Anda di halaman 1dari 6

KETERAMPILAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

ELIMINASI (HUKNAH)
(Oleh: Ns. Fuad Mubarak, M.Kep., Sp.KMB., KV)

A. PENGERTIAN
Huknah merupakan tindakan keperawatan yang di lakukan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan eliminasinya secara mandiri tindakan ini di lakukan oleh tenaga
kesehatan yang ahli dengan menggunakan alat medis.

Huknah terdiri dari hukah rendah dan huknah tinggi, Huknah rendah adalah tindakan
keperawatan dengan cara memasukkan cairan hnagat ke dalam kolon desendens dengan
menggunakan kanula rektal melalui anus. Biasanya di laksanakan sebelum tindakan
operasi (persiapan sebelum pembedahan) dan pasien yang mengalami obstipasi.
Sedangkan Huknah tinggi adalah tindakan tindakan memasukkan cairan ke dalam kolon
asendens dengan menggunakan kanula usus. Tindakan ini dapat di lakukan pada pasien
yang akan di lakukan pembedahan umum.

B. TUJUAN
HUKNAH RENDAH
A. Pengertian
Yang dimaksud memberikan huknah rendah adalah suatu tindakan pemenuhan kebutuhan
eliminasi dengan cara memasukkan cairan hangat melalui anus ke rectum sampai colon
desenden dengan mempergunakan kanul recti.

B. Tujuan
1. Merangsang peristaltik sehingga pasien bisa BAB.
2. Persiapan tindakan operasi / persiapan pemeriksaan radiologi.
3. Memberi rasa nyaman
4. Mengosongkan usus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti buang air
besar selama prosedur operasi dilakukan atau pengosongan sebagai tindak
diagnostic/pembedahan.

C. Indikasi
1. Pasien yang obstipasi
2. Pasien yang akan di operasi
3. Persiapan tindakan diagnostika misalnya pemeriksaan radiologi
Pasien dengan melaena (tinja yang hitam akibat pendarahan gastrointestinal)

D. Kontra indikasi
1. Pemberian huknah rendah adalah tanggung jawab tenaga keperawatan
2. Dalam pelaksanaan harus diperhatikan kontra indikasi pemberian huknah tinggi seperti
pasien dengan penyakit jantung tertentu, perdarahan intra abdomen, ibu hamil dengan
kontraksi uterus yang kuat.
3. Bila pada saat pemberian huknah rendah, kanul ada hambatan, jangan dipaksakan, cari
tahu penyebabnya, dan bila perlu berkolaborasilah dengan dokter.
HUKNAH TINGGI
A. Pengertian
Memberikan huknah tinggi adalah suatu tindakan memenuhi kebutuhan eliminasi
dengan cara memasukkan cairan hangat melalui anus ke rectum sampai colon asenden
dengan mempergunakan kanul recti. Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan umum.

B. Tujuan
1. Mengosongkan usus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti buang air
besar selama prosedur operasi dilakukan atau pengosongan sebagai tindak diagnostik /
pembedahan.
2. Merangsang peristaltik sehingga pasien bisa BAB.
3. Persiapan tindakan operasi/persalinan/persiapan pemeriksaan radiologi.

C. Indikasi
1. Pasien yang obstipasi
2. Pasien yang akan dioperasi
3. Persiapan tindakan diagnostika misalnya pemeriksaan radiologi
4. Pasien dengan melaena (tinja yang hitam akibat pendarahan gastrointestinal)

D. Kontra indikasi
1. Dalam pelaksanaan harus diperhatikan kontra indikasi pemberian huknah tinggi seperti
pasien dengan sakit jantung, perdarahan, kontraksi yang kuat, pembukaan lengkap.
2. Bila pada saat pemberian huknah tinggi, kanul ada hambatan, jangan dipaksakan.

