PENDAHULUAN
1
tidak lengkap, jadi kebutuhan alat bantu pengajaran untuk pelajaran tersebut
tidak mendukung adanya kegiatan praktikum.
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau yang telah
berdiri sejak tahun 1994 mempunyai rasa tanggung jawab yang sejalan
dengan visi dan misi yang diembannya guna memajukan mutu pendidikan di
daerah Riau ini. Hal ini berkaitan dengan implementasi dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. Untuk
merealisasikan kegiatan tersebut, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Universitas Riau berkolaborasi dengan Dinas UPTD Pendidikan Kecamatan
Kuantan Mudik.
Kecamatan Kuantan Mudik merupakan sebuah kecamatan di
Kabupaten Kuantan Singingi yang ibu kota kan Lubuk Jambi. Lubuk Jambi
berjarak 21 km dari kota Teluk Kuantan. Luas wilayah Kecamatan Kuantan
Mudik adalah 1.385,92 km2 yang membawahi 1 kelurahan 27 desa.
Berdasarkan letak geografisnya maka wilayah Kecamatan Kuantan
Mudik berbatasan dengan:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kota Teluk Kuantan
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat
3. Sebelah barat berbatasan dengan Hulu Kuantan
4. Sebelah timur berbatasan dengan Batang Peranap Indragiri Hulu
Kepadatan penduduk di Kecamatan Kuantan Mudik berjumlah 24.978
jiwa yang terdiri dari 12.622 penduduk laki-laki (58,57%) dan 12.365
penduduk perempuan (41,43%), serta jumlah keluarga sebanyak 7.237 kepala
keluarga (KK), warga negara Indonesia (WNI) 100%.
Berdasarkan wawancara dengan guru yang mengajar di Kecamatan
Kuantan Mudik, masih rendah kegiatan belajar-mengajar IPA dengan
menggunakan alat peraga. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya
pengetahuan para guru dalam menggunakan alat peraga tersebut. Guru-guru
lebih terpaku konsep materi IPA saja, namun tidak mengetahui bagaimana
konsep tersebut didapatkan. Untuk itu pelatihan pemanfaatan KIT IPA dalam
pembelajaran saintifik diadakan di Kecamatan Kuantan Mudik, Kuantan
2
Singingi. Daftar nama sekolah menengah pertama se-derajat di Kecamatan
Kuantan Mudik ditunjukkan pada Tabel 1.
No Satuan Pendidikan
1 SMP Negeri 1 Kuantan Mudik
2 SMP Negeri 2 Kuantan Mudik
3 SMP Negeri 3 Kuantan Mudik
4 SMP Negeri 4 Kuantan Mudik
5 SMP Negeri 5 Kuantan Mudik
6 SMP Satu Atap Bukit Pedusunan
7 MTS Swasta Muhammadiyah Lubuk Jambi
8 MTS Swasta Tarbiyah Islamiyah Koto Lubuk Jambi
3
1.3 Tujuan Kegiatan
Pelatihan ini bertujuan untuk melatih keterampilan guru-guru IPA SMP
se-Kecamatan Kuantan Mudik untuk menggunakan alat KIT IPA SMP dalam
pembelajaran berbasis saintifik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
pola berpikir deduktif maupun induktif, 3) sebagai suatu alat untuk menguasai
dan memelihara alam serta mengembangkan produksi guna kesejahteraan
manusia, 4) sebagai suatu faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan,
pola berpikir dan sikap manusia terhadap alam semesta. Menurut Hungeford,
Volk & Ramsay (La Maronta, 2001:4), sains (fisika) adalah: 1) proses
memperoleh informasi melalui metode empiris (empirical method), 2)
informasi yang diperoleh melalui penyelidikan yang telah ditata secara logis
dan sistematis, 3) suatu kombinasi proses berpikir kritis yang menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya dan valid. Selain itu Trowbridge & Bybee (La
Maronta, 2001:4) mengungkapkan, sains merupakan representasi dari suatu
hubungan dinamisyang mencakup tiga faktor utama, yaitu “the extant body of
scientific knowledge, the values of science, and the methods and processes of
sciences”. Pendapat ini selain melihat sains sebagai suatu proses dan metoda
serta produk-produk, juga melihat bahwa sains mengandung nilai-nilai seperti
diungkapkan Nash (1963) (dalam Hendro dan Jenny, 1993:4), yang
mengatakan ”science is away of looking at the world”. Artinya sains (IPA)
adalah suatu cara atau metode dalam mengamati alam. Pandangan ini
diperkuat Einstein (Henrdo dan Jenny, 1993:4) dengan pernyataan “Science is
the attempt to make the chaotic deversity of our sense experiences correspond
to a logically uniform system of thought”. Pengertian ini menyatakan bahwa
sains merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman
menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis tertentu. “A logically uniform
system of thought” ini adalah pola berpikir ilmiah. Pernyataan lain yang
senada dengan ini dikemukakan 1993:4) yang menyatakan bahwa sains dapat
dipandang Rome Harre (Hendro dan Jenny, 1993:4) menyebutkan,
”sciecollection of well attested theories which explain the patterns and rence
is a gularities among carefully studied phenomena”. Dalam pengertian ini
dapat dilihat bahwa sains (IPA) adalah kumpulan teori yang telah diuji
kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala
alam yang diamati secara seksama.
