Anemia
penurunan TD
faktor psikososial
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, faktor lingkungan
defisien volume cairan teratasi dengan kriteria hasil: deteksi respon pada jantung
1. TD, Nadi, Suhu, dalam batas normal
2. Tidak ada tanda dehidrasi, capillary refill <3 detik, turgor kulit baik pusat vasomotor mengalami vasokontriksi
3. Nilai elektrolit, Hb, Hematokrit dalam batas normal penurunan cairan intra dan esktra sel
Intervensi: MK : defisien volume cairan kekurangan volume cairan intake cairan ¯
penurunan cairan plasma vasokontriksi perifer
1. catat intake dan output pasien
2. monitor status hidrasi (kelembaban mukosa, nadi adekuat, tekanan darah )
3. monitor TTV MK : Nyeri Akut pusing, sakit kepala glukosa otak ¯ Cadangan KH dan lemak¯ MK: ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
4. hidrasi cairan intravena
5. monitor status nutrisi MK : Ketidakseimbangan nutrisi:
nafsu makan ¯ lidah kering Iritasi asam pada selaput lendir esofagus
Kurang dari kebutuhan tubuh
6. dorong keluarga untuk membantu pasien makan
7. kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
8. atur kemungkinan transfusi
9. pasang kateter
10. monitor intake dan urin output setiap 8 jam
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,
kebutuhan nutrisi dalam tubuh cukup, dengan KH : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam,
1. hemoglobin dan hematokrit dalam batas normal perfusi jaringan perifer dengan KH :
2. tidak menunjukkan tanda - tanda anemia 1. Suhu kulit klien di kisaran normal
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,
Intervensi : 2. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan
nyeri berkurang dengan kriteria hasi :
1. kaji adanya alergi makanan 3. Suhu kulit estremitas dalam batas normal
1. pasien mampu mengontrol rasa nyeri Intervensi :
2. yakinkan diet yang dimakan merupakan diet seimbang yang mengandung tinggi serat
2. melaporkan bahwa skala nyeri pasien berkurang 1. Monitor tanda - tanda vital
3. monitor adanya penurunan BB dan gula darah
3. menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 2. Monitor status pernafasan, oksimetri, denyut nadi, kedalaman
4. monitor lingkungan selama makan
4. tanda vital dalam batas normal pola, dan laju pernafasan
5. jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak berada pada jam makan
Intervensi :
6. monitor turgor kulit 3. Monitor status hidrasi dnegan tepat
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
7. monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht 4. Berikan terapi intravena
2. Observasi reaksi nonverabal dari ketidaknyamanan
8. Monitor mual dan muntah
3. Bantu pasien dalam menemukan dukungan
9. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
4. Kontrol lingkungan yang mempengaruhi nyeri
10. Monitor intake nutrisi
5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
11. Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi
6. Ajarkan tentang teknik non armakologi: napas dalam, relaksasi
12. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan
kompres hangat.
atau pemberian TPM
7. tingkatkan istirahat
13. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
8. Berikan informasi tentang nyeri, penyebab nyeri, durasi nyeri
14. Anjurkan untuk minum cukup
9. Kolaborasi pemberian analgesik
15. Pertahankan terapi IV line
10. Monitor vital sign sebelum dan setelah pemberian analgesik
16. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan
pertama kali
cavitas oval