PENGKAJIAN RUANGAN
Sumber daya manusia merujuk pada sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada
proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh
karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama
untuk memanajemen ruangan tersebut.
DIREKTUR
Drg.Kusnarto, M.Kes
WADIR PELAYANAN
Dr.Bambang Dwipo S, M.Kes
BIDANG PELAYANAN
Mulastin, S.SIT,M.Kes
KA.INSTALASI IGD
Dr.Dhanan P.S.Sp.OT
ADMINISTRASI
Pertiwi
KOORDINATOR
KOORDINATOR BIDAN
PERAWAT
TIM I TIM II TIM III TIM IV TIM I TIM II TIM III TIM IV
Abdul khamid
1. S1Kep KA.RU
S.Kep,Ns
2. Bambang S,SsiT DIV Kep Koordinator
3 Dewi Susanti, AMK DIII Kep Perawat
Kukuh
4. DIII Kep Perawat
Krisbiantoro,AMK
5. Eko Arif R,S.Kep SI Kep Perawat
6. Agus Anwar,AMK DIII Kep Perawat
7. Ratna Dewi Y,S.Kep,Ns SI Kep Perawat
8. Anik Hidayati S.Kep S1 Kep Perawat
9. Hari Prayoga,AMK DIII Kep Perawat
10. Asrin Nikmah,Ssit DIV Kep Perawat
11. Arif Djunaedi,AMK DIII Kep Perawat
12. Edi Nor C,AMK DIII Kep Perawat
13. Yohan S.Kep,Ns SI Kep Perawat
14. Heru Prasetyo S.Kep.Ns SI Kep Perawat
15. Abial Ghani,AMK DIII Kep Perawat
16. Nila Sari,S.Kep.Ns SI Kep Perawat
17. Zusro,Amd.Keb DIII Keb Bidan
18. Yunisfani,Amd.Keb DIII Keb Bidan
19. Mita,Amd.Keb DIII Keb Bidan
20. Suriyanti,Amd.Keb DIII Keb Bidan
21. Nuning F,SSit Keb DIV Keb Bidan
22. Ais Istiyowati,Amd Keb DIIIKeb Bidan
23. Aini Istiqomah,Amd.Keb DIII Keb Bidan
24. Sari Ursilawati,Amd.Keb DIII Keb Bidan
25. Dewi Setyo R,Amd.Keb DIII Keb Bidan
26. Aprilia,Amd.Keb DIIIKeb Bidan
27. Hanik,Amd.Keb DIII Keb Bidan
28. Laila Inayati,Amd.Keb DIII Keb Bidan
29. Dyah ErnitasariAmd.Keb DIII Keb Bidan
30. Pertiwi D1 Administrasi
31. Achmad Sahroni SMA Portir
32. Periyanto SMA Portir
33. Nur Rouf SMA Portir
34. Naung PR SMA Portir
3. Sarana Prasarana
1) Lokasi dan Batas Ruangan
a. Lokasi
Ruang IGD merupakan ruang khusus untuk pasien yang mengalami
kegawatan dan kedaruratan. Ruang IGD memiliki beberapa ruangan
yaitu ruang dokter, ruang farmasi, ruang resusitasi, ruang observasi,
ruang tindakan bedah, ruang kebidanan, ruang isolasi, ruang sanitasi.
Ruang IGD berada di pintu depan menghadap selatan setelah pintu
masuk rumah sakit.
b. Denah Ruangan : terlampir
Komposisi Ruangan.
1. Fasilitas untuk pasien : Terdapat beberapa brangkar (sebanyak 7
buah), bed sebanyak 14 buah (terdiri dari 1 bed tindakan bedah, 10
bed pasien, 3 bed ginekologi), bed set monitor sebanyak 4 buah,
toilet 1 buah, lampu tindakan bedah 1 buah, kursi roda sebanyak 3
buah, kursi tunggu sebanyak 6 buah, kipas angin 3 buah, AC
sebanyak 2 buah.
