Anda di halaman 1dari 8

MUQODDAM & MUAKKHOR

Muqoddam : yang diawalkan

Muakhkhor : yang diakhirkan. Adapula yang menggunakan istilah ta’dim dan ta’khir.

Didalam surat taha 129 Allah berfirman :

   


   
 
“dan Sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada
ajal yang telah ditentukan, pasti (azab itu) menimpa mereka”.

ada maksud tertentu sebelum ajal itu, yakni nasib2 itu kita hadapi dulu kita jadi ini jadi
itu, dapat ini dapat itu, baru terakhir ajalun yusamma, walaupun sama sama ditentukannya dari
sana barengan tapi dilaluinya oleh kita itu nasib2 kita dulu baru ajal.

Muqoddam muakhkhor ini ada 10 hikmah, mengapa lafadz ini didahulukan setelah baru
kemudian lafadz ini,kenapa lafadz ini tidak didulukan ternyata kata Syamsuddin Asy syauir
(kalau gak salah) ada 10 hikmah setidaknya didalam muqoddam muakhkhor ini.

1. At Tabaru

seperti surat ali imron ayat 18

     


  
   
    
 
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[188]
(juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Jadi Allah dulu, baru malaikat, baru ulul ilmi.

Al anfal 41

  


    
  
 
   
   
   
   
     
“ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan
perang, Maka Sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul, Kerabat rasul, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan ibnussabil[614], jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang
Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, Yaitu di hari bertemunya
dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Jangan bagi bagi dulu , tapi zakati dulu.

2. At tandim artinya mengagungkan

Dalam Q.S An-nisa 69 Allah berfirman :

   


   
   
 
  
  
“dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para
shiddiiqiin[314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah
teman yang sebaik-baiknya.”

Allah dulu baru rosul, jadi lebih agung Allah.

Kemudian dalam Q.S Al ahzab 56

  


   
  
  
 
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya

Jadi Allah dulu baru malaikat.

3. Lit Tasyrif, untuk memulyakan

Allah berfirman dalam QS al ahzab 35

 
 
 
 
 
 



 
 
 
   
   
 
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang
mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang
benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan
yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Jadi laki-laki dulu baru perempuan, bukan perempuan tidak mulya, Cuma laki-laki lebih
mulya.

Kemudian dalam Q,S Al baqarah 178

  


   
   
 
    
    
  
    
    
    

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan
wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya,
hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi
ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang
melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih.”

Al hurru dulu (orang yg merdeka), kemudian hamba, baru wanita.

Kemudian dalam Q,S Al an’am 95 dan fathir 22 disebutkan dulu kehidupan sebelum kematian,
yukhrijul hayya minal mayyiti , tidak sama orang2 hidup dengan orang2 mati (lit tasyrif)

An nahl ayat 8

 
 
     

“dan (dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan
(menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya”.

Mendahulukan nama kuda dari pada bagal dan keledai. Karena kuda itu besar, baru bagal
baru himar, lebih lagi mahal, cepat, responsive, kalau dikendalikan kuda lebih mudah. Kalau
bagal dan himar lebih sulit dikendalikan, dan lambat.

Kemudian dalam Q.S Al baqarah ayat 7, al isro dan 36 Al anam 46

Didahulukan pendengaran daripada penglihatan, sebab orang melihat itu kadang tidak
konsentrasi, beda dgn orang yg mendengar yang lebih konsentrasi.

4. Al munasabah antar lafadz


seperti An-Nahl ayat 6

    


  
dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya
kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.

Ini berbicara pengembala binatang di Arab, kalau mengembalakan binatang, di keluarkan


dahulu baru di masukkan, memang pada saat mengeluarkannya, menjaganya terasa indah karena
sambil menikmati suasana, etapi juga ada kekhawatiran takut kehilangan, jadi di ayat ini di
dahulukan lafadz indahnya itu ketika di masukkan dulu. kenapa? Karena saat memasukkan ke
kandang ada perasaan tenang, karena hewan yang digembalakannya perutnya sudah terisi dan
tenang karena sudah terhindar dari bahaya kehilangan.

5. Dorongan dan ajakan untuk melaksanakan sesuatu yang disebutkan lebih dahulu.

Dalam An – nisa 11

    


    
    
     
   
   
    
      
   
     
    
    
  
   
     
     
 

“Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang
anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih
dari dua[273], Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja,
Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta
yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan
ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai
beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi
wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak
mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah ketetapan dari Allah.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Jadi sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau sesudah dibayar hutangnya, artinya ketika
ada yang meninggal, ikuti dulu wasiatnya apa, baru bagi-bagi waris, jangan bagi-bagi dulu, nanti
hutangnya gak kebayar, jadi harus didahulukan wasiat.

6. Yang didahulukan penyebutannya memang lebih dahulu muncul..

.Al Hajj : 75

   


     
  
“Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari Malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah
Maha mendengar lagi Maha melihat.”

Allah lebih dahulu menyebutkan malaika daripada rosul, sebab yang pertama kali muncul
malikat dulu baru rosul.

Al ahzab 59 : Beristri dulu baru punya anak.

7. Hubungan sebab akibat.

Dalam Q.S Al baqarah 222 Allah berfirman

    


  
    
   
    
     
 
.. 
“mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu
kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka telah Suci, Maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Disini didahulukan orang yang bertaubat, padahal orang yang bertaubat itu berarti
kotorkan ? orang suci justru kedua setelah tobat. Mengapa ? sebab ketaubatan seseorang yang
dapat menyebabkan dia mensucikan diri. Suci itu setelah taubat, jadi orang pada dasarnya punya
dosa setelah taubat baru suci.

Kemudian dalam Q.S Al jatsiyah ayat 7

Pendusta didahulukan daripada orang yg berdosa besar, sebab seseorang yg dusta ini
menyebabkan dia berdosa, maka didahulukan dusta.

8. Menunjukkan arti banyak, yang disebutkan dahulu pertama muqoddam itu lebih
banyak daripada yg disebut kemudian (muakhkhor). Surat at taghobun ayat 2

    


    
  
“Dia-lah yang menciptakan kamu Maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada
yang mukmin. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”

Artinya lebih banyak jumlah kafir daripada mukmim.

Kemudian dalam ayat wassariqu wassariqotu disebutkan pencuri laki2 dulu karena memang
kebanyakan pencuri laki2, letika dilihat dipenjara lebih banyak laki2 drpd perempuan. Cuma ada
kelanjutannya, didalam masalah zinah. pelacur perempuann lebih banyak dr pelacur laki2.

9. penahapan dari yang paling bawah ke yang paling atas.

Allah berfirman dalam Q.S Al araf 195

    


     
    
    
    
    
“Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau
mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata
yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar?
Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian
lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku)".

Berhala ini disebutnya kaki dulu, (dari bawah), kemudian tangan , mata, telinga.

10. penahapan dari yang paling atas sampai ke paling bawah. (Ayatnya mohon maaf takut
keliru).

Anda mungkin juga menyukai