0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
1. Infeksi Mycobacterium tuberculosis dapat menyebabkan tuberkulosis meningitis akibat proses radang dan penumpukan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
2. Gejala yang mungkin timbul antara lain nyeri kepala, demam, gangguan kesadaran, kelumpuhan saraf kranial, dan hidrosefalus.
3. Pasien membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti hipertermi,
1. Infeksi Mycobacterium tuberculosis dapat menyebabkan tuberkulosis meningitis akibat proses radang dan penumpukan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
2. Gejala yang mungkin timbul antara lain nyeri kepala, demam, gangguan kesadaran, kelumpuhan saraf kranial, dan hidrosefalus.
3. Pasien membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti hipertermi,
1. Infeksi Mycobacterium tuberculosis dapat menyebabkan tuberkulosis meningitis akibat proses radang dan penumpukan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
2. Gejala yang mungkin timbul antara lain nyeri kepala, demam, gangguan kesadaran, kelumpuhan saraf kranial, dan hidrosefalus.
3. Pasien membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti hipertermi,
2. Fagositosis oleh makrofag alveolus paru 3. Kuman hidup berkembang biak 4. Membentuk fokus primer, penyebaran limfogen, penyebaran hematogen 5. Terlepasnya basil dan antigen TB dar kaseosa (lesi dipermukaan diotak) akibat proses imunologi 6. Pembentukan tuberkel-tuberkel kecil berwarna putih pada permukaan otak, selaput otak, sumsum tulang belakang 7. Tuberkel melunak dan pecah 8. Masuk ke subaraknoid 9. Terjadi peradangan difus pada arakhnoid, sub arakhnoid 10. Penyebaran sel-sel leukosit PMN (Polymorphonuclear Neutrophilic Leukocyte) ke dalam ruang sub arachnoid 11. Terbentuk eksudat - Lapisan luar mengandung fibrin dan leukosit PMN - Lapisan dalam mengadung makrofag 12. Proses radang terjadi juga pada pembuluh darah di korteks 13. Thrombosis serta organisasi eksudat perineural yang fibrinopurulen 14. Kelebihan nervus kranial II, III, IV, VI, VII, VIII 15. Sub akrahnoid superfisial yang dapat menghambat aliran dan absorpsiLCS (Liqour Cerebro Spinalis) atau cairan jernih yang meneylimuti SSP 16. Hidrocefalus 17. Masalah keperawatan : Risiko keterlambatan perkembangan 18. Akumulasi monosit, makrofag, sel T Helper dn fibrolas 19. Pelepasan pirogen endogen 20. Merangsang saraf vagus 21. Pembentukan prostaglandin otak 22. Merangsang hipotalamus meningkatkan suhu basal 23. Masalah keperawatan : Hipertermi 24. Edema 25. Peningkatan massa intrakarnial 26. Peningkatan TIK ≥ 33 mmHg menurunkan aliran darah ke otak 27. Iskemia jaringan 28. Merangsang pusat vasomotor 29. Rangsangan pusat inhibisi jantung 30. Hipoventilasi 31. PH meningkat 32. PaCo2 menurun 33. Vasodilatasi pembuluh darah otak 34. Meningkatkan TIK 35. Merangsang nosiseptor (reseptor nyeri) dihantarkan serabut tipe A dan B 36. Medulla spinalis 37. Sistem aktivasi retikular 38. Sistem aktivasi retikular 39. Area Grisea 40. Thalamus 41. Hipotalamus dan sistem limbik 42. Thalamus 43. Otak (korteks somatosensorik) 44. Persepsi nyeri 45. Masalah keperawatan : Nyeri akut 46. Hipoksia jaringan 47. Cedera jaringan 48. Infark cerebri 49. Masalah keperawatan : Hambatan komunikasi verbal 50. Masalah keperawatan : Hambatan mobilitas fisik