PROSEDUR TETAP
Pengertian
Pelepasan informasi medis adalah prosedur melepaskan, membeberkan atau mengungkapkan data atau
informasi medis pasien untuk kepentingan pasien dan kepentingan lainnya yang tidak merugikan pasien
yang telah diatur oleh undang-undang.
Tujuan
Kebijakan
Pelepasan informasi medis harus memenuhi kaidah :
1. Kaidah autonomy bahwa pasienlah yang memutuskan boleh atau tidaknya akses terhadap
informasi kesehatannya, bukan pasangannya ataupun pihak ketiga.
2. Kaidah beneficence bahwa informasi hanya diungkapkan kepada individu yamg
membutuhkannya dalam rangka melakukan perbuatan yang menguntungkan atau untuk
mkepentingan pasien (misalnya kepada perusahaan asuransi dalam rangka pembayaran (klaim)
3. Kaidah normaleficence bahwa informasi tidak diberikan kepada pihak yang tidak berwenang dan
yang mungkin merugikan pasien (misalnya perusahaan asuransi meminta informasi kesehatan
untuk tujuan diskriminasi)
4. Kaidah justice bahwa informasi harus menerapkan ketentuan secara adil dan konsisten untuk
semua orang.
Prosedur
Petugas Rekam Medis :
1. Menerima permintaan pelepasan informasi secara tertulis dari pasien dan atau atas perintah
pengadilan.
2. Jika pasien berumur dibawah 14 tahun, permintan pelepasan informasi tertulis dari orang tua
atau wali.
3. Memastikan bahwa peminta informasi adalah benar pasien sendiri dengan melakukan cek kartu
identitas pasien, atau jika permintaan informasi oleh pihak ketiga cek identitas dengan
mencocokkan tanda tangan pasien dengan kartu identitas pasien.
4. Apabila permintaan pelepasan informasi berasal dari pihak lain/pihak ketiga, maka harus
mengidentifikasi apakah informasi yang akan dilepas/diungkap bersifat rahasia atau tidak.
Apabila bersifat rahasia maka harus seijin pasien, namun apabila tidak bersifat rahasia boleh
tanpa seijin pasien
5. Menyampaikan informasi untuk kepentingan asuransi kesehatan, perusahaan, pemberi kerja,
dan lain-lain dengan memegang prinsip need to know yaitu minimal tapi mencukupi, relevan dan
akurat.
6. Melepas informasi untuk kepentingan intern dan ekstern dengan berpegang pada protap
peminjaman berkas rekam medis.
7. Melepas informasi untuk kepentingan pasien pasien dengan berpegang pada protap permintaan
resume medis
8. Menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien dengan berpedoman pada
protap menjaga kerahasiaan rekam medis
Pasien ;
1. Mengajukan permintaan pelepasan informasi medisnya secara tertulis disertai kartu
identitasnya.
2. Apabila permintaan tersebut point 1 dikuasakan ke orang lain (termasuk suami/istri/anaknya),
harus disertai Surat Kuasa bermaterai yang lengkapi dengan copy identitas pasien dan penerima
kuasa.
3. Menerima informasi medis dengan prinsip need to know yaitu minimal tapi mencukupi,relewan
dan akurat.
Unit Terkait :
1. Rekam medis
2. Pasien
3. Pihak Keiga
PROSEDUR TETAP
Pengertian
1. Merupakan suatu tata cara bagaimana menerapakan persetujuan tindakan medis (informed
cosent) di rumah sakit Muhammadiyah lamongan yang benar sesuai ketentuan peraturan
yang berlaku;
2. Persetujuan tindakan medis adalah persetujuan baik lisan/tertulis yang diberikan oleh pasien
atau keluarga terdekat untuk dilakukan tindakan medis atas dasar penjelasan dari tenaga
medis yang akan melakukan tindakan
3. Keluarga terdekat adalah suami/istri, ayah/ibu kandung , anak-anak kandung atau
pengampunya.
Tujuan
Memberikan alur yang jelas bagi pihak-pihak terkait dalam pemberian persetujuan tindakan
medis di rumah sakit Muhammadiyah Yogyakarta.
Kebijakan
1. Semua tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien harus dinformasikan dan
mendapatkan persetujuan dari pasien atau keluarga terdekat.
2. Pasien atau keluarga terdekat dapat memberikan persetujuan atau melakukan penolakan
atas tindakan yang akan dilakukan;
3. Persetujuan tertulis dimintakan apabila tindakan medis yang dilakukan merupakan tindakan
invasive dan tindakan yang beresiko tertinggi sesuai daftar tindakan medis yang memerlukan
persetujuan tertulis yang di sahkan oleh pimpinan RSMY.
4. Tindakan diluar angka 3, merupakan lingkup persetujuan umum (general consent)
5. Apabila pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri sedangkan harus dilakukan tindakan medis
untuk menyelamatkan nyawanya, sementara keluarga pasien tidak ada, maka pihak rumah
sakit dapat melakukan tindakan terlebih dahulu, demi keselamatan jiwa pasien, untuk
kemudian apabila pasien sadar dan/atau keluarga telah hadir, informasi akan diberikan;
Landasan Hukum
1. Undang-undang No.4 Tahun 2013 tentang Rumah sakit
2. Pemenkes No.290/MENKES/PER/III/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran
3. SK direktur RS Muhammadiyah Yogyakarta Nomor………………..tentang revisi pemberlakuan
kebijakan persetujuan tindakan medis di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Prosedur
Rekam Medis
1. Registrasi pasien sesuai dengan kartu identitas pasien (KTP?SIM/Pasport)
2. Memberikan bukti registrasi (print out) pendaftaran bagi pasien Rawat Jalan dan
memberikan identifikasi berupa gelang pasien untuk pasien Rawat Inap
3. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien saat perawatan di RSPKUMY
4. Menginformasikan form general Consent dan meminta tandatangan pasien atau keluarga
terdekat apabila sudah menyetujuinya
5. Menyiapkan berkas rekam medis pasien yang akan digunakan pasien selama perawatan di
RSPKUMYK
Unit Terkait
Rekam medis,IGD/Poli, Kamar Operasi, Ruang Perawatan, dokter.
PEMBERIAN INFORMASI
Jenis Tindakan :
Dokter pelaksana tindakan
Pemberi informasi
Penerima informasi/pemberi persetujuan*
Diberkan pada waktu Tanggal: Jam:
NO JENIS INFORMASI ISI NFORMASI TANDA (√)
1 Diagnosis (WD dan DD)
2 Dasar diagnosis
3 Tindakan Kedokteran
4 Indikasi Tindakan
5 Tata Cara
6 Tujuan
7 Resiko
8 Komplikasi
9 Prognosis
10 alternatif
Lain-lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya, Dokter……………telah Tandatangan
menerangkan hal-hal di atas secara benar dan jelas dan
memberikan kesempatan untuk bertanya dan/atau berdiskusi.
Dengan ini menyatakan bahwa saya/keluarga pasien……………telah tandatangan
menerima informasi sebagaimana di atas yang saya beri
tanda/paraf di kolom kananya serta telah diberi kesempatan
untuk bertanya/berdiskusi, dan telah memahaminya
*Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi
adalh wali atau keluarga terdekat
(………………………………) (…………………………….)(…………………………………..)
PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN
(………………………………) (…………………………….)(…………………………………..)