D
I
S
U
S
U
N
Oleh
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA :
1. DIKKA HERDIAWAN
2. ENJELI
3. RAHMAN SAPUTRA
4. RIVALDO
KELAS : 2 PPM A
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna
serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dampak yang
diakibatkan karena sampah, serta sekaligus langkah-langah tentang bagaimana sampah dapat
diolah menjadi barang kerajinan yang dapat dipakai.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti
kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya,
sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai
saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penulis,
IMPLEMENTASI 5R DI LAB MEKANIK POLMAN BABEL
A. PENDAHULUAN
Budaya Kerja 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin merupakan konsep
yang diadopsi dari manajemen Jepang, yang lebih banyakdiaplikasikan pada bidang industri.
Dalam sejarahnya, industri Jepang dianggapsebagai ancaman yang demikian besar bagi
industri di berbagai negara.
Internalisasi budaya kerja 5R merupakan salah satu aturan dari direktur jenderal
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG yang harus di terapkan
dilab mekanik polman babel.
B.PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang diteliti pada paper ini adalah sebagai
berikut:
5R adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang
berasal dari Jepang yang dikenal dengan 5S yang digunakan oleh manajemen dalam usaha
memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja
perusahaan secara menyeluruh.Penamaannya berbeda-beda, Di Jepang menggunakan istilah
5S, sedangkan di Amerika dan Eropa dikenal dengan 5C.
3. SARUNG TANGAN
4. MESIN LAS
5. KLEM MASSA
6. ELECTRODA
7. PALU TRAK
8. STANG HOLDER
2. GRINDA TANGAN
3. KACA MATA
6. TONG SAMPAH
3. PLAT BEKAS
4. TROLI
6. GERINDA POTONG
7. MESIN LAS ASETELIN
8. DRIGEN BEKAS
KESIMPULAN :
Dari hasil pengamatan kami pada sektor las, peralatan yang dipakai oleh
mahasiswa tertata rapi di atas meja las. Dan peralatan yang akan digunakan diletakkan
di tempat lain.
Gambar 1.1 trafo las Gambar 1.2 kabal las Gambar 1.3 meja las
KESIMPULAN:
Dari hasil pengamatan kami di sector las, mesin mesin las tertata rapi dan peralatan
yang digunakan, diletakkan di tempat yang seharusnya.
KESIMPULAN:
KESIMPULAN:
Dari hasil pengamatan kami di sektor las, peralatan yang digunakan sangat dirawat
oleh mahasiswa maupun teknisi supaya peralatan yang digunakan oleh mahasiswa dapat
dipakai dalam jangka panjang.
5. Rajin, (shitsuke),berarti pelatihan dan kemampuan untuk pembiasaan
melakukan apa yangingin dilakukan meskipun itu sulit dilakukan. Dalam hal ini perlu
ditanamkan semangat untuk melakukan sesuatu dengan cara yang benar.
Penekanannya adalah dengan menciptakan kebiasaan dan perilaku yang baik, yaitu
dengan mengajarkan kepada setiap orang sebagai anggota organisasi untuk
melaksanakan dan mematuhi peraturan. Langkah kelima ini merupakan langkah
pendukung langkah pemantapan. Aturan-aturan perlu dibuat dalam upaya
pemeliharaan.
KESIMPULAN:
Dari hasil pengamatan kami di sektor las, mahasiswa di Polman Babel sangat
rajin dalam upaya melakukan tindakan bersih-bersih dan menjaga alat-alat yang diperlukan di
area sektor las karena tindakan ini sudah dibiasakan dan sering kali diingatkan oleh Instruktur
maupun PLP Polman Babel
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran