KOTA PADANG
Abstrak
Check dam adalah bangunan melintang sungai yang dibuat untuk pengendali sedimen, karena
adanya aliran air dengan konsentrasi sedimen yang cukup besar, dimana sedimen tersebut berasal
dari erosi pada bagian hulu sungai yang mengakibatkan aliran debris. Sungai Kuranji adalah
sungai yang mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap timbulnya bahaya
aliran debris yaitu aliran sedimen yang mempunyai tingkat konsentrasi sedimen tinggi yang
terdiri dari lumpur, pasir, kerikil dan batu-batuan.
Dari analisa hidrologi di dapat hujan rencana R50th = 649,624 mm, debit banjir Q50th = 963,597
m3/dtk, untuk satu kali banjir periode ulang Q50th dibutuhkan 1 buah bangunan pengendali
sedimen. Bangunan checkdam direncanakan tipe tertutup dengan lubang drainase (drain hole)
dengan tinggi checkdam 9 m. Dari perhitungan konstruksi checkdam direncanakan lebar
pelimpah 64 m, kemiringan tubuh bagian hulu 0,6, tinggi sub dam 3 m, panjang apron 40 m,
tebal lantai apron 2 dan drain hole 5 buah dengan ukuran 1 m x 1 m. Stabilitas konstruksi
checkdam diperhitungan terhadap guling, geser, eksentrisitas dan tegangan tanah, dari hasil
perhitungan stabilitas bangunan checkdam memenuhi persyaratan. Dalam perencanaan
checkdam untuk penentuan lokasi harus dilakukan survei dan analisa sehingga tidak terjadi
kesalahan, untuk medimensi konstruksi checkdam harus memperhatikan kriteria dari
perencanaan checkdam.
Abstract
Check dams are transversely building stream created for sediment control, because of the
flow of water with considerable sediment concentration, where sediments are derived
from erosion in the upper reaches of the river resulting debris flow. Kuranji River is a
river that has a fairly high level of vulnerability to debris flow hazards is the flow of
sediment that have a high level of concentration of sediment consisting of mud, sand,
gravel and rocks.
From the analysis of hydrology in the rain can plan R50 years = 649.624 mm, flood
dischargem 3m/dtk Q50 years=963.597, for the one-time flood return periodic required
1 piece Q50 the sediment control structures. Check dam planned building types
covered with a drainage hole (drain hole) with a height of 9m check dam. From the
calculation of the planned construction check dam spillway width 64 m, the slope of
the upper body 0,6, 3 m high sub dam, apron length 40 m, thick apron floor drain
holes 2 and 5 pieces with a size of 1 m x 1 m. Stability check dam reckoned to
bolster construction, sliding, eccentricity and ground voltage, the stability of the
calculation check dam building requirements. In planning check dam for determining
the location of the survey and analys is should be carried out so as to avoid
mistakes, to dimension check dam constructions hould pay attention to the criteria of
design of check dam.
mahal dan dari segi kemanan artinya Studi literaturnya merujuk pada buku-
aman untuk konstruksi itu sendiri yaitu buku yang berkaitan dengan check dam yaitu
bangunan mampu menahan aliran sedimen. mengenai pengolahan data untuk disain
relative curam dan bergelombang yang 1. Analisa hidrologi untuk curah hujan
2
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Periode Ulang KT RT
2 Tahun 0.0000 510.108
Provinsi Sumatera Barat, seperti: 5 Tahun 0.8416 615.150
10 Tahun 1.2816 670.068
1. Peta Topografi Wilayah Sungai Batang
25 Tahun 1.7507 728.617
Kuranji Kota Padang 50 Tahun 2.0573 766.885
100 Tahun 2.3263 800.459
2. Nama Stasiun Curah Hujan dan data
2. Hasil perhitungan curah hujan rencana
Curah hujan yang digunakan untuk
log normal dan log pearson III
menghitungcurah hujan maksimum dan
Tabel 3. Perhitungan data hujan rencana
debit banjir.
