Anda di halaman 1dari 4

PENYAKIT HEMORROID CA COLORECTAL FISSURA ANI

Definisi Hemoroid merupakan keganasan yang berasal Merupakan luka epitel


pelebaran dan inflamasi dari jaringan usus besar, memanjang sejajar sumbu
pembuluh darah vena terdiri dari kolon anus, biasanya tunggal dan
didaerah anus yang (bagian terpanjang dari terletah di tengah garis
berasal dari plexus usus besar) dan/atau posterior (>90%)
hemorrhoidalis. rektum (bagian kecil
terakhir dari usus besar
sebelum anus)

Epidemiologi Hemoroid bisa terjadi Menurut American Insiden terjadinya fissure ani
pada semua umur. Cancer Society, kanker merupakan 1 dari 350 orang;
Hemoroid biasa ketiga terbanyak dan Laki-laki : perempuan 1:1;
menyerang pada usia 20- penyebab kematian Lebih cenderung pada usia
50 tahun baik pada laki- ketiga terbanyak pada muda dan pertengahan
laki maupun perempuan pria dan wanita di
tetapi paling banyak Amerika Serikat
terjadi pada umur 45-65
tahun. Penyakit hemoroid
jarang terjadi pada usia di
bawah 20 tahun.
Etiologi INTERNA: Idiopatik, Penelitian  Idiopatik
pembengkakan vena pada menunjukkanfaktor  Iritasi akibat diare
pleksus hemoroidalis genetik memiliki  Cedera partus
superior, di atas linea korelasi terbesar .Mutasi  Penggunaan laksative
dentate dan tertutup oleh dari gen APC penyebab  Iatrogenik
mukosa. familial adenomatosa  Inflammatory bowel
EXTERNA: poliposis (FAP), diseases
terjadinya varises pada Faktor resiko :  Sexually transmitted
pleksus hemorodialis -Riwayat polip
diseases
inferior di bawah linea adenomatosa;
dentate dan tertutup oleh -Riwayat reseksi kuratif
kulit. kanker kolorektal;
-Riwayat keluarga
tingkat pertama kanker
kolorektal atau adenoma
kolorektal
-Riwayat IBD
-Sindrom hereditary
nonpolyposis olorectal
cancer (HNPCC)
Diet tinggi lemak,
tinggi kalori, daging dan
diet rendah serat.

Patofisiologi NTERNA: Kanker Kolorektal Feses keras melewati anal


Plexus vena hemoridalis timbul melalui interaksi kanal→terjadi perenggangan
superior-membesar- yang kompleks antara dan merobek mucosa
prolaps dianal faktor genetik dan faktor anal→fissure akan
perdarahan- tindakan lingkungan. meningkatkan kontraksi
pembedahan. internal anal &
EXTERNA: spinchter→peningkatan
Pelebaran dan penonjolan tekanan menyebabkan
plexus hemoroid inferior- iskemia pada area disekitar
trombosis nyeri- fissura
pembengkakan di anal-
gatal dan lesi- iskemi-
nekrosis

Manifestasi 1. Nyeri yang hebat • Perubahan pola • Nyeri di daerah


klinis timbul karena terdapat BAB rectum (rasa
thrombosis yang luas • Konstipasi terbakar, rasa
dengan udem dan radang. • Hematokezia terpotong, atau terasa
2.Perdarahan biasanya (tumor di daerah robekan)
timbul pada hemoroid distal) • Konstipasi akibat
interna akibat trauma • Anemia takut nyeri
feses yang keras. defisiensi besi • Feses keras
3. Anemia berat (tumor di daerah • BAB berdarah warna
biasanya terjadi akibat proksimal) merah terang
perdarahan yang • Nyeri Abdomen • Mucoid discharge
berulang. • Nausea dan • Pruritus
4. Prolaps pada rectum muntah
biasanya timbul sewaktu • Distensi
defekasi dan reduksi • Obstipasi
spontan sewaktu defekasi.
5. Iritasi kulit perinatal
dapat menimbulkan
rasa gatal yang
disebabkan oleh
kelembaban yang terus
menerus pada anus

Diagnosis Anamnesis: LABORATORIUM Pemeriksaan fisik:


