Anda di halaman 1dari 7

1.

Anamnesis
Hal-hal yang harus ditanyakan kepada penderita adalah letak benjolan, sejak kapan
mulai timbul benjolan, dan kecepatan tumbuhnya. Selain itu, perlu ditanya berbagai
gejala penyerta, seperti ada tidaknya nyeri, jenis dan jumlah cairan yang keluar dari
puting, perubahan bentuk dan besar payudara, hubungannya dengan haid, perubahan
pada kulit, dan retraksi puting susu.
Faktor risiko yang perlu diketahui antara lain: riwayat keluarga yang terkena kanker
payudara dan atau kanker ovarium, riwayat obstetric dan ginekologi, terapi hormonal,
riwayat operasi/aspirasi benjolan di payudara sebelumnya, perkawinan, partus, laktasi.
2. Pemeriksaan Fisik
Mencakup pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kelenjar mammae.
 Inspeksi
Amati ukuran, simetri kedua mammae, perhatikan apakah ada benjolan tumor
atau perubahan patologik kulit (misalnya cekungan, kemerahan, udem, erosi,
nodul satelit, dan lain-lain). Perhatikan kedua papilla mammae apakah simetri
, ada retraksi, distrosi, erosi, dan kelainan lain.
 Palpasi
Cystosarcoma Filloides
 Disadari adanya massa payudara keras, bergerak, berbatas-jelas, tidak lunak
 Diatas kulit mungkin terlihat tampilan licin dan cukup translusen untuk
memperlihatkan vena payudara yang mendasarinya
 Temuan fisik (misal, adanya massa bergerak dengan batas jelas) mirip
dengan yang ada pada fibroadenoma
 Tumor filoides umumnya bermanifestasi sebagai massa lebih besar dan
memperlihatkan pertumbuhan yang cepat

Fibroadenoma Mammae
Sebagai massa soliter, diskret, dan mudah digerakkan, selama tidak terbentuk
jaringan fibroblast disekitar jaringan payudara, dengan diameter kira-kira 1–
3cm, tetapi ukurannya dapat bertambah sehingga membentuk nodul dan lobus.
Fibroadenoma dapatditemukan di seluruh bagian payudara, tetapi lokasi
tersering adalah pada quadran lateral atas payudara. Tidak terlihat perubahan
kontur payudara. Penarikan kulit dan axillary adenopathy yang signifikan pun
tidak ditemukan
PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

• Setiap bulan, rutin

• Satu minggu Setelah menstruasi

• Mulai periksa umur awal 20-an

• Mengenal payudara sendiri

• Sensitifitas : 20 – 30%

• Penyuluhan

Berikan perhatian khusus pada bagian-bagian yang diberi tanda (bagian yang
berwarna gelap), sebab disitulah yang sering ditemukan tumor payudara.

• Kedua siku mengarah ke samping, tekanlah


telapak tangan kuat-kuat pada pinggang

• Cara ini menegangkan otot-otot dada dan adanya


perubahan seperti cekungan dan benjolan akan lebih jelas
kelihatan

Perhatikan dan amati dengan teliti apakah ada

 Benjolan, perubahan bentuk payudara


•  Kulit : warna, tarikan, lekukan, luka
 Puting : cairan, tarikan, rata
Angkat kedua lengan lurus ke atas dan
ulangi pemeriksaan tadi

Tekan daerah sekitar puting susu, pelan-pelan, lalu amati apakah keluar cairan (tidak
normal). Lakukan gerakan ini pada kedua payudara

Posisi berbaring

• Tangan kiri di bawah kepala


• Bantal kecil di bawah punggung kiri
• Raba payudara dengan 3 ujung jari tengah yang
dirapatkan
• Hal yang sama dilakukan untuk payudara sebelah

3. Pemeriksaan Penunjang
 Mammografi
Kelebhan mammografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi
atau terpalpasi atipikal menjadi gambar, dapat menemukan lesi mammae yang
tanpa nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi, dapat digunakan untuk
analisis diagnostic dan tujukan tindak lanjut. Ketepatan diagnosis sekitar 80%.

