Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital
bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga
kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit
dikemudian hari. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di
dalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ
asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal.
Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas. Nutrisi sangat
bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka gizi kurang dalam tubuh
kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi. Gastrointestinal ialah suatu kelainan atau penyakit pada jalan
makanan/ pencernaan penyakit Gastrointestinal yang termasuk yaitu kelainan penyakit
kerongkongan (eshopagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum), usus besar (colon),
hati (liver), saluran empedu(traktus biliaris) dan pancreas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu gangguan nutrisi pada anak?
2. Bagaimana asuhan keperawatan obesitas pada anak?
3. Bagaimana asuhan keperawatan gizi buruk pada anak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui gangguan nutrisi pada anak
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan obesitas pada anak
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan gizi buruk pada anak

1
BAB II
PEMBAHASAN
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN NUTRISI PADA ANAK

A. DEFENISI
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana individu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik (Wilkinson,
2007).
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolik (NANDA, 2012-2014). Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat
lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses-proses
dalam tubuh manusia untuk menerima makanan dan bahan-bahan dari lingkungan hidupnya
dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya.
B. PATOFISIOLOGI
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrisi (zat yang sudah
dicerna), air, dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel
melalui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP
yang dibutuhkan sel-sel untuk melaksanakan tugasnya. Agar makanan dapat dicerna secara
optimal dalam saluran pencernaan, maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan
air, elektrolit dan zat makanan yang terus menerus. Untuk itu diperlukan (Satino, 2005):
1. Pergerakan makanan melalui saluran pencernaan
2. Sekresi getah pencernaan
3. Absorbsi hasil pencernaan, air dan elektrolit
4. Sirkulasi darah melalui organ gastrointestinal yang membawa zat yang diabsorbsi
5. Pengaturan semua fungsi oleh sistem saraf dan hormon.dalam lumen saluran
gastrointestinal (GI) harus diciptakan suatu lingkungan khusus supaya pencernaan dan
absorbsi dapat berlangsung.
Sekresi kelenjar dan kontraksi otot harus dikendalikan sedemikian rupa supaya
tersedia lingkungan yang optimal. Mekanisme pengendalian harus dapat mendeteksi
keadaan lumen, yaitu regangan dinding oleh isi lumen, osmolaritas kimus atau konsentrasu
zat yang terlarut, keasaman kimus atau konsentrasu ion H+ dan hasil pencernaan karbohidrat,
lemak, protein (monosakarida, asam lemak dan peptide dari asam amino).
Proses pencernaan makanan menurut Potter & Perry antara lain:
1. Mengunyah
2. Menelan (deglusi)
a. Pengaturan saraf pada saat menelan
b. Tahap menelan di esofagus
3. Makanan di lambung
4. Pengosongan di lambung
5. Faktor refleks duodenum
6. Pergerakan usus halus
a. Gerakan kolon
b. Gerakan mencampur

2
c. Gerakan mendorong
7. Defekasi
Masalah-masalah berhubungan dengan nutrisi menurut Potter & Perry antara lain:
1. Kekuranagn nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan
nutrisi untuk proses metabolisme.
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara
berlebihan.
3. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai asupan zat gizi yang tidak sesuai denga
kebutuhan tubuh.
4. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena
kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam
penggunaan kalori.
5. Diabetes militus
Diabetes militus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat berlebih.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh berbagai masala
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obestas serta asupan kalsium,
natrium, dan gaya hidup yang berlebih.
C.MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut buku
saku diagnosa keperawat NIC-NOC antara lain:
1. Subjektif
a. Kram abdomen
b. Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
c. Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan
d. Melaporkan perubahan sensasi rasa
e. Melaporkan kurangnya makanan
f. Merasa kenyang segera setelah mengingesti makanan
2. Objektif
a. Tidak tertarik untuk makan
b. Diare
c. Adanya bukti kekeurangan makanan
d. Kehilangan rambut yang berlebihan
e. Bising usus hiperaktif
f. Kurangnya minat pada makanan
g. Luka rongga mulut inflamasi