6
a. IPA dapat dipandang sebagai faktor yang dapat mengubah sikap dan
pandangan manusia terhadap alam semesta, dari sudut pandang mitologis
menjadi sudut pandang ilmiah.
b. IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk
memahami berbagai gejala alam. Untuk ini diperlukan suatu tata cara
tertentu yang sifatnya analitis, cermat, lengkap, serta menghubungkan
gejala alam yang satu dengan gejala alam yang lain sehingga keseluruhan
membentuk suatu sudut pandang yang baru tentang objek yang
diamatinya.
c. IPA dapat dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia untuk
memahami berbagai gejala alam. Produk ini berupa prinsip, teori-teori,
hukum-hukum, konsep-konsep, maupun fakta-fakta yang kesemuanya itu
ditujukan untuk menjelaskan tentang berbagai gejala alam.
7
Dapat diketahui bahwa pembelajaran saintifik merujuk pada teknik-
teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh
pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan
sebelumnya (Musfiqon dan Nurdyansyah, 2015). Untuk dapat disebut ilmiah,
metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari
objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip
penalaran yang spesifik. Oleh karena itu pembelajaran berbasis saintifik
umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi
atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian
memformulasikan dan menguji hipotesis.
8
BAB III
METODE PENERAPAN
9
3) Melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan memberikan motivasi
dan apersepsi pada guru dan kemudian memberikan konflik kognitif
melalui beberapa pertanyaan yang harus ditemukan jawabannya melalui
bantuan KIT IPA. Setiap kelompok mengerjakan setiap konflik yang
ada di lembar LKS yang disediakan
4) Konflik kognitif akan ditemukan jawabannya oleh guru-guru dalam
percobaan tersebut dengan difasilitasi dan didampingi oleh beberapa
dosen
Acara penutupan dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB yang dihadiri
oleh Kepala UPTD, kepala sekolah, guru, dosen dan mahasiswa Pendidikan
Fisika.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
4) Materi Pelatihan KIT IPA meliputi
1. Pengenalan peralatan KIT IPA
12
3. Eksperimen pengukuran Massa dengan neraca ohaus
13
5. Eksperimen Rangkaian seri parallel
5) Presentasi
Kegiatan ini dilakukan dengan meminta wakil dari masing-masing
kelompok menyampaikan hasil diskusi. Berdasarkan hasil presentasi
peserta maka mereka dapat mengerjakan konflik yang diberikan oleh
dosen dengan baik. Respon peserta terhadap pelatihan ini dilihat
melalui angket yang diisi setelah kegiatan.
6) Tugas Mandiri
Setelah dilakukan pelatihan, guru guru diwajibkan untuk
melaksanakan percobaan yang sudah dilatihkan di sekolah mereka
masing masing serta membuat video singkat sebagai laporan ke tim
PKM Program Magister Pendidikan IPA yang selanjutnya di
tindaklanjuti sebagai syarat untuk memperoleh sertifikat workshop
yang telah dilaksanakan.
