Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERENCANAAN STRATEGIS (TUGAS 14)

Nama : Dita Di Apriyanti, S.Pd


NIM : 20190103039
Dosen : Dr. Tantri Yanuar R Syah, SE,.MSM
Jumlah Kata : 1000 Kata

Starbucks Coffee Company: THE INDIAN DILEMMA


(Thomas L. Wheelen, David Hunger)

India sebagai negara kedua terpadat di dunia, dengan jumlah populasi penduduknya lebih dari 1
miliyar dan tingkat pertumbuhan penduduk yang mencapai 6 % per tahun dianggap memiliki
peluang yang bagus dan menarik bagi Starbucks untuk mengembangkan pengalaman membuka
pangsa pasar di india. Selain itu India juga merupakan peluang yang sangat penting bagi
perkembangan bisnis jangka panjang di kawasan Asia Pasifik.
Sekarang setelah meraih kesuksesan yang fenomenal di Amerika serikat sebagai perusahaan ritel
kopi nomor satu dan sudah memiliki lebih dari 11.000 kedai di 36 Negara dan memperkerjakan
lebih dari 10.000 pegawai serta memiliki lebih dari 40 juta pelanggan yang mengunjungi kedai
setiap minggunya. Perusahaan Starbuck berusaha merambah satu demi satu negara untuk terus
mempopulerkan kopi hingga seluruh penjuru dunia.
Selama tahun 1990, Starbucks memfokuskan startegi ekspansinya terutama di Asia. Pasar Asia
merupakan tahapan kesempatan untuk menempatkan posisi Starbucks sebagai pemimpin dalam
industri baru, dan dalam arti, mengedukasi pasar tentang kualitas kopi, pengalaman, dan ide
Starbucks untuk menjadi tempat persinggahan yang ketiga diantara rumah dan dan tempat
bekerja. Pada tahun 1995 Starbucks mulai merambah negara Jepang, dan berhasil menjadi pasar
kedua yang paling banyak memberikan keuntungan. Pada tahun 1999 Starbucks juga mulai
merambah negara Cina dan menjadi pemimpin bisnis kopi pada tahun 2006.
Setelah Jepang dan China, Starbucks menyatakan niatnya untuk memasuki negara India. Starbucks
pun mengumumkan untuk pertama kalinya tentang niatnya memasuki negara India pada tahun
2002. Namun niat tersebut sempat tertunda dikarenakan Starbucks baru saja memfokuskan
bisnisnya di negara Cina dan secara bersamaan juga mengalami kendala pada bisnisnya di Jepang.
Baru pada pertengahan tahun 2006, Starbucks yakin untuk mengembangkan bisnis di negara India
hal ini diperkuat dengan penyataan juru bicara Starbucks yang berpendapat “Kami sangat gembira
dengan peluang besar yang diberikan India kepada perusahaan. Kami berharap dapat menawarkan
kopi terbaik di dunia, minuman buatan tangan, pengalaman Starbucks yang unik kepada pelanggan
di negara ini dalam 18 bulan ke depan.”

Pasar Kopi di India


Antara tahun 1947 dan 1996, konsumsi kopi di India tetap stagnan yakni 50.000 ton per tahun.
Sejak 1996, konsumsi kopi mengalami peningkatan yang stabil hingga mencapai 85.000 ton pada
tahun 2005. Pada Akhir 1990-an menjadi bukti munculnya kedai kopi yang modern, rantai
penyajian kopi spesial juga mulai menggantikan kedai kopi konvensional dan kuno di India.
Menurut studi penelitian pasar, kopi banyak dikonsumsi terutama di daerah perkotaan yakni 71%
sementara di daerah pedesaan hanya mencapai 29%. Penduduk India yang sebagian besar
mengonsumsi kopi berada pada India bagian selatan (lihat Gambar 13).

