Anda di halaman 1dari 47

SOSIALISASI

KESEHATAN MATA ANAK


di posyandu
TUJUAN
1. Menyebarluaskan informasi tentang kesehatan mata
anak kepada peserta, dalam upaya pencegahan
kebutaan anak.
2. Mengidentifikasi lebih awal anak balita yang diduga
memiliki gangguan kesehatan mata.

1. Peserta mengetahui tentang kebutaan anak dan


dampaknya.
2. Peserta dapat mengidentifikasi anak yang diduga
memiliki gangguan kesehatan mata.
3. Peserta dapat menyarankan orang tua dari anak yang
teridentifikasi ke Puskesmas.
TOPIK
• Kebutaan anak
• Struktur mata
• Tehnik dasar pemeriksaan mata anak 0 samapai
5 tahun
• Penyakit mata umum pada anak
• Pencatatan hasil
KEBUTAAN ANAK
MATA DAN PENGLIHATAN

Lebih dari 80%


informasi yang
diproses otak
manusia adalah
informasi visual,
yang ditangkap
oleh mata.
PENYEBAB KEBUTAAN

Dapat dihindari Tidak dapat dihindari


(avoidable causes): (unavoidable causes):
1) Dapat dirawat (treatable),
contoh: • Keturunan
• Katarak Kongenital
• Retinopati prematuritas (RoP) • Kerusakan otak
• Kelainan refraksi
• Low vision
• Kelainan bawaan

2) Dapat dicegah (preventable),


contoh: mayoritas
• Luka kornea akibat kekurangan
vitamin A, cacar, pengobatan penyebab
mata tradisional, dsb.
• RoP kebutaan
KEBUTAAN PADA ANAK
Sekelompok penyakit dan/atau kondisi yang terjadi
selama masa kanak-kanak atau dewasa muda, yang
jika tidak tertangani, akan menyebabkan kebutaan
atau gangguan penglihatan berat, yang kemungkinan
tidak akan dapat diobati di kemudian hari.

• + 4% prevalensi kasus penyebab kebutaan pada anak.

% kecil, KENAPA PENTING ?


KEBUTAAN PADA ANAK

1. Dampak kebutaan pada anak : akademik, fisik,


emosional, sosial, religius

2. Dampak kebutaan anak pada keluarga : sosial,


emosional, religius, finansial, dsb.

3. blind-person-years (jumlah tahun kebutaan &


beban sosio ekonomi) anak > dewasa
VISION 2020
Inisiatif bersama untuk menghilangkan kebutaan
yang dapat dihindari (avoidable blindness)
di akhir tahun 2020

 1999 : Badan Kesehatan Dunia / WHO dan lembaga-lembaga non-


pemerintah
 2000 : Wapres RI, Megawati Soekarnoputri, menyatakan komitmen
Indonesia.

STRATEGI VISION 2020:


1. Pengendalian penyakit
2. Peningkatan sumber daya manusia
3. Peningkatan infrastruktur dan pengembangan teknologi tepat guna
KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

Kebijakan Nasional
 2000 : Wapres RI, Megawati Soekarnoputri, menyatakan komitmen
Indonesia tentang Vision 2020.
 Kepmenkes nomor 1437/MENKES/SK/X/2005 : RENSTRANAS
Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (PGPK) untuk
mencapai Vision 2020.
 Kepmenkes nomor 428/MENKES/SK/VI/2006 : Pedoman Manajemen
Kesehatan Indera Penglihatan Dan Pendengaran
 2009 : Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A (Ditjen Bina
Kesehatan Masyarakat KEMENKES)
 2010 : Pedoman Pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan di PKM
(Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat KEMENKES)
 Kepmenkes nomor HK.02.02/MENKES/155/2015 : Komite Mata
Nasional untuk PGPK
PENYEBAB

Bervariasi di setiap daerah, dipengaruhi:


~ wawasan kesehatan
~ ketersediaan pelayanan kesehatan
primer
~ kondisi sosial-ekonomis

(Data global) 80 % penyebab kebutaan : dapat dicegah

Deteksi dini PENTING untuk mencegah kebutaan melalui :


 skrining : sekolah, masyarakat, PKM / RSIA
 layanan kesehatan mata primer : pengetahuan, peralatan
 strategi kesehatan masyarakat : promotif, preventif.
STRUKTUR MATA
BOLA MATA
Dibentuk untuk menerima rangsang berkas cahaya di retina, di
teruskan syaraf optik ke pusat penglihatan di otak, dan
ditafsirkan
c
i
e2

e1
g
f
b j
d

h
MEMILIKI FUNGSI MASING-
MASING

Irisan vertikal dari mata menunjukkan lapisan-lapisan mata.