3
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemerikasaan diagnose dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium dengan
ketentuan nilai normal yakni sebagai berikut:
a. Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml).
b. Ransferin (N: 170-25 mg/100 ml).
c. Hb (N: 12 mg %).
d. BUN (N: 10-20 mg/100 ml).
e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml,wanita: 0,5- 1,0
mg/100 ml).
E.PENATALAKSANAAN MEDIS
Pelaksanaan (Tindakan) yang dapat dilakukan pada klien yang mengalami
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah sebai berikut:
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan
pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara
membantu memberikan makan/nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada pasien.
2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga/Lambung
Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung merupakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau
tidak mampu menelan dengan cara memberi makanan melalui pipa lambung atau pipa
penduga. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
3. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral
Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan
infus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui dara vena, baik secara sentral (untuk
nutrisi parenteral total) ataupun vena perifer ( untuk nutrisi parenteral parsial).
Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pada pasien yang tidak bisa makan
melalui oral atau pipa nasogastric dengan tujuan untuk menunjang nutrisi enteral yang
hanya memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian. Metode Pemberian :
a. Nutrisi parenteral parsial Merupakan pemberian nutrisi melalui intravena yang
digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien kerena pasien
masih dapat menggunakan saluran pencernaan. Cairan yang biasanya digunakan
dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino.

b. Nutrisi parenteral total Merupakan pemberian nutrisi melalui intravena yakni


kebutuhan nutrisi sepenuhnya melalui cairan infus karena keadaan saluran
pencernaan pasien tidak dapat digunakan. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan
yang mengandung asam amino seperti Pan Amin G, dan cairan yang mengandung
lemak seperti intralipid.

c. Jalur pemberian nutrisi parenteral dapat melalui vena sentral untuk jangka waktu
lama dan melalui vena perifer(Hidayat dan Uliyah, 2005).

4
ASUHAN KEPERAWATAN OBESITAS PADA ANAK
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama,
suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.

2. Riwayat kesehatan

a. Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini


b. Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah
menderita obesitas
c. Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang
mengalami penyakit serupa atau memicu
d. Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial ,
ketaatan beribadah , kepercayaan

3. Pemerikasaan fisik :

a. Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya


distensi vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung.
b. Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas
c. Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang
merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.
d. Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan
sakit pinggang.
e. Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan
dalam pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.
f. Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar
getah bening

4.Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak


normal, misal : hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing
(peningkatan kadar insulin).

5.Pola fungsi kesehatan

a. Aktivitas istirahat Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan /


kurang keinginan untuk beraktifitas.
b. Sirkulasi Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat
menghilangkan perasaan tidak senang : frustasi
c. Makanan / cairan Mencerna makanan berlebihan
d. Kenyamanan Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri
dalam menopang berat badan atau tulang belakang

5
e. Pernafasan Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea
f. Seksualitas Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi
dan amenouria

2.Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang
lebih .
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen/ gaya hidup monoton

3.Intervensi keperawatan

NO DIAGNOSA NOC NIC


1 Ketidak seimbangan Tujuan : NIC :
nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan weight
kebutuhan tubuh …. Ketidak seimbangan nutrisi lebih managemen
Defenisi : keadaan teratasi 1. Diskusikan
individu yang mengalami NOC : weight control bersama pasien
asupan nutrisi yang mengenai
melebihi kebutuhan No Indicator 1 2 3 4 5 hubungan
metabolic. 1 BB antara intake
Batasan karakteristik: 2 Intake makanan ,
1. Pemusatan intake makanan latihan ,
nutrisi harian dan peningkatan
2. Disfungsi pola cairan berat badan,
makan ( seperti 3 Output dan penurunan
makan sambil makanan BB.
melakukan dan 2. Diskusikan
aktifitas lain) cairan bersama pasien
3. Makan sebagai 4 Energy mengenai
respon terhadap 5 Aktivitas kondisi medis
pengaruh yang dapat
ekternal(seperti Keterangan : mempengaruhi
situasi social) 1. Sangat berat BB.
2. Berat 3. Diskusikan
3. Sedang bersama pasien
4. Ringan mengenai
5. Tidak ada kebiasaan, gaya
X : sebelum intervensi hidup, dan
Y: setelah intervensi faktor herediter
yang dapat
mempengaruhi
BB.
4. Diskusikan

