Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

MANAJEMEN AGRIBISNIS
ANALISIS USAHA LAUNDRY

DOSEN PEMBIMBING
Ir. Eliza, M.Si

Disusun Oleh :
Zado Revnata Akbar
1706113548

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia – Nya,
sehingga makalah yang berjudul “Analisis Usaha Laundry” dapat diselesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Agribisnis.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua. Penulis membuat makalah ini dari narasumber sebagai pedoman membuat
makalah.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Manajemen Agribisnis,
teman mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan
motivasi membantu dalam pengembangan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih perlu ditingkatkan lagi mutunya. Oleh karena itu kritik dan
saran dari berbagai pihak yang membangun sangat diharapkan.

Pekanbaru, 17 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Modal Usaha Laundry ................................................................ 3
2.2 Hambatan dalam Usaha Laundry ..................................................................... 5
2.3 Keuntungan dalam Usaha Laundry .................................................................. 5
2.4 Strategi Pemasaran Usaha Laundry ................................................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zaman yang sangat berkembang ini, banyak mahasiswa yang sibuk
mengurus pekerjaan kampusnya. Salah satu gaya hidup modern dari mahasiswa
adalah mencuci pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal dengan laundry. Di
daerah sekitaran kampus khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh. Laundry
kiloan juga pilihan yang tepat bagi yang ingin membuka usaha jenis ini dengan
modal yang tidak terlalu besar. Dengan bermodalkan mesin cuci dan ruangan
tempat usaha yang memadai, serta didukung lokasi yang strategis, membuat
prospek. Peluang usaha laundry merupakan peluang usaha yang cukup banyak
dikembangkan orang untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk
layanan jasa bagi mereka yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah.
Daerah perkotaan juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk
mengelola sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan kota biasanya orang
menetapkan tarif laundry dengan harga yang cukup mahal. Peluang usaha laundry
kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu memaksimalkan pelayanan
kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil cucian, ketepatan waktu,
serta keramahan pihak pelayan. Jika pemilik usaha mampu akan lebih baik lagi
menawarkan dan memberikan jasa pelayanan prima berupa antar dan jemput hasil
laundry ke alamat pelanggan yang terjangkau. Untuk mengembangkan peluang
usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa menjalin kerjasama dengan pihak-pihak
seperti hotel, hal ini akan lebih efektif dilakukan di kawasan perkotaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perencanaan modal usaha laundry ?
2. Apa saja hambatan dalam usaha laundry ?
3. Apa keuntungan dalam usaha laundry ?
4. Apa strategi untuk pemasaran usaha laundry ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perencanaan modal usaha laundry.

1
2. Untuk mengetahui hambatan dalam usaha laundry.
3. Untuk mengetahui keuntungan dalam usaha laundry.
4. Untuk mengetahui dan memahami strategi untuk pemasaran usaha laundry.

2
II. PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Modal Usaha Laundry


Dalam usaha, tentu saja ada sebuah perencanaan yang matang, perencanaan
tersebut berupa persiapan-persiapan yang harus disiapkan untuk berwirausaha,
berikut, persiapan-persiapan yang harus disiapkan :
Modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet
tempat menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa
mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan Lokasi tempat
menerima cucian dan tempat mencuci bisa dilakukan ditempat yang sama atau
terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya
yang juga besar.
Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang),
mesin cuci baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar,
mesin setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang
dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Jika jumlah cucian belum terlalu banyak,
mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang harganya jauh
lebih murah. Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk
mencatat dan menerima transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci
pakaian yang bisa dicuci dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa
dicuci dengan mesin cuci biasa harus dicuci secara terpisah.
Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita
tak bisa mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu,
diperlukan ruang jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila
musim hujan tiba, akan sulit untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan
Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line
atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih menyukai setrika
tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, meski
membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak. Sedangkan untuk biaya operasional
sehari-hari komponennya: biaya sewa tempat deterjen dan pelunak cucian, air,
bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja). Untuk lokasi bisa di rumah
sendiri, terutama lokasi untuk tempat mencuci. Sedangkan air, bisa pakai air

