Abstrak
Checkdam Batang Lampasi bertujuan melindungi bendung agar sedimen berupa lumpur, pasir,
kerikil dan batu-batuan yang berada di dasar sungai dapat terbendung, sedimen tersebut berasal
dari erosi pada bagian hulu sungai yang mengakibatkan aliran debris. Sasaran utama pelaksanaan
adalah untuk menjaga bendung agar tidak terguling serta mengendalikan sedimen agar dapat
membentuk badan sungai. Dari analisa hidrologi didapat curah hujan rencana dengan metode
hasper gumbel dan weduwen, stasiun curah hujan dari tahun 1998 sampai 2012 didapat curah
hujan rencana R100 = 183,9997 mm, debit banjir Q100 = 138,06 m³/dt.Untuk satu kali banjir
periode ulang Q100 dibutuhkan 1 buah bangunan pengendali sedimen. Tipe bangunan
pengendali sedimen adalah tipe grafitasi yang material utamanya batu kali dan konstruksi
tertentu menggunakan beton bertulang. Dari perhitungan konstruksi checkdam direncanakan
tinggi 1,8 m, pelimpah atas 22 m, pelimpah bawah 17,6 m, kemiringan tubuh bagian hulu 0,55,
tinggi sub dam 0,8, tebal lantai apron 0,71 m. Stabilitas konstruksi checkdam diperhitungkan
terhadap guling, geser dan eksentrisitas dan tegangan tanah, dari perhitungan stabilitas bangunan
checkdam memenuhi persyaratan. Dalam perencanaan checkdam harus dilakukan survey dan
analisa supaya tidak terjadi kesalahan, untuk mendimensi konstruksi harus memperhatikan
kriteria dari perencanaan pengerjaan.
Abstract
Trunk Checkdam Lampasi aims to protect the dam so that the sediment in the form of mud, sand,
gravel and rocks at the bottom of the river can be dammed, these sediments are derived from
erosion on the upstream side of the river resulting debris flow. The main target is to keep the
implementation of the weir so that you do not topple and control of sediment in order to form the
body of the river. From the hydrological analysis obtained by the method of precipitation plans
hasper Gumbel and weduwen, station precipitation from 1998 to 2012 obtained precipitation
R100 = 183.9997 mm plan, flood discharge Q100 = 138.06 m³ / dt.Untuk one flood return period
Q100 takes 1 unit building sediment control. Building type sediment control is a type of gravity
main material stone and certain construction using reinforced concrete. From the calculation of
the planned construction checkdam 1.8 m high, 22 m over the spillway, spillway under 17.6 m,
the slope of the upper body section 0.55, sub dam height of 0.8, 0.71 m thick floor apron.
Stability construction checkdam count against rolling, sliding and eccentricity and ground
voltage, of building stability calculations checkdam meet the requirements. In checkdam
planning to do a survey and analysis in order to avoid mistakes, to mendimensi construction
should pay attention to the criteria of planning workmanship.
100 0,5128 25,0849 1,0206 4,6001 184,18 Untuk perhitungan bendung saringan
bawah diambil data data sebagai berikut :
Tabel 3. Curah Hujan Metode Gumbel
- Debit banjir rencana = 138,06 m3/dt
3.) Weduwen
- Tinggi rencana = 1,8 m
T mn/mp Rp (mm) RT (mm)
- Tinggi pondasi = 1,04 m
2 0,498 120 78,0157
- Elevasi dasar sungai = + 492,80 m
5 0,602 120 94,3081
10 0,705 120 110,4439 - Elevasi puncak mercu = + 494,08
B2
Q= (0,71 h3 + 1,77 x B1)h33/2
Gambar 4.2. Penampang Peluap 138,12= (0,71 h35/2 + 1,77 x 22)h33/2
Persamaan Perencanaan Peluap: 138,12 = (0,71 h35/2 +38,94 )h33/2
Q= 2/15 x C x √(2.g) x (3.B1 + 2B2) x h31/3 Trial dan error
Dengan : Didapat h3 = 2,3255 m ∼ 2,3255m
Q = Debit diatas pelimpah 138,12 = 138,12 ……………………..ok
= 138,12 m3/dt Tabel 4.1 Tinggi jagaan pada peluap
C = Koefisien Debit (0,6 ~ 0,66) Debit
50 - 100- 200- 500-
= 0,6 Desain 50
100 200 500 2000
g = Percepatan grafitasi (m³/dt)
= 9,8 m/dt2 Tinggi
B1 = Lebar peluap bagian bawah Jagaan 0,6 0,8 1,00 1,20 1,50
B2 = Lebar peluap bagian atas (m)
h3 = Tinggi air diatas pelimpah (Sumber: Buku Perenvanaan Bendung dan
w = Jagaan Pengendali Dasar Sungai)
m = Kemiringan tepi peluap = 0,5 Untuk ini diambil h3 = 2,355 dan tinggi
Untuk m = 0,5 dan C = 0,6, maka rumus jagaan menurut tabel 4.1 diambil 1 m
Q = 19,9255 m ≈ 20 m
( )
Maka : 1
2 H 1 + 1 h3 2
α = 0,564 lw = Vo 2
g
β = 0,574
γ = 2,4 Vo =
qo
h3
Dengan memasukan nilai diatas
qd
kedalam persamaan yang ada, guna Qo =
B1
mendapatkan nilai persamaan jadi 0 (nol),
Dengan :
maka dengan cara trial dan error di peroleh
qo = Debit perunit lebar pada peluap
nilai m2 = 0,553 Untuk stabilitas checkdam,
(m³/dt/m’)
kemiringan di hulu Check Dam diambil m2 =
0,55.