periode ulang metode Log Normal dan Log
Analisa dan perhitungan pada bangunan
Pearson III
Check dam dimana pada tahap ini diuraikan
Periode Ulang G Log RT RT ( mm )
tentang Perencanaan bangunan pengendali 2 Tahun 1.368 2.853 513.06
5 Tahun 0.846 2.793 620.28
sedimen pada Sungai Batang Kuranji Kota 10 Tahun 0.991 2.809 644.79
25 Tahun 1.036 2.815 652.60
Padang. 50 Tahun 1.019 2.813 649.62
100 Tahun 0.981 2.808 643.10
Hasil dan Pembahasan
1 Hidrologi Berdasarkan perhitungan uji kesesuaian
distribusi curah hujan Chi kuadrat dari
Hasil perhitungan curah hujan tahunan
menggunakan metode poligon thiessen metode sebaran normal dan gumbel, dan
metode log normal dan log pearson III di atas
Tabel 1.Curah Hujan Tahunan Maksimum
Batang Kuranji Metode Polygon Thiessen data yang dapat diterima dan dipakai adalah
Curah Hujan Max data Log Normal dan Log Person III. Untuk
No Tahun
(xi) mm
1 2001 413.58 perhitungan dalam analisa curah hujan
2 2002 580.67
3 2003 513.43 rencana seterusnya digunakan data Log
4 2004 631.33
5 2005 691.85
6 2006 487.27 normal dan Log Pearson III.
7 2007 572.03
8 2008 562.52 Untuk perhitungan debit banjir rencana
9 2009 312.46
10 2010 333.20 dipakai metode Rasional dan Der Weduwen.
Rerata 509.83
Tabel 4. Rekapitulasi Debit Banjir Rencana
Perhitungan curah hujan rencana:
Metode Rasional Dan Der Weduwen
1. Hasil perhitungan curah hujan rencana
Periode Rasional Der Weduwen Angk
sebaran normal dan EJ.gumbel Jumlah Rata-rata Periode Pengalir
Tahun(t) (m3/det) (m3/det)
2 778.86 737.318 1516.178 758.589 (C)
Tabel 2. Perhitungan data hujan rencana
5 941.62 863.287 1804.907 903.704 2 0.6
periode ulang metode Sebaran Normal dan 10 978.82 904.030 1882.850 943.925 5 0.6
25 990.68 903.492 1894.172 953.336 10 0.6
Gumbel 50 986.17 916.025 1902.195 963.597 25 0.6
100 976.27 901.722 1877.992 963.996 50 0.6
100 0.6
Dari kedua perhitungan debit banjir, untuk
debit banjir rencana yang dipakai hasil rata-
3
rata dari kedua perhitungan dua metode Cc = Konsentrasi sedimen/debris
tersebut adalah nilai rata-rata pada peiode 50 = 0,08
tahun = 963,597m3/dt. Fr = Koefisien run off
= 0,1
2 Konsentrasi sedimen (cc)
w tan
Cc 963,597 x44 x10 3 x0,08
( s w)(tan Ø tan ) Vs x0,1
(1 0,4) x(1 0,08)
Dimana:
Vs = 674.803,079 m3
s = Densitas Sedimen Estimasi volume aliran sedimen berdasarkan
3
= 2,65t/m analisa diatas adalah 674.803 m³ / sekali
½.Lo
= 300 Lo
θ = kemiringan sungai A1
H=9m
= 0,06
L=2.n.H
1x0,07
Cc L’=4.n.H
Dam B2
1
Dengan : 2 7 1 4,5 2
lw 2,98 2
9,8
Lw = Panjang terjunan (m)
X = Panjang loncatan air (m) Lw = 5,40 m
b2 = Lebar mercu Sub Dam (m) Panjang loncatan air :
Panjang terjunan : X h1
1
2 H 1 1 ha 2
X L b2 Lw
lw Vo 2
g
Dengan :
qo X = Panjang loncatan air (m)
Vo
h3 = Koefisien (4,5 5,0)
qd
Qo = diambil 5,00
B1
b2 = Lebar mercu Sub Dam (m)= 2,50 m
Dengan :
hj = Tinggi loncatan air dari permukaan
qo = Debit perunit lebar pada peluap
lantai s/d diatas mercu Sub Dam
(m³/dt/m’)
B1 = Lebar pelimpah bagian bawah
