Ratih Mulyaningish

1118028
Keperawatan 2-A
Dosen Mata kuliah : Yolanda Anastasia Sihombing,S.Kep.M.KM

Elektrokardiogram (EKG) tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. Tes ini
menggunakan alat atau mesin pendeteksi impuls listrik yang disebut elektrokardiograf,
elektrokardiograf akan menerjemahkan implus listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada
layar pemantau, alat ini yang digunakan oleh paramedis biasanya untuk mengetahui aktivitas
kelistrikan jantung dalam waktu 5-8 menit, Ekg dapat merekam dan mengukur serta dapat
mengetahui adanya kelainan pada jantung dan menentukan diagnosa dengan hasil yang benar.
Tujuan dari EKG.
1. Pasien yang dicurigai sindroma koroner akut.
2. Pasien dengan gangguan irama jantung
3. Pasien dengan Gangguan konduksi jantung.
4. Pasien dengan Gangguan elektrolit terutama kalium
5. Pasien dengan Efek obat
6. Pasien yang terpasang implan defibrillator dan pacu jantung
7. Sebagai monitoring pada sindroma koroner akut, aritmia dan gangguan elektrolit paska
terapi
Indikasi dan kontraindikasi
Elektrokardiogram (EKG) dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi seperti:
1. Adanya kelainan irama jantung
2. Adanya kelainan Myocard, Hypertropi Atrial dan ventrikel
3. Adanya pengaruh obat
4. Gangguang eletkrolit
5. Adanya perikarditis
6. Pembesaran jantung.
Tidak ditemukan kontraindikasi pada elektrokardiogram, kecuali pasien menolak dilakukan
pemeriksaan atau tidak mau menggunakan alat Ekg.
Jika terjadi gejala-gejala ini harus segera dilakukan pemeriksaan Ekg
1. Nyeri dada
2. Sulit bernapas
3. Cepat lelah dan lemas
4. Berdebar-debar dan gangguan irama jantung
Posisi pemasangan ekg harus benar agar alat elektrokardiograf bisa berfungsi dengan benar
untuk membaca kondisi jantung pasien. Elektroda terdiri dari warna yaitu merah,hijau,hitam
dan kuning, lalu elektroda dipasangkan pada pergelangan tangan kanan berwarna merah
sedangkan warna kuning pada pergelagan tangan kiri dan warna hitam pada kaki kanan
kemudian wana hitam pada kaki kiri.
Karet penghisap (elektroda pada dada) yang diletakkan pada dada ditempelkan menggunakan
jelly sesuai dengan elektroda V1 – V6
1. V1 dipangsangkan karet penghisap berwarna merah pada sela ics 4 sternum kanan
2. V2 dipasangkan karet penghisap berwarna hijau pada sela ics pada sternum kiri
3. V4 dipasangkan karet penghisap berwarna coklat pada ics 5 di tengah klavikula
4. V3 dipasangkan karet penghisap berwarna kuning terletak diantara V2 dan V4
5. V5 dipasangkan karet penghisap berwarna hitam pada aksila anterior (depan) sejajar
denggan V4
6. V6 dipasangkan karet penghisap bewarna ungu ditengah aksila sejajar dengan V4 dan
V5

Contoh Penyakit
Deteksi penyakit gagal jantung berdarkan sinyal ekg menggunakan naive bayes
Gagal jantung adalah penyakit jantung, gagal jantung adalah suatu kondisi yang terjadi ketika
jantung tidak bisa memompa atau mengisi darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
darah dan oksigen tubuh, jadi jantung harus berkerja lebih keras untuk memberikan darah
keseluruh tubuh. Orang yang mengalami gagal jantung sering lemas , kepala terasa pusing,
sesak nafas mengakibatkan kurangnya akivitas yang dilakukan dan tidur harus menggunakan
beberapa bantal kadang batuk pada malam hari, denyut jantung sering cepat meskipun sedang
istirahat, pembebengkakan dipergelangan kaki dan perut, kenaikan berat badan buang air
sering dialami pada malam hari.
EKG, Tes ini mengukur aktivitas listrik dijantung, dan dapat mengetahui adanya kelainan
jantung atau tidak normal serta mengalami serangan jantung dimasa lalu.
Metode naive bayes untung mengklasifikasinya (memprediksi peluang dimasa depan
berdasarkan pengalaman masa lalu). Metode ini hanya membutuhkan data lati (data training)
yang sedikit menentukan vatokan parameter yang diperlukan dalam proses mengklarifikasi.
Jadi kesimpulannya tidak hanya ekg saja dapat mengetahui adanya penyakit gagal jantung
tetapi dalam motode naive bayes ini sudah tebukti bahwa penyakit gagal jantung dapat
diketahui, karena dari itu Sinyal ekg dapat menentukan penyakit gagal jantung dengan
motode naive bayes.