Anda di halaman 1dari 3

71.

S (Strengths) : Kekuatan

W (Weaknesses) : Kelemahan

O (Opportunities) : Peluang or kesempatan

T (Threats) : Ancaman

JAWABAN :B

72. Fishbone diagram adalah salah satu metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah
masalah atau kondisi.

JAWABAN :C

73. Penyusunan skala Likert:

1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, memiliki relevansi dengan masalah
yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai dan tidak disukai.

2. Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatif dari
populasi yang ingin diteliti.

3. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi (+) atau tidak
menyukainya (-). Respons tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi
menyenangi diberi skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang
tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari
arah sikap yang diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju”
disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun.

Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:

Pertanyaan Positif (+)

Skor 1. Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)

Skor 2. Tidak (setuju/baik/) atau kurang

Skor 3. Netral / Cukup


Skor 4. (Setuju/Baik/suka)

Skor 5. Sangat (setuju/Baik/Suka)

Pertanyaan Negatif (-)

Skor 1. Sangat (setuju/Baik/Suka)

Skor 2. (Setuju/Baik/suka)

Skor 3. Netral / Cukup

Skor 4. Tidak (setuju/baik/) atau kurang

Skor 5. Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)

4. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item
dari individu tersebut.

5. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan antara skor
tinggi dan skor rendah dalam skala total.

INTINYA LIKERT ITU SEPERTI KUESIONER

JAWABAN : TIDAK TAHU

74. Kelebihan dari Fishbone:

 Memungkinkan analisis yang bijaksana untuk mengelola akar penyebab dari suatu permasalahan.
 Teknik fishbone mudah diterapkan dan menciptakan representasi visual yang mudah dipahami
dari penyebab, kategori penyebab, dan kebutuhan.
 Dengan menggunakan fishbone diagram, kita dapat lebih fokus dalam melakukan indentifikasi
risiko pada “gambaran besar”-nya. Hal ini berguna dalam malakukan analisis kemungkinan
penyebab masalah atau faktor-faktor yang mempengaruhi masalah.
 Dari akar penyebab yang sudah ditemukan, dapat dilakukan analisis penyebabnya secara lebih
jauh. Kemudian dapat dilakukan pencarian solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan
menyelesaikan akar masalah tersebut.
 Dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat
menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah tersebut.

JAWABAN : KECUALI YANG DITANYA, HAPAL JO EEE, YG PASTI A DAN B


MASUK

75. JAWABAN :A

76. JAWABAN :C

Faktor predisposisi (predisposing factor) adalah, Faktor yang mencakup pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat
sosial ekonomi dan sebagainya.

Faktor penguat (reinforcing factor) merupakan Faktor-faktor yang meliputi sikap dan perilaku
tokoh masyarakat, tokoh agama dan para petugas kesehatan.

Faktor pemungkin merupakan faktor yang mencakup berbagai keterampilan dan sumber daya,
dimana keterampilan dan sumber daya merupakan poin penting yang diperlukan untuk
melakukan perubahan perilaku kesehatan. Sumber daya itu meliputi fasilitas pelayanan
kesehatan, personalia klinik atau sumber daya yang serupa itu.

77. JAWABAN :E

Anda mungkin juga menyukai