6
bersama pasien
mengenai
resiko yang
berhubungan
dengan BB
berlebih dan
penurunan BB.
5. Dorong pasien
untuk merubah
kebiasaan
makan.
2. Ketidakefektifan pola Tujuan : setelah dilakukan asuhan NIC:
nafas berhubungan keperawatan selama 3 kali 24 jam Bantuan ventilasi
dengan sindrom diharapkan pola nafas efektif 1. Pertahankan
hipoventilasi. keptenan jalan
Defenisi : insipirasi dan NOC : Status pernafasan : ventilasi nafas
ekspirasi yang tidak 2. Posisikan
memberi ventilasi No. Indicator 1 2 3 4 5 untuk
adekuat. 1. RR meringankan
Batas karakteristik: 2. Kedalaman dipsneu
1. Bradikneu inspirasi 3. Monitor
2. Dispneu 3. Frekuensi oksigenasi,BG
3. Pola nafas 4. Volume A, SaO2, O2.
abnormal tidal 4. Monitor TTV
4. Faktor yang 5. Otot bantu 5. Inisiasi upaya
berhubungan: nafas resusitasi
sindrom 6. Irama dengan tepat
hipoventilasi pernafasan
7. Dispneu

Keterangan :
6. sangat berat
7. berat
8. sedang

3 Intoleransi aktivitas Tujuan : setelah dilakukan asuhan NIC :


Defenisi : ketidak keperawatan selama 3 kali 24 jam Aktivity terapi
cukupan energi diharapkan aktivitas pasien kembali 1. kolaborasikan
psiskologis atau normal. dengan tenaga
fisiologis untuk NOC : activity tolerance rehabilitasi
melanjutkan atau No Indicator 1 2 3 4 5 medic dalam
menyelesaikan aktifitas 1 Energy merancanakan
kehidupan sehari – hari 2 TTV program terapi
yang harus atau yang 3 Status yang tepat
ingin dilakukan kardiopulmonari 2. bantu klien

7
Batasan krakteristik : 4 Kelemahan untuk
- respon tekanan 5 ADLs mengidentivika
darah opnormal si aktifitas yang
terhadap aktivitas mampu
- respon frekuensi dilakukan
jantung apnormal 3. bantu untuk
terhadap aktivitas memilih
- perubahan EKG aktifitas
yang konsisten yang
mencerminkan sesuai dengan
aretmia kemampuan
fisik, psikologi
dan social
4. bantu untuk
mengidentifika
si dan
mendapatkan
sumber yang
diperlukan
untuk aktifitas
yang
diinginkan
5. bantu untuk
mendapatkan
alat bantuan
aktifitas seperti
kursi roda, krek

8
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GIZI BURUK
A. PENGKAJIAN
1) Identitas Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, pekerjaan, No
Register, agama, tanggal masuk Rs , dll
a) Keluhan utama : Tidak ada nafsu makan dan muntah
b) Riwayat penyakit sekarang : Gizi buruk biasanya ditemukan nafsu makan kurang
kadang disertai muntah dan tubuh terdapat kelainan kulit (crazy pavement)
c) Riwayat penyakit dahulu : Apakah ada riwayat penyakit infeksi , anemia, dan diare
sebelumnya
d) Riwayat kesehatan keluarga : Apakah ada keluarga yang lain menderita gizi buruk
2) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
• Mata : agak menonjol
• Wajah : membulat dan sembab
• Kepala : rambut mudah rontok dan kemerahan
• Abdomen : perut terlihat buncit
• kulit : adakah Crazy pavement dermatosis, keadaan turgor kulit, odema
b) Palpasi
Pembesaran hsti ± 1 inchi
c) Auskultasi
Peristaltic usus abnormal
3) Pemeriksaan penunjang:
a. Pemeriksaan darah
Pada pemeriksaan darah meliputi Hb, albumin, globulin, protein total, elektrolit
serum, biakan darah.
b.Pemeriksaanurine
Pemeriksaan urine meliputi urine lengkap dan kulture urine
c. Uji faal hati
d. EKG
e. X foto paru

