Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PERENCANAAN PENYULUHAN

GIZI SEIMBANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR IT

AL-HUSNA

Disusun Oleh:

Lugina Rizky Khaerunisa

P17331113004

JURUSAN GIZI PROGRAM DIPLOMA III

POLITEHNIK KESEHATAN KEMENKES RI


BANDUNG

2014
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukkur kepada Allah swt, Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya proposal ini bisa
terselesaikan. Shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Besar Muhammad saw,
beserta para sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman.
Proposal ini merupakan Proposal Perencanaan Penyuluhan Gizi Seimbang pada siswa
SDIT Alhusna. Proposal ini disusun dengan tujuan unutk merencanakan Program
Penyuluhan tentang Gizi Seimbang pada siswa SDIT Al-Husna. Penulis menyadari
bahwa penyelasaian proposal ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan,
saran, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas dukungannya. Semoga bantuan
yang telah rekan-rekan berikan akan menjadi amal ibadah yang tak ternilai harganya.
Besar harapan penulis proposal ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik yang
membangun penuis harapkan demi perbaikan dan pengembangan proposal ini.

Cimahi, Desember 2014

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................................ 7
A. Gizi Seimbang ............................................................................................................................. 7
B. Anak Usia Sekolah ....................................................................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................................... 11
PERENCANAAN PENYULUHAN .............................................................................................................. 11
A. Rencana Kegiatan...................................................................................................................... 11
B. Susunan Acara ........................................................................................................................... 11
C. Perencanaan Evaluasi ............................................................................................................... 12
BAB IV.................................................................................................................................................... 13
KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak sekolah berada pada perkembangan yang cepat dalam proses


intelektualnya dan keterampilan serta mulai mempunyai kegiatan fisik yang aktif.
Untuk menunjang perkembangan dan fisik yang dilakukan oleh anak sekolah tersebut
dibutuhkan berbagai macam zat gizi yang diperlukan dalam jumlah yang mencukupi
untuk memenuhi perkembangan dan pertumbuhan yang baik, karena peran gizi sangat
menentuan keadaan kesehatan anak. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk menciptakan
sumber daya manusia yang tentunya banyak faktor yang langsung yang mempengaruhi
status gizi meliputi konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Faktor tidak langsung
meliputi pengetahuan, pendidikan, tingkat pendapatan, pendidikan orang tua, dan besar
keluarga. Di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, masalah gizi
menjadi lebih penting dari segi kesehatan masyarakat karena kekurangan gizi dapat
menurunkan kerentanan tubuh terhadap beberapa penyakit, khususnya penyakit infeksi.

Anak usia sekolah (7-12 tahun) memiliki pertumbuhan yang cepat dan aktif.
Pada masa ini terjadi proses perkembangan fisiologik dan perkembangan kognitif
(Saidin Sukati, 1991 : Hariyani, 2011). Dalam kondisi tersebut anak harus mendapat
asupan gizi dalam kualitas dan kuantitas yang cukup pada makanan yang
dikonsumsinya. Keadaan gizi dan kesehatan pada anak sekolah secara nasional
didapatkan prevalensi anak kurus pada usia sekolah 6-14 tahun sebesar 13,3 % pada
anak lak-laki sedangkan pada anak perempuan sebesar 10,9%. Prevalensi berat badan
berlebih sebesar 9,5% pada anak laki-laki dan 6,4% pada anak perempuan (Riset
Kesehatan Dasar,2007). Sementara itu status gizi menurut gizi baik pada anak usia
sekolah dan remajaumur 5-17 tahun sebesar 75%, gizi kurang 18% dan gizi lebih 8%
(Survey Kesehatan Nasional, 2004).

