Rena Sapitri - 220112190040 - LK Kemuning (MAR)
Rena Sapitri - 220112190040 - LK Kemuning (MAR)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah stase Keperawatan Anak
Program Profesi Ners Angkatan XXXVIII
Oleh:
RENA SAPITRI
220112190040
I. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Klien
Nama : An. A
Tanggal lahir : 30 November 2018
Umur : 11 bulan 12 hari
Agama : Islam
Alamat : Kp. Cibosoro RT.02/RW.06 Desa Bojing Kec. Nagreg,
Bandung
Diagnosa Medis : Malformasi Anorektal tipe tinggi dengan Kloaka
Tanggal Pengkajian : 12 November 2019
Tanggal Masuk RS : 12 November 2019
No. Medrec : 0001770024
Nama Ayah/Ibu : Tn.H/Ny.K
Pekerjaan Ayah/Ibu : Buruh/Ibu rumah tangga
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA/SMP
5. Riwayat Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang pernah memiliki penyakit serupa, sehingga Ibu
klien mengatakan awalnya bingung penanganannya harus bagaimana. Di dalam
keluarga klien juga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes
mellitus, jantung maupun TBC.
8. Riwayat Sosial
Klien merupakan anak pertama, namun sebelumnya Ibu klien pernah mengandung juga
tetapi keguguran karena lemah kandungan. Menurut penuturan Ibu klien, klien
merupakan anak yang aktif dan selalu ceria, di lingkungan rumahnya juga terdapat
beberapa anak kecil yang sering bermain dengan klien. Ibu klien juga mengatakan
bahwa anaknya mudah akrab dengan orang yang baru ditemui sekalipun. Namun,
akhir-akhir ini klien sering rewel apabila sedang mengedan ingin BAB.
9. Kebutuhan Dasar
No. Jenis Kegiatan Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Pola Nutrisi dan Klien mengonsumsi ASI, Klien mengonsumsi ASI,
Cairan bubur tim (2x sehari), serta namun akhir-akhir ini Ibu
buah-buahan seperti pisang klien mengatakan klien tidak
dan pepaya atau buah yang mau makan. Klien juga mulai
lainnya (1x sehari). dipuasakan untuk dilakukan
tindakan operasi.
2. Pola Eliminasi Sebelum sakit, klien sudah Klien menggunakan diapers,
terbiasa menggunakan sehingga tidak terpantau
diapers, sehingga tidak frekuensi BAK klien.
terpantau frekuensi BAK Klien BAB 2-3x sehari,
klien. dengan konsistensi cair dan
Klien BAB 2-3x sehari, feses berwarna kuning
dengan konsistensi cair dan kecoklatan.
feses berwarna kuning Klien mengganti diapers 3x
kecoklatan. sehari.
Klien mengganti diapers 3x
sehari.
3. Pola Istirahat Klien tidur siang dengan Klien tidur siang dengan
Tidur frekuensi sering, tetapi frekuensi lebih sedikit dari
kuantitasnya tidak lama, sebelumnya, dengan
paling lama hanya 1 jam. kuantitas tidak lama. Klien
Klien tidur malam dengan sering rewel ketika akan
nyenyak dari jam 19.00 tidur malam serta klien
sampai Subuh atau ketika mudah terbangun.
suara orang-orang sudah
ramai, hanya terbangun
ketika ingin menyusu.
4. Personal Hygiene Klien biasanya mandi 2x Klien diseka 1x sehari
sehari, dan keramas 1x menggunakan waslap.
sehari. Gunting kuku apabila
tampak sudah panjang.
5. Aktivitas Aktif bermain dengan Klien tampak sedikit rewel
mainan-mainannya dan anak dan tidak mau lepas dari
kecil lain yang ada di Ibunya.
lingkungannya.
d. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala bulat dengan ukuran lingkar kepala 44 cm, persebaran
rambut normal, rambut lurus dengan warna rambut hitam kecoklatan.
Tidak ada lesi, tidak ada riwayat injuri kepala.
Palpasi : Nyeri tekan (-)
e. Mata
Inspeksi : Mata normal, refleks pupil (+/+), lapang pandang normal, sklera ikterik
(-/-), konjungtiva anemis (-/-), mata cekung (-/-) persebaran rambut alis
dan bulu mata normal, tidak ada strabismus.
f. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris, serumen (-/-).
Palpasi : Nyeri (-/-).
g. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, mukosa hidung normal, lesi (-), sekret (-),
sianosis (-).