2. Fasilitas ruangan untuk petugas kesehatan
Nurse station ruang IGD berada di blok bagian tengah dengan
fasilitas telepon, tv, komputer, ac, kursi kayu, kursi plastik,
stetoskop, timbangan dewasa, EKG, nebulizer, defbrilator, suction
set, syringe pump set, kamar mandi, wastafel, trolley emergency,
trolley tindakan, inkubator, tempat cuci tangan, tempat sampah
medis dan non medis, jam dinding, lemari obat, meja kerja jaga.
3. Alat kesehatan yang ada di ruangan :
a) Alat Medis
No Nama Jumlah
1 EKG 1
2 Nebuleizer 1
3 Defibrilator 1
4 Brangkar pasien 7
5 Oksigen transport 3
6 Trolley Emergency 1
7 Trolley Habis Pakai 1
8 Tensimeter dewasa 4
9 Tensimeter anak 1
10 Stetoskop dewasa 3
11 Stetoskop anak 1
12 Stetoskop bayi 1
13 Timbangan dewasa 1
14 Timbangan anak 1
15 Standar infus 15
16 USG 1
17 Suction set 9
18 Oksigen sentral 14
19 Bed set monitor 4
20 Bed tindakan bedah 1
21 Bed pasien 10
22 Bed Ginekologi 3
23 Dopler 1
24 Sterilisator 1
25 Box transport bayi 2
26 Infarm warmer 1
27 Lampu baca rongten 1
28 Hand hygiene 4
No Nama Jumlah
1 Meja nurse station 1
2 AC 2
3 Kursi plastik 6
4 Televisi 1
5 Komputer 2
6 Kipas angin 3
7 Pesawat telepon 4
8 Jam dinding 2
9 Tempat sampah Medis 3
10 Tempat sampah non medis 3
4. Fasilitas tempat obat
Obat untuk pasien IGD tersentral di farmasi IGD. Untuk obat
emergency diletakkan di trolley emergency.
Administrasi Penunjang RM :
a) Lembar asesment gawat darurat
b) Buku rujuk
k. Kepuasan pasien
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pasien dan keluarga
tentang pelayanan asuhan keperawatan di Ruang IGD, rata-rata pasien
dan keluarga pasien merasa puas dengan pelayanan di ruang IGD.
Keluarga pasien mengatakan perawat di sini dalam memberikan
pelayanan baik dan cekatan serta kebersihan ruangan selalu terjaga.
Dalam metode asuhan keperawatan terdapat beberapa proses managemen
keperawatan yang meliputi :
a. Planning
1) Visi Misi : ruang IGD memiliki standar dalam merencanakan visi
misi untuk ruangan yaitu sesuai dengan buku pedoman
pelayanan dan pengorganisasian keperawatan milik rumah sakit,
perubahan visi misi dilakukan mengikuti perkembangan dari
kebijakan pemerintah.
2) Perencanaan strategi harian dan bulanan
Berdasarkan observasi, catatan harian keperawatan langsung
pada form assessment gawat darurat per pasien dan tidak
menggunakan buku timbang terima. Form assessment berisi
tentang catatan per pasien meliputi nama pasien, nomer CM,
diagnosa medis, dokter penanggungjawab, tindakan yang sudah
dan belum dilakukan. Untuk data bulanan sudah tersedia buku
keluar masuk pasien yang meliputi (nama pasien, alamat pasien,
rujuk/pindah, APS, meninggal). Catatan harian dan bulanan diisi
setiap shift oleh perawat yang bertugas.
3) Perencanaan logistik
Di ruang IGD dalam perencanaan logistiknya sudah dilakukan
sesuai standar rumah sakit salah satunya yaitu dimuat dalam
bentuk laporan, laporan perencanaan logistik tersebut berupa
rencana penganggaran dan rencana pengadaan dan kemudian
dimasukkan kedalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA) untuk
tahun berikutnya.
b. Organizing
1) Sistem perekrutan pegawai untuk ruang IGD adalah tanggung
jawab dari rumah sakit melalui bidang keperawatan dengan
melihat kompetensi yang dimiliki misalnya memiliki sertifikat
PPGD/BTCLS. Wewenang ruangan adalah mengusulkan untuk
menambah tenaga perawat untuk menutupi kekurangan tenaga
di ruangan tersebut.