• Tehnik dasar pemeriksaan mata anak 0
samapai STRUKTUR
5 tahun MATA
PRINSIP UMUM

 Lakukan terbaik yang bisa dilakukan.


 Mendengar > berbicara, bersabar : perlu waktu bagi
orang tua untuk bercerita.
 Rencanakan dengan matang : pemeriksa kelelahan 
terganggu, orang tua stres  anak semakin sulit
diperiksa.
 Meskipun tidak ada pengobatan yang perlu dilakukan,
anak butuh bantuan untuk berkembang sebaik
mungkin.
KOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA

 PERCAYA : orang tua menghabiskan banyak waktu


dengan anak, mengamati perilaku dan matanya.
 SEDERHANA : gunakan istilah awam; diagram/gambar bisa
membantu.
 JUJUR & TERUS TERANG : mungkin dapat membantu orang
tua memutuskan pilihan pengobatan.
 RAMAH.
 CEGAH PENGGUNAAN PENGOBATAN TRADISIONAL, jika
mungkin : bahan, dosis, metode pengolahan & asupan, efek
samping  belum terstandarisasi atau terperiksa ilmiah.
SEGERA RUJUK !!!

Tanda merah di kelopak


mata bisa jadi hemangioma,
yang dapat menyebabkan
Mata kiri menonjol dan amblyopia (mata malas)
terlihat jatuh.

Kedua mata berukuran


besar secara tidak normal.
Kedua kornea berawan Orangtua berpikir anak
Kedua mata yang tidak bisa melihat dengan
terlihat kecil dan putih. normal bahkan jika Anda
Anak ini harus segera tidak dapat
dirujuk mengonfirmasinya
PEMERIKSAAN ANAK 0 – 1 TAHUN

 SEBISA MUNGKIN TANPA MENYENTUH bayi : saat menyusui,


saat berinteraksi dengan orang tua, saat mengamati mainan/benda lain,
mencari bunyi-bunyian.
 TUNDA pemeriksaan sampai bayi merasa nyaman : gendong
bayi dahulu, memegang tangan orangtua/mainan.
 SELIMUTI bila bayi terus bergerak : jika orangtua mengijinkan.
 HATI-HATI membuka mata bayi (jika diperlukan) : bayi biasanya
menolak matanya disentuh  selimuti, gunakan mainan, buat rasa
nyaman.
 PERHATIKAN RIWAYAT MEDIS.
 Periksa bagian depan mata : ukuran mata, kejernihan kornea, reaksi
pupil, pantulan cahaya.
PEMERIKSAAN ANAK 0 – 1 TAHUN

Respon visual normal


USIA

PERILAKU Baru
6 minggu 3 bulan 4 bulan
5 bulan
lahir lebih

1. Berkedip saat matanya Bayi sehat akan melakukan ini. Jika tidak, diduga
terkena cahaya ada masalah.

2. Menoleh ke arah sebaran


Mungkin Bayi sehat akan melakukan ini. Jika
cahaya, misalnya cahaya dari
dilakukan tidak, diduga ada masalah.
jendela

3. Melihat wajah pemeriksa saat Bayi sehat akan melakukan


berjarak 10-20 cm. Merespon Terlalu Mungkin
ini. Jika tidak, diduga ada
saat pemeriksa tersenyum muda dilakukan
simpul atau mengangkat alis. masalah.
PEMERIKSAAN ANAK 0 – 1 TAHUN

Respon visual normal


USIA

PERILAKU Baru lahir 6 minggu 3 bulan 4 bulan


5 bulan
lebih

4. Mata terpaku dan mengikuti


bola atau mainan yang diayun-
ayunkan (atau mengikuti Terlalu Mungkin Bayi sehat akan melakukan ini.
wajah pemeriksa saat muda dilakukan Jika tidak, diduga ada masalah
menggerakkan kepala dari
samping ke samping)
Bayi sehat akan
5. Mengamati orang dewasa Terlalu Mungkin Mungkin melakukan ini. Jika
pada jarak 1,5 meter. muda dilakukan dilakukan tidak, diduga ada
masalah
PEMERIKSAAN ANAK 0 – 1 TAHUN

Respon visual normal


USIA
PERILAKU Baru lahir 6 minggu 3 bulan 4 bulan
5 bulan
lebih

6. Memusatkan perhatian dengan Bayi sehat akan


akurat saat mainan didekatkan
Terlalu Mungkin Mungkin melakukan ini. Jika
lalu dijauhkan. Apakah kedua
mata fokus pada mainan dan
muda dilakukan dilakukan tidak, diduga ada
bergerak dengan tepat? masalah
Bayi sehat
7. Mata berkedip saat merespon
akan
bahaya. (Gerakan tanpa suara
melakukan
yang mendekat ke wajah tanpa Terlalu Terlalu Terlalu Mungkin
ini. Jika
menimbulkan angin, misalnya muda muda muda dilakukan tidak,
membuka kepalan tangan tiba-
diduga ada
tiba.
masalah
PEMERIKSAAN ANAK 1 – 5 TAHUN

 SEBISA MUNGKIN TANPA MENYENTUH


ANAK: sambil bermain, digendong orang tua.
 BANGUN KEDEKATAN dengan anak :
bersikap ceria, bercerita, bermain, siapkan
mainan / permen / snack.
 GUNAKAN BAHASA SEDERHANA yang
dipahami anak.