1.Terdapat perdarahan Perdarahan intermitten • Inspeksi sering
segar pada saat defekasi. dan polip yang besar ditemukan skin tag,
2. Mengeluh gatal-gatal di dapat dideteksi melalui hipertropi papilla,
sekitar anus. darah samar feses atau fissure
3. Terdapat benjolan pada anemia defisiensi besi. • Colok dubur tepi
anus. PEMERIKSAAN ireguler, nyeri tekan
Pemeriksaan fisik: RADIOLOGI (+) Pemeriksaan
1. Terdapat Pemeriksaan enema laboratorium
pembengkakan vena yang barium kontras ganda • Hitung jenis darah
mengalami prolaps. hanya mampu dan kultur darah
2. Lokasi di atas linea mendeteksi 50% polip
dentata atau di bawah kolon dengan
linea dentate spesifisitas 85%.
Pemeriksaan Penunjang: KOLONOSKOPI
1. Anoskopi Kolonoskopi merupakan
2. Sigmoidoskopi cara pemeriksaan
mukosa kolon yang
sangat akurat dan dapat
sekaligus melakukan
biopsi pada lesi yang
mencurigakan
EVALUASI
HISTOLOGI
Adenoma
diklasifikasikan sesuai
dengan gambaran
histologi yang dominan.
PENAPISAN PADA
PASIEN TANPA
GEJALA
Deteksi dini dengan
pemeriksaan penapisan
meliputi: FOBT (Fecal
Occult Blood Test),
Sigmoidoskopi
fleksibel, Enema Barium
Kontras Ganda, dan
Kolonoskopi.

penatalaksanaan INTERNA: KEMOPREVENSI Konservatif


I: diet tinggi serat, Obat Antiinflamasi • Diet makanan kaya
menghindari makanan Nonsteroid (OAIN) serat dan banyak
pedas, modifikasi gaya termasuk aspirin minum
hidup, medikamentosa, dianggap berhubungan • Topical non steroid
sitz bath. dengan penurunan (opiate, belladonna,
II: medikamentosa, mortalitas KKR. icthamol) untuk
modifikasi gaya hidup, stz ENDOSKOPI DAN mengurangi nyeri
bath, ligase arteri OPERASI Pembedahan
hemorrhoidals. • Polipektomi: • Dilatasi anus
III dan IV: pengangkatan • Eksisis dari fissure
Hemoroidektomi. polip • Lateral
EXTERNA: adenomatosus. sphincterotomy,
Diet serat tinggi, • Hemikolektomi: Posterior midline
modifikasi gaya hidup, untuk tumor di sphincterotomy
medikanmentosa, caecum, kolon
hemoroidektomi asenden, dan
kolon
transversum.
Lesi di fleksura
lienalis dan
kolon desenden
di atasi dengan
hemikolektomi
kiri.
• LAR (Low
Anterior
Resection):
Tumor di
sigmoid dan
rektum
proksimal.
TERAPI ADJUVANT
Kemoterapi ajuvan
dibenkan untuk
menurunkan tingkat
rekurensi KKR setelah
operasi.

Komplikasi • Luka dengan • Obstruksi Komplikasi operasi untuk


tanda rasa sakit • Perdarahan fisura anus termasuk infeksi,
yang hebat akibat invasi perdarahan, pengembangan
sehingga pasien lokal fistula, dan yang paling
takut mengejan • Kaheksia ditakuti adalah inkontinensia
dan takut • Tenesmus,
defekasi. Karena hematuria, ISK
itu, tinja makin berulang dan
keras dan makin obstruksi uretra
memperberat luka • Fistula antara
di anus. kolon dengan
• Infeksi pada lambung atau
daerah luka usus halus
sampai terjadi • Nyeri perut,
nanah dan fistula ikterus dan
(saluran tak hipertensi portal
normal) dari (apabila
selaput lendir metastasis
usus/anus. sampai ke hati)
• Perdarahan akibat
luka, bahkan
sampai terjadi
anemia.
• Jepitan, benjolan
keluar dari anus
dan terjepit oleh
otot lingkar dubur
sehingga tidak
bisa masuk lagi.
Sehingga,
tonjolan menjadi
merah, makin
sakit, dan besar.
Dan jika tidak
cepat-cepat
ditangani dapat
busuk.

prognosis Keluhan pasien dapat cara keseluruhan 5-year Hampir 1-6 % dari pasien
dihilangkan dengan terapi survival rates untuk memiliki kekambuhan fisura
yang tepat kanker colorektal adalah anus setelah sfingterotomi.
sebagai berikut : Risiko kekambuhan lebih
a. Stadium I - 72% besar setelah dilatasi sfingter.
b. Stadium II - 54%
c. Stadium III - 39%
d. Stadium IV - 7%

Anda mungkin juga menyukai