2) Sistem penjadwalan
Ruang IGD melakukan sistem penjadwalan pagi, siang dan
malam. Dengan jumlah petugas pagi sebanyak 7 perawat dan 4
bidan, siang 3 perawat dan 3 bidan, begitu pula malam 3
perawat dan 3 bidan.
3) Sistem pendelegasian tugas
Pendelegasian dilakukan langsung oleh kepala ruang kepada
wakil kepala ruang apabila tidak ada wakil kepala ruang maka
pendelegasian kepada perawat primer. Bentuk pendelegasian
biasanya berupa penyerahan tugas sementara saat kepala ruang
tidak ada di tempat. Begitu pula pendelegasian dalam bentuk
penyerahan tanggung jawab kepada perawat untuk mengontrol
sesuatu. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang
pendelegasian tanggung jawab yang sudah dilakukan adalah
mendelegasikan kepada wakil kepala ruang untuk mengontrol
logistik ruangan karena masih belum ada tenaga yang mengelola
logistik ruangan.
4) Sistem pengembangan staf
Sistem pengembangan staf yang ada di ruang igd adalah
mengusulkan jenis pelatihan sesuai dengan kebutuhan ruangan
IGD kemudian dibuat dalam bentuk program kerja dan diajukan
kepada bagian struktural.
5) Sistem pendelegasian staf untuk pelatihan
Kepala ruang IGD dalam mendelegasikan staf untuk pelatihan
melihat beberapa hal yaitu kinerja perawat, dan memilih
perawat yang belum pernah mengikuti pelatihan.
6) Penggantian staff dalam struktur organisasi
Penggantian staf dalam struktur organisasi dilakukan sesuai
dengan kebijakan dari rumah sakit
c. Coordinating (koordinasi)
1) Sistem timbang terima
Berdasarkan hasil observasi yang sudah kami lakukan di ruang
IGD sudah dilakukan timbang terima. Pada sift pagi timbang
terima dihadiri oleh kepala ruangan, ketua tim dan perawat
pelaksana. Namun pada sift siang dan malam hanya dihadiri
oleh ketua tim dan perawat pelasksana, hal-hal yang
disampaikan adalah diagnosa medis, program kolaborasi dan
anjuran dokter pada permasalahan dan perkembangan pasien,
respon dan diagnosa keperawatan kadang tidak disampaikan.
Timbang terima dilakukan secara lisan dan belum ada
pendokumentasian dibuku karena hanya menngunakan form
langsung assessment gawat darurat. Timbang terima dilakukan
di meja perawat. dan berdasarkan hasil observasi kami untuk
operan dilakukan dengan cara keliling ke masing-masing pasien
tetapi kadang juga hanya di meja kerja saja. Yang disampaikan
hanya terbatas pada keluhan pasien namun memperkenalkan
perwat jaga selanjutnya tidak dilakukan.
2) Sistem pre dan post conference
Berdasarkan hasil observasi kami di ruang IGD untuk Pre
conference dilaksanakan pada pagi saat sebelum operan jaga.
3) Wewenang koordinator dalam pengambilan keputusan
Koordinator memiliki kuasa penuh dalam mengambil
keputusan.