 PERHATIKAN RIWAYAT MEDIS.

Respon Visual Normal


 TERTARIK PADA BENDA MENCOLOK DI
RUANGAN : warna-warni, bentuk tidak biasa.
 MERESPON SOSIAL : tanya jawab,
tersenyum / tertawa, mengedipkan mata,
bersembunyi, menunjuk, meraih.
PEMERIKSAAN ANAK 1 – 5 TAHUN

asesmen tajam penglihatan


Usia 1 s/d 3 tahun
• Gunakan beberapa benda dengan ukuran yang berbeda.
• Letakan di permukaan datar. Usahakan latar kontrak dengan objek.

Usia 3 s/d 5 tahun


• Anak mulai bisa menyebutkan nama-nama benda/gambar atau mencocokan
bentuk.
• Gunakan pada jarak + 3 meter : minta anak menyebutkan nama benda atau
menunjuk kartu gambar yang dipegangnya.
• “Kay pictures” bisa digunakan.

PERIKSA BAGIAN DEPAN MATA (ukuran mata, kejernihan kornea, reaksi


pupil, pantulan cahaya).
Lakukan TES REFLEKS MERAH.
MATA NORMAL

MATA NORMAL
• Kedua kelopak dapat membuka dan menutup sempurna.
• Tidak terlihat lengket, jatuh, atau terdapat kotoran mata
• Pantulan cahaya terlihat tepat di tengah kornea dan simetris.
• Bola mata tidak terlihat juling.
• Lensa terlihat bersih dan transparan.
• Pupil berbentuk bulat (round)
• Pupil berukuran sama (equal size) di mata kanan dan kiri.
• Kedua pupil bereaksi sama pada cahaya (equally reactive to light)

 MENGECIL
• Kornea terlihat bersih dan bening.
TIPS MENJAGA KESEHATAN MATA

 Kesehatan pribadi, membersihkan wajah dan tangan dengan


air bersih.
 Mengkonsumsi makanan bernutrisi (termasuk sayuran
berwarna).
 Latihan fisik rutin dan berjemur di matahari.
 Memastikan anak menerima imunisasi sesuai anjuran medis.
 Skrining mata rutin.
 Hindari penggunaan obat yang tidak direkomendasikan oleh
kedokteran.
 Batasi waktu menggunakan gawai dan komputer.
 Ajari anak cara menggunakan dan merawat kacamata.
PENYAKIT MATA UMUM
PADA ANAK
KELUHAN / GEJALA UMUM
KELUHAN / GEJALA UMUM

A. “anak saya tidak dapat melihat”


B. “ada yang putih di mata anak saya”
C. “mata anak saya merah dan/atau lengket”
D. “mata anak saya juling”

Yang sebaiknya diperhatikan kondisi mata atau penglihatannya :


 Bayi baru lahir
 Memiliki sejarah gangguan penglihatan dalam keluarga
 Memiliki sejarah faktor resiko kesehatan : kelahiran prematur, sindrom down,
cerebral palsy.
 Diduga memiliki kesulitan belajar (disleksia, disgrafia, diskalkulia)
“ANAK SAYA TIDAK DAPAT MELIHAT”

Kelainan refraksi: • Dikoreksi dengan kacamata


HIPERMETROPI = rabun dekat berlensa cembung / positif.
“ANAK SAYA TIDAK DAPAT MELIHAT”

Kelainan refraksi: • Dikoreksi dengan kacamata


MIOPI = rabun jauh berlensa cekung / negatif.
“ANAK SAYA TIDAK DAPAT MELIHAT”

Kelainan refraksi : ASTIGMAT


• Dikoreksi dengan kacamata silinder.
“ADA YANG PUTIH DI MATA ANAK SAYA”

KATARAK ANAK:
adalah kekeruhan pada lensa.

• Kongenital / bawaan : terjadi sejak lahir.


• Developmental / dapatan : terjadi selama tumbuh kembang.

Biasanya, bersama dengan kelainan lain  pemeriksaan menyeluruh.