Vo = Kecepatan aliran per m panjang b2 = Lebar mercu Sub Dam (m)=
dibagi tinggi air (m/dt) 1,30 m
H1 = Tinggi dari permukaan lantai hj = Tinggi loncatan air dari
sampai mercu Main Dam (m) permukaan lantai s/d diatas
= 1,8 m mercu Sub Dam
h3 = Tinggi air diatas mercu peluap (m) B1 = Lebar pelimpah bagian bawah
= 2,3255 m = 17,6 m
g = Percepatan gravitasi bumi (m/dt) Qd
q1 =
B1
Qd = Debit diatas mercu
= 138,12 (m³/det) 138,12
q1 =
17 ,6
B1 = 17,6 m (lebar peluap bagianbawah)
1. Debit perunit lebar pada peluap (qo) = 7,85 m³/dt
1. Kecepatan aliran diatas titik terjunan
138,12 m 3 / det
q0 =
17,6 V1 = ( 2 g )( H 1 + h3 )) 1 / 2
X = β × hj h1 = 0,87 m
hj =
0,87
2
((
× 1 + 8 × 3,08 2 ) 0,5
)
−1 4.1 Tinjauan Gerusan Lokal di Hilir Sub
Dam
hj = 3,38 m Gerusan dihilir diperhitungkan sebagai
Jadi panjang loncatan air : berikut:
X = βxhj Dengan :
X = 5 x 3,38 m B = 22 m
X = 16,9 m n = 0,05 (koefisien kekasaran meaning)
b1= 2,37 m (lebar puncak mercu main Qd = 138,12 m³/dt
dam) Io = 0,0006 → kemiringan rata-rata
b2 = 1,30 m (Lebar puncak mercu sub sampai ke lokasi rencana checkdam
dam) 1
q 3
Yc = 1
g
5. Panjang Main Dam ke Sub Dam
Q
L = Lw + X + b2 q1 = d
B
L = 2,63 + 16,9 + 1,3
138,12 m 3
L = 20,83m dtk
q1 =
22m
Direncanakan panjang L = 51,006 m,
3
termasuk antisipasi lokal scouring q1 = 6,28 ≈ 7 m
dtk
6. Tebal Lantai Lindung/ Apron
4.5.1 Tinggi air di atas Sub Dam
t = 0,1((0,6H1 ) + (3h 3 ) − 1) 1
6,28 m 3 3
Dengan : dtk
Yc = 2
9,8 m
h1= Tinggi dari permukaan lantai sampai dtk
mercu Main Dam (m) = 1,8 m Yc = 0,86m
4.5.2 Tinggi air di hilir Sub Dam Lh = Panjang creep line
0, 6
n × Qd horizontal
hc =
B I ∆ hmax = (+ 494,08) – (+ 492,80)
o
0,6
= 1,8 m
0,05 × 138,12 m 3
dtk ∆ hmax x C = 1,8 m x 3
hc =
22m × 0,0006 = 5,4 m
Nilai c dari Lane berlainan dengan C Bleigh.