d. Controlling
1) Kinerja Perawat
Dalam pengawasan untuk kinerja perawat di ruang IGD sudah
miliki penilaian khusus yang dibuat dalam bentuk form tertulis,
komponen kinerja perawat tersebut diantaranya :
a) Kemampuan dalam pengkajian, kemampuan dalam
tindakan asuhan,
b) Kemampuan pendokumentasian,
c) Kolaborasi dengan Tim kesehatan,
d) Kedisiplinan dalam tugas,
e) Dedikasi, loyalitas dan etika profesi,
f) Kemampuan dalam komunikasi,
g) Pengembangn diri, inovasi dan kreatifitas
2) Waktu dalam pemberian asuhan keperawatan
Ruang igd memberikan asuhan keperawatan dengan cara
bergantian pada waktu pagi, siang dan malam
B. ANALISA SWOT
1. SWOT MAN
Strenght Weakness Opportunity Treathened
a. Adanya tenaga medis dan a. Kurangnya a. Terbukanya a) persaingan antara
paramedis sebanyak : 43 orang kualifikasi kesempatan rumah sakit yang
Dokter : 16 orang tenaga melanjutkan semakin kuat
Ners : 5 orang keperawatan. pendidikan pada b) tingginya minat
S.1 : 2 orang b. Struktur progam S.1 masyarakat
D.III : 16 orang organisasi Keperawatan dan terhadap
D.IV : 2 orang ruang IGD profesi pelayanan
b. Adanya tenaga keperawatan dan belum terisi keperawatan. kesehatan yang
kebidanan yang berkompetensi b. Tersedianya berkualitas
dibidangnya masing-masing progam pelatihan,
c. Tersedianya fasilitas seminar khusus
keperawatan seperti ners station. dan pelatihan
d. Adanya tugas, peran dan tentang
wewenang yang jelas. keperawatan
e. Adanya peraturan di ruangan. seperti pelatihan
f. Adanya dukungan pihak/direksi BTCLS.
dan kesempatan bagi perawat c. Tersedianya
untuk melanjutkan pendidikan organisasi PPNI
dan pelatihan yang menaungi
g. Kualitas SDM keperawatan profesi
minimal D.III keperawatan.
h. Pelatihan yang pernah diikuti d. Adanya
oleh perawat di ruang IGD mahasiswa Profesi
adalah pelatihan PPGD/BTCLS. Ners di stase
Untuk kebidanan pelatihan yang managemen
pernah diikuti adalah pelatihan keperawatan
PPGDON/APN. Sedangkan e. Adanya kerjasama
petugas administrasi dan portir yang baik antara
pelatihan yang diikuti adalah mahasiswa Profesi
pelatihan BLS. dengan perawat
klinik
2. SWOT MATERIAL
Strenght Weakness Opportunity Treathened
a. Ruang IGD memiliki beberapa a Kurangnya a. Pengajuan a) semakin banyak
ruang yaitu ruang triage yang rencana
jumlah alat rumah sakit
terdiri dari ruang resusitasi, ruang anggaran dan
observasi, ruang tindakan bedah, medis yang inventarisasi alat dengan sarana
ruang tindakan obsgyn, ruang medis yang
tersedia. dan prasarana
administrasi, ruang isolasi, ruang dibutuhkan,
sanitasi, farmasi. b Belum guna yang baik serta
b. Fasilitas yang dimiliki tempat memperlancar
adanya buku gedung yang
tidur/bed (14), brankar (7), kursi pelayanan
roda (3), tensimeter dewasa (4) pendokumen asuhan representatif
dan tensimeter anak (1), oksigen keperawatan.
tasian pasien b) tuntutan yang
sentral (14), bedset monitor (4), b. Peluang untuk
defibrilator (1), EKG (1), suction yang menjalin tinggi dari
(9), inkubator (2), syringe pump kerjasama dalam
menunggu masyarakat
set , nebulizer (1), emergency bidang
trolley (1), tempat sampah medis sementara di pelayanan untuk fasilitas
dan non medis (6), lemari kesehatan
ruang igd yang lebih
peralatan medis. dengan
Alat medis yang ada relatif masih apabila di perusahaan lain optimal dan
kurang jika dibandingkan dengan yang telah
ruangan efektif.
jumlah kunjungan IGD yang bekerjasama
berkisar lebih kurang 50 pasien yang di dengan RSUD
setiap hari R.A Kartini
pesan untuk
c. Ruang igd sudah memiliki lembar Jepara dalam
assessment awal gawat darurat perawatan bidang lain.