Untuk memenuhi asupan gizi tersebut dibutuhkannya gizi yang seimbang,


dimana asupan gizi seimbang dengan aktifitas yang dilakukan.Gizi seimbang pada anak
sekolah dapat berperan dalam pencapaian tujuan Millenium depelopment Goals

4
(MDGs) diantaranya adalah menurunnya KEP pada kelompok usia 6-19 tahun
meningkat dari 30,5% pada tahun 1995 menjadi 29 % pada tahun 1998. Menurut
Susenas tahun 1999 8,10% usia anak sekolah atau sekitar 1,7 juta anak usia sekolah
menderita KEP tingkat berat ( gizi buruk) (Susanto, 2004). Survey kesehatan Rumah
Tangga Indonesia (2007) menemukan bahwa prevalensi gizi kurang untuk sebesar
22,5% dan gizi buruk sebesar 8,5%, sedangkan data susenas menunjukkan prevalensi
gizi kurang 19,8% dan gizi buruk 6,3%.

Status gizi anak dapat mempengaruhi derajat kesehatan anak itu sendiri,
semakin baik status gizinya semakin baik kesehatannya dan lebih jarang sakit anak
tersebut. Status gizi tersebut dapat diperoleh dari konsumsi makanan.kondisi status gizi
yang baik dapat tercapai apabila tubuh memperoleh zat-zat gizi dari makanan. zat-zat
gizi tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan fisik, kemampuan kerja sehingga dapat
mencapai tingkat kesehatan optimal. Begitupun siswa di SDIT Al-Husna, dari data
yang kami dapat setiap minggu ada beberapa siswa yang tidak masuk sekolah karena
sakit.

Berdasarkan uraian tersebut, mendorong penyusun untuk melakukan


penyuluhan tentang hubungan gizi seimbang dengan status gizi siswa Sekolah Dasar
Islam Terpadu Al-Husna kelas 2. Diharapkan dengan adanya penyuluhan gizi ini dapat
meningkatkan derajat kesehatan siswa SDIT Al-Husna tersebut.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara asupan gizi seimbang dengan derajat kesehatan pada
siswa SDIT Al-Husna kelas 2.

C. Tujuan

Tujuan Umum: Untuk mengetahui hubungan antara asupan Gizi seimbang dengan
derajat kesehatan pada siswa Sekolah Dasar kelas 2, sehingga dapat diadakan
penyuluhan tentang gizi seimbang pada anak Sekolah Dasar tersebut yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan anak.

5
Tujuan Khusus:

1. Memberikan pengetahuan tentang Gizi Seimbang pada anak Sekolah Dasar kelas 2
2. Dapat merubah pola makan anak Sekolah Dasar tersebut menjadi lebih baik dan lebih
bergizi
3. Meningkatkan derajat kesehatan pada anak Sekolah Dasar tersebut.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gizi Seimbang

Gizi berasal dari bahasa arab “Al Gizzai” yang artinya makanan dan manfaat
untuk kesehatan. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari cara memberikan makanan
yang sebaik-baiknya agar tubuh selalu dalam kesehatan yang optimal (Azwar, 2004).
Berbagai masalah gizi dan masalah psikososial, dapat dicegah melalui perilaku
penunjang dari para orang tua, ibu atau pengasuh dalam keluarga untuk selalu
menyediakan makanan dengan gizi seimbang bagi anggota keluarganya. Gizi seimbang
adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka ragam dan
mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan
tubuhnya ( Paath dkk, 2005). Kebutuhan gizi merupakan kebutuhan yang sangat
penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
Pemenuhan kebutuhan gizi pada anak haruslah seimbang di antara zat gizi lain,
mengingat adanya berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan gizi yang tidak
seimbang seperti tidak suka makan, tidak mau atau tidak mampu untuk makan padahal
yang tidak disukai makanan tersebut mengandung zat gizi yang seimbang (Hidayat,
2004). Pola konsumsi pangan yang bermutu gizi seimbang mensyaratkan perlunya
diversifikasi pangan dalam menu sehari-hari. Ini berarti menuntut adanya ketersediaan
sumber tenaga (karbohidrat dan lemak), sumber zat pembangun (protein), dan sumber
zat pengatur (vitamin dan mineral). Pangan yang beraneka ragam sangat penting karena
tidak ada satu jenis pangan apapun yang dapat menyediakan gizi bagi seseorang secara
lengkap (Khomsan, 2004).

Menurut Khomsan (2004), Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) telah


diperkenalkan kepada masyarakat beberapa tahun yang lalu, PUGS adalah dietary
guidelines yang berisi petunjuk-petunjuk rinci tentang cara memperbaiki pola konsumsi
pangan sehingga kita terhindar dari masalah gizi lebih ataupun kurang. Sementara itu,
Empat Sehat Lima Sempurna adalah food guide atau petunjuk umum tentang ragam
makanan yang sebaiknya kita konsumsi.

7
Adapun 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yaitu :

1. Makanlah aneka ragam makanan.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.

5. Gunakan garam beriodium.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.

7. Berilah ASI saja pada bayi sampai umur empat bulan.

8. Biasakan makan pagi.

9. Minumlah air bersih, aman, dan cukup jumlahnya.

10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur.

11. Hindari minum minuman beralkohol.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa diperlukan adanya pedoman gizi seimbang
yang dikemukakan oleh Soekirman (2000), yaitu :

1. Manusia memerlukan zat gizi untuk hidup, tumbuh, berkembang, bergerak dan
memelihara kesehatan. Kebutuhan akan zat gizi tidak sama bagi semua orang, tetapi
tergantung pada umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Keseimbangan jumlah dan jenis
zat gizi yang dibutuhkan berbagai kelompok orang ditetapkan oleh kelompok pakar
dalam suatu daftar yang dikenal sebagai Angka Kecukupan Gizi (AKG), dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai Recommended Dietary Allowances (RDA).

2. Manusia makan makanan, tidak makan zat gizi.

8
3. Dalam menyusun pedoman gizi seimbang tidak semata-mata memperhatikan zat gizi
untuk memenuhi AKG tetapi juga mempertimbangkan fungsi makanan yang lebih luas.

4. Gizi seimbang memerlukan keanekaragaman makanan oleh karena tidak ada satu
jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan manusia, kecuali air
susu ibu (ASI).

5. Terjadinya transisi epidemiologi masalah gizi dari hanya masalah gizi kurang ke
masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih.

6. Kemajuan ilmu dan teknologi pangan.

7. Kemajuan teknologi juga berpengaruh terhadap pola hidup.

8. Makan dan pola makan yang mengandung aspek budaya , etnik, agama, sosial dan
ekonomi.

9. Kemajuan teknologi komunikasi.

B. Anak Usia Sekolah

Menurut UU no 20 tahun 2002 mengatakan bahwa anak usia sekolah merupakan anak
yang masuk pada usia sebelum 18 tahun dan yang belum menikah. Sedangkan menurut
American Academica of Pedriatic tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain
tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun. Batas usia
anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial perkembangan
anak dan karakteristik kesehatannya. Pembagian golongan Anak usia sekolah :

1. Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)


2. Sekolah Dasar 7-12 tahun
3. Remaja 13-18 tahun

Dari penggolongan tersebut dikatan bahwa anak usia Sekolah dasar merupakan
dari umur 6 sampai 12 tahun dimana mempunyai karakteristik kegiatan yang banyak
diluar rumah. Kegiatan sekolah, berolahraga, bermain yang membutuhkan banyak
energi. Komposisi tubuh mulai berubah seperti komposisi lemak mulai meningkat

9
setelah berusia 6 tahun yang diperlukan untuk persiapan pertumbuhan pubertas.
Komposisi tubuh perempuan dengan laki-laki mulai terlihat berbeda walaupum tidak
bermakna.
Anak Sekolah Dasar tumbuh dengan kecepatan genetis masing-masing, dengan
perbedaan tinggi badan yang sudah nampak. Dengan usia sebaya ada sebagian anak
yang terlihat relatif lebih pendek atau lebih tinggi. Karena pada usia Sekolah Dasar ini
merupakan masa-masa pertumbuhanpaling pesat kedua setelah masa balita. Diamana
kesehatan yang optimal akan menghasilkan perumbuhan yang optimal pula. Perhatian
terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk
perkembangan mental yang mengacu pada skil anak. Oleh karena itu diperlukan asupan
gizi untuk memenuhi keduanya yaitu fisikdan mental anak.karena tentunya fisik dan
mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. Makanan yang kaya
akan nutrisi dan asupan gizi yang seimbang sangat mempengaruhi tumbuh kembang
otak dan organ-organ lain untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal serta
mencapai hasil pendidikan yang optimal pula. Untuk itu pentingnya asupan gizi yang
seimbang untuk memenuhi kedua kebutuhan tersebut.

10
BAB III

PERENCANAAN PENYULUHAN

A. Rencana Kegiatan

1. Nama Kegiatan : Penyuluhan


2. Tema Kegiatan : Penyuluhan Gizi
3. Judula Kegiatan : Penyuluhan Gizi Seimbang
4. Sasaran : Siswa Sekolah Dasar IT Al-Husna kelas 2
5. Jadwal Perencanaan : Jumat, 6 Feruari 2015
6. Tempat : Sekolah Dasar IT Al-Husna
7. Media penyuluhan : - Poster Gizi Seimbang
Piramida Makanan (Gizi Seimbang) 3D
Food model atau gambar bahan makanan
8. Metoda : Ceramah, Games dan Simulasi
9. Materi : - Menjelaskan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang
- Menjelaskan tentang Piramida makanan
- Memberikan penjelasan manfaat mengkonsumsi gizi yang seimbang

B. Susunan Acara
Acara Tempat
Waktu
Pembukaan & Ruang kelas 2
10.00-
Perkenalan
10.15
Penyuluhan Ruang kelas 2
10.15-
10.45
Games & Simulasi Ruang kelas 2
10.45-
11.20
Penutupan & pembagian Ruang kelas 2
11.20-
makan siang

11
11.30

C. Perencanaan Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
Waktu dimulai sekitar pukul 09.00 sesuai dengan rencana pada roundown. Acara
dimulai setelah istirahat pagi dan selesai pukul 11.30 dimana bertepatan dengan
istirahat makan siang.
2. Evaluasi proses
Pada proses penyuluhan berjalan dengan kondusif, siswa SD sangat antusias dalam
menerima materi namun pada saat games dan simulasi keadaan mulai tidak kondusif
tetapi masih bisa dikendalikan.
3. Evaluasi media
Media yang digunakan sangat cocok untuk siswa SD sehingga siswa tersebut lebih
tertarik dan mengerti.
4. Evaluasi Acara
Acara berjalan sesuai roundown yang direncanakan.
5. Evaluasi hasil
(guru/kepala sekolah yang akan menilai) ditinjau dari pengetahuan tentang gizi
seimbang serta perubahan sikap anak terhadap pola makan.

12
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Demikian Proposal perencanaan penyuluhan ini disusun dengan judul penyuluhan


“Gizi Seimbang pada Siswa SDIT Al-Husna” dengan sasaran peserta siswa kelas 2 di
SDIT Al-husna. Materi dan metoda yang dipakai disesuaikan dengan usia dan tingkat
pendidikan peserta tersebut. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini akan
menambah pengetahuan anak tentang pentingnya gizi seimbang serta bisa
meningkatkan derajat kesehatan anak.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang dan Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/pangan/DEPKES/pedum_ gizi-seimbang.pdf.
Last update : 2004 (16 Agustus 2008).

Kementerian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
KIA. Naskah Akademik Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Bina Gizi,
Jakarta 2013.

Aziz Taufiq, M. Hubungan perilaku hidup sehat dan gizi seimbang Dengan status gizi
anak sekolah dasar negeri Bulukantil di ngoresan surakarta.
http://eprints.uns.ac.id/7353/1/125990308201008491.pdf

http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-1670-BAB%20I.pdf

http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-1451-BABI.pdf

http://library.upnvj.ac.id/pdf/4s1kedokteran/207311084/bab%201.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai