Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

Latar belakang masalah

Dalam perspektif islam, secara kodrati manusia sejak lahir telah dibekali oleh Allah dengan
potensi dasar (fitrah). Fitrah merupakan poteni dasar manusia yang dibawa sejak lahir yang harus
ditmbuh kembangkan agar dapat menjdai fungsional bagi kehidupannya di kemudian hari. Untuk itu,
aktualisasi terhadap potensi tersebut merupakan hal yang sangat penting dan itu dapat dilakukan
lewat usaha-usaha yang disengaja dan secara sadar agar mencapai pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal.

Pendidikan sebagaimana dipahami sebagai usaha dan kegiatan manusia dewasa terhadap
manusia yang belum dewasa, bertujuan untuk menggali potensi-potensi tersebut agar menjadi
aktual dan dapat bekembang dengan baik. Dengan begitu, pendidikan dalam hal ini dapat dipahami
sebagai alat untuk memberikan rangsangan agar potensi manusia sebagaimana yang disebutkan di
atas tadi berkembang sesuai apa yang diharapkan. Upaya-upaya terhadap pengembangan potensi
anak itu sangat penting, sebab dengan perkembanganya potensi-potensi itulah manusia akan
menjadi manusia dalam arti upaya manusia untuk memanusiakan manusia, sehingga mampu
memenuhi tugasnya sebagai manusia dan warga negara yang berarti sbagi suatu negara dan
bangsanya sendiri.

Pentingnya peran dunia pendidikan dalam memberikan daya tahan bagi masyarakat dalam
menghadapi perubahan sosial yang terjdai saat ini semakin dapat dirasakan. Saat ini, pengaruh
negatif dari perubahan sosial itu dapat dilihat dengan semakin rusaknya karakter bangsa.

Indonesia kini sangat membutuhkan pendidikan yang dapat menciptkan peserta didik yang
berintegritas. Berintegritas yang dimaksud adalah manusia yang memiliki pribadi disamping pintar
tapi ia juga memiliki karakter baik. Untuk menciptkan pendidikan yang demikian, maka unsur utama
yang harus dibenahi adalah terkait dengan kurikulum, sebab kurikulum merupakan pemandu atau
acuan utama bagi penyelenggara pendidikan secara formal, yang menjdai pedoman bagi setiap guru,
kepala sekolah, dan pengawas pendidikan dalam pelaksanaan tugas mereka sehari-hari.

Kurikulum yang dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan proses pendidikan haruslah
senantiasa dikembangan disamping berorientasi pada kemajuan, ia harus didasarkan pada
kebutuhan kondisi sosial. Sebab, jika diperhatikan bahwa dalam perspektif sosiologis, kurikulum
merupakan produk sosial. Artinya, segala perubahan baik dari segi format, isi, maupun asas desain
dan pelaksanaanya akan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman yang terjadi (kurikulum
sebagai objek). Pada paradigma sebaliknya, kurikulum dapat pula berfungsi sebagai subjek zaman,
dimana kurikulum itu sendiri merupakan salah satu instrumen (alat formal) dari perubahan sosial
yang diharapkan.

Adapun orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang


berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang
holistik dan menyenangkan. Hal ini memberikan pemahaman sekiranya kurikulum 2013 tersebut
dapat diimplementasikan dengan sukses, maka harapan berbagai pihak karakter peserta didik akan
dapat tercapai.
Implementasi kurikulum 2013 di MAN 2 Model Medan

Berdasarkan pada hasil observasi, dan peneliti lakukan terkait dengan implementasi kurikulum
2013 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan, maka berbagai temuan dapat dikemukakan
sebagai berikut:

Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 di MAN 2 Model Medan

Sebagai kurikulum yang baru, untuk mengimplementasikannya tentu membutuhkan persiapan


yang matang demi hasil yang maksimal sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karenanya, sesuai
dengan temuan peneliti bahwa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan telah dilakukan
bebagai persiapan sebelum menjalankan implementasi kurikulum 2013, khususnya pada kelas X.

Menurut Burhanuddin Harahap-selaku kepala sekolah Madrasah bahwa persiapan yang


dilakukan oleh MAN 2 Model Medan secara garis besar meliputi tiga hal seperti; persiapan bidang
sarana prasarana, persiapan bidang sumber daya manusia, yang dalam hal ini adalah guru-guru yang
mengajar di kelas X dan juga kesiapan para siswa, serta pembentukan tim.

Karakteristik pengembangan kurikulum 2013 di MAN 2 Model Medan

Implementasi kurikulum 2013 di MAN 2 Model Medan dilakukan dengan mengacu beberapa
karakteristik sebagai berikut:

a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu,kretifitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
b. MAN 2 Model Medan merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di Madrasah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
c. Mengembangkan sikap, pengetahan, dan keterampilan serta menerapakannya dalam
berbagai situasi di Madrsah dan Masyarakat.
d. Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar mata pelajaran.
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organisasi elements) kompetensi
dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horozontal dan vertikal).

Prinsip pengembangan kurikulum 2013 di MAN 2 Model Medan

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat

Struktur kurikulum 2013 di MAN 2 Model Medan

Implementasi kurikulum 2013 di MAN 2 Model Medan didasarkan pada strukur kurikulum
yang telah ada meliputi beberapa hal seperti subtansi pembelajaran yang tempuh dalam satu
jenjang pendidkan selama tiga tahun. Struktur kurikulum disusun berdasarkan pada standar
kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan standar kompetensi mata pembelejaran.

Pengembangan program

Langkah pertama persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah melakkan
pengembangan program. Dalam kurikulum 2013 pengembangan program mencakup program
tahunan, program semester, program mingguan dan harian, program pengayaan dan remedial, serta
program bimbingan dan konseling.

Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dan penilaian

Penyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

Kurikulum 2013 di MAN 2 Model Medan diimplementasikan dalam proses pembeljarannya.


Sementara itu, langkah awal pembelajaran yang berdsarkan pada kurikulum 2013 adalah
penyusunan perencanaan pembelajaran. Oleh karenanya setiap guru MAN 2 Model Medan,
khususnya yang mengajar di kelas X ditugaskan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana terdapat pada silabus
kurikulum 2013, dan juga berdasarkan pada karakteristik dan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum MAN 2 Model Medan sebagaimana telah dikemukakan di atas.

Anda mungkin juga menyukai