Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

GAGAL JANTUNG KONGESTIF

RUANGAN TULIP

OLEH :

NAMA : RAHMAWATI

NIM : 17CP1002

CI LAHAN CI INSTITUSI

(Hj.Norma,S.Kep.Ns) (Dr.Hj.Salmah Arafah,S.Kep,Ns,M.Kes)

STIKES TANAWALI PERSADA TAKALAR

2018
A. DEFINISI
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah ketidakmampuan (kegagalan)
jantung dalam memompa darah secara optimal. Hal ini terjadi akibat
ruang- ruang pompa utama jantung( ventrikel) menjadi lebih besar atau
lebih tebal, dan otot-otot jantung tidak dapat berkontraksi ( mengempis)
ataupun berdilatasi (melebar) sebagai mana mestinya. Kondisi ini akan
memicu penumpukancairan terutama diparu-paru, kaki dan perut yang
terlihat membengkak.

B. ETIOLOGI
CHF disebabkan oleh beberapa kondisi, termasuk :
 Serangan jantung coroner
Dapat menyebabkan jaringan parut pada otot jantung kinerja otot
jantung menjadi lemah . ini adalah penyebab gagal jantung congestif
yang paling.
 Tekanan darah tinggi ( hipertensi)
Tekanan tinggi dalam arteri berarti jantung harus terus memompa lebih
kuat. Ini mungkin tidak dapat untuk tetap up.
 Penyakit katup jantung
Katup jantung yang rusak dapat memungkinkan darah mengalir balik
tau mungkin menghalangi laju aliran darah kedan dari jantung.
 Penyakit jantung bawaan
Kelainan jantung mungkin sudah ada sejak lahir, seperti katup yang
rusak atau hubungan yang abnormal antara bilik jantung, misalnya
jantung bocor.

C. MANIFESTASI KLINIK
1. Tanda dominan
Meningkatnya volume intravaskuler kongestif jaringan akibat
penurunan curah jantung. Manifestasi kongesti dapat berbeda
tergantung pada kegagalan ventrikel mana yang terjadi.
2. Gagal jantung kiri
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri tak mampu
memompa darah yang datang dari paru.
3. Gagal jatung kanan
a. Kongetif jaringan periper viseral
b. Edema ektrimitas bawah ( edema dependen ) , biasanya edema
pitting, penambahan berat badan,
c. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen
terjadi akibat pembesaran vena di hepar.

D. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mendasari gagal jantung mrliputi gangguan
kemampuan kontraktilitas jantung yang menyebabkan curah jantung lebih
rendah dari normal.
Frekuensi jantung adalah fungsi dari sistem saraf otonom .bila curah
jantung berkurang. Sistem saraf simpatis akan mempercepat frekuensi
jantung untuk mempertahankan curah jantung. Bila mekanisme konpensasi
ini gagal untuk mempertahankan perfusi jaringan yang memadai, maka
volume sekuncup jantunglah yang harus menyesuaikan diri untuk
mempertahankan curah jantung.
Jika terjadi gagal jantung , tubuh mengalami beberapa adaptasi yang
terjadi baik pada jantung dan secara sistemik.jika volume sekuncup kedua
ventrikel berkurang akibat penekanan kontraktilitas atau afterload yang
sangat meningkat , maka volume dan tekanan pada akhir
diastolikdidalam kedua ruang jantung akan meningkat. Hal ini akan
meningkatkan panjang serabut miokardium pada akhir diastolic dan
menyebabkan waktu sistolik menjadi singkat . jika kondisi ini berlangsung
lama, maka akan terjadi dilatasi ventrikel cardiac output pada istirahat
masih bisa berfungsi dengan baik tapi peningkatan tekanan diastolic yang
berlangsung lama akan dijalarkan kedua atrium, sirkulasi pulmoner dan
sirkulasi sistemik. Akhirnya tekanan kapiler akan meningkat yang akan
menyebabkan transfuse cairan dan timbul edema paru atau idema sistemik.
Penurunan cardiac output , terutama jika berkaitan dengan penurunan
tekanan arterial atau penurunan perfusi ginjal akan mengaktivasi beberapa
sistem saraf dan humoral peningkatan aktivasi sistem saraf simpatis akan
memacu kontraksi miokardium, frekuensi denyut jantung dan vena ; yang
akan meningkatkan volume darah sentral yang selanjutnya meningkatkan
preload. Meskipun adaptasi-adaptasi ini dirancang untuk meningkatkan
cardiac output, adaptasi itu sendiri dapat mengganggu tubuh. Oleh karena
itu takikardi dan meningkatkan kontraktilitas miokardium dapat memacu
iskemia pada pasien dengan penyakit arteri koroner sebelumnya dan
peningkatan preload dapat memperburuk kongesti pulmonal .
Aktivasi sistem saraf simpatis juga akan meningkatkan resistensi
perifer. Adaptasi ini dirancang untuk mempertahankan perfusi ke organ-
organ vital, tetapi jika aktivasi ini sangat meningkat malah akan
menurunkan aliran ke ginjal dan jaringan. Salah satu efek penting
penurunan cardiac outputadalah penurunan aliran darah ginjal dan
penurunan kecepatan filtrasi glomerulus, yang akan menimbulkan retensi
sodium dan cairan. Sistem rennin-angiotensin-aklesteron juga akan
teraktivasi , menimbulkan peningkatan resistensi vaskuler miokardium (
kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung
karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontrakilitas menurun.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Elektrokardiogram (EKG)
Hipertropi atrial atau ventrikuler, penyimpangan aksis, iskemia,
distritmia takikardi, fibrilasi atrial.
2. Ekokardiografi
a. Ekokardiografimodel M ( berguna untuk mengevaluasi volume
balik dan kelainan regional, Model M paling sering dipakai dan
ditayangkan bersama EKG)
b. Ekokardiografi dua dimensi (CT-scan)
c. Ekokardiografi Doppler ( memberikan pencitraan dan pendekatan
transesofageal terhadap jantung)
F. PENATALAKSANAAN
 terapi non farmakologis
terapi nonfarmakologi yaitu antara lain perubahan gaya hidup,
monitoring dan control faktor risiko.
a. stirahat untuk mengurangi beban kerja jantung
b. oksigenasi
c. dukungan diit: pembatasan natrium untuk mencegah, mengontrol
atau menghilangkan oedema.
 Terapi farmakologis:
Terapi yang dapat diberikan antara lain golongan diuretik, angiotensin
converting enzyme inhibitor (ACEI), beta bloker, angiotensin receptor
blocker , glikosida jantung, vasodilator, agonis beta, serta bipiridin.