 Harus segera dioperasi
“ADA YANG PUTIH DI MATA ANAK SAYA”

XEROFTALMIA :
adalah kekeringan pada konjungtiva dan kornea disebabkan
karena hilangnya produksi lendir oleh sel-sel dalam konjungtiva.

 Disebut juga “defisiensi vitamin A”.

Bercak
bitot

Keratomalacia Xerosis konjungtiva & kornea


“ADA YANG PUTIH DI MATA ANAK SAYA”

RETINOBLASTOMA :
adalah sejenis tumor intraokuler, yang paling sering ditemui pada
anak-anak.

 Menyebabkan kebutaan, bahkan kematian, jika terlambat ditangani.

Gejala klinis
1. Ada bintik putih, seperti mata
kucing.
2. Kadang ada yang juling (25%
kasus)
3. Benjolan pada mata / mata
menonjol keluar.
4. Mata merah
5. Gangguan penglihatan
6. Anak rewel. Stadium ringan (atas); Stadium parah
(bawah)
“MATA ANAK SAYA MERAH DAN/ATAU
LENGKET”

KONJUNGTIVITIS : infeksi pada konjungtiva, disebabkan


bakteri, virus, atau alergi.

Konjungtivitis bakteri:
• Sering dijumpai pada anak-
anak.
• Penyebaran : kontak langsung
dengan kotoran mata (seperti
nanah pada konjungtiva)

Opthalmia neonatorum :
Konjungtivitis yang terjadi paska
kelahiran selama bulan pertama
kehidupan
“MATA ANAK SAYA MERAH DAN/ATAU
LENGKET”

Konjungtivitis Virus:
Disebabkan virus yang sama yang
menyebabkan infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA) dan
gastroenteritis.  periksa faringis
atau gastroenteritis.

Konjungtivitis alergi:
1. Sering dijumpai pada
anak-anak.
2. Berhubungan dengan
asma, rhinitis alergi, atau
dermatitis atopi.
“MATA ANAK SAYA MERAH DAN/ATAU
LENGKET”

TRAUMA / CIDERA :
adalah kerusakan pada mata akibat faktor luar

Anak usia lebih Anak usia lebih


muda tua

bermain berolahraga

cidera dapat dicegah cidera


dengan pengawasan orang tua
“MATA ANAK SAYA JULING”

Juling = strabismus :
adalah suatu kondisi dimana kedua mata nampak tidak searah
atau memandang ke dua titik terpisah.

Konsekuensi fungsional :
 Diplopia = penglihatan ganda
 Ampliopia = mata malas
PENCATATAN HASIL SKRINING
ALUR KEGIATAN PENGUMPULAN DAN DATA

Pelatihan perawat
di PKM

Sosialisasi kader Pelatihan guru


posyandu uks

Pencatatan Pencatatan
Deteksi dini di Deteksi dini di
skrining formulir hasil
posyandu sekolah
Posyandu skrining

Balita terdeteksi Peserta yang tidak Pemantauan


DIRUJUK lulus skrining
siswa tidak lulus
DIRUJUK
Rangkuman skrining
data posyandu
Puskesmas
Deteksi & Tangani Deteksi & Rujuk

1. Formulir pasien mata PKM


District Trainer District Trainer 44
2. Formulir Pemantauan Rujukan
DI POSYANDU
DI POSYANDU

FORMULIR diisi HANYA kalau kader menemukan anak yang perlu dirujuk ke
Puskesmas di kegiatan bulanan Posyandu.

• Nama Posyandu • Jenis Kelamin


• Kelurahan/Kecamatan  Sudah jelas.
• Tanggal • Tanggal lahir
• Nama Kader yang melakukan Tuliskan tanggal anak, misalkan : 3 – 1 - 2018,
skrining | No. telepon 18 mar 2017
 Sudah jelas • Nama orang tua | No. kontak
• Jumlah anak yang diskrining • No. BPJS (jika ada)
Tuliskan jumlah anak yang datang ke  Sudah jelas
Posyandu dan diskrining penglihatannya oleh
• Alasan dirujuk
kader, berdasar jenis kelamin
Tuliskan salah satu angka 1 – 4 sesuai alasan
• No. tertera kenapa anak dirujuk ke Puskesmas
 Sudah jelas oleh kader guna pemeriksaan mata.
• Nama anak 1. anak tidak dapat melihat
Tuliskan nama anak yang dirujuk oleh kader 2. ada yang putih di mata anak
untuk pemeriksaan mata ke puskesmas. 3. ada yang merah di mata anak
Anak lain yang tidak dirujuk, tidak perlu 4. mata anak terlihat juling.
dituliskan di daftar ini. 5. lainnya, sebutkan
“Yang lebih parah daripada menjadi buta adalah memiliki penglihatan, tapi
tidak memiliki visi.” (Helen Adams Keller, 1880-1968)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai