Anda di halaman 1dari 5

LEMBAGA OLIMPIADE PENDIDIKAN INDONESIA

Jl. Raya Jatiwaringin No. 8, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13620


Telp: 021-8605257, 0813 24000 5000, www.lopi.co.id| cs@lopi.co.id

LECTURE 4
PROBABILITAS DAN KOMBINATORIK
Kombinasi dan Permutasi

Kombinasi merupakan banyak cara menyusun sejumlah objek tanpa memperhatikan urutan objek
tersebut.
Jenis – Jenis Kombinasi:
 Kombinasi Tidak Berulang
Apabila tidak terdapat objek yang dihitung secara berulang – ulang maka:
𝑛!
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 = 𝐶𝑘𝑛 =
𝑘! (𝑛 − 𝑘)!
 Kombinasi Berulang
Apabila terdapat objek yang dihitung secara berulang – ulang maka:
(𝑛 + 𝑘 − 1)!
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 = 𝐶𝑘𝑛+𝑘−1 =
𝑘! (𝑛 − 1)!
Permutasi merupakan banyaknya cara menyusun sejumlah objek dengan memperhatikan urutan dari
objek tersebut.
Jenis – Jenis Permutasi:
 Permutasi Tidak Berulang
Apabila tidak terdapat objek yang dihitung secara berulang – ulang maka:
𝑛!
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 = 𝑃𝑘𝑛 =
(𝑛 − 𝑘)!
Apabila terdapat beberapa objek sama di dalam 𝑛 objek maka:
𝑛!
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 = 𝐶𝑛𝑛𝑖 = , 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑘
𝑛1 ! 𝑛2 ! … 𝑛𝑘 !
 Permutasi berulang
Apabila terdapat objek yang dihitung secara berulang – ulang maka:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 = 𝑛𝑘
 Permutasi siklis
Apabila susuna objek berbentuk siklis maka:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 = (𝑛 − 1)!

1
LEMBAGA OLIMPIADE PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Raya Jatiwaringin No. 8, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13620
Telp: 021-8605257, 0813 24000 5000, www.lopi.co.id| cs@lopi.co.id

Prinsip Inklusi – Eksklusi (PIE)

Prinsip Inklusi – Eksklusi merupakan suatu cara untuk menyusun objek sehingga menghindari
perhitungan ganda (Double Counting).
Bentuk umum:
𝑛

(𝐸1 ∪ 𝐸2 ∪ … ∪ 𝐸𝑛 ) = ∑ 𝐸𝑖 − ∑ (𝐸𝑖 ∩ 𝐸𝑗 ) + ⋯ + (−1)𝑛+1 (𝐸1 ∩ 𝐸2 ∩ … ∩ 𝐸𝑛 )


𝑖=1 1≤𝑖<𝑗≤𝑛

Contoh:

(𝐸1 ∪ 𝐸2 ∪ 𝐸3 ) = (𝐸1 + 𝐸2 + 𝐸3 ) − [(𝐸1 ∩ 𝐸2 ) + (𝐸1 ∩ 𝐸3 ) + (𝐸2 ∩ 𝐸3 )] + (𝐸1 ∩ 𝐸2 ∩ 𝐸3 )

Derangement

Derangement merupakan banyaknya cara untuk menyusun sejumlah objek sedemikian rupa sehingga
setiap objek tidak akan menempati posisi awal / mulanya kembali.
Bentuk umum:

1 1 1 1 (−1)𝑛
𝐷(𝑛) = 𝑛! [ − + − + ⋯ + ]
0! 1! 2! 3! 𝑛!

Stars & Bars Theorem

Diberikan suatu persamaan:

𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛 = 𝑟, 𝑛 ≤ 𝑟

𝑟−1 (𝑟−1)!
Banyaknya solusi 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ∈ ℕ adalah 𝐶𝑛−1 = (𝑛−1)!(𝑟−𝑛)!

𝑟+(𝑛−1)
Banyaknya solusi 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ∈ ℕ ∪ {0} adalah 𝐶(𝑛−1) = 𝐶𝑟𝑛+𝑟−1

Binomial Newton dan Multinomial Expansion

Bentuk umum:
𝑛

(𝑎 + 𝑏) = ∑ 𝐶𝑖𝑛 𝑎𝑛−𝑖 𝑏 𝑖
𝑛

𝑖=0
𝑒 𝑒 𝑒
Koefisien dari suku 𝑥11 𝑥22 … 𝑥𝑘𝑘 dengan 𝑒1 + 𝑒2 + ⋯ + 𝑒𝑘 = 𝑛 dari ekspansi (𝑥1 + 𝑥2 +. . +𝑥𝑘 )𝑛
𝑛!
adalah 𝑒 .
1 2 !…𝑒𝑘 !
!𝑒

2
LEMBAGA OLIMPIADE PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Raya Jatiwaringin No. 8, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13620
Telp: 021-8605257, 0813 24000 5000, www.lopi.co.id| cs@lopi.co.id

Generating Function (Fungsi Pembangkit)

Fungsi pembangkit merupakan suatu cara untuk menyatakan barisan bilangan tak hingga ke dalam
koefisien dari suatu ekspansi deret.
Untuk suatu barisan tak hingga {𝑎𝑛 } maka berlaku:

𝑓(𝑥) = ∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛
𝑛=0

Dimana koefisien dari 𝑓(𝑥) menyatakan barisan {𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 , … }.


Untuk suatu perpangkatan bilangan bulat negatif 𝑖 maka berlaku fungsi pembangkit:
𝒏𝒊 𝒇(𝒙) Deret
1 𝑥 𝑥 + 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥4 + ⋯
1−𝑥
𝑛 𝑥 𝑥 + 2𝑥 2 + 3𝑥 3 + 4𝑥 4 + ⋯
(1 − 𝑥)2
𝑛2 𝑥(𝑥 + 1) 𝑥 + 4𝑥 2 + 9𝑥 3 + 16𝑥 4 + ⋯
(1 − 𝑥)3
𝑛3 𝑥(𝑥 2 + 4𝑥 + 1 𝑥 + 8𝑥 2 + 27𝑥 3 + ⋯
(1 − 𝑥)4
𝑛4 𝑥(𝑥 + 1)(𝑥 2 + 10𝑥 + 1) 𝑥 + 16𝑥 2 + 81𝑥 3 + ⋯
(1 − 𝑥)5

Pigeon Hole Principle (PHP)

Teorema Sederhana:
Jika 𝑛 + 1 objek akan dimasukkan ke dalam 𝑛 kotak maka paling sedikit satu kotak berisi 2 objek atau
lebih.
Teorema Lanjutan:
Untuk 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 bilangan bulat positif, jika 𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛 − (𝑛 − 1) objek akan dimasukkan
ke dalam 𝑛 kotak, maka salah satu dari kotak ke – 𝑖 untuk 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛 berisi paling sedikit 𝑥𝑖 objek.
Untuk 𝑥1 = 𝑥2 = ⋯ = 𝑥𝑛 = 𝑥, jika 𝑛(𝑥 − 1) + 1 objek akan dimasukkan ke dalam 𝑛 kotak, maka
paling sedikit terdapat satu kotak yang berisi 𝑥 atau lebih objek.
Untuk 𝑥1 = 𝑥2 = ⋯ = 𝑥𝑛 = 𝑥, jika rata – rata bilangan bulat non negatif 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 = 𝑥̅
memenuhi 𝑥̅ > 𝑥 − 1 maka paling sedikit terdapat salah satu dari 𝑥𝑖 ≥ 𝑥 untuk 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛

3
LEMBAGA OLIMPIADE PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Raya Jatiwaringin No. 8, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13620
Telp: 021-8605257, 0813 24000 5000, www.lopi.co.id| cs@lopi.co.id

Baye’s Theorem

Misalkan peluang kejadian 𝐴 dan kejadian 𝐵 berturut – turut dapat dinyatakan dengan 𝑃(𝐴) dan
𝑃(𝐵), jika kejadian 𝐴 bergantung pada kejadian 𝐵 maka:
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
𝑃(𝐴|𝐵) = , 𝑃(𝐵) ≠ 0
𝑃(𝐵)
Dimana 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) + 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵).
Dengan menggunakan Baye’s Theorem maka berlaku:
𝑃(𝐴)𝑃(𝐵|𝐴)
𝑃(𝐴|𝐵) = , 𝑃(𝐵) ≠ 0
𝑃(𝐵)
Untuk tiga kejadian, 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶) = 𝑃(𝐴) ∙ 𝑃(𝐵|𝐴) ∙ 𝑃(𝐶|𝐴 ∩ 𝐵).

Teori Graf

Suatu graf 𝐺 didefinisikan sebagai pasangan 𝑉(𝐺) dan 𝐸(𝐺) dengan 𝑉(𝐺) merupakan himpunan
berhingga elemen – elemen titik (vertice) dan 𝐸(𝐺) merupakan himpunan pasangan – pasangan dari
elemen 𝑉(𝐺) yang disebut sisi (edge). Setiap garis yang berhubungan dengan satu atau dua titik
disebut titik ujung. Garis yang berhubungan dengan satu titik disebut loop. Dua garis yang
menghubungkan titik yang sama disebut garis paralel. Dua titik dikatakan berhubungan apabila
terdapat garis yang menghubunkan keduanya. Titik yang tidak memiliki garis yang berhubungan
dengan titik tersebut disebut titik terasing.
Graf kosong merupakan graf yang tidak memiliki titik maupun garis. Graf berarah merupakan graf yang
semua garisnya memiliki arah (Directed Graph). Graf tak berarah merupakan graf yang semua garisnya
tidak memiliki arah.
Graf sederhana (Simple Graph) merupakan graf tak berarah yang tidak memiliki loop maupun garis
paralel.
Graf lengkap (Complete Graph) merupakan graf sederhana 𝑛 titik dengan setiap 2 titik berbeda selalu
dihubungkan dengan suatu garis. Notasi: 𝐾𝑛 . Banyaknya garis dalam suatu graf lengkap dengan 𝑛 titik
𝑛(𝑛−1)
adalah 2
.

Misalkan titik 𝑣 sebagai suatu titik dalam graf 𝐺. Derajat (Degree) titik 𝑣 merupakan jumlah sisi (edge)
yang berhubungan dengan titik 𝑣. Notasi: 𝑑(𝑣). Derajat titik yang berhubungan pada sebuah loop
adalah 2. Derajat total suatu graf 𝐺 merupakan jumlah derajat semua titik di dalam 𝐺. Derajat total
suatu graf selalu genap, dapat dinyatakan:

∑ 𝑑(𝑣) = 2|𝐸|
𝑣∈𝑉

Untuk sembarang graf 𝐺, jumlah titik yang berderajat ganjil selalu genap.

4
LEMBAGA OLIMPIADE PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Raya Jatiwaringin No. 8, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13620
Telp: 021-8605257, 0813 24000 5000, www.lopi.co.id| cs@lopi.co.id

Graf lingkaran merupakan graf sederhana yang memiliki titik berderajat 2. Notasi: 𝐶𝑛 . Banyak sisi dari
graf lingkaran adalah 𝑛.
Graf teratur (Reguler Graph) merupakan graf yang memiliki titik berderajat sama. Untuk derajat setiap
𝑛𝑑
titik 𝑑, maka banyak sisi dari graf teratur adalah 2
.

Graf bipartit (Bipartite Graph) merupakan graf yang himpunan titiknya dapat dipisahkan menjadi dua
himpunan 𝑣1 dan 𝑣2 sedemikian rupa sehingga setiap sisi pada 𝐺 menghubungkan sebuah titik di 𝑣1
ke sebuah titik di 𝑣2 . Misalkan graf dapat dibagi menjadi ke dalam dua bagian yang jumlah titiknya 𝑚
dan 𝑛 sehingga dapat dinyatakan sebagai 𝐾𝑚,𝑛 .
Graf planar (Planar Graph) merupakan graf yang dapat dibentuk ulang pada suatu bidang datar
dengan sisi – sisi yang tidak saling memotong (bersilangan).

Turan’s Theorem

Untuk sembarang graf dengan 𝑛 titik sehingga graf 𝐺 tidak memiliki titik 𝑟 + 1 maka banyak sisi dari
𝐺 paling banyak:
𝑟 − 1 𝑛2 1 𝑛2
( ) = (1 − )
𝑟 2 𝑟 2

Anda mungkin juga menyukai