SINERGISME NANOFLUORIDE DAN POLIFENOL THEOBROMA CACAO

DALAM INHIBISI OAF MELALUI RANKL SEBAGAI TERAPI

PERIODONTITIS
Malihatul Rosidah1, Elindah Ayunin2, Azizarohaina Dirza3

Pendahuluan: Prevalensi periodontitis di Indonesia menempati peringkat kedua

penyakit gigi dan mulut yaitu sebesar 60%. Inflamasi pada periodontitis menyebabkan
destruktif tulang alveolar, terbentuknya poket dan resesi gingiva. Resorpsi tulang
alveolar dipengaruhi oleh Osteoclast Activating Factor (OAF) serta produk
komplemen aktivator yang terdiri dari sitokin, IL-1, TNF-α, IL-6 dan IL-11. Terapi
periodontitis pada saat ini dilakukan dengan root scalling yang hanya mengeliminasi
bakteri periopatogen dan mengontrol inflamasi saja. Oleh karena itu, diperlukan terapi
periodontitis dengan upaya regenerasi jaringan periodontal, terutama tulang alveolar.
Tujuan Penelitian: Mengkaji sinergisme nanofluoride dan polifenol Theobroma
cacao dalam inhibisi OAF melalui Receptor Activator Nuclear Kappa β Ligand
(RANKL) sebagai terapi periodontitis. Tinjaun Pustaka: Kakao (Theobroma cacao
L.) merupakan salah satu jenis tanaman unggulan di Kabupaten Jember dengan
presentase 29,4%. Banyak masyarakat berpikir kakao merupakan makanan perusak
gigi, padahal kakao mengandung polifenol dengan persentase terbanyak yaitu 12-18%.
Biji kakao dengan senyawa aktif tannin, katekin, saponin, dan flavonoid.
Pembahasan: Senyawa polifenol yang terkandung pada biji kakao memiliki
kemampuan sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi melalui efek
penghambat pada jalur metabolisme asam arakidonat dan pembentukan prostaglandin.
Nanofluoride berperan dalam mempengaruhi aktivitas osteoblas dan osteoklas tulang.
Pada terapi periodontitis, kombinasi polifenol kakao dan nanofluoride dapat
berinteraksi dengan mineral matriks tulang. Nanofluoride dapat mempengaruhi
remodeling tulang melalui RANKL dan osteoprogenitor (OPG). Jadi, kombinasi
nanofluoride dan polifenol kakao dapat menghambat resorpsi tulang alveolar.
Kesimpulan: Sinergisme nanofluoride dan polifenol kakao dalam inhibisi OAF
melalui mekanisme RANKL berpotensi sebagai salah satu alternatif terapi
periodontitis.
Kata Kunci: Nanofluoride, Polifenol, Periodontitis, RANKL, OAF.
 SYNERGISM OF NANOFLUORIDE AND THEOBROMA CACAO
POLYPHENOLS IN OAF INHIBITION THROUGH RANKL AS
PERIODONTITIS THERAPY
Malihatul Rosidah1, Elindah Ayunin2, Azizarohaina Dirza3
Background: The prevalence of periodontitis in Indonesia ranks second in oral and
dental disease at 60%. Inflammation in periodontitis causes destructive alveolar bone,
pocket formation, and gingival recession. Resorption of alveolar bone is affected by
Osteoclast Activating Factor (OAF) and complement activator products such as
cytokines, IL-1, TNF-α, IL-6 and IL-11. Current periodontitis therapy is root scaling
which is only eliminates periopathogen bacteria and controlling inflammation.
Therefore, periodontitis therapy is needed to regenerate periodontal tissue, especially
alveolar bone. Purpose: Review the synergism of nanofluoride and Theobroma cacao
polyphenols in OAF inhibition through Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa β
Ligand (RANKL) as a periodontitis therapy. Literature Review: Cacao (Theobroma
cacao L.) is one of superior types of plants in Jember Regency with a percentage of
29.4%. Many people think cacao is a tooth-destroying food, even though cacao
contains polyphenols with the highest contribution 12-18%. Cacao beans with active
compounds of tannins, catechins, saponins, and flavonoids. Discussion: The
polyphenol have antioxidant, antibacterial and anti-inflammatory abilities through
inhibitory effects on the arachidonic acid metabolic pathway and prostaglandin
formation. Nanofluoride plays a role in influencing osteoblast and osteoclast bone
activity. In this periodontitis therapy, combination of cacao polyphenols and
nanofluoride can interact with bone matrix minerals. Nanofluoride can affect bone
remodeling through RANKL and osteoprogenitor (OPG). Thus, the combination of
nanofluoride and cacao polyphenols can inhibit alveolar bone resorption. Conclusion:
Synergism of nanofluoride and cacao polyphenols in the inhibition of OAF through the
RANKL mechanism has potential as an alternative therapy for periodontitis.
Keywords: Nanofluoride, Polyphenols, Periodontitis, RANKL, OAF.