yang sudah sesuai baik dari
lanjutan
lembar triage, pengkajian medis,
lembar asuhan keperawatan. masih belum
d. Medical nurse ruang igd terletak
dapat
di tengah ruangan triage dimana
memiliki fasilitas meja kerja, ditempati
kursi tunggu ruang triage, kursi
(ruang rawat
kerja plastik, ac, stetoskop,
komputer, pesawat telepon, jam inap penuh)
dinding, tempat cuci tangan,
televisi, trolly habis pakai
3. SWOT METHODE
Strength Weakness Opportunity Treathened
a Cara penyampaian isi timbang a Catatan a Sudah c. Resiko terjadi
terima secara komprehensif assessment tersedianya kesalahan
meliputi : nama pasien, awal gawat cairan pemberian
diagnosa medis, program darurat desinfektan di informasi data
kolaborasi medis, keluhan kurang dalam ruangan pasien.
pasien dan diagnosa lengkap pasien sehingga d. Keluarga dan
keperawatan. dalam mampu tenaga kesehatan
b Pengisian format asuhan pengisiannya dijangkau oleh resiko terkena
keperawatan mulai dari . Misalnya keluarga dan infeksi
pengkajian sampai evaluasi untuk pengunjung nosokomial
sudah terisi secara baik seperti pengisian b Adanya e. Pasien resiko
assessment awal yang terdiri dokter kerjasama yang tertular dari pasien
dari keluhan utama, vital sign, penanggung baik antara lain.
pengkajian keperawatan, jawab masih perawat dan
tindakan yang sudah dilakukan, kurang mahasiswa
pemberian obat dan infus, identitasnya. profesi ners
evaluasi keperawatan, kondisi b Kurangnya manajemen
pasien saat ditransfer , dan kesadaran
terdapat tanda tangan setelah tentang
tindakan keperawatan. pentingnya
c sentralisasi obat diberikan hand
secara langsung kepada pasien hygiene
sesuai triagenya dikelompokkan sebelum
berdasarkan nama pasien, nama melakukan
obat, dosis, rute, dokumentasi tindakan.
baik injeksi maupun oral. Apabila ada
d perawat melakukan pasien baru
perlindungan diri dengan hand dan keluarga
hygiene terlebih dahulu sebelum belum
menggunakan handschoon pada diberikan
setiap melakukan tindakan penjelasan
keperawatan misalnya mengenai
melakukan pengambilan darah cara cuci
vena, ganti balut, heating luka, tangan
memasang infus, injeksi. Tetapi dengan
hand hyegine sebelum tindakan teknik 6
ada yang belum melakukan langkah.
bahkan menggunakan
handscoon.
4. SWOT MONEY
Strength Weakness Opportunity Treathened
Keuangan/anggaran
5. SWOT MUTU
Strength Weakness Opportunity Treathened
Kepuasan pasien dan keluarga Dalam Akreditasi rumah Masyarakat
dengan pelayanan medis di ruang memberikan sakit semakin kritis
IGD. pelayanan masih mengharuskan terhadap tuntutan
kurang efektif
adanya : pelayanan yang
dan efisien.
a. Standar bermutu
Asuhan
Keperawatan
(SOAP).
b. SOP
C. RUMUSAN MASALAH
1. Tidak adanya papan struktur organisasi di ruang IGD.
2. Jumlah alat medis dan alat penunjang pelayanan medis yang relatif
kurang, jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pasien
3. Tidak adanya buku penunjang administrasi, seperti buku pelayanan one
day care untuk pasien yang dirawat di IGD saat ruang rawat inap
penuh/belum bisa ditempati
4. Kurang optimalnya pengendalian infeksi nosokomial (kurang
terlaksananya perawat melakukan hand hygiene sebelum melakukan
tindakan ke pasien serta pengarahan mengenai cuci tangan dengan 6
langkah kepada pasien dan keluarga).
D. PLANING ACTION
Penanggung
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu
jawab
1. Tidak adanya a. Menyarankan a. Mempermudah Ruangan Minggu Mahasiswa
papan untuk dalam III
struktur membuat kelengkapan
organisasi di papan struktur administrasi
ruang IGD. organisasi.