E. Persiapan
1. Persiapan Persiapan alat :
 Irigator lengkap dengan kanula rektal dan klem (pada huknah rendah) / kanula
usus (pada huknah tinggi).
 Pelumas (vaselin/minyak kelapa/oil/jelly)
 Cairan hangat (700-1000 ml dengan suhu 40,5’C-43’C)
 Pispot
 Handscoend
 Tissue/waslap
 Bengkok
 Sampiran
 Pengalas/perlak

2. Persiapan klien & lingkungan :


 Meihat keadaan umum klien.
 Beritahu tujuan tindakan pada klien & keluarga (tempat pemasangan, cara dan
lama)

F. Langkah kerja
1. Huknah Rendah :
 Jelaskan prosedur yang akan di akukan pada klien.
 Cuci tangan.
 Atur ruangan dengan memasang sampiran bila pasien di rawat di bangsa
umum.
 Atur posisi klien dengan posisi sim kiri.
 Pasang perlak/pengalas di bawah area gluteal.
 Siapkan bengkok di dekat klien.
 Irigator di isi cairan hangat dan hubungkan kanula rektal. Kemudian periksa
alirannya dengan membuka kanula rekti dan keluarkan air ke bengkok
kemudian klem apabila sudah nampak lancar.
 Gunakan sarung tangan.
 Lumasi ujung kanula dengan jally.
 Masukkan kira-kira 15 cm ke dalam rektum kearah kolon dessendens sambil
pasien di minta menarik napas panjang dan pasang irigator setinggi 50 cm dari
atas tempat tidur.
 Klem selang dibuka, cairan dialirkan700-1000 ml perlahan-lahan kurang lebih
selama 15-20 menit, atau sampai pasien menunjukkan keinginan untuk
defekasi.
 Bila cairan sudah habis klem ditutup dan kanul dikeluarkan secara perlahan-
lahan
 Minta pasien untuk menahan BAB sebentar, kemudian pasang pispot
 Untuk pasien yang dapat mobilisasi berjalan, pasien dapat dianjurkan ke toilet.
 Setelah selesai bersihkan daerah bokong dengan menggunakan air dan tisu.
 Angkat pispot, perlak dan pengalas.
 Kenakan pakaian bagian bawah, rapikan tempat tidur
 Lepaskan handschoen.

Tahap Terminasi:
 Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan
 Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan
 Rapikan perlak dan cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan tentang hasilnya.

2. Huknah Tinggi :
 Jelaskan prosedur yang akan di akukan pada klien.
 Cuci tangan.
 Atur ruangan dengan memasang sampiran bila pasien di rawat di bangsa
umum.
 Atur posisi klien dengan posisi sim kanan.
 Pasang perlak/pengalas di bawah daerah anus.
 Siapkan bengkok di dekat klien.
 Irigator di isi cairan hangat yang sesuai dengan suhu badan dan hubungkan
kanula usus. Kemudian periksa alirannya dengan membuka kanula rekti dan
keluarkan air ke bengkok kemudian klem apabila sudah nampak lancar.
 Gunakan sarung tangan.
 Lumasi ujung kanula dengan jally.
 Masukkan kira-kira 15-20 cm ke dalam rektum kearah kolon asendens sambil
pasien di minta menarik napas panjang dan pasang irigator setinggi 30 cm dari
atas tempat tidur.
 Buka klem rektal, air di alirkan sampai 700-1000 ml atau sampai pasien
menunjukkan keinginan untuk defekasi.
 Anjurkan pasien untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot
atau anjurkan ke toilet (jika pasien mampu untuk beraktifitas). Bila pasien yang
tidak mampu beraktifitas bersihkan daerah sekitar anus hingga bersih dan
keringkan dengan tissue.
 Cuci tangan setelah prosedur di lakuakan.
 Catat jumlah feses yang keluar, warna, kepadatan, dan respon pasien.
 Bereskan alat.

Tahap Terminasi :
1. Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan.
2. Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
3. Rapikan peralatan dan cuci tangan
4. Dokumentasikan tindakan

Banyak cairan Huknah :


1. Bayi : 150 – 250 cc
2. Anak : 250 – 350 cc
3. Usia sekolah : 300 – 500 cc
4. Remaja : 500 – 700 cc
5. Dewasa : 750 – 1000 cc

Kedalaman Insersi :
1. Bayi : 2,5-3,5 cm
2. Anak : 5-7,5 cm
3. Dewasa : 750 – 1000 cm

Anda mungkin juga menyukai