CONGENITAL DIAPHRAGMATIC HERNIA (ICD 10: Q79.

0)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/3
RSUP Dr. SARDJITO

Disusun Oleh DiperiksaOleh :

KSM Bedah DirekturMedikdanKeperawatan

PANDUAN
TanggalTerbit: DitetapkanOleh :
PRAKTIS DirekturUtama
KLINIS

Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B (K) Onk

NIP. 196002031988031003
1. Pengertian - Hernia diafragmatika kongenital ialah suatu kelainan kongenital berupa
suatu defek pada diafragma sehingga menyebabkan organ intraabdomen
(1,2,5)
masuk ke intrathorakal.
- Insidensi hernia diafragmatika kongenital diperkirakan berada antara 1
per 2000 sampai 1 per 5000 kelahiran
2. Anamnesis - Sesak nafas segera setelah lahir
- Riwayat polihidramnion
(3,4,5)
3. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik di dapatkan :
- Nafas cepat
(3,6,7)
- Tampak pasien pucat/kebiruan
- Dinding dada tidak simetris
- Barrel chest
- Didapatkan suara peristaltic usus di thorax
- Dinding abdomen tampak skafoid
4. Pemeriksaan USG prenatal (polihidramnion, adanya usus dan liver intrathorakal,
Penunjang pergeseran mediastinum)
(1,3,6,7) Ro babygram (gambaran multiple gas filled bowel loop di intrathorakal,
pergeseran mediastinum kontralateral, paucity of abdominal bowel gas)
MSCT Thorakoabdominal (ukuran defek)
MRI Thorakoabdominal (ukuran defek, membedakan dengan eventerasio
diafragma, estimasi fetal lung volume atau lung- to-head ratio (LHR))
Analisa Gas Darah
5. Kriteria Diagnosis - Anamnesa
(1,3,4,5) - Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan Radiologis
6. Diagnosis - Congenital Diaphragmatic Hernia (Q79.0)
 CONGENITAL DIAPHRAGMATIC HERNIA (ICD 10: Q79.0)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3
RSUP Dr. SARDJITO
PANDUAN
PRAKTIS
KLINIS
7. Diagnosis Banding - Eventerasio Diafragma
(3,4) - Paralisis Diafragma
- Hernia hiatal esofagus kongenital
- Penyakit kistik paru kongenital
- Agenesis paru primer

8. Tata Laksana - Resusitasi (intubasi, hindari bag mask ventilation)

(3,4,6,7) - Pasang OGT
- Akses vaskuler
- ECMO
- Tutup defek hernia dengan atau tanpa mesh (tergantung ukuran defek
hernia : A, B, C, D)

9. Edukasi - Penjelasan tentang diagnosis dan perjalanan penyakit

- Penjelasan tentang tindakan operasi beserta resikonya
- Penjelasan tentang perawatan luka pasca operasi

10. Prognosis - Ad vitam : dubia ad bonam

- Ad functionam : dubia ad malam (hipoplasi paru)
- Ad sanationam : dubia ad bonam
- Komplikasi : perdarahan, obstruksi, strangulasi, hipoplasi paru,
hipertensi pulmo, infeksi luka operasi, recurrent hernia, GERD, Scoliosis

11. Indikator Medis - Tidak ada komplikasi operasi jangka pendek

12. Syarat pulang - Kondisi klinis tidak sepsis
- Dapat bernafas spontan tanpa alat bantu
pasien rawat inap
- Bisa intake seperti normal sesuai usia
- Tidak didapatkan kegawatan pernafasan/akut abdomen

13. Penelaah Kritis - DR dr Rochadi Sp,.B Sp.BA (K)

- DR. dr. Akhmad Makhmudi Sp.B Sp.BA (K)
- dr. Nunik Agustriani Sp.B Sp. BA (K)
- dr. Yulius Candra Adipurwadi Sp.BA (K)
- dr Gunadi PhD, Sp.BA (K)
 CONGENITAL DIAPHRAGMATIC HERNIA (ICD 10: Q79.0)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3
RSUP Dr. SARDJITO
PANDUAN
PRAKTIS
KLINIS
14. Daftar Pustaka
1. Edual,G,Jan,A.D, Kypros N. (2011) Fetal Surgery for Congenital
Diaphragmatic Hernia is Back from Never Gone: Pp.7-15
2. Charles.J.H, Peter.W.D, Stolar (2006) Congenital Diaphragmatic
Hernia and Eventration;in Jay.L.G,Pediatric Surgery vol.1: Pp.931
954
3. Coran, A. G., Caldamone, A., Adzick, N. S., Krummel, T. M.,
Laberge, J. M., & Shamberger, R. (2012). Pediatric Surgery (Vol. 2).
Elsevier Health Sciences.
4. Holcomb, G. W., Murphy, J. D., & Ostlie, D. J. (2014). Ashcraft's
Pediatric Surgery. Elsevier Health Sciences.
5. Puri, P., & Höllwarth, M. E. (Eds.). (2009). Pediatric surgery:
diagnosis and management. Springer Science & Business Media.
6. Sinha,ChandrasenK. Davenport,M. (2010) Handbook of Pediatric
Surgery. Springer Science & Business Media.
7. Spitz,L. Coran,AG.(2013) Operatif Pediatric Surgery 7th Eds. CRC
Press.

Ketua Komite Medik Ketua

dr. Rachmat Andi Hartanto, Sp.BS(K) dr. Agus Barmawi, Sp.B-KBD

NIP. 196202201987101002 NIP. 195608181984031004