14
6). Refleksi workshop
Setelah dilaksanakan Workshop ini selanjutnya untuk perbaikan
kedepan sebagai acuan refleksi diminta tanggapan peserta workshop
tentang pelaksanaan yang telah dilakukan, berikut ini ditampilkan hasil
dari instrument yang telah diberikan kepada peserta workshop sebagai
berikut :
Rata-Rata
No Pernyataan
Jawaban
Saya berpatisipasi aktif selama kegiatan workshop KIT IPA 3.69
1
SMP
Materi workshop yang disajikan sesuai dengan keperluan 3.73
2
saya sebagai guru IPA
Materi yang disajikan dapat menambah wawasan saya 3.84
3
tentang penggunaan KIT IPA
Penyajian materi tentang penggunaan KIT IPA disajikan 3.76
4
secara interaktif
Bahan workshop dapat membantu saya dalam 3.81
5
meningkatkan wawasan tentang penggunaan KIT IPA
Kegiatan workshop dapat meningkatkan keterampilan 3.81
6
penggunaan KIT IPA
Kegiatan workshop dapat meningkatkan kemampuan 3.62
7
mengembangkan LKPD
Workshop yang saya dapatkan sangat bermanfaat untuk 3.81
8 meningkatkan kemampuan dan keterampilan saya sebagai
guru IPA
Saya berusaha menggunakan KIT IPA secara efektif dan 3.77
9
efisien dalam pembelajaran di sekolah
Kegiatan ini dapat membantu saya untuk meningkatkan 3.69
10
profesionalisme
Dari kritik dan saran yang tergambar dari angket yang telah disebarkan
diperoleh bebrapa harapan yang disampaikan oleh peserta yaitu berupa
permintaan untuk menambah dan memperbanyak jumlah eksperimen karena
mereka merasakan pentingnya eskperimen yang harus diajarkan ke siswa-
siswanya.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil pelatihan KIT IPA berbasis saintifik tingkat SMP yang telah
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kecematan Kuantan Mudik diperoleh bahwa
peserta telah mengikuti pelatihan ini dengan baik, antusias, memberikan
respon positif, lebih memotivasi untuk melaksanakannya dan sangat
mengharapkan dapat dilaksanakan secara berkala.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat mengenai pelatihan
pemanfaatan KIT IPA dalam Pembelajaran Saintifik Tingkat SMP di
Kecamatan Kuantan Mudik adalah dibutuhkannya guru yang aktif, kreatif dan
memiliki kemampuan menggunakan peralatan KIT IPA dan peralatan yang
digunakan pada percobaan IPA. Untuk itu sangat diperlukan adanya KIT IPA
di setiap sekolah dan alat sederhana yang dapat digunakan untuk melakukan
percobaan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Lampiran 1. Daftar Hadir Kegiatan Pelatihan Pemanfaatan KIT IPA SMP
18
Lampiran 2 . Dokumentasi Kegiatan
19
20
Lampiran 3. Surat Keterangan
21
Lampiran 4. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan KIT IPA
Bulan
No Kegiatan
Agustus September Oktober November
1 Studi Pendahuluan
dan Pembuatan
Proposal
2 Penyusunan bahan
pelatihan
Persiapan materi
pelatihan
Persiapan alat
KIT dan bahan
3 Pelaksanaan
pengabdian
(Pelatihan KIT)
4 Seminar hasil
Evaluasi dan
penyusunan
konsep laporan
5 Pelaporan
22
Lampiran 5. Organisasi PKM
Ketua
Nama : Dr. Yennita, S.Si, M.Si
NIP : 197102251998022001
Pangkat/Jabatan/Gol : Pembina/Lektor Kepala/ IV A
Waktu yang disediakan : 15 jam/minggu
Anggota
Nama : Dr. Fakhruddin, S.Si, MT
NIP : 197005151999031001
Pangkat/Jabatan/Gol : Pembina/Lektor Kepala/ IV A
Waktu yang disediakan : 10 jam/minggu
23
Lampiran 6. Anggaran Biaya
24