PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah entrepreunership ?
2. Apa pentingnya entrepreunership ?
3. Apa manfaat entrepreunership ?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui sejarah entrepreunership
2. Agar mahasiswa mengetahui pentingnya entrepreunership
3. Agar mahasiswa mengetahui manfaat entrepreunership
2
BAB II
PEMBAHASAN
Abad 11 SM, Phoenicia Kuno, arus perdagangan dari Syria sampai Spanyol Abad 18 Ekonom
Perancis Richard Cantillon, mengaitkan entrepreneur dengan aktivitas menanggung risiko. Th
1800, Ekonom JB Say, entrepreneur adalah orang yang memindahkan sumber daya ekonomi dari
area yang produktivitasnya rendah ke area yang produktivitasnya tinggi.
Pendidikan Entrepreneurship
Setelah itu beberapa universitas besar di sana juga memberikan mata kuliah yang sama
pada tahun 1950-an, misalnya New York University menawarkan mata kuliah
3
Entrepreneurship and Innovation, University of Illinois menyelenggarakan mata kuliah
Small Business or Entrepreneurship Development dan Stanford University memberikan
mata kuliah Small Business Management.
4
jika setelah dewasa mereka memiliki pola piker “mencari kerja” dan tidak dalam pola
piker “menciptakan kerja”.
C. Terlalu banyak pencari kerja Ciputra (2009) menegaskan bahwa sudah waktunya
untuk menyampaikan fakta kepada generasi muda sejak bangku sekolah dasar bahwa saat
ini kita terlalu banyak memiliki pencari kerja dan sebaliknya memiliki terlalu sedikit
pencipta kerja. Bahkan sekarang kita juga semakin banyak memiliki penganggur terdidik.
Sehingga dengan fakta ini kita dapat memberikan keyakinan kepada generasi muda agar
dapat memikirkan pilihan menjadi entrepreneur secara matang dan mereka tahu
bagaimana mempersiapkan diri menjadi entrepreneur.
5
jiwa. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat pengangguran di Indonesia pada
bulan Februari 2009 .
Kemiskinan yang semakin berat di Indonesia dapat dipahami karena melihat kondisi
tingkat pengangguran. Pada tahun 2004 pengangguran mencapai 10,14% dari populasi atau
sekitar 10,25 juta jiwa. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat pengangguran di
Indonesia pada bulan Februari 2009 mencapai 9,26 juta atau 8,14% dari total angkatan kerja.
Pada tahun 2007 di Stadion Senayan Jakarta lebih dari 10.000 srjana di Indonesia bersaing untuk
merebutkan 500 pekerjaan (Nugroho,2009). Selain tidak adanya kesesuaian antara yang
dibutuhkan pasar kerja dan kualifikasi kompetensi calon tenaga kerja, besarnya pengangguran
juga terjadi karena jumlah pencari kerja jauh lebih besar dari kesempatan kerja yang ada. Bila
satu orang lulusan perguruan tinggi menjadi entrepreneur, maka kemungkinan ia akan mencari
temannya sebagai partner dan mungkin salah satu temannya akan diajak menjadi karyawan
(bekerja kepadanya). Jika jumlah lulusan itu menjadi entrepreneur adalah 10%, maka yang akan
bergabung dengannya bisa mencapai 20% (satu partner dan satu karyawan), dengan demikian
jumlah pencari kerja angkatan tahun tersebut akan berkurang 30%. Ketika lulusan perguruan
tinggi kesulitan mencari pekerjaan, entrepreneurship bisa menjadi langkah untuk mencari nafkah
dan bertahan hidup (Hendro,2011) Fungsi dan peran entrepreneur dapat dilihat melalui dua
pendekatan yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro entrepreneur memiliki dua peran, yaitu
penemu (innovator) dan perencana (planner). Sebagai penemu entrepreneurmenemukan dan
menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi dan sebagainya.
Sebagai perencana entrepreneur berperan merancang tindakan dan usaha baru, merencanakan
strategi usaha yang baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam meraih sukses, menciptakan
organisasi perusahaan yang baru dan lain-lain. Secara makro peran entrepreneur adalah
menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai
mesin pertumbuhan perekonomian suatu Negara. (Suryana, 2006) berfungsi sebagai mesin
pertumbuhan perekonomian suatu Negara. (Suryana, 2006).
6
2.3. Manfaat Entrepreneurship
Menurut Zimmerer T. & Scarborough N, manfaat dari entrepreneurship, antara lain:
A.Peluang mengendalikan nasib sendiri Memiliki atau memimpin perusahaan memiliki
kebebasan dan peluang bagi entrepreneur untuk mencapai tujuan penting baginya.
Entrepreneur ingin mencoba menenangkan hidup mereka dan mereka menggunakan
bisnis mereka untuk mewujudkan keinginan itu.
D.Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas Walaupun uang bukan daya dorong
utama bagi entrepreneur, keuntungan dari bisnis merupakan factor motivasi yang penting
untuk mendirikan perusahaan. Menurut penelitian dari Thomas Stanley dan William
Danko, kebanyakan dari entrepreneur mencapai dua pertiga dari jutawan Amerika,
sehingga entrepreneuradalah termasuk orang yang makmur.
E.Peluang berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha Pemilik
bisnis menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah
dilayani dengan setia. Peran penting yang dimainkan dalam lingkungan setempat serta
kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam melancrkan fungsi ekonomi
merupakan sebuah imbalan.
7
F.Peluang melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-senang dalam
mengerjakannya. Kebanyakan entrepreneur yang berhasil memilih dalam bisnis tertentu,
sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka membuat kegemaran
mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya. Ada
begitu banyak tujuan entrepreneurship yang bisa dimanfaatkan oleh para lulusan
perguruan tinggi dalam mewujudkan impiannya. Entrepreneurship bukan ilmu ajaib yang
mendatangkan uang dalam waktu sekejap. Namun tak bisa disangkal bahwa
entrepreneurshipmemiliki peran yang sangat vital bagi kemajuan insan, daerah, dan
bangsa kita. (Hendro,2011)
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Entrepreneurship adalah segala shal yang berkaitan dengan sikap, tindakan
dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan
mengembangkan usaha mereka. Entrepreneurship merupakan gabungan dari
kreativitas, inovasi dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara
kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Dari pandangan para ahli
dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship adalah kemampuan dalam berfikir kreatif
dan berperilaku inovatif yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.