h c = 4,62m
Nilai-nilai c untuk bermacam-macam jenis
Sehingga nilai H :
tanah untuk Lane dan Bleigh, yaitu:
H = h c + Yc
C Lane
Material
H = 4,62m + 0,86m
Pasir amat halus/lunak 8,5
H = 5,48m
Pasir halus 7,0
H 5,48
= = 6,37 Pasir sedang 6,0
Yc 0,86
Pasir kasar 5,0
Menurut Vendjik untuk :
Kerikil halus 4,0
2,00 < H/Yc < 15 , maka T = 3 Yc + Kerikil sedang 3,5
0,10 H Kerikil campur pasir -
0,5 < H/Yc < 2 , maka T = 2,4 Yc + Kerikil kasar termasuk batu-batu
0,40 H kecil dan kerikil kasar 3,0
Maka dipakai ketentuan Vendjik No 2 Boulder, batu-batu kecil dan kerikil 2,5
T = 2,4Yc + 0,40H Lempung lunak 3,0
Lempung sedang 1,8
Di dapat nilai T :
Lempung keras 1,8
T = (2,4× 0,86 m) + (0,40 × 5,48m)
Lempung sangat keras atau padat 1,8
T = 4,25m
4.5.3 Pemeriksaan Stabilitas Erosi Bawah Kontrol Terhadap Rembesan
Untuk memeriksa piping digunakan Syarat : Checkdam yang disebabkan oleh beda tinggi
Lv = Panjang bidang kontak pondasi yang yang tererosi ini maka akan tergerus ke hilir,
tanah dibuat cukup panjang. Kemudian Luas (m²) Gaya(ton) Lengan (m) Momen(t.m)
Segmen
b h Luas V x y Mo Mr
diperiksa dengan menggunakan rumus
menurut cara Lane adalah : G1 1,90 1,8 1,71 3,76 3,33 - - 12,52
Cw = ∑L V + 1 / 3∑ L H
≥ 3,0
G2 2,30 1,8 2,07 4,55 1,55 - - 7,05
H G3 0,40 1,8 0,36 0,79 0,27 - - 0,21
Jumlah - 9,1 19,78
Angka 3,0 adalah angka keamanan lane
(Kerikil kasar, termasuk batu-batu kecil pada
lokasi Chekdam Batang Lampasi Kota 2. Tekanan Lumpur (Sediment Pressure)
Perhitungan Gaya dan Momen akibat Tekanan Sedimen/Sediment Pressure
Payakumbuh)
Luas (m²) Gaya (ton) Lengan (m) Momen(t.m)
Segmen
Tabel 4.3 Jalur Rembesan Dan Tekanan Air b h Luas V H x y Mo Mr
H1 1.9 1,8 1,71 - 3,76 0,57 2,14 -
G4 1,9 1,8 1,71 3,76 3,97 - - 14,93
Panjang Rembesan
Jumlah - 3,76 3,76 2,14 14,93
Titik Line V H 1/3 H Lw= ∆H=
LV +
(m) (m) (m) 1/3 LH Lw/Cw
A 0 3. Tekanan Hidrostatis (Water pressure)
A-B 1,5
B 1,5 0,18 a. Air Normal (Normal Water)
B-C 2 0,67
Perhitungan Gaya dan Momen Akibat Tekanan Air Kondisi Normal/ Normal Water Pressure
C 2,17 0,26
C-D 1 0,33 Area, A, (M2) Force (Ton) Arm (meter) Moment
D 2,5 0,3 Segmen
b h Area H V x y Mo Mr
D-E 4,4 1,47
E 3,97 0,47 H1 1,90 1,8 1,71 - 1,71 - 0,6 1,03 -
E-F 0,37 0,12 G4 1,8 1,8 1,62 1,62 - 3,97 - - 6,43
F 4,09 0,49
TOTAL 1,62 1,71 1,03 6,43
F-G 49,67 16,56
G 20,65 2,46
G-H 0,09 0,03
H 20,68 2,47 b. Air Banjir (Flood Water)
H-I 2 0,67
I 21,34 2,55 Perhitungan Gaya dan Momen Akibat Tekanan Air Kondisi Banjir/ Flood Water Pressure
I-J 6,01
Area, A, (M2) Force (Ton) Arm (meter) Moment
J 27,35 3,26 Segmen
Jumlah 7,51 59,53 19,84 27,35 b h Area H V y x Mo Mr
Sumber: Hasil Perhitungan G6 2,30 2,3255 5,35 - 5,35 - 2,85 - 15,25
G7 1,9 2,3255 4,42 - 4,42 - 6,3 - 27,85
4.6 Perhitungan Stabilitas Main Dam G8 1,9 1,8 1,71 - 1,71 - 7,03 - 12,02
H3 1,8 2,3255 4,19 4,19 - 4 - 16,76 -
4.6.1 Perhitungan Gaya Dan Momen H4 1,8 1,8 3,24 3,24 - 2,67 - 8,65
Hasil gaya dan momen TOTAL 7,43 11,48 25,41 55,12