Orang-orang di negara bagian utara umumnya bukanlah peminum kopi, tetapi mereka
menganggap bahwa meminum kopi dan bereksperimen dengan berbagai rasa adalah bagian dari
seni. Konsumsi terhadap kopi instan dan kopi saring hampir sama secara tingkat nasional. Namun
secara regional, kopi filter lebih populer di selatan dan proporsi kopi instan sangat tinggi di daerah
non-selatan. Pemasaran kopi kemasan di India mencapai total 19.600 ton atau US $ 87 juta.
Menurut laporan industri, pasar kopi gourmet di India (2004), memiliki potensi untuk membuka
5.000 kafe selama lima tahun ke depan. Konsumsi kopi di India mulai tumbuh dan berkembang di
kalangan anak muda.
Merek-merek lokal mendominasi pasar kopi ritel di India. Coffee Café Day (CCD) memelopori
konsep kopi spesial di India diikuti oleh Qwiky dan Barista Coffee.

Coffee Café Day (CCD)


Coffe Café Day (CCD) di di Bangalore merupakan kedai kopi pertama yang didirikan oleh
eksportir kopi terbesar di India pada tahun 1996 dan untuk menjadi rantai kafe terbaik di India,
CCD menawarkan pengalaman kopi kelas dunia dengan harga terjangkau. CCD yang pada
awalnya hanya memilki 50 gerai di 9 kota, pada tahun 2006 meningkat menjadi 326 gerai di 65
kota. Selain menawarkan kopi dengan beragram rasa (baik kopi lokal India maupun Internaional),
CCD juga menawarkan coklat panas, minuman dingin, es krim, kue kering, sundae, cemilan dan
kopi bubuk.

Qwiky ini
Dua insinyur perangkat lunak, Shashi Chimala dan Shyam, membuka outlet pertama Qwiky di
Chennai pada tahun 1999. Mereka terinspirasi oleh khusus bar kopi di Amerika Serikat. Menu di
Qwiky sudah termasuk varietas kopi panas Italia, kopi India, khusus kopi panas, kopi dingin,
frappes, milk shake, teh, minuman lain, makanan penutup, dan makanan ringan. Ini ditargetkan
pemuda pada kelompok usia 18 sampai 30 tahun. Pada tahun 2002, pendapatan tahunan Qwiky ini
adalah 43 juta INR.

Barista Outlet
Barista Coffee Company Limited (Barista) didirikan pada tahun 2000 di Delhi oleh perusahaan
investasi, dipromosikan oleh Amit Hakim. Barista menawarkan berbagai kopi panas, kopi
internasional, kopi dingin, es krim, dingin non-kopi, es krim sundae, minuman lain, dan makanan
cepat saji di gerai mereka.
Walaupun merek-merek lokal seperti Coffee Café Day (CCD) Qwiky dan Barista Coffe
mendominasi pasar kopi ritel di India. Starbucks tetap teguh pada ambisinya dan siap untuk
memenuhi tantangan pasar di India. Salah satu langkah yang diambil oleh Starbucks adalah
menandatangi kontrak kerja sama dengan Tata Coffe. Tata Coffe menjadi mitra bisnis Starbuck
untuk memasok biji kopi premium di India. Kesepakatan dengan Tata coffee merupakan salah satu
tonggak penting untuk menunjukkan bagaimana kopi India juga mendapatkan tempat dan diterima
di market internasional. Starbuck juga berpendapat bahwa memiliki mitra bisnis yang tepat
merupakan langkah pendukung untuk dapat mengembangkan merek.
Banyak tantangan yang dihadapi Starbucks di India, diantanya :
1. Kultur Pengkomsumsi teh.
Walaupun India merupakan negara dengan kultur pengkomsumsi teh, pihak Starbucks
beramsusi bahwa kopi tidak akan menggantikan posisi teh tetapi Starbucks menawarkan
tempat untuk hang out , makan dan minum dan bercengkrama satu sama lain untuk bisa
menikmati kopi.
2. Obesitas
Pada tahun 2005, 25 juta penduduk India terserang penyakit diabetes dimana jumlah tersebut
meningkat menjadi 57 juta jiwa (menurut WHO). Starbuck dikatakan telah menjadi incaran
banyak kelompok kesehatan yang berencana melakukan kampanye melawan makanan
berkalori tinggi yang dapat menyebabkan peningkatan resiko obesitas sama seperti produk
yang Starbucks jual. Menanggapi hal tersebut Starbucks mengambil langkah dengan
memberikan informasi mengenai nilai gizi dari masing – masing menu yang disajikan didalam
website dan brosur toko.

Anda mungkin juga menyukai