Anda di halaman 1dari 14

1.

Pengertian dari evaluasi, penilaian dan penghargaan


 Evaluasi
Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21
dijelaskan bahwa “evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan
penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan
pendidikan”.
Evaluasi merupakan saduran dari bahasa Inggris “evaluation” yang diartikan sebagai
penaksiran atau penilaian. Evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk suatu hal
atau objek yang berdasarakan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan
tertentu.
Penilaian ini bisa bersifat netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari
keduanya. Saat sesuatu dievaluasi, maka biasanya akan diikuti dengan pengambilan
keputusan atas obyek yang dievaluasi.
Evaluasi bisa juga diartikan sebagai suatu proses sistematis dalam memeriksa,
menentukan, membuat keputusan atau menyediakan informasi terhadap program yang
telah dilakukan dan sejauh mana sebuah program tercapai.
Evaluasi lebih bersifat melihat ke depan dari pada melihat kesalahan kesalahan dimasa
lalu, dan ditujukan pada upaya peningkatan kesempatan demi keberhasilan program.
Dengan demikian misi dari evaluasi itu adalah perbaikan atau penyempurnaan di masa
mendatang atas suatu program.

Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli


 Wrightstone, dkk (1956)
Pengertian evaluasi adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan ke
arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan.
 Sudijono (1996)
Pengertian evaluasi adalah interpretasi atau penafsiran yang bersumber pada
data kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan hasil dari pengukuran.
 Nurkancana (1983)
Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk
menentukan nilai dari suatu hal.
 Kumano (2001)
Evaluasi adalah penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan
asesmen.
 Ralf Tyler
Ia menyatakan bahwa pengertian evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan
pendidikan sudah tercapai.
 Calongesi (1995)
Evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran.
 Jones
Arti evaluasi adalah suatu aktivitas yang dirancang untuk menimbang manfaat
program dalam spesifikasi kriteria, teknik pengukuran, metode analisis dan
bentuk rekomendasi.
 Worthen dan Sanders (1979 : 1)
Evaluasi adalah mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang
berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi
serta alternatif prosedur tertentu. Karenanya evaluasi bukan merupakan
hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa
mengiringi kehidupan seseorang.
 Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L
Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau
negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi
biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau
manfaatnya.
 Gronlund (1975)
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan tujuan atau
membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan – tujuan pengajaran
telah dicapai oleh siswa
 Azwar (1996)
Evaluasi adalah proses yang dilakukan secara teratur dan sistematis pada
komparasi antara standar atau kriteria yang telah ditentukan dengan hasil yang
diperoleh. Melalui hasil perbandingan tersebut kemudian disusun suatu
kesimpulan dan saran pada setiap aktivitas pada program.
 Zainul dan Nasution (2001)
Bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan
keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun
non tes.
 Purwanto (2002)
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai
terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang
sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.

 Arikunto (2003)
Definisi evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur
keberhasilan program pendidikan.
 Rooijackers Ad
Evaluasi sebagai ;setiap usaha atau proses dalam menentukan nilai”. Secara
khusus evaluasi atau penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian
nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan
pengambilan keputusan.
suatu aktivitas secara spontan dan insidental, melainkan merupakan kegiatan
untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan
tujuan yang jelas.
 Tayibnapis (2000)
Dalam hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi program dalam konteks
tujuan yaitu sebagai proses menilai sampai sejauhmana tujuan
pendidikan dapat dicapai.
 Griffin & Nix (1991)
Evaluasi adalah judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran.
 Bloom (1971)
Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan
apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan
menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.
 Menurut Suchman
Bahwa memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang
telah dicapai bebarapa kagiatan yang direncanakan untuk mendukung
tercapainaya tujuan.

 Abdul Basir
Evaluasi adalah proses pengumpulan data yang deskriptif, informative,
prediktif, dilaksanakan secara sistematik dan bertahap untuk menentukan
kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.
 Oemar Hamalik
Evaluasi adalah proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran
informasi untuk menilai (assess) keputusan-keputusan yang dibuat dalam
merancang suatu system pengajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi,
yaitu sebagai berikut:
 Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya pada akhir
pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan
berakhirnya pengajaran.
Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk
mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran.
Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk
mengumpulkaninformasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.
 Stark dan Thomas (1994)
Ia menyatakan bahwa evaluasi yang hanya melihat kesesuaian antara unjuk
kerja dan tujuan telah dikritik karena menyempitkan fokus dalam banyak
situasi pendidikan
 Lehman (1990)
Berdasarkan tujuannya, terdapat pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi
formatif. Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya untuk memperoleh
feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi sumatif merupakan
upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan.
 Guba dan Lincoln (1981)
Pengertian evaluasi adalah proses untuk menentukan sejauhmana tujuan telah
terealisasikan.
 Cronbach dan Suppes (1969)
Definisi evaluasi adalah proses penentuan nilai atau efektivitas suatu kegiatan
untuk tujuan pembuatan keputusan.
 A Joint Committee on Standard for Evaluation
Evaluasi adalah suatu proses pemeriksaan (penyelidikan) yang sistematis
tentang manfaat atau kegunaan dari sesuatu berdasarkan pada suatu
standar/kriteria tertentu.
 Undang Undang RI No. 20 tahun 2003
Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
bab XVI pasal 57 menyatakan evaluasi dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
 Malcolm dan Provus
Arti evaluasi adalah perbedaan apa yang ada dengan suatu standar untuk
mengetahui apakah ada selisih.
 I Ketut Gede Yudantara
Evaluasi merupakan kelanjutan dari suatu rencana kerja yang perananannya
sangat dibutuhkan karena evaluasi merupakan latihan yang memperkaya logika
dan analisa
 Endang Sri Astuti dan Resminingsih
Evaluasi merupakan pemikiran kritis terhadap keberhasilan dan kekurangan
dalam sebuah program pengembangan diri yang telah dilakukan seseorang
 Donna L Wong
Pengertian evaluasi adalah langkah terakhir dalam proses pembuatan keputusan
 Nursalam
Definisi evaluasi adalah proses stimulasi untuk menentukan keberhasilan
 Hj. Saminem SKM
Evaluasi adalah seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk
mengukur pelaksanaan dan berdasarkan pada tujuan dan kriteria.
 Baumgartner dan Jackson
Evaluasi merupakan kegiatan yang memberikan makna terhadap ketercapaian
tujuan. Kegiatan evaluasi ini harus dilakukan dengan teliti sehingga keputusan
yang diambil tidak salah.
 Phillips dan Hornak
Evaluasi merupakan istilah kompleks didalamnya mencakup pembuatan
keputusan atau pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran siswa.
Keputusan ini bisa didasarkan pada data kuantitatif maupun kualitatif.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
proses menentukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarakan pada acuan-
acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu.

 Penilaian
Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17
dikemukakan bahwa “Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”.
Penilaian juga dapat diartikan sebagai kegiatan penafsiran data hasil pengukuran
berdasarkan kriteria maupun aturan-aturan tertentu.
Penilaian dalam program pembelajaran merupakan salah satu kegiatan untuk menilai
tingkat pencapaian kurikulum dan berhasilnya proses pembelajaran, penilaian dalam
konteks hasil belajar diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran,
tentang kecakapan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti beberapa pelajaran.
 Penghargaan
Penghargaan ialah sesuatu yang diberikan pada perorangan atau kelompok jika mereka
melakukan suatu keulungan di bidang tertentu. Penghargaan biasanya diberikan dalam
bentuk medali, piala, gelar, sertifikat, plaket atau pita.
2. Kedudukan Evaluasi dalam pembelajaran
Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran sungguh sangat penting, dan
bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses
belajar dan pembelajaran. Penting karena dengan evaluasi diketahui apakah belajar dan
pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan evaluasi juga akan
diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tidak
atau belum berhasil. Tidak hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak
kegagalan dan kesuksesan belajar dan pembelajaran agar dapat dijadikan sebagai titik tolak
dalam mengadakan perbaikan belajar dan pembelajaran.
Pada proses pendidikan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang dilakukan, serta untuk mengetahui apakah
kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik
melalui pembelajaran.

3. Tujuan dan Fungsi Evaluasi


Evaluasi pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu ;
1. Sebagai alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran.
2. Sebagai alat pengukur tujuan proses belajar mengajar.
3. Mengetahui kelemahan siswa dan dapat menyelesaikan kesulitan belajar siswa.
4. Menempatkan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya serta kemampuan siswa.
5. Untuk guru BP, dapat mendata permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif
bimbingan dan penyuluhannya.
Tujuan dari dilakukannya evaluasi pembelejaran adalah ;
1. Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa.
2. Untuk melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali
materi yang telah diajarkan dan untuk mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
3. Mengenal latar belakang siswa yang berguna baik bagi penempatan maupun
penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa.
4. Sebagai umpan balik untuk guru yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses
belajar-mengajar dan program remedial untuk siswa.

Ruang lingkup Evaluasi Pembelajaran


Menurut Benyamin S. Bloom, dkk (1956) hasil belajar dapat dikelompokan ke dalam tiga
domain, yaitu kognitif, efektif dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang
kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang
mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak.
Adapun rincian domain tersebut adalah sebagai berikut:
1. Domain Kognitif
Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu:
1) Pengetahuan (knowledge) yaitu jenjang kemampuan yang menutut peserta didik untuk
mengenali dan mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti atau dapat menggunakannya.
2) Pemahaman (comprehension) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan
dapat memanfaatkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan, yakni
menterjemahkan, menafsirkan, dan mengekstrapolasi.
3) Penerapan (application) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
menggunakan ide-ide umum tata cara atau metode, prinsip dan teori-teori dalam
situasi baru dan konkrit.
4) Analisis (analysis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsure-unsur atau
komponen pembentukanya. Kemampuan analisi yaitu analisi unsure, analisis
hubungan, analisis prinsip-prinsi yang terorganisasi.
5) Sintesis (synthesis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai factor. Hasil
yang diperoleh berupa tulisan, rencana atau mekanisme.
6) Evaluasi (evaluation) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan
kriteria tertentu
Kata kerja operasional untuk ranah kognitif yaitu:
1. Pengetahuan (C1): Mengutip, Menyebutkan, Menjelaskan, Menggambar,
Membilang, Mengidentifikasi, Mendaftar, Menunjukkan, Memberi label, Memberi
indeks, Memasangkan, Menamai, Menandai, Membaca, Menyadari, Menghafal,
Meniru, Mencatat, Mengulang, Mereproduksi, Meninjau, Memilih, Menyatakan,
Mempelajari, Mentabulasi, Memberi kode, Menelusuri, Menulis
2. Pemahaman (C2): Memperkirakan, Menjelaskan, Mengkategorikan, Mencirikan,
Merinci, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung, Mengkontraskan,
Mengubah, Mempertahankan, Menguraikan, Menjalin, Membedakan,
Mendiskusikan, Menggali, Mencontohkan, Menerangkan, Mengemukakan,
Mempolakan, Memperluas, Menyimpulkan, Meramalkan, Merangkum,
Menjabarkan
3. Penerapan (C3: Menugaskan, Mengurutkan, Menerapkan, Menyesuaikan,
Mengkalkulasi, Memodifikasi, Mengklasifikasi, Menghitung, Membangun,
Membiasakan, Mencegah, Menentukan, Menggambarkan, Menggunakan, Menilai,
Melatih, Menggali, Mengemukakan, Mengadaptasi, Menyelidiki, Mengoperasikan,
Mempersoalkan, Mengkonsepkan, Melaksanakan, Meramalkan, Memproduksi,
Memproses, Mengaitkan, Menyusun, Mensimulasikan, Memecahkan, Melakukan,
Mentabulasi, Memproses, Meramalkan.
4. Analisis (C4): Menganalisis, Mengaudit, Memecahkan, Menegaskan, Mendeteksi,
Mendiagnosis, Menyeleksi, Merinci, Menominasikan, Mendiagramkan,
Megkorelasikan, Merasionalkan, Menguji, Mencerahkan, Menjelajah,
Membagankan, Menyimpulkan, Menemukan, Menelaah, Memaksimalkan,
Memerintahkan, Mengedit, Mengaitkan, Memilih, Mengukur, Melatih,
Mentransfer.
5. Sintesis (C5): Mengabstraksi, Mengatur, Menganimasi, Mengumpulkan,
Mengkategorikan, Mengkode, Mengombinasikan, Menyusun, Mengarang,
Membangun, Menanggulangi, Menghubungkan, Menciptakan, Mengkreasikan,
Mengoreksi, Merancang, Merencanakan, Mendikte, Meningkatkan, Memperjelas,
Memfasilitasi, Membentuk, Merumuskan, Menggeneralisasi, Menggabungkan,
Memadukan, Membatas, Mereparasi, Menampilkan, Menyiapkan Memproduksi,
Merangkum, Merekonstruksi.
6. Penerapan (C6): Membandingkan, Menyimpulkan, Menilai, Mengarahkan,
Mengkritik, Menimbang, Memutuskan, Memisahkan, Memprediksi, Memperjelas,
Menugaskan, Menafsirkan, Mempertahankan, Memerinci, Mengukur, Merangkum,
Membuktikan, Memvalidasi, Mengetes, Mendukung, Memilih, Memproyeksikan
2. Domain efektif
1) Kemampuan menerima (receiving) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu.
2) Kemampuan menanggapi/menjawab (responding) yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik untuk tidak hanya peka pada suatu fenomena tetapi bereaksi
terhadap salah satu cara.
3) Menilai (valuing) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
menilai suatu objek, fenomena atau tingkah lakutertentu secara konsisten
4) Organisasi (organization) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut pserta didk untuk
menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan masalah, membentuk suatu sistem
nilai.

Kata kerja operasional untuk ranah afektif yaitu:


1. Menerima : Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi, Menganut,
Mematuhi, Meminati
2. Menanggapi: Menjawab, Membantu, Mengajukan, Mengompromika,
Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan,
Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak
3. Menilai: Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Memperjelas,
Memprakarsai, Mengimani, Mengundang, Menggabungkan, Mengusulkan,
Menekankan, Menyumbang
4. Mengelola: Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan,
Mengombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk pendapat,
Memadukan Mengelola, Menegosiasi, Merembuk
5. Karakterisasi: Mengubah perilaku, Berakhlak mulia, Mempengaruhi,
Mendengarkan, Mengkualifikasi, Melayani, Menunjukkan, Membuktikan,
Memecahkan
3. Domai psikomotor
1) Muscular or motor skill, yamg meliputi: mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil,
melompat, menggerakan, menampilkan.
2) Manipulation of materials or objects, yang meliputi: mereparasi, menyusun,
membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk.
3) Neuromuscular coordination, yang meliputi : mengamati, menerapkan,
menghubungkan, menggandeng, memandu, memasang, memotong, menarik dan
menggunakan.

Kata kerja operasional untuk ranah psikomotor yaitu:


1. Menirukan: Mengaktifkan, Menyesuaikan, Menggabungkan, Melamar, Mengatur,
Mengumpulkan, Menimbang, Memperkecil, Membangun, Mengubah,
Membersihkan, Memposisikan, Mengonstruksi
2. Memanipulasi: Mengoreksi, Mendemonstrasikan, Merancang, Memilah, Melatih,
Memperbaiki, Mengidentifikasikan, Mengisi, Menempatkan, Membuat,
Memanipulasi, Mereparasi, Mencampur
3. Pengalamiahan: Mengalihkan, Menggantikan, Memutar, Mengirim,
Memindahkan, Mendorong, Menarik, Memproduksi, Mencampur,
Mengoperasikan, Mengemas, Membungkus
4. Artikulasi: Mengalihkan, Mempertajam, Membentuk, Memadankan,
Menggunakan, Memulai, Menyetir, Menjeniskan, Menempel, Menseketsa,
Melonggarkan, Menimbang

Jenis-jenis evaluasi pembelajaran


1. Evaluasi diagnosis
Diagnosis adalah evaluasi yang tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan
siswa beserta factor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi Selektif
Evaluas selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memiih siswa yang paling
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan
Evaluas penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa
dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluas Formatif
Evaluas formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluas Sumatif
Evaluas sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menetukan hasildan
kemajuan belajar siswa.

Prinsip penilaian Validitas, Reliabilitas, Menyeluruh, Berkesinambungan, Obyekt if, Mendidik (Pusat
Kurikulum, Balitbang Depdiknas 2006). Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka
kegiatan evaluasi harus bertitik tolak dari prinsip prinsip umum sebagai berikut : Kontinuitas,
Komprehensif, Adil dan Objektif, Kooperatif Praktis, (Sudijono, A. 2009:17). Menurut Daryanto
(2010:19) terdapat beberapa prinsip yang perlu diperrhatikan dalam melakukan evaluasi. Prinsip-
prinsip tersebut adalah: Keterpaduan, Keterlibatan siswa, Koherensi, Pedagogis, Akuntabilitas

Adapun prinsip penilaian dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :


1. Sahih; yaitu kegitan penilaian didasarkan pada instrumen yang disusun melalui prosedur ,
prinsip dan kriterian.
2. Adil dan Obyektif dalam penilaian harus adil dan objektif adil yaitu penilaian yang tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik karena latar belakang agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender serta tidak pilih kasih. Sementara objektif
yaitu kegitan penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, sesuai dengan
kemampuan peserta didik
3. Terpadu, yaitu instrumen yang dibuat berdasarkan tujuan, materi dan metode pengajaran, serta
teknik evaluasi.
4. Terbuka yaitu pengambilan keputusan didasarkan pada prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan diketahui oleh peserta didik maupun pihak yang berkepentingan.
5. Komprehensif yaitu penilaian didasarkan pada semua kompetensi yang telah ditetapkan
selama proses pembelajaran yang ditetapkan.
6. Kontinuitas yaitu pelaksanaan penilaian dilaksanakan secara bertahap baik dari ulangan
harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
7. Sistematis, yaitu penilaian direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah dan
prinsip-prinsip yang ditetapkan.
8. Kriteria yaitu skor yang didapat dari pengumpulan data di bandikan dengan acuan kritria yaitu
menggunkan penilaianacuan patokan (PAP) atau penilaian acuan norma (PAN). Yang telah
ditetapkan.
9. Akuntabel, yaitu pembukuan data yang didapat dari peserta tes sehingga dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Daftar Pustaka

http://ilmuukita.blogspot.com/2011/05/konsep-dasar-evaluasi.html
https://www.scribd.com/doc/227339046/Kedudukan-Evaluasi-Pembelajaran-Dalam-Pendidikan
https://superthowi.wordpress.com
https://www.zonareferensi.com/pengertian-evaluasi/

Anda mungkin juga menyukai