perjalanan yang bisa dilakukan tanpa harus bertubuh fit,
cukup siapkan niat dan sehat.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, dari undangan Sarawak Tourism Board untuk menonton Rainforest World
Music Festival bulan Juli 2019, tak dinyana sekalian diajak mencicipi beberapa tur alam yang ada di
Sarawak. Ini yang dinamakan mestakung alias semsta mendukung. Kebetulan sekali, perjalanan ini akan
memakan waktu seharian penuh dalam setiap kunjungannya. Beberapa titik bisa dipilih untuk menikmati
perjalanan beberapa hari. Sebelum melangkah jauh saya mau mengingatkan tentang ekspektasi. Alam
memang indah dan menyimpan banyak misteri, belum tentu pengalaman yang saya ceritakan akan sama
seperti yang didapatkan orang lain, bisa saja lebih indah berwarna bahkan sebaliknya, nol besar karena
tidak ada satu manusiapun yang bisa memprediksi alam, entah itu hewan atau tumbuhan.

Bagi yang ingin merasakan petualangan yang dekat dengan tumbuhan dan hewan, Hutan Kalimantan
adalah pilihan yang sayang untuk dilewatkan. Pengalaman yang dikemas dengan apik ini akan coba saya
bagikan. Siapa tahu setelah ini, adrenalin ikut terbakar untuk berpetualang

Menunggu Bintang di Semenggoh

Pagi-pagi benar saya sudah diingatkan lewat pesan singkat untuk menunggu di lobby pukul 07.30 pagi.
Setelah menggunakan calir anti surya dan anti nyamuk, segera bergegas sarapan agar tak tertinggal
rombungan. Tepat waktu, pukul 07.30 pagi, sebuah van mulai bergerak membawa menuju Semenggoh.
Selama perjalanan, Seth, pemandu kami sudah memberikan sedikit informasi mengenai tempat ini.
“Perjalanan kurang lebih 45 menit dan selama disana jangan berisik, boleh mengambil gambar tapi tidak
dengan flash dan membawa tripod karena mirip dengan senjata api”. Seth juga menambahkan, untuk
tidak terlalu dekat dengan orang utan karena beberapa ranger pernah diserang dan terluka berpuluh
jahitan bahkan ada yang jarinya putus. Saya jadi bergidik ngeri, siapa yang bisa menebak suasana hati
hewan liar?.

Sesampainya di gerbang masuk, setiap pengunjung di minta untuk membayar RM 3 untuk dewasa. Mobil
masuk perlahan menuju parkiran, kiri kanan sudah terlihat hutan lebat. Ada pula beberapa arboretum
dan taman tanaman pandan serta rumah yang diperuntukkan untuk tamu yang ingin menginap. Saya
terpesona dengan tata kelola yang rapi dan bersih. Beberapa petugas terlihat sibuk membersihkan
dedaunan kering di pinggir jalan. Mobil kamipun terparkir rapi, setelah semua barang bawaan dibereskan,
pekerjaan selanjutnya adalah menuruni jalan aspal sejauh 400 meter menuj pintu masuk lokasi pemberian
makan orang hutan. Terlihat banyak orang sudah berkumpul mendengarkan arahan dari ranger.

Andre, nama ranger yang memberi pengarahan tentang apa yang tidak boleh dan apa yang boleh
dilakukan di lokasi pemberian makan. Ia menuturkan sedikit cerita tentang asal mula tempat ini. “Sudah
ada sejak 1975, dulu tempat menampung orang utan yang terluka, baik karena berkelahi sesama hewan
buas atau akibat manusia. Beberapa juga rehabilitasi hasil peliharaan”. Semenggoh Nature Reserve
terletak di lahan seluas 1.613 hektar yang terdiri atas hutan hujan seluas 663 hektar. Semenggoh
Nature Reserve ini merupakan suaka margasatwa yang sangat penting untuk menjaga kelestarian
Orang Utan yang keberadaannya setiap hari semakin berkurang. Ada puluhan orang utan yang
dirawat, dibesarkan bahkan lahir disini. Ada yang meninggal dan juga hilang tak kembali. Saat ini
ada sekitar 24 orang utan yan terdeteksi dan semuanya ada di bagan yang dipajang di ruang
pamer dan penjualan mechandise.
Saat penjelasan, tiba-tiba ada orang utan beserta anaknya datang menuju tempat pemberian
makan dibelakang kami, dari pagar terjauh jaraknya sekitar 100 meter. Tempat pemberian makan
berupa panggung yang terbuat dari kayu dengan tali tali penghubung dari pohon pohon besar
yang berada disekitarnya. Tali dipasang untuk memudahkan orang utan bergelantungan dari
pohon tertinggi menuju lokasi pemberian makanan. Saya tak begitu jelas nama yang disebutkan
ranger karena semua pengunjung tiba-tiba hening dan mulai mengarahkan kamera menuju
objek. Sayang sekali, lensa saya tak mumpuni untuk mengambil gambar lebih dekat. hanya dari
kejauhan. Belum puncak acara, aya sudah mendapatkan pengalaman yang berbeda dan
menyenangkan ketika berinteraksi secara langsung dengan Orang Utan yang dilindungi di
Semenggoh Nature Reserve.

Tak berapa lama kami diajak ke panggung utama. Jaraknya sekitar 300 meter masuk melalui jalan
setapak turun naik yang tak begitu berat. Sesampainya di titik pemberian makan, sudah banyak
sekali turis berjubel untuk berada dipinggir pagar, bagi yang bertumbuh tidak tinggi akan
kesulitan melihat, harus sabar berdiri diantara bule yang bertubuh jangkung. Di suaka
margasatwa ini, kita tak hanya sekedar melihat Orang Utan dari kejauhan. Anda pun bisa ikut
melihat pawang memberi makan Orang Utan dan mengetahui bagaimana berinteraksi secara
langsung dengan Orang Utan tersebut. Beberapa kali saya mendengar pawang menyebut nama
orang utan sambil berteriak “ huuuuuuuuuuu alalalalalala”, berkali kali.

Tak seperti halnya kebun binatang yang hanya memberi makan dan menjaga hewan dengan
kandang, Semenggoh Nature Reserve merupakan tempat yang melindungi hewan dari
perburuan dan jika sudah pulih hewan-hewan tersebut akan dikembalikan ke tempat asal
mereka tentunya masih dengan pengawasan agar pemburu tidak bisa dengan mudah kembali
memburu hewan tersebut. Sebenarnya tak hanya Orang Utan saja yang dilindungi di sini,
terdapat juga reptil seperti buaya dan juga burung enggang. Orang Utan sendiri sudah makin
langka keberadaaanya, Orang Utan biasanya dijumpai di daerah Borneo dan Sumatera.
Semenggoh Nature Reserve ini buka mulai dari pukul 8.00-12.30 dan 14.00-16.00 waktu
setempat.

Anda mungkin juga menyukai