G. KOMPLIKASI
1. Edema
2. Fenomena emboli
3. Gagal / infark paru : gagal nafas
4. Cardiogenetik syok

H. Pengkajian
1. Keluhan utama
Keluhan utama klien dengan gagal jantung adalah kelemahan saat
beraktivitas dan sesak nafas.
2. Riwayat penyakit dahulu
Pengkajian RPD yang mendukung dikaji dengan menanyakan apakah
sebelumnya klien pernah enderita nyeri dada, hipertensi, iskemia
miokardium, infark miokardium, diabetes mellitus, dan hyperlipidemia.
Tanyakan mengenal obat-obatan yang biasa diminum oleh klien pada
masa yang lalu dan masih relevan dengan kondisi saat ini. Obat-obatan
ini meliputi obat diuretic , nitrat penghambat beta, serta antihipertensi.
Catat adanya efek samping yang terjadi dimasa lalu , alergi obat, dan
reaksi alergi yang timbul.
3. Riwayat keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh
keluarga, anggota yang meninggal terutama pada usia produktif. Dan
penyebab kematiannya. Penyakit jantung iskemia pada orangtua yang
timbulnya pada usia muda merupakan faktor risiko utama terjadinya
penyakit jantung iskemia pada keturunannya.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan nyeri dada
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidak mampuan untuk mengabsorbsi
nutrien
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan energi yang
dihasilkan metabolisme yang berubah

J. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan rasa nyaman
2 NOC : NIC :
nyeri berhubungan
1 -Pain Level Pain manajement
dengan nyeri dada -Pain Control 1. lakukan
-Comfort Level pengkajian nyeri
Kriteria hasil : secara
1. mampu mengontrol nyeri komprenshif
(tahu penyebab nyeri, termasuk
mampu menggunakan lokasi,karakteristi
tehnik nonfarmakologi k,durasi,
untuk mengurangi frekuensi, kualitas
nyeri,mencari bantuan) dan faktor
2.melaporkan bahwa nyeri presipitasi
berkurang dengan 2. gunakan tehnik
menggunakan manajemen komunikasi
nyeri terapeutik untuk
3. mampu mengenali nyeri mengetahui
(skala intensitas, frekuensi pengalaman nyeri
dan tanda nyeri) 3. ajarkan tentang
nonfarmakologi
2. Ketidakseimbangan NOC: NIC:
nutrisi kurang dari -Nutrional status: Nutrition Manag
kebutuhan tubuh b.d -Nutrional status food and 1.Kaji adanya
ketidakmampuan untuk fluid alergi makanan
mengabsorbsi nutrien -Intake 2.Berikan
Kriteria Hasil : makanan yang
1.Adanya peningkatan berat terpilih (sudah
badan sesuai dengan tujuan dikonsultasikan
2.Berat badan ideal sesuai dengan ahli gizi)
dengan tinggi badan 3.Berikan
3.Mampu mengidentifikasi informasi tentang
kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi
3. Intoleransi aktivitas b.d NOC: NIC:
penurunan energi yang -Energy Concervation 1.Bantu klien
dihasilkan metabolisme -Activity Tolerance untuk
yang berubah -Self Care : ADLs mengidentifikasi
Krteria Hasil : aktivitas yang
1.Berpartisipasi dalam mampu dilakukan
aktivitas fisik tanpa disertai 2.Bantu untu k
peningkatan tekanan darah, mendapatkan alat
nadi, dan RR bantuan aktivitas
2.Mampu melakukan seperti kursi roda
aktivitas sehri-hari 3.Bantu klien
3.mampu berpindah dengan untuk membuat
atau tanpa bantuan alat jadwal latihan
diwaktu luang
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn C, Rencana Asuhan keperawatan : pedoman untuk perencanaan


dan pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3 jakarta : EGC.

Price , Sylvia , Patofisiologi : Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit, edisi 4, Jakarta
:EGC, 1999

Smeltzer , Bare , Buku Ajar keperawatan medical Bedah, Bruner & Suddart, Edisi 8,
Jakarta, EGC, 2001

Anda mungkin juga menyukai