0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan4 halaman
Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman untuk pemerintah daerah dalam menetapkan lokasi pembangunan dan menyusun program pembangunan. Rencana ini juga menjadi acuan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah. Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena pengaruhnya terhadap pertahanan, ekonomi, sosial budaya, sumber daya alam, dan te
Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman untuk pemerintah daerah dalam menetapkan lokasi pembangunan dan menyusun program pembangunan. Rencana ini juga menjadi acuan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah. Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena pengaruhnya terhadap pertahanan, ekonomi, sosial budaya, sumber daya alam, dan te
Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman untuk pemerintah daerah dalam menetapkan lokasi pembangunan dan menyusun program pembangunan. Rencana ini juga menjadi acuan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah. Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena pengaruhnya terhadap pertahanan, ekonomi, sosial budaya, sumber daya alam, dan te
Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman bagi pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi kegiatan pembangunan dalam memanfaatkan ruang serta dalam menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di daerah tersebut dan sekaligus menjadi dasar dalam pemberian rekomendasi pengarahan pemanfaatan ruang, sehingga pemanfaatan ruang dalam pelaksanaan pembangunan selalu sesuai dengan rencana tata ruang wilayah provinsi. Rencana tata ruang wilayah Provinsi dan rencana pembangunan jangka panjang daerah merupakan kebijakan daerah yang saling mengacu. Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi mengacu pada rencana pembangunan jangka panjang provinsi begitu juga sebaliknya. Dalam UU No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang pada pasal 22dan pasal 3, disebutkan bahwa: a. Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi mengacu pada: 1. Rencana tata ruang wilayah nasional 2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; 3. Rencana pembangunan jangka panjang daerah. b. Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi harus memperhatikan: 1. Perkembangan permasalahan nasional dan hasil pengkajian implikasi penataan ruang provinsi; 2. Upaya pemerataan pembangunandanpertumbuhan ekonomi provinsi dan pembangunan kabupaten/kota; 3. Keselarasan aspirasi pembangunan provins dan pembangunan kabiupaten/kotai; 4. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; 5. rencana pembangunan jangka panjang daerah; 6. rencana tata ruang wilayah provinsi yang berbatasan; dan 7. rencana tata ruang kawasan strategis provinsi. 8. Rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota c. Rencana tata ruang wilayah provinsi memuat: 1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi; 2. Rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi sistem perkotaan dalam wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dalam wilayahnya dan sistem jaringan prasarana wilayah provinsi. 3. Rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi kawasan lindung provinsi dan kawasan budi daya provinsi 4. Penetapan kawasan strategis provinsi; 5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan; dan 6. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi ketentuan indikasi arahan peraturan zonasi sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi. d. Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman untuk: 1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah; 2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah; 3. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah provinsi; 4. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar wilayah kabupaten/kota, serta keserasian antarsektor; 5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; 6. Penataan ruang kawasan strategis provinsi; dann 7. Penataan ruang wilayah kabupaten/kota e. Jangka waktu rencana tata ruang wilayah provinsi adalah 20 (duapulu) tahun. f. Rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. g. Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundangundangan dan/atau perubahan batas teritorial negara, wilayah provinsi, dan/atau wilayah provinsi yang ditetapkan dengan UndangUndang, rencana tata ruang wilayah provinsi ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. h. Rencana tata ruang wilayah provinsi ditetapkan dengan peraturan daerah provinsi. Berdasarkan UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap pertahanan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, fungsi dan daya dukung lingkungan. Prioritas penataan ruang dapat mencakup perencanaan tata ruang yang lebih rinci (Rencana Detail Tata Ruang dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan), pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program, tahapan dan pengendalian pemanfaatan ruang terutama arahan insentif, disinsentif dan sanksi. Kawasan strategis terbagi menjadi kawasan strategis secara nasional, provinsi, dan kota. Penetapan kawasan strategis di Provinsi Sulawesi Selatan berfungsi untuk: 1. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota; 2. Lokasi ruang untuk berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dalam wilayah kota yang dinilai mempunyaipengaruh sangat penting terhadap wilayah provinsi; 3. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW provinsi; dan 4. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah provinsi. Dasar penetapan kawasan strategis dalam RTRW provinsi adalah: 1. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah provinsi; 2. Nilai strategis dari aspekaspek eksternalitas, akuntabilitas dan efisiensi penanganan kawasan; 3. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya dan lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan; 4. Daya dukung dan daya tampung wilayah provinsi; dan 5. Ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.