Palpasi : Nyeri tekan (-)
h. Mulut
Inspeksi : Bibir berwarna kemerahan, mukosa agak kering.
i. Leher
Inspeksi : Massa pada leher (-), bendungan vena jugularis (-).
Palpasi : Pembesaran kelenjar tiroid (-), nyeri tekan (-).
j. Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, retraksi dada (-), lesi dada (-), penggunaan otot
napas tambahan (-).
Palpasi : Nyeri (-), krepitasi (-).
Auskultasi: Suara napas vesikuler di seluruh lapang paru, suara jantung normal,
irama jantung reguler.
k. Abdomen
Inspeksi : Distensi abdomen (+), tidak terdapat ruam atau lesi. Setelah dilakukan
operasi pada tanggal 13 November 2019 tampak stoma dengan diameter
sekitar 3cm berwarna merah tua, dengan keluaran berbentuk cair
berwarna kuning kecoklatan.
Auskultasi: Bising usus 9x/m
Palpasi : Massa (+), lesi (-), pembesaran hati (-), pembesaran limfa (-), nyeri
tekan (+), permukaan abdomen teraba lembut.
l. Genital
Perineum mempunyai satu lubang, tidak ada lubang anus. Feses keluar dari saluran
kencing dengan konsistensi cair dan warna kuning kecoklatan.
m. Ekstremitas
Inspeksi : Ekstremitas lengkap, bentuk dan ukuran ekstremitas atas dan bawah
simetris, kuku pendek dan bersih. Terpasang infus pada ekstremitas atas
sebelah kanan. Deformitas (-), oedem (-), fraktur (-).
Palpasi : Akral hangat, CRT ekstremitas atas kanan dan kiri < 2 detik, CRT
ekstremitas bawah kanan dan kiri < 2 detik. Kekuatan otot: 5 5
5 5
11. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
a. Kebutuhan Nutrisi
Kebutuhan Kalori : 100 – 120 kkal/kgBB/hari
: 720 – 864 kkal/hari
Kebutuhan Karbohidrat : 60 – 70% kalori total/hari
: 432 – 504 kkal/hari
Kebutuhan Protein : 10% kalori total/hari
: 72 kkal/hari
Kebutuhan Lemak : 20% kalori total/hari
: 144 kkal/hari
b. Kebutuhan Cairan
Usia < 1 tahun : 120 – 140 ml/kgBB/hari
: 864 – 1.008 ml/hari
12. Pemeriksaan Perkembangan
a. Teori Perkembangan
TEORI TEMUAN
Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)
Fase Oral (0-18 bulan) Ibu klien mengatakan klien tidak mau
Sumber kenikmatan anak terletak pada makan terhitung sudah selama 1 minggu
mulut. Pada fase ini orang tua diharapkan sebelum masuk rumah sakit. Setelah
dilakukan operasi pun, klien tetap tidak mau
dapat memenuhi kebutuhannya (makan dan
makan hanya minum ASI dan air putih saja.
minum) dengan baik, sehingga bayi akan
merasa aman dan percaya pada dunia luar.
Fase oral ini merupakan dasar
perkembangan selanjutnya yang
berhubungan dengan dunia luar.
Teori Perkembangan Psikososial (Erik H Erickson)
Trust vs. Mistrust Klien tampak ketakutan dan langsung
(0-18 bulan) menangis ketika melihat petugas kesehatan
Anak akan belajar mempercayai orang lain datang menghampirinya. Ibu klien
agar kebutuhannya terpenuhi. Persepsi yang mengatakan klien pernah dirawat di rumah
salah pada diri anak tentang lingkungannya sakit sebelumnya, sehingga klien
karena penolakan dari orang tua atau mempersepsikan setiap petigas kesehatan
pengasuh mengakibatkan bertumbuhnya yang datang akan melakukan tindakan yang
perasaan tidak percaya sehingga anak menyakitinya.
memandang dunia sekelilingnya sebagai
tempat yang jahat.
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
Interventions Classification (NIC). Yogyakarta: Mocomedia.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosois Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi
Edisi 10. Jakarta: EGC.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC) Pengukuran Outcomes Kesehatan. Mocomedia: Yogyakarta.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction.
Rilla, E. V., Helwiyah, R., & Sriati , A. (2014). Terapi murottal efektif menurunkan tingkat
nyeri dibanding terapi musik pada pasien pascabedah. Jurnal Keperawatan Indonesia,
74-80.
Rochmawati, N. P., Darsini, & Zuhroh, I. N. (2018). Pengaruh murottal qur'an terhadap nyeri
post operasi. Doctoral dissertation STIKES Insan Cendekia Medika Jombang.