Indikasi :
1. Skrining Massal ( deteksi dini )
2. Risiko tinggi KP
3. Tumor tidak teraba
4. Deteksi multifokus dan
payudara sebelah

Meski mamografi dan ultrasonografi umumnya penting dalam diagnosis lesi


payudara, namun keduanya sangat tidak dapat diandalkan dalam membedakan
cystosarcoma phyllodes jinak dari bentuk kondisi ganas ataupun dari
fibroadenoma. Dengan demikian, temuan pada studi pencitraan bukanlah
diagnosis pasti dari cystosarcoma phyllodes

Pada pemeriksaan mammogram, fibroadenoma dapat tersamarkan dan


mungkin terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang
kurang tegas dengan ukuran 4 hingga 100 mm
 USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat, tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnhya serta kondisi jaringan sekitarnya, menjadi
dasar diagnosis yang sangat baik.
 MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular (MVD)
abnormal, MRI mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas
tinggi dalam diagnosis karsinoma mammae stadium dini. Tapi pemeriksaan ini
cukup mahal, sulit digunakan meluas, hanya menjadi suatu pilihan dalam
diagnosis banding terhadap mikrotumor.
 Pemeriksaan Laboratorium
Dewasa ini belum ada petanda tumor spesifik untuk kanker mammae. CEA
memiliki nilai positif bervariasi 20-70%, antibody monoklonanl CA15-3
angka positifnya 33-60%, semuanya dapat untuk referensi diagnosis dan
tindak lanjut klinis.
 Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi biasanya merupakan cara utama untuk diagnosis tumor dan juga
memberikan informasi tentang prognosisnya dengan cara penilaian tingkat
(grade) dan stadium spesimen hasil reseksi atau pembedahan. Sebagian besar
diagnosis histopatologi dilakukan dari potongan jaringan blok parafin dengan
pewarnaan hematosiklin dan eosin. Jaringan yang berasal dari hasil biopsi
dimasukkan dalam larutan fiksasi dan dikirim ke laboratorium histopatologi.

Histopatologi karsinoma mammae


Histopatologi cystosarcoma filloides
Semua tumor filoides mengandung
komponen stroma yang dapat
bervariasi dalam tampilan
histologis dari satu lesi ke lesi
lainnya. Umumnya, tumor filoides
jinak memperlihatkan peningkatan
jumlah mencolok pada fibroblas
fusiformis reguler dalam stroma.
Adakalanya, sel-sel sangat
anaplastik dengan perubahan
miksoid yang diamati. Atipia seluler tingkat tinggi, dengan peningkatan
selularitas stroma dan peningkatan jumlah mitosis, hampir selalu diamati pada
bentuk maligna cystosarcoma phylloides. Secara ultra-struktural, pada tumor
filoides bentuk jinak dan ganas, nukleolus dapat mengungkapkan
nukleolonema yang bertautan kasar dan sisterna berlimpah dalam retikulum
endoplasma.

Histopatologi fibroadenoma mammae


Tumor jinak asal kelenjar dan stroma
mammae, terdiri dari komponen epitelial
dan stroma. Tumor kenyal, batas tegas,
berlobus, putih kekuningan, ukuran 1-
4cm sampai giant.
- Komponen epitelial yang terdiri dari
proliferasi duktuli / asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-
lobulus mammae..
Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan
ataumiksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
 Pemeriksaan Biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi, tapi umumnya dengan
biopsy eksisi. Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong
beku saat operasi. Bila tak ada perlengkapan itu, untuk karsinoma mammae
yang dapat dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor, untuk menghindari
penyebaran iatrogenik tumor. Terhadap kasusu stadium lanjut dengan luka
ulseratif boleh dilakukan biopsi jepit.
FNA untuk pemeriksaan sitologi biasanya tidak memadai untuk diagnosis
tumor filoides. Biopsi jarum lebih dapat dipercaya, namun masih bisa terdapat
kesalahan pengambilan sampel dan kesulitan dalam membedakan lesi dari
sebuah fibroadenoma Biopsi payudara eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil
atau biopsi insisional untuk lesi lebih besar adalah metode pasti untuk
mendiagnosis tumor filoides.

Sumber :
Fadjari, Heri. 2012. Pendekatan Diagnosis Benjolan di Payudara. CDK-192
vol. 39 no. 4. 2012; 308-309.
Onkologi Medik Umum

Anda mungkin juga menyukai