Vo = Kecepatan aliran per m panjang
= 60 m
dibagi tinggi air (m/dt)
Qd
q1
H1 = Tinggi dari permukaan lantai B1
sampai mercu Main Dam = 9 m 1.044,17
q1
h3 = Tinggi air diatas mercu peluap (m) 60
= 4,5 m = 17,34 m³/dt
g = Percepatan gravitasi bumi (m/dt) Kecepatan aliran diatas titik terjunan :
Qd = Debit diatas mercu (m³/det) V1 (2 g )( H1 h3 ))1 / 2
= 1.040,68 m³/dt Dengan :
B1 = 60 m (lebar peluap bagian bawah) V1 = kecepatan aliran diatas titik terjunan
Debit perunit lebar pada peluap (qo) : (m/dt)
3
q0
1044,17m / det V1 (2 x9,8)(7 4,5))1 / 2
60
V1 = 14,95 m/dt
qo = 17,35 m³/dt.m
Tinggi Air pada titik jatuh terjunan :
Kecepatan aliran per m (Vo) :
h1 = Tinggi air pada titik jatuh terjunan
7
h1 q1 V1 Dengan :
hj
h1
2
1 8Fr 2 0, 5
1
Qd = 1.044,17 m³/dt
Io = 0,06 → kemiringan rata-rata
hj = 6,7 m sampai ke lokasi rencana checkdam
Jadi panjang loncatan air : 1
q 3
x xhj Yc 1
g
x = 5 x 6,7 m
Q
x = 33,5m q1 d
B
b1 = 3,0 m (lebar puncak mercu main
1044,17 m 3
dtk
dam) q1
80m
b2 = 2,50 m (Lebar puncak mercu sub
3
dam) q1 13,008 13 m
dtk
Tinggi air di atas Sub Dam :
Panjang Main Dam ke Sub Dam : 1
13 m 3 3
dtk
Yc 2
33,5 L 2,5m 4,6 9,8 m
dtk
L = 40,6 m
Yc 1,09m
Direncanakan panjang L = 40 m, termasuk
Tinggi air di hilir Sub Dam :
antisipasi lokal scouring.
0, 6
n Qd
Tebal Lantai Lindung/ Apron : hc
B I
o
t 0,1((0,6H1 ) (3h 3 ) 1)
8
0,05 1044,17 m 3
0, 6
l h L (b1 (0,3H ' ) (0,6H ' ))
dtk
hc
80m 0,06
l h 40m
h c 1,8m
lv = Panjang Creep vertikal
lv = 7,4 m (dari gambar konstruksi)
Sehingga nilai H :
∆H = Beda tinggi air hulu dengan hilir = 6 m
H h c Yc
40 7.5
H 1,8m 1,09m Cw 3,57 ; 2,5 3,57
6,0
H 2,9m
………….creep line Ok
H
2,64 Jadi untuk kondisi air normal setinggi drain
Yc
Cw
l l
h v
H
Gambar 3. Potongan Memanjang Check Dam
MG = Mo = 287,42T.M
Safety Factor > 1,20
Syarat: 3. Terhadap Eksentrisitas (Tegangan Tarik)
Syarat : M B B
1282,47 e
fg 4,46 1,20......OKE!!! V 2 6
287,42
Dimana : B = Panjang tubuh checkdam
Jadi, konstruksi checkdam kuat
dari hulu ke hilir= 10,20 m
menahan guling, ……….aman
a. Pada Saat Air Normal tanpa beban
2. Terhadap Geser (Sliding)
gempa
Syarat : fs Vxf 1,2
H Mt = Mr = 1155,67 T,M
a. Keadaan Air Normal tanpa beban MG = Mo = 162,00 T.M
gempa ΣV = 219,37 T
ΣV = 219,37 T 1155,67 162,00 10,20 10,20
e
ΣH = 54,00 T 219,38 2 6
f = 0,75
e 0,57 1,70..........OK!!
219,37 x0,75
fs 3,05 1,2...........OKe..!!
54,00 Jadi resultan gaya berada dalam daerah
Jadi konstruksi aman terhadap bahaya kern (inti), maka pasangan batu tidak
12
Tominaga Masateru,DR.Sosrodarsono
Suryono DR IR, Perbaikan dan
Pengaturan Sungai, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta
NSPM Kimpraswil, 2002, Metode,
Spesifikasi dan Tata Cara
Bagian 8 : Bendung,
Bendungan Sungai, Irigasi,
Pantai, Departemen
Permukiman dan Prasarana
Wilayah, Jakarta
Triatmodjo Bambang, Prof. Dr. Ir. CES.
DEA, Hidrologi Terapan, Beta
Offset, Yokyakarta
Subarkah Imam, Ir, 1980, Hidrologi Untuk
Perencanaan Bangunan Air,
Idea Dharma, Bandung
13