3
tanah, tapi usahakan disaring lebih dulu karena air tanah yang kotor bisa merusak
pakaian. Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring
air sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang
lebih mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci
pakaian pelanggan. Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 1
orang pekerja untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk menyetrika.
Modal terbesar yang harus dipersiapkan adalah untuk pembelian mesin-
mesin dan sewa tempat. Adapun harga mesin relatif ke jenis mesin yang ingin
dibeli. Mesin cuci punya spesifikasi, tergantung dari jumlah kilogram yang ingin
dicuci apakah 10 kg, 20 kg, 30 kg, dan seterusnya, begitu juga dengan mesin
pengering. Untuk mesin-mesin kelas industri keluaran Jerman memiliki kualitas
terbaik, tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan mesin keluaran Jepang.
Untuk memulai usaha jenis rumahan, Anda bisa memakai mesin rumahan, tetapi
daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat
Anda harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry mengandalkan
kuantitas yang besar, karena keuntungan per potong dari sisi Maka, pemasaran
atau jumlah cucian akan amat menentukan kapan investasi Anda kembali modal
serta keuntungan yang ingin diraih. Jika usaha ini ingin dilakukan dengan skala
menengah memang dibutuhkan modal yang cukup besar, antara ratusan juta
sampai satu miliar rupiah. Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa
dilakukan. Namun, mencari partner pun tak mudah. Harus ada kecocokan dan
kesamaan visi dan misi dalam menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-
hitungan tegas dan jelas dalam modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan
dalam bentuk legal (badan hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.
Banyak sekali seluk beluk soal bisnis ini yang bisa Anda ketahui jika ingin
memulainya di level menengah. Untuk informasi lebih lanjut, ada asosiasi atau
perkumpulan dari pengusaha laundry (khususnya laundry menengah dan besar),
dimana Anda bisa bertanya lebih spesifik dan mendetail seputar usaha.
Rancangan Modal:
 Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-
 Setrika listrik (uap) 1 unit Rp. 500.000,-
 Meja + kursi utk setrika Rp. 750.000,-

4
 Meja administrasi + kursi Rp. 250.000,-
 Keranjang plastik (besar), hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-
 Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu
sebesar Rp. 1.000,-
 Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan
per tahun = (Rp. 10.500.000,00 – Rp. 1.000,00) / 4 = Rp.2.624.750,-
pertahun atau Rp. 218.729,- perbulan.
 Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan
 Orde cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-
 Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-
 Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-
 Gaji 3 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,-
Dengan modal kurang lebih Rp. 10.000.000 sudah bisa membuka usaha
laundry yang berkualitas baik.

2.2 Hambatan dalam Usaha Laundry


Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah :
1. Kualitas lingkungan, seperti air bersih
2. Kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat menentukan
berkembangnya bisnis ini
3. Usaha laundry lain yang saling berdekatan dalam suatu kawasan
(persaingan).

2.3 Keuntungan dalam Usaha Laundry


1. Tidak memerlukan keahlian khusus
2. Apabila lokasi strategis maka sangat mudah mendapatkan untung, seperti di
dekat kampus.

2.4 Strategi Pemasaran Usaha Laundry


1. Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis ini.

5
2. Jangan lupa berikan bonus-bonus khusus, seperti setelah konsumen
melakukan pencucian 5 kali dengan jumlah minimal sekian kg akan
mendapatkan extra gratis satu kilo.
3. Lakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu.
Hal ini akan membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
4. Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas
yang baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset
terjamin.
5. Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembangnya
suatu usaha, jadi kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat
menentukan kepuasan pelanggan.

