Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

DEMAM TIFOID
1 Pengertian ( Definisi) Suatu penyakit infeksi yang sistemik bersifat akut yang
disebabkan oleh salmonela typi. Penyakit yang ditandai oleh
panas berkepanjangan, ditopang oleh bakterenemia tanpa
keterlibatan struktur endothelia atau endokardial dan invasi
bakteri sekaligus multiplikasi kedalam sel fagosit monocular
dari hati, limpa, kelnjar limfe usus peyer’s patch dan dapat
menular pada orang lain melalui makanan atau air yang
terkontaminasi.
2 Asesmen 1. Gejala pada anak : inkubasi antara 5-40 hari dengan rata-rata
Keperawatan 10-14 hari.
2. Demam meninggi sampai akhir minggu pertama
3. Demam turun pada minggu keempat , kecuali demam tidak
tertangani akan menyebabkan syok, stupor atau koma
4. Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan bertahan selama 2-3
hari
3 Diagnosa 1. Ketidakefektifan termoregulasi (00008)
keperawatan 2. Nyeri akut (00132)
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
(00002)
4. Resiko kekurangan volume cairan (00028)
5. Konstipasi (00011)
4 Kriteria evaluasi / 1. Ketidakefektifan termoregulasi (00008)
Nursing outcome a. Keseimbangan antara prodiksi panas, panas yang
diterima, dan kehilangan panas
b. Seimbang antara produksi panas, panas yang diterima,
dan kehilangan panas selama 28 hari pertama kehidupan
c. Tempratur stabil : 36,5-37OC
d. Tidak ada kejang
e. Tidak ada perubahan wrna kulit
f. Glukosa darah stabil
g. Pengendalian resiko : hipertermi

2. Nyeri akut (00132)


a. Mampu mengontrol nyeri (tau penyebab, mampu
menggunakan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri, mencari bantuan)
b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan managemen nyeri
c. Mampu mengenali nyeri ( skala, intensitas, frekuensi dan
tanda nyeri)
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
(00002)
a. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
b. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
d. Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi
e. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari
menelan
f. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

4. Resiko kekurangan volume cairan (00028)


a. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB
b. Tekanan darah, nadi, Suhu tubuh dalam batas normal
c. Tidak ada tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,
membrane mukosa lembab, tidakada rasa haus yang
berlebihan

5. Konstipasi (00011)
a. Mempertahankan bentuk feses lunak 1-3 hari
b. Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi
c. Mengidentifikasi indicator untuk mencegah konstipasi
d. Feses lunak dan berbentuk

5 Intervensi 1. Ketidakefektifan termoregulasi (00008)


keperawatan a. Monitoring suhu minimal tiap 2 jam
b. Rencanakan monitoring secara kontinyu
c. Monitoring TD, Nadi dan RR
d. Monitor warna dan suhu kulit
e. Monitor tanda-tanda hipotermia dan hipertermi
f. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
g. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan
tubuh
h. Ajarkan pada pasien cara mencegah kelitihan akibat
panas
i. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negatif dari kedinginan
j. Beritahu tentang imdikasi terjadinya keletihan dan
penanganan emergensi yang diperlukan
k. Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang
diperlukan
l. Berikan anti piretik jika perlu
2. Nyeri akut (00132)
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
b. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
c. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
d. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
e. Kurangi faktor presipitasi nyeri
f. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan interpersonal)
g. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
h. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
i. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
j. Tingkatkan istirahat
k. Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
l. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
m. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


(00002)
a. Kaji adanya alergi makanan
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
c. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin
C
d. Berikan substansi gula
e. Makanan mengandung serat untuk mencegah konstipasi
f. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan
dengan akli gizi)
g. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
h. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
i. BB pasien dalam batas normal
j. Monitor adanya penurunan berat badan
k. Monitor tipe dan jumlah aktifitas yang biasa dilakukan
l. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
m. Monito turgor kulit
n. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
o. Monitor mual dan muntah
p. Monitor kadar albumin, total protein, HB dan HT
q. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
r. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

4. Resiko kekurangan volume cairan (00028)


a. Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa,
nadiadekuat, tekanandarahortostatik) jikadiperlukan
b. Monitor vital sign
c. Monitor masukanmakanan/cairandanhitung intake
kaloriharian
d. Kolaborasidalampemberiancairan IV
e. Monitor status nutrisi
f. Dorongmasukkan oral
g. Dorongkeluargauntukmembantupasienmakan
h. Monitor status cairantermasuk intake dan output Ciaran
i. Monitor tingkat HB dan HT
j. Monitor Beratbadan
k. Dorongpasienuntukmenambah intake oral
l. Monitor adnayatandadangejalakekuramngan volume
cairan
m. Monitor adanya tanda gagal ginja

5. Konstipasi (00011)
a. Monitor tanda dan gejala konstipasi
b. Monitor bising usus
c. Monitor feses, frekuensi, konsistensi dan volume
d. Konsultasi dokte tentang peningkatan dan penurunan
bising usus
e. Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan
f. Identifikasi faktor penyebab konstipasi
g. Dukung intake cairan
h. Mendorong meningkatkan asupan cairan, kecuali di
kontraindikasikan
i. Memantau gerakan usus, termasuk konsisitensi freuensi,
bentuk, volume dan warna
j. Anjurkan pasien/keluarga mencatat warna, volume,
frekuensi, dan konstipasi, tinja,
k. Anjurkan pasien /keluarga untuk diet tinggi serat
l. Anjurkan pasien /keluarga pada penggunaan yang tepat
dari obat pencahar
m. Anjurkan pasien /keluarga pada hubungan asupan diet,
olahraga, dan cairan sembelit/impaksi
n. Timbang pasien secara teratur
o. Ajarkan pasien atau keluarga tentang proses pencernaan
yang normal

6 Informasi dan 1. Hindari tempat yang tidak sehat


edukasi 2. Hindari daerah endemis demam tifoid
3. Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih
4. Makanlah makanan yang bernutrisi lengkap dan seimbang
dan masak/panaskan sampai suhu 570 o beberapa menit dan
secara merata
5. Salmonellatyphio didalam air akan mati apabila dipanasi
setinggi 570 o untuk beberapa menit atau dengan proses
lodinasi/klorinasi
6. Gunakan air yang sudah direbus untuk minum dan sikat gigi
7. Mintalah minum tanpa es kecuali air es yang sudah didihkan
atau air botol
8. Lalat perlu dicegah menghinggapi makanan dan minuman
9. Istirahat cukup dan lakukan olahraga secara teratur
10. Jelaskan terap yang diberikan : dosis dan efeksamping
11. Buang sampah pada tempatnya

Anda mungkin juga menyukai