Anda di halaman 1dari 3

POLITEKNIK

PANCASiLA
D3 1A 24

Hak-hak dalam Pasal 28 I Ayat 1 yang


Tidak Dapat Dikurangi

Di dalam UUD 1945 banyak tertera pasal-pasal dan ayat-ayat yang menjadi dasar hukumdi
Indonesia. Tertera pula pasal-pasal yang menjelaskan mengenai Hak Asasi Manusia. Dalam
pasal-pasal yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia banyak pelanggaran-pelanggaran yang
terjadi di negara kita ini. Salah satunya adalah pasal 28 I ayat 1 yang berbunyi “Hak untuk hidup,
hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut, adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun”.

Pada pasal 28 I ayat 1 tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap orang atau warga negara berhak
untuk hidup, tidak mendapatkan penyiksaan, bebas dalam pikiran dan hati nurani, berhak
beragama, tidak diperbudak, diakui di hadapan hukum yang berlaku sebagai seorang pribadi,
dituntut atas dasar hukum yang berlaku, dansemua hak tersebut tidak dapat dikurangi ataupun
dihilangkan dalam keadaan apapun oleh orang lain maupun orang atau warga negara itu sendiri.

Alasan mengapa pasal 28 I ayat 1 tersebut banyak mengalami pelanggaran dapat dilihat dari
kasus-kasus yang telah terjadi di Indonesia, dan salah satu contohnya adalah “Tragedi Semanggi
1 dan Tragedi Semanggi 2” yang cukup terkenal. Yang pertama adalah kejadian Tragedi
Semanggi 1 terjadi pada tanggal 11-13 November 1998, pada masa pemerintahan transisi
Indonesia. Kejadia yang pertama ini telah menewaskan sedikitnya 17 warga sipil.
Tragedi Semanggi 2 adalah kenlajutan dari Tragedi Semanggi 1. Tragedi Semanggi 2 terjadi
pada tanggal 24 September 1999. Tragedi ini terjadi karena mahasiswa melakukan aksi-
aksimenentang diberlakukannya UU-PKB. Pada kejadian tersebut banyak mahasiswa yang
menjadi korban kekerasan para tentara, selain itu seorang mahasiswa dansebelas orang lainnya
tewas, dan 217 orang luka-luka. Jadi dapat disimpulkan bahwa Tragedi Semanggi 1 dan 2 telah
melanggar HAM pasal 28 I ayat 1 tentang hak untuk hidup dan hak tidak mendapatkan
penyiksaan (kekerasan).

Dalam pasal 28 I ayat 1 tersebut dapat dikatakan bahwa maksud dan bunyi dalam pasal tersebut
sangat penting karena ada tertera pada pasal dan ayat tersebut bahwa setiap manusia berhak atas
kehidupan (hak untuk hidup), karena setiap orang memerlukan kehidupan untuk mendapatkan
dan menerima hak-hakyang lainnya.

Selain itu, tertera hak yang penting pula pada pasal 28 I ayat 1 yaitu, hak tidak mendapatkan
penyiksaaan dan perbudakan, hak tersebut penting bagi setiap orang karena pada hakikatnya
manusia itu tidak boleh disiksa apalagi diperbudak oleh sesama manusia. Walaupun hak untuk
hidup dan hak untuk tidak disiksa itu sangat penting, namun hak-hak lain yang pada pasal 28 I
ayat 1 juga penting karena hak-hak tersebut mendukung kelangsungan kehidupan manusia.

Dalam perlindungannya HAM tersebut dapat dijamin karena pasal dan ayat dari pasal 28 I ayat 1
menyatakan bahwa hak dari pasal tersebut tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Selain
dalam perlindungan ada juga dalam pemajuannya, dalam pemajuannya pasal 28 I ayat 1 itu
penting karena jika bunyi pasal tersebut dipahami dan dimajukan maka, negara Indonesia akan
menjadi negara yang lebih sadar akan hak-hak asasi. Dalam segi penegakannya jika hak-hak
tersebut ditegakkan maka rakyat akan lebih menghormati dan menghargai hak orang lain. Dan
terakhir dalam segi pemenuhannya, jika hak-hak dalam pasal tersebut dipenuhi ,maka Indonesia
menjadi negara yang makmur dan maju.

Sebenarnya banyak solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi pelanggaran-pelanggaran


terhadap pasal 28 I ayat 1. Yang pertama dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya HAM terutama mengenai hak-hak asasi pada pasal 28 I ayat 1. Yang kedua bisa juga
dengan memberikan sanksi kepada pihak yang melanggar. Yang ketiga dengan menghargai dan
menghormati hak-hak orang lain. Yang keempat dengan pemerintah yang lebih menegakkan
hak-hak asasi manusia.

Selain solusi-solusi tersebut ada juga solusi yang lain seperti dengan memberikan wawasan pada
murid-murid yang ada di bangku sekolah entah itu SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, dll sejak
dini mengenai hak-hak asasi manusia. Dan juga dengan pemerntah yang semakin aktif
memperhatikan masyarakatnya dalam menjalankan hak dan kewajibannya.

Anda mungkin juga menyukai