6
Tabel 1. Tabel Matriks SWOT Analisis Usaha Laundry
Kekuatan Kelemahan
(S) (W)
Internal 1. Harga terjangkau 1. Lamanya proses laundry yang
2. Lokasi yang strategis (dekat memakan waktu 2-3 hari
kampus) 2. Lahan yang masih kurang,
3. Jumlah pelanggan yang tinggi khususnya untuk parkiran
4. Pelayanan yang diberikan 3. Pesanan menumpuk akibat
Eksternal disesuaikan dengan permintaan banyaknya pesanan
pelanggan (mekanik, manual) 4. Pakaian kadang rusak akibat
5. Adanya usaha lain seperti setrika dicampur saat dicuci
pakaian
Peluang (O) SO Strategi WO Straregi
1. Sebagian besar 1. Membut promo penucian bagi 1. Layanan laundry kilat
masyarakat tidak punya member laundry 2. Menyediakan layanan antar
waktu untuk mencuci 2. Membagi menjadi laundry jemput
2. Adanya kos yang tidak kiloan dan potongan 3. Melakukan pemilahan
dilengkapi dengan 3. Menjaga kualitas pelayanan, pakaian sesuai dengan
jemuran sehingga konsumen betah keinginan konsumen sebelum
3. Konsumen yang pasti dicuci
4. Tingkat keinginan
konsumen yang
kompleks dan instan

Ancaman (T) ST Strategi WT Strategi


1. Muncul usaha laundry 1. Membuat promo pencucian bagi 1. Layanan laundry kilat
lainnya member laundry 2. Layanan antar jemput
2. Usaha laundry lain yang 2. Mempertahankan harga tetapi 3. Perbanyak mesin cuci
membuat harga yang meningkatkan kualitas hasil 4. Melakukan pemilahan
lebih murah 3. Menjaga kepercayaan pelanggan pakaian berdasarkan
3. Tingkat kepuasan dengan pelayanan yang terbaik jenis,warna dan kualitas
konsumen atas hasil 4. Menjaga kepercayaan pelanggan sesuai permintaan kosumen
laundry yang berubah- dengan memberikan hasil yang
ubah memuaskan
4. Teknologi mesin
cuci laundry lain
yang makin canggih

7
Tabel 2. Distribusi Nilai Subkomponen SWOT
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
S1 3 W1 3 O1 3 T1 3
S2 3 W2 2 O2 3 T2 3
S3 3 W3 3 O3 3 T3 3
S4 3 W4 3 O4 3 T4 2
S5 3

Keterangan : 3 = sangat penting


2 = penting
1 = tidak penting

Tabel 3. Alternatif Strategi Pemasaran Berdasarkan Keterkaitan Antar


Subkomponen
Unsur SWOT Keterkaitan Bobot Ranking
SO1 S1,S2,S3,S4,O1 15 1
SO2 S1,S2,S3,O2 12 2
SO3 S1,S2,S3,O3 12 2
WO1 W1,W3,O1,O2 12 2
WO2 O3,O4 6 5
WO3 W3,W4,O3 9 3
ST1 S1,S2,T1,T2 12 2
ST2 S1,S2,T1,T2,T3 15 1
ST3 S1,S2,S3,T1,T2 15 1
ST4 S1,S2,T1,T2,T3 15 1
WT1 W1,W3 6 5
WT2 W2,W3,T1 8 4
WT3 W3,T4 5 6
WT4 W4,T3,T4 8 4

8
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat
aspek pemsaran yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak
mau capek, kurang air bersih sampai pada menginginkan bau harum dan cucian
halus merupakan faktor pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini,
motif ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis
Pendanaan usaha ini tidaklah terlalu besar, sehingga keuntungan yang didapat
diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha dan laba yang di harapkan tercapai,
dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai
pilihan bisnis.
3.2 Saran
Perlunya perhatian membuka usaha laundry pada tempat yang strategis
seperti dekat kampus, area perkotaan atau kerja sama dengan perhotelan, dan
kualitas tetap harus dijaga.

9
DAFTAR PUSTAKA
Narasumber Lola Clothes. 2019. Wawancara langsung dengan narasumber, Jalan
Manyar Sakti No.11, Panam, Pekanbaru.

10

Anda mungkin juga menyukai