B. Diagnosa keperawatan
1. Pemenuhan nutrisi kurang daari kebuituhan tubuh b.d intake nutrisi tidak adekuat
Tujuan : nutrisi klien terpenuhi dalam 2 minggu
kriteria hasil :
• Klien tidak muntah lagi
• Nafsu makan kembali normal
• Edema Berkurang /Hilang
• BB sesuai dengan umur (berat badan ideal 10 kg tanpa edema)
Intervensi :
1) Beri asupan makanan/minuman tinggi kalori/protein
2) Timbang berat badan klien tiap hari
3) Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat/vitamin/nutrisi
4) Observasi pengawasan pemberian cairan
2. Kerusakan integritas kulit b.d perubahan nutrisi, dehidrasi

9
Tujuan: Integritas kulit kembali normal.
Kriteria hasil:
•Gatal hilang/berkurang.
•Kulit kembali halus, kenyal dan utuh.

Intervensi :
• Anjurkan pada keluarga tentang pentingnya merubah posisi sesering mungkin.
• Anjurkan keluarga lebih sering mengganti pakaian anak bila basah atau kotor dan kulit
anak tetap kering.
• Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan lebih lanjut.
3. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang kondisi, prognosi dan kebutuhan
nutrisi
Tujuan: Pengetahuan keluarga bertambah.
Kriteria hasil:
• Keluarga mengerti dan memahami isi penyuluhan.
• Dapat mengulangi isi penyuluhan.
• Mampu menerapkan isi penyuluhan di rumah sakit dan nanti sampai di rumah.
Intervensi :
• Tentukan tingkat pengetahuan dan kesiapan untuk belajar.
• Jelaskan tentang:
o Nama penyakit anak.
o Penyebab penyakit.
o Akibat yang ditimbulkan.
o Pengobatan yang dilakukan.
• Jelaskan tentang:
o Pengertian nutrisi dan pentingnya
o Pola makan yang betul untuk anak sesuai umurnya.
o Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin terutama banyak mengandung
protein.
 Beri kesempatan keluarga untuk mengulangi isi penyuluhan
 Anjurkan keluarga untuk membawa anak kontrol di poli gizi setelah pulang dari
rumah sakit.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolik (NANDA, 2012-2014). Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses-proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan dan bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan
sisanya.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrisi (zat yang sudah
dicerna), air, dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalui
sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang
dibutuhkan sel-sel untuk melaksanakan tugasnya. Agar makanan dapat dicerna secara optimal
dalam saluran pencernaan, maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit
dan zat makanan yang terus menerus.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini yang berjudul asuhan keperawatan gangguan nutrisi. saya
harapkan atas dalam mengatasi masalah nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh dapat diatasi dengan
mencari informasi tengtang gizi seimbang, mengatur pola makan agar tetap teratur,
mengkomsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh agarkebutuhan nutrisi tetap dapat
seimbang meskipun dalam keterbatasan ekonomi keluarga .

11
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Linda Jual. 2012. Buku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC


Hidayat, A. Aziz Alimul.2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2 Buku 2.
Jakarta:Salemba Medika
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan Aplikasi dalam
Praktik. Jakarta: EGC
Nanda NIC-NOC.2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan DiagnosaMedis EdisiRevisi
Jilid 1. Jakarta: ECG
Nanda NIC-NOC.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Edisi Revisi
Jilid 2. Jakarta: ECG
Potter & Perry. 2010.Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan, Buku 3 Edisi 7
.Jakarta: Elsevier
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Jakarta: Salemba
Medika Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi
dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit,
Jakarta, EGC
Lynda juall carpenito, diagnose keperawatan edisi 6 Kapita selekta kodekteran edisi ketiga jilid 2
Marilan E Doenges, 1999

12

Anda mungkin juga menyukai